Kiara Aqilla putri .. seorang Yatim piatu yang memilik wajah cantik dan senyum yang manis.. tapi tidak dengan kepribadian nya yang memiliki dua sisi .. siang seperti kucing malam seperti singa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenvyy27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisi Spesial
Kiara mengernyit kan dahi nya saat Leo
membawa nya ke jalan yang berbeda.
" Kau mau membawaku ke mana ." tanya kiara tapi Leo tak menjawab nya.
" Ini jalan.." Kiara kenal jalan tersebut adalah menuju jalan pulang ke rumah nya dulu.
Mobil Leo berhenti, lalu kiara di kejut kan dengan rumah nya yang sudah kembali terbangun.
" Seluruh isi nya sama seperti dulu." ucap Leo.
" Kenapa kau melakukan ini." Tanya kiara.
" Aku menginginkan mu." ucap Leo membuat Kiara melotot pada nya dengan mulut terbuka.
" Hahahaha kau bercanda." ucap kiara sambil keluar dari dalam mobil.
" Apa aku harus mengatakan nya sekarang." gumam Leo lalu keluar dari mobil dan mengikuti kiara.
" Mana kunci nya." ucap kiara lalu Leo memberikan nya.
Kiara lun membuka pintu rumah nya lalu masuk ke dalam bersama Leo.
" Wahhh isi nya benar benar sama tidak ada yang berubah." ucap kiara saat masuk ke dalam.
" Bahkan motor mu aku kembalikan." ucap Leo.
" Jujur, kata kan kenapa kamu melakukan semua hal ini? Apa tujuan mu agar aku kembali terkurung di rumah mu dengan alasan untuk mengganti biaya pembangunan ini." ucap kiara pada Leo.
" Ehhhh." teriak kiara saat tubuh nya di tarik hingga terduduk di atas pangkuan Leo.
Brakkkk
" Apa yang kau lakukan ." marah Kiara saat Leo tiba tiba memeluk tubuh nya.
" Awal nya aku membenci sebuah hubungan karena melihat rumah tangga mommy, tapi setelah tau alasan mommy yang sebenar nya, pandangan ku berubah, menurut ku bukan hal buruk memiliki sebuah hubungan, apa lagi dengan mu." ucap Leo.
" Dengan ku." Tunjuk kiara pada diri nya sendiri.
" Kau tau menghajar atau memberikan sebuah hukuman pada orang yang mengusikku bukan hal yang sulit, entah itu pria, wanita, tua atau muda, tapi aku merasa aneh saat pertama kali melihat mu, tangan ku terasa berat untuk mengangkat senjata ku, bahkan untuk marah pun rasa nya sangat sulit." ucap Leo.
" Dan sekarang aku menyadari nya kalau kau menempati sisi spesial di hati dan pikiran ku, apa lagi bola mata biru mu yang selalu menghipnotis ku ." ucap Leo.
" Kau terlalu banyak berbicara, apa kau mabuk, ." tanya kiara tapi Leo malah semakin mengeratkan pelukan nya sambil tersenyum menatap nya.
" Lepas kan aku." ucap kiara berusaha berontak.
" Jangan terlalu banyak bergerak, Queen." ucap Leo dengan suara berat nya dan mata tertutup nya.
" Turun kan ak.... Mmmmpppppttttttt."
Kiara melotot saat dengan kesadaran penuh, Leo menarik tengkuk nya lalu membungkam mulut nya dengan lembut lalu sedikit bermain.
" Rasa nya sama, apa waktu itu memang benar bukan mimpi." ucap hati kiara.
" Kenyal dan lembut, ini akan menjadi canduku." bisik Leo.
" Kau gila." ucap kiara.
" Biasakan dengan sentuhan ku dan kehadiran ku, sampai pandangan mu berubah terhadap sebuah hubungan ." bisik Leo.
" Sampai kapan pun pandangan ku tidak akan pernah berubah, karena menurut ku semua pria sama saja kecuali Riyan." bisik kiara lalu turun dari pangkuan Leo.
" Mari bertaruh, biarkan aku mendekati mu hingga pandangan mu berubah." ucap Leo.
" Lakukan saja, sampai umur mu habis pun aku akan tetap seperti ini." ucap kiara.
Leo berdiri lalu mendekati kiara dan menarik pinggang nya.
" Kita lihat saj." ucap Leo.
Cup
" Hanya ciuman tidak akan membuat keyakinan ku goyah." ucap kiara.
" Mau lebih." tanya Leo.
" Dengan senang hati aku akan memberikan mahkota ku saat kau berhasil membuat keyakinan ku berubah." ucap kiara dengan penuh percaya diri.
" Tidak lama lagi, saat itu akan tiba." ucap Leo.
" Kau tidak seperti biasa nya, kau tidak terlihat seperti Leo si ketua mafia berdarah hitam." ucap kiara.
" Kau alasan nya." ucap Leo.
" Sudah, ayok pulang, Riyan pasti akan mencari ku." ucap kiara lalu keluar dari rumah sebelum Leo semakin menggila.
Leo keluar dari rumah lalu mengikuti kiara yang kembali masuk ke dalam mobil.
" Antar aku pulang." ucap kiara.
" Aku anggap kamu setuju." ucap Leo lalu menjalan kan mobil nya.
" Terserah kalau kamu ingin terus melajang sampai mati." ucap kiara lalu memainkan ponsel nya.
Leo melirik kiara sambil menyunggingkan senyum nya.
" Perbedaan mu ini lah yang membuat ku tertarik." batin Leo.
" Kapan aku bisa menempati rumah ku lagi." tanya kiara.
" Kapan pun, asal bersama ku." ucap Leo.
" Berhenti bersikap seperti itu, menggelikan." ucap kiara.
Tanpa terasa, mereka pun sampai di kediaman yang Riyan tempati, setelah sampai, mereka pun keluar dari dalam mobil.
" Di mana Riyan." tanya kiara.
" Di dalam Queen." sahut nya.
Dor
" Arggggggghhhhhhh." Teriak pria yang baru saja kiara tanya, Leo tiba tiba menembak mata nya membuat Kiara terkejut sambil menatap tajam Leo.
" Leo ." Teriak kiara.
" Argggghhhh." Darah keluar banyak dari mata orang tersebut.
" Apa yang kau lakukan." teriak kiara.
" Tatapan nya pada mu mengandung hasrat." ucap Leo dengan tatapan tajam dan suara yang penuh intimidasi.
" Obati dia." ucap kiara lalu meninggal kan Leo begitu saja.
" Jika aku melihat tatapan itu lagi pada Queen, maka kau akan kehilangan satu mata mu lagi." ucap Leo pada orang tersebut dengan tatapan mematikan.
" Jadi kau akan menunjukan rasa suka mu." ucap Riyan yang menghampiri Leo.
" Queen berbeda." ucap Leo.
" Begitu juga ibu nya." ucap Riyan.
" Kenapa dia hanya mempercayai mu." tanya Leo.
" Cinta ku abadi untuk ibu nya meski orang lain yang mendapat kan nya." ucap Riyan.
" Kau kalah cepat." ucap Leo.
" Dia seorang pengusaha yang memiliki banyak kekayaan dan keberanian besar, sedangkan aku hanya mafia amatir yang tak berani mengatakan perasaan ku ." ucap Riyan.
" Aku tidak mau nasib ku seperti mu." ucap Leo.
" Luluh kan kalau bisa, bekas nya terlalu dalam." ucap Riyan.
" Pedang yang berada di atas makam ayah nya, adalah pedang yang dia gunakan untuk membunuh ayah nya , lalu dia mengancam , siapa pun yang berani mencabut nya akan menjadi korban kedua." ucap Riyan.
Drrrtttt Drrrtttt
Ponsel Leo berbunyi membuat obrolan mereka terhenti yang ternyata telpon dari Melia.
" Ya moms." tanya Leo setelah menjawab sambungan telepon nya.
" Jangan lupa bawa Queen untuk makan malam, kalau perlu ba ah ayah nya yang bernama Riyan itu agar queen gak menolak untuk datang." ucap Melia.
" Baik moms." ucap Leo lalu menutup sambungan telepon.
Tuutttt Tuutttttt
" Kau mendengar nya ." ucap Leo.
" Lumayan makan enak." ucap Riyan.
" Ibu ku sangat cantik dan baru saja bercerai." ucap Leo.
" Cinta ku hanya untuk wanita si mata biru yang menyelamatkan ku." ucap Riyan
" Buat kerjasama dengan ku untuk pembuatan senjata sampai penjualan nya dari pada kau terus mencuri milik orang lain lalu menjual nya." ucap Leo saat melihat truk truk berbeda yang baru saja masuk ke dalam halaman rumah.
" Ide bagus." ucap Riyan.
" Temui aku besok di kediaman ku." ucap Leo lalu masuk ke dalam rumah karena mereka mengobrol di halaman rumah .
" Mau ke mana kau." tanya Riyan.
" Queen." ucap Leo sambil berjalan masuk ke dalam rumah meninggal kan Riyan.
" Riyan." tiba tiba Rey datang menghampiri Riyan.
" Hmmm." sahut Riyan.
" Dia menembak anak buah mu seenak nya." ucap Rey.
" Aku akan melakukan hal yang sama jika aku melihat mu, karena tatapan nya memiliki hasrat pada Queen ku." ucap Riyan.
" Aku sudah sejak lama, Riyan." ucap Rey tiba tiba.
" Kau yakin bisa menyainginya." ucap Riyan.
" Akan ku coba." ucap Rey.
" Kau cari mati ." ucap Riyan lalu pergi.
Rey adalah anak yang tumbuh bersama dengan kiara sejak kecil karena si Deni supir pribadi kiara dulu yang di bunuh ayah kiara, lalu kiara membawa nya dan mengasuh nya menjadikan nya tangan kanan nya.
Leo terus mencari keberadaan kamar kiara tapi tidak ketemu.
" Di mana kamar Queen ." Tanya Leo pada salah satu anak buah Riyan yang lewat.
" Mulut kami sudah di bungkam." ucap nya ketakutan saat kerah nya di tarik oleh Leo.
Dor
" Argggghhhh." Teriak nya saat tiba tiba kaki nya di tembak Leo.
" Di mana kamar Queen." tanya Leo pada yang satu nya lagi.
" Lantai atas kamar sudut." ucap nya.
" Pilihan yang bagus." ucap Leo lalu segera pergi menuju kamar Leo.
Ceklek
Leo masuk tanpa permisi dulu.
" Huffttt apa kau menembak nya lagi agar bicara." tanya kiara.
" Tidak ada cara lain." ucap Leo lalu masuk dan mengunci pintu nya.
" Kenapa kau mengunci pintu nya." tanya kiara sambil bangun dari ranjang nya.
Kiara yang tadi nya sedang berbaring santai, langsung bangun saat Leo mengunci pintu nya.
Leo berjalan mendekati kiara lalu.
Brukkkk
Leo menjatuhkan tubuh nya di atas kiara hingga membuat Kiara kembali berbaring dengan kepala Leo di atas dada nya.
" Apa yang kau lakukan ." kesal kiara.
" Ini sangat nyaman." ucap Leo.
" Ada apa dengan mu ?? kenapa jadi seperti ini." tanya kiara.
" Ini karena mu Queen." ucap Leo.
" Memang apa yang aku lakukan ?? Aku tidak melakukan apa pun." ucap kiara.
" Kehadiran mu membuat hati dan pikiran ku jadi kacau ." ucap Leo.
" Sungguh kata kata itu tidak cocok dengan mafia kejam seperti Leo, menyingkir." ucap kiara sambil berusaha menggeserkan tubuh Leo tapi sangat berat.
" Sekarang aku percaya dengan mereka yang mengatakan jika suatu hari nanti pasti akan ada yang bisa menggoyahkan hati ku." ucap Leo.
" Hati mu saja yang lemah." ucap kiara.
" Pesona mu terlalu kuat." ucap Leo.
" Diam Leo, menggelikan." ucap kiara.
Leo semakin menarik erat kiara ke dalam pelukan nya.
" Leo menyingkir lah." ucap kiara
" Biar kan dulu sejenak, ini sangat nyaman." ucap Leo.
" Aku merasa semua lelah dan pusing ku hilang saat bersantai di dekat mu dan menghirup aroma mu." ucap Leo lalu kepala nya bergerak berpindah ke ceruk leher kiara.
" Leo berhenti." kesal kiara.
Buggghhh
Kiara mendorong tubuh Leo dengan sekuat tenaga dan sedikit pukulan saat ada rasa desiran aneh pada tubuh nya saat Leo menghirup tengkuk nya.
Buggghhh
Setelah pelukan nya terlepas, kiara menendang tubuh Leo dengan kaki nya.
" Kau kejam sekali ." ucap Leo
" What ?." ucap kiara lalu bangun dari ranjang dan Ingin berjalan keluar dari kamar.
Leo langsung bangun dan berjalan mendekati kiara lalu memeluk nya dari belakang.
" Leo ." marah kiara.
" Mommy menyuruh mu ke rumah untuk makan malam, bersama Riyan ." bisik Leo.
" Tidak perlu berisik." ucap kiara.
" Bersiap, kita pulang ." ucap Leo
" Pulang ? Aku hanya akan pulang ke rumah ku." ucap Kiara sambil melepaskan pelukan Leo.
Leo kembali menarik kiara dan memeluk nya hingga wajah mereka saling berhadapan.
" Aku akan membuktikan pada mu kalau aku beda dari yang lain, aku sama dengan Riyan." ucap Leo.
" Kau yakin bisa seperti Riyan? Riyan merelakan cinta nya dengan pilihan nya tanpa membunuh pilihan cinta nya atau memaksa cinta nya untuk bersama nya." ucap kiara yang langsung merasakan sedih saat membayangkan kisah cinta Riyan.
" Kalau itu akan berbeda, aku tidak akan melepas kan mu, dan aku juga akan membunuh siapa saja yang mendekati mu." ucap Leo.
" Riyan diam saja saat cinta nya memilih orang lain, tapi aku akan membuatmu hanya akan memilih ku dan tidak akan ada pilihan lain lagi." ucap Leo.
" Berhenti banyak bicara dan bersikap seperti ini, aku sungguh geli melihat nya , do mana aura mafia mu." ucap kiara.
Cup
" Cepat bersiap, aku tunggu di luar." ucap Leo lalu keluar dari kamar
" Apa apaan dia." ucap kiara sambil mengusap bibir nya yang di cium Leo.
" Huffttt Queen, Leo yang seperti itu jangan sampai menggoyahkan hati mu, tetap jadi diri mu sendiri dengan keyakinan mu." ucap kiara lalu berjalan ke dalam kamar mandi untuk bersih bersih lalu akan bersiap.
" Aku akan pergi demi ibu." gumam Kiara.