Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
“Kalo kalian gak mau dijodohin ataupun gak mau tunangan, kalian tinggal bilang aja gak setuju dari awal harusnya kalian menolak perjodohan ini, kalau sikap kalian seperti malah bikin orang lain kecewa.” nasehat dari mama Sekar.
Selena dan Viano tidak membalas ucapan mama Sekar, mereka jadi merasa bersalah. Selena dan Viano menunduk, sedangkan Irama hanya bisa diam karena Irama juga merasakan kecewa dengan sikap Selena dan Viano.
Mama Sekar langsung menoleh kearah bunda Irama. “Apa perlu kita batalin pertunangan ini jeng? tapi tenang aja pertamanan kita masih berlanjut kok.” ucap mama Sekar tiba tiba.
Irama menatap Viano dan Selena secara bergantian, Irama menghembuskan nafasnya pasrah entah bagaiman kedepannya Irama tidak akan tahu.
“Biar mereka milih sendiri jeng, kita harus melibatkan pendapat anak kalau memang menyangkut tentang dirinya. Kalian berdua mau lanjut tunangan atau mau temanan saja?” Irama bertanya.
Viano menatap Selena, Selena juga menatap Viano, mereka tidak mau duluan untuk mengungkapkan pendapat.
Selena menyengol lengan Viano, Selena mengkode Viano untuk yang pertama mengungkapkan pendapat. Mereka berdua seperti sedang presentasi didepan dosen, saling melempar pertanyaan ke orang lain.
“Sebenarnya saya sudah mulai mencintai Selena bun ma,” Viano lanjut menatap Selena yang tercengang dengan pengakuan Viano.
Viano mengungkapkan cintanya didepan orang tua Selena, apa gak baper kalian?. Gentle sekali Viano ini.
Selena jadi salah tingkah gara gara pengakuan cinta Viano, aduh kalau bisa Selena mau langsung pulang aja dan berusaha untuk tidak mendengar pengakuan cinta dari Viano.
‘Tuhan, tolong kali ini aku baper berat.’ batin Selena.
“Tapi sepertinya Selena membenci saya.” lanjut Viano dengan nada kecewa.
Selena masih tidak percaya dengan pengakuan Viano. ‘Aduh gue harus jawab gimana nih?’ risau Selena didalam hati. Selena masih memikirkan jawaban yang pas untuk pengakuan Viano.
“Gimana dengan nak Selena?” mama Sekar bertanya kepada Selena.
Selena mendongakan kepalanya, Selena masih bingung mau menjawab apa. Semua orang menunggu jawaban dari Selena.
‘Oke gue harus yakin dengan pilihan gue sendiri.’ batin Selena.
Selena menatap bunda Irama. “Selena merasa gak yakin kalau sama kak Viano, Selena masih merasa ragu apakah benar kalau kak Viano suka sama Selena?, kalau benar kak Viano suka kenapa kak Viano pernah deket sama kak Dania?, bukan cuman deket tapi pernah ketahuan sama Selena mereka berdua sedang jalan bersama. Jujur Selena masih ragu gara gara itu.” ungkap Selena sesuai dengan isi hati Selena sendiri.
Hati Selena bertedak tidak terkendali, rasanya campur aduk tidak bisa terdefinisikan.
Viano menatap Selena dengan tatapan gemas, mendengar Selena memanggil Viano dengan sebutan kak, membuat hati Viano menghangat. ‘Tumben manggil kak, jadi imut deh kalau manggil kakak.’ batin Viano senang.
Mama Sekar mengerutkan keningnya. “Mama denger tadi Dania?, kayak gak asing ditelinga mama.” ucap mama Sekar.
Perhatian Selena langsung fokus ke mama Sekar detelah mama sekar mengungkapkan bahwa mama sekar tidak asing dengan Dania alias mama Sekar tahu Dania. Wah hebat sekali Dania ternyata sudah lama dikenal mama Viano.
‘Gue kalah deh sama Dania.’ batin Selena.
Viano jadi gelagapan sendiri takut jika Selena menjadi marah.
“Dania itu teman waktu smp viano yang pernah Viano kenalin sama mama dicafe, dulu banget sih mungkin mama agak lupa.” kikuk Viano.
Mama Sekar tanpa diam mungkin masih mengingat ingat. “Ouh dia. mama tahu.”
“Gimana Jeng anak kamu ternyata masih nyimpan rasa sama teman lamanya?, kasian nanti kalau Selena ada diantara mereka berdua yang belum selesai dengan perasaan mereka.” ucap bunda Irama.
“Tapi Viano gak pernah cerita kalau Viano suka sama Dania, ya kan Viano?” mama Sekar menatap Viano meminta pembenaran. Viano mengangguk. “Viano gak bohong kok tenteng perasaan Viano,”
“sekarang Viano suka sama Selena bun.” Viano berusaha untuk merayu bunda Irama. Selena sekarang hanya jadi penonton.
Bunda Irama merasa janggal mengenai jawaban dari Viano. “Sekarang kamu suka sama Selena?, artinya dulu kamu pernah suka sama Dania? dan rasa cinta itu belum terbalas?, kamu mau main main sama perasaan Selena kalau nanti sudah jatuh cinta sama kamu?,”
“Bunda mau minta kamu harus selesaikan dulu perasaan mu kepada Dania itu, biarkan masalah perjodohan kita batalin dulu, kalaupun kalian berjodoh pasti bakal ketemu kok dikemudian hari, Bunda yakin kalau kamu sudah melepas cinta lama kamu pasti hati kamu tidak akan ragu untuk memulai suatuh hubungan.” lanjut Bunda Irama.
Selena menatap Bundanya dengan tatapan sedih, padahal seharusnya Selena merasa senang kali ini. ‘Asek tapi kenapa hati gue gak terima yah, padahal kan ini memang keinginan gue dari awal.’ batin Selena.
“Mama sih setuju setuju saja bagaimana dengan kalian berdua?” mama Sekar bertanya kepada Selena dan Viano.
Viano dan Selena hanya mengangguk anggukan kepala, padahal mereka berdua sedang galau karena keputusan itu, tapi tidak apa apa karena Selena akan berusaha tetap senyum. Sudah saatnya mereka berdua harus merelakan cinta karena takdir yang tidak tertulis itu.
Sudah satu bulan tak ada hubungan interaksi antara Selena dan Viano. Banyak rumor yang terdengar jelas ditelinga Selena jika kak Dania dan kak Viano mempunyai hubungan, katanya sih Dania jadi pacarnya Viano. Selena tersenyum, kenapa Selena masih merasa sakit hati gara gara berita ini?.
‘Ayok Selena lupakan semuanya, move on move on.’ Selena menutup matanya sambil membatin.
Padahal banyak cowok pernah mengungkapkan perasaan mereka kepada Selena, tapi selalu ditolak Selena, Selena masih belum bisa membuka hatinya karena takut jika nantinya akan berujung berpisah.
Mungkin memang Viano ditakdirkan untuk bersama Dania, Selena hanya figuran penghalang cinta mereka saja.
“Kalau tau mereka berdua saling mencintai, udah pasti gue jodohin mereka berdua.” gumam Selena.
Setelah ulangan tengah semester, siswa siswi kelas 10 disibukan dengan kegiatan camping yang bakal dipandu oleh OSIS, sebenarnya Selena tidak mau ikut, tapi karena dipaksa oleh Auzi dengan embel embel Selena bakal dapet pacar kalau ikut kegiatan itu, akhirnya Selena ikut bukan buat dapat pacar tapi karena tidak mau dirusuhi oleh Auzi.
Kegiatan camping itu akan dimulai besok, Selena sedang mempersiapkan beberapa perlengkapan yang akan dibawa untuk camping.
Ada yang mengetok pintu kamar Selena. “Masuk saja pintunya gak dikunci kok.” ucap Selena.
Bunda Irama masuk membawakan makan malam dan segelas susu. “Bunda bawain nasi goreng ayam kesukaan Selena, sama susu, nanti dimakan yah sampai habis, biar besok kamu kuat untuk ikut camping.” perintah dari Bunda Irama.
Selena tersenyum dan mengangguk anggukan kepalanya.
~~
Cari cowok yang kayak Viano dimana sih?