NovelToon NovelToon
Transmigrasi Negeri Duyung

Transmigrasi Negeri Duyung

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / TimeTravel / Romansa Fantasi / Time Travel / Kebangkitan pecundang / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Fantasi

Xaviera marcella, Remaja usia 17 tahun harus menerima nasib yang buruk. di mana dia tinggal di panti asuhan, selalu dibully dan dijauhi. ia tumbuh menjadi gadis yang pendiam. suatu hari, ia bermimpi bertemu dengan gadis cantik yang meminta pertolongan padanya. itu berlangsung sampai beberapa hari. di saat ia sedang mencari tahu, tiba-tiba kalung permata biru peninggalan ibunya menyala dan membawanya masuk ke sebuah dimensi dan ia pun terhempas di jaman peradaban. hari demi hari ia lalui, hingga ia bertemu dengan gadis yang ada di mimpinya. ternyata gadis tersebut merupakan seorang putri dari negeri duyung. ia pun dijadikan pengawal utama untuk melindungi putri duyung itu.

gimana kisah selanjutnya? akankah Xaviera mampu menjaga putri duyung itu? ikuti kisah selanjutnya hanya di sini🥰
NO PLAGIAT!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Fantasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhasil menaklukan kelima monster

Monster itu terkejut dengan wajahnya yang masam melihat gadis itu masih hidup. Terlihat Xaviera mulai berdiri perlahan, tangannya memegangi tombak itu dan seketika mencabutnya dengan mudah dari tubuhnya. Lalu tombak tersebut dibuang bak sampah olehnya. Luka yang berlubang itu kemudian perlahan mulai merapat kembali disebabkan teknik penyembuhan itu. Monster tersebut seketika tercengang melihat fenomena aneh yang terjadi pada manusia. Tidak masuk dinalar, bagaimana bisa manusia bisa memiliki teknik penyembuhan secepat itu.

Di tengah terdiamnya monster itu, Xaviera kembali bergerak secepat kilat dan seketika tubuhnya sudah berada di depan monster itu. Namun ternyata monster itu menyadari jika dirinya sudah ada di depannya. Xaviera pun melayangkan bogeman kuatnya akan tetapi monster itu pun dengan cepat membalasnya dengan sihir.

"Hiaaaaaaahhhhhhh!!"

Bhuaaammm....

Duaaarrr...

Sebuah ledakan hebat terjadi membuat area sana menimbulkan keretakan yang hebat akibat dari sihir mereka masing-masing. Monster itu awalnya masih bisa menahan serangan gadis itu, namun perlahan wajahnya menegang ketika badannya terasa berat dan mulai terdorong ke belakang akibat sihir yang dikeluarkan.

"Euuuu... eeuhhhh.. gadis ini? Bagaimana bisa mendapatkan kekuatan sebesar ini? Dari mana asalnya?" batin monster itu.

Xaviera masih terus melayangkan bogeman yang terbalut sihir ditangannya sehingga menambah gaya serang yang cukup kuat. Tak berselang lama, Xaviera mulai mengecoh lawan dengan menghentikan sihirnya. Monster itu pun terkejut, tubuhnya terjungkal ke depan sebab secara tiba-tiba Xaviera menghentikan serangannya. Lalu dalam keadaan lengah, Xaviera mengambil celah dari bawah lalu tangannya mengarah para tubuh monster itu.

"Habislah kau! HIAAAAAAHHHH!!"

BHAAAMMM....

"HAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" teriak monster itu sebab perutnya sudah terkena serangan sinar biru yang ada dikepalan tangan Xaviera. Hembusan angin kuat pun datang sehingga membuat area sekitarnya berdebu dan benda-benda beterbangan. Saking kuatnya, area pagar pun mulai perlahan retak sampai pecah berkeping-keping.

Weskail yang sedang mengawasi pun segera mencari tempat aman untuk bersembunyi. Debbara pun melindungi pandangannya tapi sebab tubuhnya terhalang oleh perisai jadi benda-benda yang beterbangan tidak mengenai dirinya. Ia kembali menyaksikan Xaviera kesurupan dalam mode yang sama, kekuatan yang besar mampu memporak-porandakan halaman istananya.

"Xaviera..." batinnya memanggil.

"Haaaaaaaaa!!!!!" Xaviera masih menyerang monster itu dengan sihirnya, teriakan monster itu makin keras. Lalu setelah beberapa saat, Xsviera mulai melepaskan serangannya sehingga monster itu terpental sangat jauh.

"Hwaaaaaaaaa!!!!" Tubuh besar monster itu menabrak pintu pagar sampai hancur dan tubuhnya pun terpental keluar istana. Xaviera tidak menyia-nyiakan waktu, ia segera mengeluarkan pedangnya. Selimut biru pada pedangnya pun mulai terlihat kembali. Masih mode yang sama, dengan secepat kilat Xaviera mampu bergerak ke arah monster yang terkapar itu dengan cepat.

Monster itu tergeletak tak berdaya, perutnya terdapat bekas seperti pusaran berputar akibat terkena bogeman sihir biru Xaviera yang mengenainya. Ia meringis kesakitan dan tubuhnya pun terasa remuk. Belum pernah ia menemukan lawan sekuat ini apalagi ini adalah gadis muda. Ia pun perlahan terbangun dari posisinya dengan susah payah. Nafasnya tersengal hebat, darahnya pun mulai bercucuran.

Ia ingin menggunakan kekuatan regenerasi agar bisa pulih kembali. Namun belum ia membacakan mantra, ia kembali dikejutkan oleh Xaviera yang sudah ada di depannya. Wajahnya masih syok melihat Xaviera yang begitu cepat ada di hadapannya. Gadis itu pun kembali mengayunkan pedangnya dan mengarahkannya pada monster itu.

"Haaaaaaaaaaaa!!!!"

Srek...

Bhuaakhhhh....

Dengan mata yang terbelalak, ia terkena pedang yang sudah tertusuk di jantungnya. Mulutnya pun keluar darah sama seperti rekan-rekannya yang terbunuh olehnya. Lalu ia menatap sayu gadis yang ada dihadapannya itu. Lalu kemudian, matanya perlahan tertutup dan terjatuh ke tanah. Monster terakhir itu sudah tergeletak di atas tanah, untuk memastikan Xaviera memeriksa keadaan monster itu. Dan ternyata ia sudah mati. Semua monster sudah ia habisi dengan sempurna.

Debbara yang jauh dari jangkauan, tidak bisa memastikan keadaan Xaviera dari jarak sejauh itu. Ia penasaran apakah Xaviera berhasil mengalahkan monster itu atau tidak. Sementara Xaviera masih memandangi jasad monster terakhir itu, lalu tangannya bergerak untuk mencabut pedang tersebut.

Tak seperti pertarungan sebelumnya, mode mata birunya masih belum kembali seperti semula. Setelah berhasil mengalahkan monster itu, ia terdiam sejenak di area luar istana. Wajahnya seakan mendeteksi ada orang lain yang ada di sana. Dan setelah melihat dengan mata batinnya ternyata benar, ada yang mengawasinya. Lalu ia membalikkan tubuhnya mengarah pada orang yang sedang mengawasinya dari atas pepohonan. Dengan segera ia bergerak secepat kilat untuk menghampirinya.

Weskail ternyata masih berada di posisinya, ia kembali dikejutkan ternyata gadis itu mampu mengalahkan monster-monster itu seorang diri. Di tengah ketermenungannya, ia tersadar ada sosok yang mendekat ke arahnya. Saat berbalik ke belakang, ia melihat Xaviera mode marah mengarahkan bogeman padanya. Weskail tersebut sebab gadis itu mengetahui posisinya. Karena tidak bisa berlindung, Xaviera berhasil memukul wajah weskail dengan sekali bogeman saja.

"Haaaaaaaaaa!!!!!"

Dari ketinggian 20 meter, weskail terpental sampai ke tanah. Bahkan saking kuatnya, tempat weskail terjatuh sudah berbentuk sebuah lubang. Ia pun meringis kesakitan, wajahnya sudah mengeluarkan wajah akibat serangan dadakan tersebut. Lalu ia kembali melihat Xaviera sudah ada di hadapannya. Bola mata biru, dengan wajah dinginnya berhadapan dengannya.

"Kau... kau pasti komplotan mereka, kupastikan kau menyesal berhadapan denganku." ucapnya dingin.

Mendengar itu, Weskail awalnya terdiam lalu tak lama mengeluarkan tawaan remeh yang mengarah pada Xaviera dengan senyum menyeringainya. "Kau kira aku takut akan ancamanmu? Aku sudah menunggumu sejak tadi anak muda. Jika kau ingin membunuhku silakan saja, lagipula akupun penasaran bagaimana rasanya bertarung dengan gadis yang katanya bisa menyelamatkan dunia." sarkas weskail.

Xaviera pun mengepal tangannya yang sembari memegangi pedang. Lalu saat mulai mengayunkan pedangnya, rupanya weskail sudah keluar dari lubang itu dan berdiri di belakangnya. Dengan sombong, weskail menantang Xaviera untuk bergabung dengannya. "Marilah, saatnya aku yang akan menghabisimu."

Xaviera menyunggingkan senyumnya, "hm, ayo kita buktikan."

Xaviera sudah bersiap dengan pedangnya, begitu juga dengan weskail yang sudah siap dengan senjata andalannya yaitu sebuah samurai. Mereka saling bertatapan tajam, lalu tak lama mereka pun berlari dan mulai mengayunkan pedang mereka masing-masing.

"HIAAAAHHHHH!!!!!" teriak mereka bersamaan.

Ctaangg....

Adu senjata pun tak terelakan, keduanya memakai kecepatan yang sangat tinggi sehingga tubuh mereka terlihat bak kilat yang sedang bersebrangan. Xaviera sekuat tenaga menyerangnya menggunakan pedangnya, begitu pun dengan weskail yang masih menyerang dari segala sisi namun tetap berhasil tertangkis.

Bham..

Bham...

"Aku akan membunuhmu terlebih dulu," ujar Xaviera dengan dingin.

"Tidak! Aku yang akan menghabisimu! Rasakan ini hiaaaaaaahhhhh!!!!" Weskail mengayunkan pedangnya ke atas untuk mengenai kepala s

Xaviera. Namun gadis itu memiliki analisa yang baik sehingga ia bisa membaca pergerakan musuh. Ia pun menahan samurai itu untuk tidak mengenai kepalanya. Adu kekuatan pedang pun terjadi. Xaviera menahan samurai itu dengan pedangnya, tak lama Xaviera mengambil celah lalu ia mulai memberikan tendangan pada bagian perut pria tua itu, sehingga pria itu pun terpental akibat serangan dalam mode kesurupan itu.

"HAAAAAAAAA!!!!"

BHOOMMM.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!