Anabella Poetry Nhoel namanya. Nhoel adalah nama marga dari keluarganya. Anak itu hidup piatu tanpa ibunya. Di masa kecil, ia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
Hanya Ayah, ayahnya Leonardo Nhoel yang berperan sebagai Ayah sekaligus ibu. Jangan lupakan pengasuhnya. Anabella diasuh oleh seorang bibi.
Hingga suatu ketika, ada kejadian yang tak terduga. Banyak lika-liku kehidupannya hingga mempertemukannya dengan seseorang yang dipanggilnya dengan sebutan Om Papa.
"Om Papa, kalau aku dewasa nanti, aku ingin punya pasangan seperti om papa yang romantis."
"Aamiin, semoga Tuhan mempertemukan mu dengan pasangan seperti om papa mu ini."
Benih cinta tumbuh tatkala ciuman pertamanya. Ciuman yang sebenarnya hanya latihan, tapi merubah segala dunia Anabella. Padahal, Om Papa sudah mempunyai istri.
Apa yang terjadi selanjutnya?
Silahkan baca ya... Ini novel request dari pembaca yang saya coba untuk dikembangkan.
Happy reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unchi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Anabella masih bimbang, antara menerima cinta Johan atau menolaknya.
Pikiran Anabella benar-benar tak konsen. Ia memang ada rasa ketertarikan dengan Johan. Perhatian Johan, dan kenangan Johan kala itu.
Mungkinkah Anabella menerima Johan saja? Toh, Arkan hanya melarang Anabella berciuman atau bersentuhan saja. Jadi kalau berpacaran saja, rasanya tak masalah.
Sore itu sepulang sekolah, Anabella sudah ditunggu oleh Johan. Sebagai laki-laki, tentunya Johan sudah tak sabar ingin tahu jawaban apa yang diberikan Anabella padanya.
Sedang di sisi lain, Arkan tengah khawatir pada bunga Lily-nya. Arkan tak tahu kenapa, ia merasa berlebihan dalam mengkhawatirkan Anabella. Harusnya dia tak melarang Anabella jatuh cinta. Sebab, dia sendiri dulunya juga berpacaran saat masih SMP. Tapi kenapa dia tak membebaskan Anabella saja? Entahlah. Arkan jadi mendesah lelah.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dari nomor yang tak ia kenal. Arkan membiarkannya saja, tapi si penelepon tak ada kata menyerah rupanya. Mau tak mau Arkan menerima panggilan tersebut. Ternyata dari Fasha. Ia hendak mengajak Arkan makan malam.
Jujur saja Arkan malas menanggapi Fasha. Ia lagi ingin menutup hatinya. Ia tak ingin jatuh cinta ataupun menikah. Baginya cukup Venesa saja yang ia cintai dan yang melukainya. Arkan tak ingin terlukai untuk kedua kalinya. Terlalu sakit memang, saat ia masih ingin bertahan. Tapi orang yang dicintainya tetap ingin meninggalkannya.
***
Kebetulan sekali, saat Arkan baru saja sampai di depan rumahnya. Saat itu juga, Anabella baru sampai dan diantarkan oleh Johan. Arkan mencoba tenang. Sebagai ayah, Arkan harus rela kalau Anabella tengah menjalin kasih dengan lawan jenis. Arkan harus yakin, bahwa Anabella bisa menjaga dirinya.
Johan yang melihat kedatangan Arkan langsung mendekat dan mengucapkan selamat sore pada Arkan.
Arkan hanya balas tersenyum tipis. Lalu mengajak si bunga Lili-nya masuk ke dalam rumah.
Baru saja Arkan hendak membuka mulutnya. Tapi rupanya Anabella sudah minta maaf duluan.
"Om papa, maafin Lili. Lili udah jadian dengannya," ujar Anabella.
Padahal Arkan tadinya ingin berkata, bahwa ia sudah mengijinkan Anabella berpacaran. Tapi mendengar pengakuan Anabella barusan, Arkan merasa tak ikhlas. Tapi ya sudahlah, Arkan harus berusaha tenang.
"Terserah Lili. Asal kamu ingat apa pesan om papa. Dilarang ciuman dan dilarang pegangan."
Anabella senang mendengarnya. Ia langsung menghambur ke arah om papanya. Ada rasa sedih juga, saat Arkan tak melarangnya pacaran. Padahal Anabella berharap, Arkan akan marah dan menyuruh Anabella berhenti berpacaran. Pupus sudah harapan Anabella. Walau bagaimanapun juga, Arkan tetaplah ayah angkatnya. Seberapa besar rasa sayang yang Anabella miliki, Anabella akan tetap menjadi anaknya.
***
1 bulan kemudian.
Bu Yulia yang mulai sakit-sakitan. Di tambah lagi pak Sanjaya yang kini sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi. Sebab, posisinya yang sudah tua dan terkena stroke ringan. Jadilah pak Sanjaya hanya bisa duduk di kursi roda.
Pak Sanjaya yang melihat akan kedekatan Arkan dengan Anabella sempat mengira ada hubungan apa-apa. Demi membuktikan pada pak Sanjaya, akhirnya Arkan rela menikah dengan Fasha meskipun tanpa cinta.
Hari ini, Arkan dan Fasha telah usai melangsungkan pernikahannya. Acara yang tertutup, karena ini hanya kemauan dari sang ayah dan ibu. Andai Arkan egois, ia lebih memilih menolak Fasha. Tapi ia tak mampu. Ayahnya sudah tua dan pastilah ingin melihat Arkan berkeluarga lagi.
Hari demi hari Arkan dan Fasha lalui tanpa ada sentuhan apapun. Mungkin Fasha yang sering kali menggoda Arkan. Tapi Arkan benar-benar tak melirik sedikitpun ke arah Fasha.
Fasha mulai tak kuat, ia sampai mengadu ka Anabella. Anabella yang mendapat aduan tersebut mulai merasa sedih. Arkan tak boleh begitu. Bagaimana pun juga mereka sudah menikah. Anabella harus membujuk Arkan agar bersikap romantis terhadap istri barunya.
Waktu ia dan ibu angkatnya tengah asyik berbincang. Tiba-tiba Johan datang. Sebuah pelukan dadakan dari Johan membuat Anabella diam membeku.
Bukannya ia menolak, tapi Anabella malah diam saja. Di seberangnya, Arkan baru saja turun dari mobilnya. Matanya menatap tajam ke arah Anabella. Seperti sebuah keterkejutan dan kemarahan yang bercampur jadi satu.
Saat Arkan mulai mendekat, saat itulah Anabella langsung mendorong Johan. Ini adalah pelukan mereka yang pertama kalinya.
Arkan enggan menatap pasangan muda-mudi itu. Ia lebih memilih masuk dan menuju ke kamarnya. Wajah yang suram membuat Fasha ketakutan. Jadilah Fasha ijin keluar untuk menemui teman-temannya.
15 menit lamanya Arkan menunggu. Akhirnya Johan pulang juga. Kini saatnya Arkan ingin meluapkan kemarahannya kepada bunga Lili-nya.
"Kamu lupa dengan syarat yang om papa berikan,
hem?"
Anabella menunduk, ia merasa bersalah. Tapi ia ingat dengan cerita Fasha barusan. Arkan tak pernah menyentuh Fasha sedikit pun. Intinya Fasha dianggurin.
"Bukan Lili yang memulai, tapi Johan Om papa! Dan Johan gak bermaksud seperti itu. Dia sedang sedih, karena neneknya masuk rumah sakit," ceritanya.
"Tapi apa harus berpelukan?" sahut Arkan tajam.
"Om papa sendiri, kenapa Om papa gak pernah memeluk Tante Fasha?" balas Anabella tajam.
"Itu beda ceritanya Lili. Om papa benar-benar tak bisa melakukannya."
"Kenapa Om papa?" tanya Anabella penasaran.
"Om papa lupa caranya," balas Arkan sedih. Maksud Arkan lupa disini adalah, Arkan lupa bagaimana caranya mencintai seseorang. Karena hatinya terlanjur tertutup.
Namun Anabella salah mengartikannya. Anabella berpikir, Arkan tak mempunyai nafsu terhadap lawan jenis. Jadilah, kesalah pahaman mulai terjadi antara Anabella dan Arkan.
Mulai hari itu, Anabella sering searching berbagai sumber. Agar Arkan bisa tertarik dengan lawan jenis lagi. Dan sepertinya Anabella masuk ke dalam sebuah sumber kesesatan. Dia yang masih polos, akhirnya ingin mencobanya. Di dalam informasi tersebut, sebuah hal itu sangat efektif memancing jiwa primitif seorang pria.
Lalu, apa yang Anabella lakukan untuk om papanya?
Bersambung.
kasihan annabell , 🥺🥺🥺