Kan Ku Rebut Suami Mu

10 Hari berlalu...

Seorang wanita cantik tengah berendam di dalam bathtub, matanya masih melihat cincin yang melingkar di jari mungilnya.

Setelah itu dia mulai memejamkan matanya dan mengingat kembali kenangan liburan selama di Jepang.

Diana masih tak menyangka jika Leon akan menepati janjinya, dia memperlakukan nya menjadi sangat lembut dan kini Leon selalu bertanya pada Diana jika ingin melakukan sesuatu hal.

Kemudian tangan Diana langsung meraih ponsel milik, lalu Diana langsung mengunggah foto liburannya di Jepang.

"Mungkin saja, akan ada yang melihat foto itu." Gumam Diana.

Setelah itu Diana langsung bangkit dan mengambil jubah mandi milik nya, kaki mungil nya mulai berjalan keluar dari kamar mandi.

Lalu mata nya melihat ke atas ranjang, nampak Leon tengah duduk. Jari jemarinya terus bergerak mengetik di keyboard laptop milik nya.

"Masih bekerja?" Tanya Diana yang tengah mencari pakaian untuk nya.

"Iya, masih banyak pekerjaan yang harus ku kerjakan." Jawab Leon seraya tersenyum melihat Diana.

Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya, kemudian mengambil beberapa lembar pakaian dan segera pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai, Diana kembali keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur yang biasa.

Lalu tangannya langsung mengambil handphone milik Leon.

Nampak Leon hanya tersenyum tipis, kemudian Diana langsung membuka akun Instagram milik Leon.

"Aku upload foto mu yah, yang sedang di Jepang?" Tanya Diana.

"Terserah kau saja." Jawab Leon.

Mendengar jawaban Leon, Diana pun dengan senang mencari foto Leon yang tengah sendiri.

Lalu setelah mencari foto yang cocok, Diana segera menggunggah foto tersebut.

***

Karmila yang tengah di Landa kekesalan pun langsung semakin kesal saat melihat Instagram Diana dan Leon memposting foto di Jepang dengan latar belakang yang sama.

"Jadi selama seminggu ini, kau pergi bersama dengan wanita sialan mu." Maki Karmila yang kesal.

Lalu Karmila teringat akan kenangan nya bersama Danu saat mereka berlibur ke Jepang.

Flashback on...

Seorang wanita cantik tengah bergelayut manja di lengan pria kekar di sampingnya, pria itu dengan senang hati mengelus dan menciumi pipi wanita di sampingnya.

"Sayang, kamu janji kan?" Tanya Karmila kepada pria di sampingnya.

"Iya sayang, besok kita berangkat ke Jepang." Jawab Danu seraya tersenyum kepada Karmila, wanita yang menjadi simpanannya.

"Uh.. Kamu memang baik, tapi sayang. Aku gak punya baju yang bagus buat ke Jepang, kamu gak mau kan, lihat aku pake baju lusuh ke Jepang." Ucap Karmila seraya menekan kedua dada nya ke tangan Danu.

"Tentu sayang, kau ingin beli pakaian seperti apa? Berapa pun harga nya akan aku belikan. Hanya untuk mu." Ucap Danu.

"Uh.. Kau memang yang terbaik, tapi bagaimana dengan istri mu? Aku gak mau yah, dia jadi pengganggu liburan kita di Jepang." Ucap Karmila dengan wajah yang kesal.

"Tenang saja, wanita itu tak akan menggangu kita berdua."

"Syukurlah, tapi kamu masih suka memberikan dia uang?" Tanya Karmila.

"Tidak sayang, aku mengikuti semua yang kau katakan. Kurang apa coba aku?" Ucap Danu.

"Kamu memang yang terbaik, aku gak suka yah. Kamu ngasih uang ke istri mu itu, lagi pula dia hanya membereskan rumah saja. Tapi aku! Aku yang melayani kamu, baik secara fisik maupun nafsu kamu. Jadi uang kamu itu, hanya aku yang berhak menikmati nya karena aku yang selalu menemani kamu." Ucap Karmila.

"Iya sayang, kau adalah wanita yang selalu menemani ku. Dan semua uang ku adalah milik mu, bukan milik Diana."

"Baguslah, tapi sekarang aku ingin beli mantel, tas, sepatu, dan beberapa pakaian." Ucap Karmila.

"Baiklah, ini gunakan kartu ini untuk membeli semua barang-barang yang kau inginkan."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi belanja dulu yah sayang." Ucap Karmila seraya memberikan ciuman hangat kepada Danu.

"Iya sayang, hati-hati di jalan nya yah." Jawab Danu.

Setelah kepergian Karmila, Danu langsung melihat handphone milik nya dan banyak sekali pesan masuk dari Diana.

Kemudian Danu langsung menyimpan ponsel nya di jas miliknya dan segera pergi pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Danu langsung di sambut hangat oleh Diana.

Wanita itu nampak sangat pucat dengan tubuh yang kurus.

"Mas.." Panggil Diana dengan nada lembut.

"Em..." Jawab Danu acuh.

"Anu.. Di rumah gak ada beras, listrik dan air pun belum bayar." Ucap Diana yang langsung mengutarakan Maksud nya.

Mendengar perkataan Diana, Danu langsung menggebrak meja di depannya.

"Apa kau gila yah, aku baru pulang dan kau sudah membahas tentang uang, uang dan uang terus. Kau istri macam apa sih?" Ucap Danu seraya menunjuk-nunjuk Diana.

"Maaf mas, tapi jika aku tak mengatakan ini. Aku gak akan bisa makan. Dan listrik pun akan di cabut oleh pihak PLN." Jawab Diana.

"Kau ini boros banget sih, uang 500 ribu yang awal bulan aku kasih ke kamu kemana kan? Hah? Harus nya kau bisa mengatur uang itu untuk kebutuhan sehari-hari hingga cukup sampai akhir bulan. Ini juga baru 3 Minggu dan kau sudah menghabiskan uang itu, dimana otak mu itu! Hah!" Maki Danu seraya berjalan pergi meninggalkan Diana.

"Maaf mas. Tapi mas setidaknya Sekarang beri aku uang untuk membayar listrik dan membeli beras." Ucap Diana.

"Kau ini wanita yang tidak tahu malu," Maki Danu Kemudian tangan nya langsung mengambil selembar uang berwarna merah dan melemparkannya ke arah Diana.

"Ini uang 100 ribu, kau pake. Jangan boros ingat, kau harus bisa mengatur segala nya dengan benar." Ucap Danu dengan nada tinggi.

"Baik Mas." Ucap Diana seraya memungut uang yang di lemparkan oleh Danu.

"Dasar wanita boros." Maki Danu, setelah selesai memaki Diana.

Danu pun langsung pergi meninggalkan Diana seorang diri di rumah tersebut.

Diana hanya bisa berusaha menahan air matanya, dulu Danu tak pernah melakukan hal ini kepada nya.

Tapi entah kenapa beberapa bulan terakhir, Danu tiba-tiba berubah dan menjadi seperti sekarang.

Lalu tangan Diana menatap nanar uang di depan nya, uang seratus ribu ini tak akan cukup sampai akhir bulan.

Bahkan untuk membayar listrik dan air pun tak cukup, Diana hanya bisa menangis dan bingung harus melakukan hal apa.

Karena setiap Diana bertanya tentang keuntungan yang Danu dapat dari usaha yang mereka lakoni dulu, pria itu suka menjawab jika usahanya sedang mendapatkan kerugian sehingga membuat uang belanja untuk Diana pun harus di potong.

"Apa yang harus ku lakukan? Jika uang ini di pakai untuk bayar listrik, lalu bagaimana dengan bayar air dan untuk ku makan? Tapi jika di pakai untuk beli beras, lalu bagaimana untuk kebutuhan yang lain.." Gumam Diana seraya membenamkan kepalanya di kedua lututnya.

Flashback off.