Pil Paracetamol Yang Merubah Hidupku.

Bab 30. Sirkuit Energi.

"Benedictione lucis aeternae per universum dispersae, corpus et anima mea lux est.

Caelum et terra, universum totum, in unam harmoniam coeunt.

Mea voluntate, horologium cosmicum creo, quod tempus retro vertere potest.

Historiam rescribo, et cuncta fracta reparo, ad vitam pristinam reduco."

(Dengan berkah cahaya abadi yang tersebar di seluruh alam semesta, tubuh dan jiwaku adalah cahaya.

Langit dan bumi, seluruh alam semesta, bersatu dalam satu keharmonisan.

Dengan kehendakku,

Aku menciptakan jam semesta yang dapat memutar ulang waktu. Menulis ulang sejarah dan memperbaiki segalanya yang hancur menjadi pulih dan hidup seperti sedia kala.)

"BOOM!"

Sama seperti sebelumnya, alam semesta mulai berkumpul dan bergetar dengan hebat.

Energi dari segala arah melonjak dan berkumpul pada satu titik, yaitu di sebuah kehampaan yang tak berujung.

Energi tersebut mulai mengembun dan padat, perlahan-lahan mulai menunjukkan wujud aslinya, yaitu sebuah jam semesta yang sangat besar, tinggi, dan juga sangat luas.

Seketika saat jam raksasa itu terbentuk, hukum waktu yang begitu dahsyat mulai menyebar dengan sangat luas. Detik berikutnya, jarum jam mulai bergetar dan akhirnya bergerak.

Ding...

Gema dari suara deringan pertama terdengar.

Saat itulah hukum waktu yang tersebar mulai menulis ulang sejarah. Waktu berputar satu menit pertama sebelum kehancuran realitas yang ada perlahan-lahan mulai dibangun ulang.

Sebagian kecil planet dan bintang-bintang yang telah hancur mulai dibentuk kembali satu demi satu. Jalur energi yang sebelumnya terpecah dan tercerai-berai seperti atom yang musnah, kini mulai membentuk jalur energi baru yang sama persis seperti sebelum kehancuran dimulai.

Akhirnya, jarum jam kedua, ketiga, keempat, hingga sampai ke-10 terus menggema dan berdering satu demi satu. Reset waktu untuk perbaikan dan juga penulisan sejarah sepuluh menit sebelum kehancuran akhirnya telah selesai ditulis ulang.

Dalam radius jutaan kilometer, baik itu galaksi kecil, planet-planet, ataupun bintang-bintang yang sebelumnya hancur lebur menjadi debu, secara ajaib muncul kembali.

Hukum ruang dan waktu, dan segala tatanan alam semesta yang sebelumnya runtuh akibat pertarungan keduanya, kini mulai tertata dengan seimbang.

Denyut nadi kehidupan mulai terasa di seluruh penjuru alam semesta. Miliaran makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya seolah seperti terbangkitkan kembali dari kematian atau dari tidur yang panjang.

Ingatan mereka semua tentang apa yang terjadi benar-benar terhapus total. Dan mereka semua lupa bagaimana bencana alam yang menimpa seluruh dunia mereka bisa terjadi.

Sementara itu, di kehampaan, Rian yang melihat segalanya telah diperbaiki dan ditata ulang sedemikian rupa, akhirnya menghembuskan napas lega. Bumi, yang merupakan planetnya sekaligus rumahnya, juga mulai berputar dengan tenang, seolah planet tersebut tak pernah tersentuh oleh kehancuran apa pun.

Melayang di udara, banyak sekali hal yang Rian pikirkan, termasuk pertarungannya dengan Raizel kali ini.

"Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini. Aku harus tumbuh menjadi lebih kuat lagi. Aku yakin bukan hanya Raizel satu-satunya musuhku."

Faktanya, apa yang menjadi dugaannya itu memang benar. Ayah angkatnya, yaitu Julian Vortis, adalah orang yang sama seperti dirinya. Dia juga Davis of Light generasi sebelum Rian.

Bedanya, saat ini ayah angkatnya itu telah tewas dan menjadikannya Davis of Light selanjutnya. Sementara orang-orang yang kuat di sisi Raizel, yang kekuatannya setara dengan ayah angkatnya, masih hidup.

Itulah perbedaan kontras di antara keduanya. Jika ia tidak bertambah kuat, maka ia akan dihancurkan seperti semut. Kekuatan Darkness akan menyebar, menyelimuti seluruh alam semesta. Jika itu terjadi, yang ada hanyalah kehancuran demi kehancuran yang tidak akan pernah berakhir.

Segala macam kejahatan seperti perbudakan, penyiksaan, dan segala macam akan menjadi siklus reinkarnasi yang berulang dan tak berkesudahan.

Ia juga tidak bisa terus-terusan bertarung di alam semesta, menghancurkan planet-planet dan segalanya yang ada.

Dia harus tumbuh semakin kuat secepatnya dan memburu para Reciver, bukan yang ada di planetnya saja, akan tetapi di seluruh galaksi besar. Baik itu galaksi tingkat rendah, menengah, maupun galaksi tingkat tinggi.

Berdasarkan ingatan yang ia dapatkan, alam semesta terbagi menjadi tiga galaksi besar. Bukan hanya besar, akan tetapi galaksi raksasa dengan luas yang tak akan pernah terpikirkan oleh para makhluk hidup.

Setiap galaksi besar memiliki sembilan galaksi kecil.

Dan setiap galaksi kecil memiliki galaksi yang lebih kecil. Jumlahnya tidak hanya ratusan atau ribuan, tetapi triliunan, bahkan lebih, karena tak bisa lagi dihitung dengan angka.

Rian mulai kembali menggali ingatan yang diwariskan kepadanya. Ia ingin menemukan cara berkultivasi dengan lebih cepat, agar dirinya dapat dengan cepat mengembunkan esensi cahaya. Selama ini, yang ia lakukan hanyalah menyerap dan memurnikan kekuatan dari para Reciver of Darkness.

Ia tahu caranya bisa semakin lama semakin tidak efisien. Selain karena yang ia temui hanyalah orang-orang lemah di tingkat Beginner, dan bahkan paling tinggi di ranah Master, semua itu tidak memberikan peningkatan yang cukup signifikan kepadanya.

Jika sementara untuk bertarung dengan Raizel dengan metode seperti sebelumnya ia masih memiliki kepercayaan diri, tapi jika tiba-tiba metodenya berubah, lalu datang orang yang lebih kuat,misalnya yang setingkat dengan ayah angkatnya, atau lebih sederhananya, mantan Davis of Darkness, tentunya kekuatannya tidak bisa dianggap remeh.

Setelah terus menggali ingatan yang diwarisinya, akhirnya matanya berbinar karena ia menemukan solusi.

"Oh, ada… ternyata benar-benar ada caranya?" ucapnya dengan penuh semangat.

"Jika ingin meningkatkan kecepatan untuk mengembunkan esensi cahaya, maka yang dibutuhkan adalah membuka sirkuit energi di dalam tubuh.

Secara keseluruhan, sirkuit energi di dalam tubuh maksimalnya sekitar 1.440 sirkuit.

Sirkuit energi pada para magician yang biasa berjumlah 360 sirkuit. Itu pun mereka sudah dianggap jenius jika bisa membuka semuanya.

Akan tetapi, orang-orang seperti dirinya yang memiliki tubuh cahaya atau tubuh kegelapan seperti Raizel memiliki potensi untuk membuka 1.440 sirkuit.

Seorang Davis yang belum membangkitkan sirkuit energinya di planet yang lebih lemah atau galaksi yang lebih rendah bisa memaksimalkan potensi kekuatan fisiknya. Akan tetapi, jika ia berada di galaksi yang lebih tinggi, maka kekuatannya akan ditekan sedemikian rupa sehingga ia tidak ada bedanya dengan magician biasa.

Hukum semesta menekannya demikian rupa, karena tidak ada kekuatan absolut yang mutlak di dunia ini. Di atas langit pasti ada langit, di atas galaksi yang kuat pasti ada yang lebih kuat lagi.

Untuk menjelajah atau naik ke galaksi yang lebih kuat, yang perlu dilakukan oleh seorang Davis seperti Rian adalah mengembunkan 100 titik esensi cahaya dan menerobos ke ranah Beginner secepatnya.

Dan syarat wajib lainnya, yaitu minimal untuk memaksimalkan potensi awalnya, dirinya harus membuka sekitar 1–144 sirkuit. Hal ini wajib dilakukan, karena ketika 144 sirkuit terbuka, tubuhmu akan mulai beradaptasi dengan hukum dunia/tekanan besar dari galaksi tertentu yang lebih tinggi dan memberikan perlindungan mendasar.

Jika kurang dari itu dan belum menerobos ke ranah Beginner, maka hukum dunia akan menghancurkan tubuhnya menjadi butiran atom. Sederhananya, jalur sirkuit energi ini seperti perisai pelindung tubuh yang dapat menetralkan hukum gravitasi di galaksi yang lebih tinggi.

Jika sudah berhasil membuka 144 sirkuit, Rian akan bisa membangkitkan kekuatan murni dari tubuh cahayanya, yaitu:

Tubuhnya mulai memancarkan aura hangat, dan gerakannya akan terasa lebih ringan.

Ia juga akan mendapatkan kemampuan seperti:

Akses terhadap cahaya pasif, ini meliputi penerangan, menyembuhkan luka ringan, dan ilusi cahaya.

Meningkatkan kepekaan dan juga pancaindra.

Ia juga mulai mendapatkan teknik khusus, seperti:

Flash Step: Gerakan cepat seperti kedipan mata.

Glint Heal: Penyembuhan luka luar seketika.

Namun efeknya, dirinya akan menarik perhatian entitas cahaya lainnya atau monster gelap.

Pada tingkat kekuatan puncaknya, mungkin pemilik tubuh cahaya adalah sosok superior yang ditakuti. Tapi perbedaannya dengan pemilik tubuh cahaya yang baru lahir, atau Davis of Light yang baru seperti Rian, sangatlah mencolok.

Ia akan terancam dikepung, dibunuh, lalu tubuhnya yang penuh dengan esensi cahaya murni akan dimurnikan oleh pihak lain, sesama pemilik kekuatan elemen cahaya. Entah itu Reciver ataupun magician.

Perlu diketahui, seorang Reciver atau magician biasa—entah itu dari golongan Light ataupun Darkness—yang berhasil memurnikan tubuh seorang Davis, maka mereka bisa menjadi seorang Davis berikutnya. Yang paling penting, mereka akan memperoleh peningkatan kekuatan yang luar biasa.

Setelah membaca semua ingatan yang ada di kepalanya, akhirnya Rian mengerti kenapa ayah angkatnya diburu dan dikejar-kejar.

Tangan Rian terkepal erat.

"Kekuatan... Aku butuh kekuatan yang lebih besar untuk bertahan hidup di dunia ini," batinnya.

Fakta bahwa dia memiliki kekuatan yang luar biasa ternyata karena dia berada di galaksinya sendiri. Jika ia pergi ke galaksi tingkat menengah, maka ia tidak ada bedanya dengan magician yang biasa. Dan satu-satunya cara untuk bertambah kuat adalah dengan membangun sirkuit energi di dalam tubuh.

"144 sirkuit energi, kah?" gumamnya.

Rian pun akhirnya menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

"Baiklah, mari kita lakukan itu," ucapnya penuh dengan tekad yang menyala-nyala di matanya.

Saat ia baru saja duduk bersila di kehampaan dan mulai memejamkan mata, fokus untuk membuka jalur sirkuit energi di dalam tubuhnya—

Dari arah tertentu, tiga puluh sosok mendekat dengan cepat. Menyadari kehadiran mereka semua, Rian memutuskan untuk menunda pembukaan sirkuit energinya.

Tidak lama kemudian, terdengar suara yang menggema dari tiga puluh orang itu secara bersamaan.

"Kami, para Reciver of Light, menyambut kelahiran Davis of Light yang baru," ucap mereka semua sambil berlutut dengan satu kaki sambil menundukkan kepala.

Mereka melayang di udara, akan tetapi seolah lutut mereka menyentuh lantai tak kasat mata di kehampaan.

Mendengar itu, Rian tidak lagi terkejut seperti sebelumnya.

Dengan ekspresi rumit di matanya, ia berkata,

"Berdirilah, aku menerima sambutan kalian semua."

Tiga puluh orang serempak langsung berdiri tegak mengelilingi Rian, seolah mereka adalah pilar semesta yang ada untuk menjaga dan melindunginya dari bahaya apa pun.

"Apakah kalian semua para pengikut ayah angkatku, yaitu Julian Vortis?"

Seketika, tiga puluh orang yang berada di sekitar Rian saling berpandangan satu sama lain. Salah satu perwakilan dari mereka maju.

"Perkenalkan, Tuan, nama saya Kallar."

Kemudian Kallar kembali melanjutkan,

"Benar, Tuan. Kami adalah pengikut setia Tuan Julian. Apakah kami bisa mengetahui bagaimana keadaannya sekarang?"

Mendengar itu, Rian menghela napas. Dengan suara yang berat, ia berkata,

"Ayah angkat sudah meninggal."

Mendengar itu, semua seketika terdiam. Keheningan menyelimuti mereka semua.