NovelToon NovelToon
Gus Tampan itu Suamiku

Gus Tampan itu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: Umul khaira

Syahira Nazira gadis berusia 21 tahun dijodohkan dengan anak pemilik pondok tempat dia menuntut ilmu agama tanpa sepengetahuan darinya.

Namun, dia tetap menjalankan perjodohan tersebut karena tidak mau durhaka dengan orang tuanya. Syahira yang berniat menikah dengan orang yang dia cintai harus menguburkan harapan itu dan mencoba menerima apa yang orang tuanya pilihkan untuknya.

Zaidan pria berusia 28 tahun, juga ikut berkorban untuk bisa melihat orang tuanya bahagia. Zaidan yang baru kembali dari Mesir harus mengorbankan perasaannya sendiri dan menerima permintaan kedua orangtuanya.


Menikah tanpa ada rasa cinta sama sekali bahkan tidak saling kenal satu sama lain. Bagaimana sikap keduanya setelah menikah?.
Ikuti terus!!!






Dukung terus karya remahan author.
berupa! Like, komen, vote, gift, and start. sebagai motivasi dan juga dukungan dari kalian semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umul khaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 30

Pukul 3 pagi, Syahira terbangun dari tidurnya, saat pertama kali membuka mata wajah tampan sang suami yang selalu menjadi kebahagiaan untuknya. Ia teringat dengan kejadian semalam, dimana ia terlihat sangat nakal, tidak seperti biasanya.

Sejujurnya, ia sangat terpaksa melakukan hal konyol seperti itu, namun apa boleh buat demi menyenangkan hati sang suami dia rela berbuat hal diluar kemampuan yang dia miliki alhasil Zaidan menggempurnya habis-habisan.

Syahira menatap tubuh polosnya, karena kelelahan membuatnya langsung tertidur tanpa mandi atau berpakaian terlebih dulu sebelum tidur. Berbeda dengan Zaidan yang sudah mandi sebelum tidur.

Syahira beranjak dari tempat tidur, melihat baju kurang bahan yang ia kenakan semalam sudah tidak berbentuk lagi. Zaidan merobeknya tidak sabaran, baju haram itu ia dapatkan dari umminya.

Flash back

"Pakai ini malam ini, pasti suami kamu akan menyukainya. Dulu ummi pernah di kasih teman ummi, sekarang giliran kamu. Tapi, kamu sudah memberikan hak Zaidan kan?" Tanya umminya semalam saat mereka mengobrol di dalam kamar.

Syahira menganggukkan kepalanya membenarkan apa yang umminya tanyakan, tidak mungkin ia belum melakukan haknya padahal pernikahan mereka hampir berjalan satu bulan.

" Ternyata anak ummi bukan gadis lagi" goda sang ummi membuat Syahira malu.

" Nggak usah malu, ummi juga pernah muda asal jangan ceritakan ini sama orang lain. sudah kembali ke kamar sana dandan yang cantik dan jangan lupa pakai apa yang ummi kasih" ucap ummi Fatimah sebelum mendorong Syahira keluar kamar.

"Rasanya udah nggak sabar pengen gendong cucu" gumam ummi Fatimah tersenyum sendiri di kamar. Sementara sang suami lagi di kamar mandi.

Flash on.

Selesai Syahira membersihkan dirinya, dan mengambil wudhu ia shalat malam karena tidak bisa tidur lagi.

Zaidan yang kehilangan sang istri terbangun dari tidur nyenyak nya mencari keberadaan sang istri dan mendapati Syahira yang sedang melaksanakan shalat.

" Sungguh hamba sangat beruntung ya Allah memiliki istri yang begitu sempurna" gumam Zaidan ikut beranjak dari tempat tidur, masuk ke dalam kamar mandi.

Mengambil wudhu dan ikut shalat di samping sang istri, tidak lupa ia memberikan jarak. Karena mereka yang melakukan shalat sendiri-sendiri.

Syahira yang selesai lebih dulu, tidak sadar kalau Zaidan berada di sampingnya dengan jarak yang cukup jauh darinya. Ia mengangkat kedua tangannya memohon ampun kepada sang pencipta dan meminta kelancaran atas semua yang ia lakukan dan seluruh keluarganya. Ia juga meminta kepada sang Khalik kesejahteraan atas rumah tangganya dengan Zaidan, serta memberikan keturunan yang Sholeh dan solehah.

Tidak berbeda dengan sang istri, Zaidan juga memanjatkan doa yang sama dengan sang istri. Keberkahan di rumah tangganya, ampunan dari sang maha pencipta, juga kesehatannya juga keluarga.

Selesai memanjakan doa kepada sang pencipta, Zaidan menggeser agar lebih dengan Syahira yang masih belum menyadari kehadirannya.

" Sayang!" Panggil Zaidan.

Syahira menoleh ke sumber suara tersenyum ke arah sang suami, ia terkejut karena Zaidan sudah ada di sampingnya bahkan sudah menyelesaikan shalatnya.

" Sejak kapan Abi ada di sini?" Tanya Syahira menjulurkan tangannya ke arah Zaidan.

" Udah sejak kamu shalat sayang, kenapa nggak bangunin Abi, kita bisa shalat bareng kan!" ucap Zaidan.

" Tadinya, Syahira hanya ingin mandi tapi karena nggak bisa tidur jadi sekalian shalat malam" balas Syahira.

" Kalau kita lanjutkan yang tadi mau, biar cepat jadi dede bayi nya" ucap Zaidan.

" Abi mah, baru juga habis keramas, nanti aja lagi juga shalat subuh" balas Syahira.

" Baiklah kalau begitu, gimana kalau Abi dengar hafalan Qur'an kamu, tapi kalau kamu lupa satu ayat satu ciuman melayang" ucap Zaidan dia tidak tau saja kalau yang menjadi istrinya itu juga terbaik dalam sisi hafalan.

Syahira juga menyetujui hal itu, dan juga memberikan pilihan untuk Zaidan, kalau hafalannya lancar Zaidan tidak boleh menyentuhnya selama 3 hari.

" Boleh! Tapi kalau hafalan Syahira bagus dan tidak ada kesalahan, Abi nggak boleh nyentuh aku selama 3 hari, gimana?" balas Syahira.

Zaidan menyetujui tantangan dari sang istri, dengan wajah resah Zaidan mendengarkan dengan baik hafalan sang istri. Karena ia juga tidak bisa berharap hafalan Syahira salah, karena takut dosa.

Sedangkan, Syahira sangat menikmati hafalannya sembari memandang wajah gelisah. sang suami, sampai-sampai Syahira merasa kasian dengan sang suami.

Syahira, sengaja pura-pura lupa di ayat yang terakhir membuat Zaidan tertawa penuh kemenangan, ia merasa lega.

" Alhamdulillah" ucap Zaidan refleks sambil tersenyum senang.

" Kenapa Alhamdulillah, harusnya Abi mengucapkan Astagfirullahaladzim karena aku tidak bisa menghafal dengan baik" ucap Syahira sengaja.

" Bukan! Bukan itu maksud Abi, Abi hanya merasa sedikit lega karena kalau sampai hafalan kamu lancar Abi harus puasa selama 3 hari dan itu sangat menyiksa" balas Zaidan

Syahira tentu saja sudah tau kenapa sang suami begitu senang atas kesalahannya, namun dia juga merasa senang karena berhasil membuat sang suami bahagia dengan kepura-puraan nya.

" Maafkan hamba ya Allah, hamba melakukan ini agar bisa melihat suami hamba bahagia karena jujur hamba tidak tega melihat wajahnya yang tegang dan juga resah dari tadi" batin Syahira.

" Semua hafalan kamu sangat baik, Abi merasa sangat bangga memiliki istri yang sangat pintar mengaji. Pantas saja kamu selalu menang dalam MTQ, suara kamu begitu merdu dan juga indah." puji Zaidan.

" Terima kasih atas pujiannya" ucap Syahira. Ia bersyukur atas suara yang telah Allah titipkan padanya.

Kemudian, keduanya melanjutkan shalat subuh di dalam kamar berdua. Selepas shalat subuh, Syahira keluar dari kamar, bergabung dengan ibu dan mertua nya yang sudah berada di dapur terlebih dahulu.

Setelah pemberitahuan semalam, ia merasa ada kelegaan dalam hatinya, ia tidak perlu lagi main petak umpet dengan waktu dan lebih bebas pulang pergi. Semalam Zaidan meminta Syahira mengambil semua barang-barang yang masih ada di pondok, ia akan tinggal bersama ummi Aminah untuk sementara sebelum pindah ke rumah mereka sendiri.

"Pagi ummi" ucap Syahira bingung sendiri, ia tidak punya sebutan lain untuk sang ibu mertua dan ibu kandungnya.

" Pagi sayang, sekarang ummi yang mana nih!" goda ummi Aminah.

" Keduanya, tapi Syahira jadi bingung kalau manggil ummi, nanti dua-duanya merasa terpanggil jadi Syahira harus gimana ini?" Tanya Syahira menggaruk tekuk nya tidak gatal.

" Kalau ada ummi kamu, panggil ibu atau mama saja sama ummi" balas ummi Aminah menengahinya.

Benar apa yang menantunya bilang akan sangat membingungkan kalau haru memanggil ummi di saat mereka bersama seperti ini.

" Baiklah, Syahira nurut aja. Ummi sama Mama mau bikin apa? Biar Syahira bantu!" balas Syahira memanggil ummi Aminah dengan sebutan Mama biar beda.

" Kita bikin yang simpel aja, Syahira goreng ikan sama ayam aja biar lauknya ummi dan mertua kamu yang buat" balas ummi Fatimah.

" Iya, ummi" balas Syahira.

Para wanita sibuk membuat sarapan, sedangkan para laki-laki berada di mushalla pondok kecuali Zaidan yang berada di rumah. Zaidan juga turun untuk membantu para wanita kesayangannya, agar tidak terlalu repot setelah mengurus beberapa pekerjaan yang sudah lama ia tinggalkan pada temannya.

Zaidan juga mengurusi beberapa bisnis di bidang perdagangan, ia memiliki brand baju muslim laki-laki sendiri yang ia kembangkan bersama sang sahabat, juga turut berkontribusi di beberapa organisasi sosial, mengajar di pondok bukanlah pekerjaan utamanya dia melakukan itu hanya untuk membantu meringankan beban orang tuanya yang meminta ia terjun langsung di pondok.

Jangan lupa, like, komen, and giftnya agar author remahan seperti aku ini semakin semangat lagi dalam menciptakan karya yang bagus.

Beri juga kritik dan saran kalian, agar author bisa memperbaiki karya author lagi kedepannya.

Khamsahamnida/Thank you/ Terima kasih😘😘🙏🙏

1
Sri Puryani
ayo up thor
Danah
ko ga ada ke lanjutan y si
Erna
Lumayan
Cipa Syifa
afwan kok bikin novel nya setenga sih knp gak sampai tamat aja
Biduri Aura
emang lebih baik jujur,, orang suka atau nggak suka dr pd jadi fitnah, yang rugi diri sendiri
Biduri Aura
mas zaidan emang romantis ya.. 🥰🥰🥰
Biduri Aura
pacaran sesudah nikah itu nikmat 🤭🤭🤭lebih romantis walaupun mau sosoran kyak bebek 😂😂😂
Biduri Aura
aku jadi merona 🤭🤭🤭🤭
Nia Pratama
jadi senyum" sendiri gara" baca ini😁
Sadiah Syarief 🐻😸
next kk
Danah
ko ga lnjut lg si
Danah
lanjut lg dong thour
Siti Rohmah
Luar biasa
Santi
alhamdulillah seru banget cerita nya lanjutkan Kak
Santi
lanjut
Santi
subhanallah klau sudah jodoh gak akan kemana..
Anonymous
menghibur
Anonymous
lanjut Thor...
Ferry Miskalenni
saya suka ceritanya lanjut kak,.
Nofita Sari
percuma kmu hidup d pondok nazila klo hati kmu kyk gtu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!