NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Plakkk!

Satu buah tamparan keras mendarat di pipi Alvin.

"Dasar bodoh kamu! Mengapa kamu bisa kehilangan kalungmu?" bentak Robert, saat ini mereka sedang berada di markas, semua anggotanya memakai kalung yang bergantelkan tengkorak, karena nama klan mereka Tengkorak.

Mereka semua memang memakai kalung rantai, tapi kalung mereka selalu disembunyikan di balik baju, sehingga tidak akan nampak gantel tengkorak tersebut, mereka wajib menunjukkan gantel kalung itu jika sedang berada di markas saja.

Robert sama sekali tidak sadar bahwa dia telah menjatuhkan harga diri putranya di depan semua anggota Tengkorak.

"Maafkan aku, Pa. Aku benar-benar lupa lagi dimana menaruh kalungku." lirih Alvin, dia sedikit meringis merasakan pipinya yang begitu sakit akibat tamparan keras dari sang ayah.

Beruntung Alvin hanya terkena tamparan saja, padahal peraturan di klan Tengkorak, jika seandainya mereka menghilangkan kalung itu, maka Robert tak segan akan menembak mati mereka.

Kalung tengkorak adalah sebuah bukti keanggotaan mereka, dan jumlahnya terbatas, hanya Robert dan para anggotanya yang memiliki kalung tersebut, karena di desain secara khusus dan tidak akan ada yang mampu meniru desain itu.

"Papa tidak mau tahu, kamu harus menemukan kalung itu secepatnya." bentak Robert lagi kepada Alvin.

Alvin menganggukkan kepalanya, walaupun Robert adalah ayahnya, tapi tetap saja dia juga memiliki rasa takut terhadap sang ayah. "Iya, Pa. Aku pasti akan menemukan kalung itu."

"Hm, ya sudah. Lebih baik kita fokus ke acara pelelangan barang antik saja." ucap Robert.

Mungkin orang lain berpikir pelelangan barang antik itu seperti pelelangan barang biasanya, padahal di dalam barang antik tersebut terdapat sejumlah narkoba yang akan di jual pada para konsumen milenial, itu adalah salah satu trik agar usahanya tidak dicurigai polisi.

...****************...

Sekarang ini Alvin sedang berada di kamarnya, kondisi kamarnya begitu berantakan, karena sedang mencari kalung tengkorak miliknya yang hilang itu. Alvin memang jarang memakai kalung itu, terkadang dia memakainya hanya pada saat acara kumpulan para anggota klan Tengkorak di markas, sehingga dia dan Robert baru menyadari Alvin telah kehilangan kalung tersebut.

"Shittt! Dimana aku menaruh kalungku?" Alvin sangat kesal sekali, mengapa dia bisa lupa terhadap kalungnya itu.

Matanya membulat begitu dia teringat akan sesuatu, dia rasa kalungnya ketinggalan di rumah Milea waktu dia dan Milea bertengkar gara-gara Milea mengatakan bahwa dia tengah hamil.

"Apakah Milea yang menyimpan kalungku?" Alvin terlihat panik sekali.

Padahal dia dan Salman telah menghilangkan semua bukti kejahatannya yang telah membunuh Milea.

Saat itu Milea sangat ketakutan sekali saat melihat ada Salman masuk ke dalam rumahnya, Salman walaupun wajahnya ditutupi oleh masker hitam, tapi tetap saja terlihat sangat mengerikan, karena masih terlihat luka bakar di area pelipis dan juga keningnya.

Prang!

Prang!

Prang!

"Siapa kamu?"

"Cepat pergi dari sini atau aku akan melaporkan kamu ke polisi!" teriak Milea dengan sangat panik waktu itu, sampai dia melemparkan barang-barang di sekitarnya kepada Salman karena dia sangat ketakutan sekali melihat Salman membawa sebilah pisau menatap tajam padanya.

Tanpa di duga ada Alvin di belakang Milea, mereka bebas masuk ke dalam rumah Milea karena Alvin tahu password kunci rumah tersebut, Alvin menangkap tubuh Milea dari belakang.

"Hei lacur, sudah aku bilang jangan berbuat ulah, tapi kamu tidak mau mendengarkan aku, kamu malah ingin memberitahu Felicia tentang kehamilanmu itu." Rupanya Alvin sudah menyadap ponsel milik Milea untuk berjaga-jaga.

Milea berusaha untuk berontak, dia mencakar lengan bawahnya Alvin, sehingga Alvin menggeram kesakitan, melepaskan Milea.

"Arrrgghh!"

Namun sayangnya, Salman berhasil menyemprotkan bius ke wajah Milea, sehingga tubuh Milea ambruk ke lantai.

"Dasar wanita brengsek!" Alvin ingin menendang kepala Milea tapi ditahan oleh Salman.

"Jangan meninggalkan sidik jari kita ataupun tanda kekerasan, Tuan." Karena itu saat ini mereka memakai sarung tangan.

Alvin mencoba untuk meredakan emosinya, kemudian dia mengeluarkan sebuah suntikan yang berisikan narkoba sejenis subuxone dan dia suntikan pada lengannya Milea, sementara Salman mengurus kukunya Milea yang panjang itu, agar tidak terdeteksi polisi.

Lalu bagaimana eksekusi pembunuhan terjadi? Mereka membuat Milea sadar dulu, sehingga proses gantung diri itu seakan-akan benar-benar terjadi, dengan melihat mata milea yang melotot dan lidah sedikit menjulur keluar seakan mengalami proses menyakitkan saat lehernya tercekik oleh tali tambang yang melilit di lehernya.

...****************...

Malam ini Felicia sedang berdiri di balkon kamarnya, dia menghelakan nafas untuk kesekian kalinya seraya menatap ke langit yang telah nampak gelap gulita, hanya ada cahaya bintang yang berkerlip.

Wanita itu nampak bimbang, apakah dia harus menghubungi Gleen atau tidak, sejujurnya dia tidak ingin berurusan dengan pria kurang ajar itu, tapi hanya dia satu-satunya orang memiliki pendapat yang sama dengannya, bahwa Milea mati bukan karena bunuh diri.

Felicia sebenernya sudah membuka blokiran pada nomor ponselnya Gleen, tapi dia masih ragu untuk menghubunginya.

Felicia lama sekali memandangi kartu namanya Gleen, kemudian dia memicingkan mata begitu menyadari sesuatu di kartu namanya Gleen itu.

"Dia bekerja di The Darkness? Jadi dia salah satu timnya Detektif Al?"

Felicia nampak menganga, pantas saja jika The Darkness tidak menemukan keberadaannya waktu Asisten Ana meminta mereka untuk menemukan keberadaan dia. Rupanya The Darkness adalah satu komplotan dengan Gleen.

Berati itu artinya The Darkness bukannya tidak mampu mencari keberadaannya, tapi mungkin mereka tidak ingin menganggu aktivasi kencan panas sahabat mereka malam itu.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Felicia bergetar, dia mendapatkan pesan dari seseorang.

[Malam calon istri, aku tunggu kamu di RM Manda malam ini juga, ayo kita mulai membicarakan tentang kasus kematian temanmu itu.]

Felicia terperangah begitu menyadari pesan tersebut dari Gleen. Mengapa Gleen seakan-akan tahu bahwa Felicia sudah tidak memblokir nomornya lagi? Itulah yang ada di dalam pikiran Felicia.

"Calon istri? Calon istri ndasmu!" ucap Felicia dengan nada kesal karena Gleen memanggilnya calon istri.

...****************...

...Kebetulan hari ini adalah yang ulang tahun, selamat ulang tahun untuk kak Kendarsih Keken, semoga panjang umur, sukses selalu, dan selalu ada lindungan-Nya....

1
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
indi tresna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!