Kecelakaan misterius merenggut nyawanya, dan ia yakin itu adalah akhir segalanya. Namun, takdir punya rencana lain.
Ketika membuka mata, ia mendapati dirinya bukan lagi di dunia modern. Ia kini berada dalam tubuh Xiao Yan, sang protagonis legendaris dari dunia Dou Qi, tepatnya di donghua dan novel kesayangannya, Battle Through The Heavens (BTTH)!
Mati di dunia nyata, bangkit sebagai 'sampah' Klan Xiao yang dirundung malang dan kehilangan Dou Qi-nya? Tidak akan.
Dengan Sistem Ajaib yang tiba-tiba hadir sebagai pendamping, ia punya kesempatan untuk menulis ulang takdir. Bukan hanya sekadar bertahan, ia berniat melampaui versi aslinya.
"Aku akan menjadi Xiao Yan yang berbeda. Lebih kuat, lebih hebat, dan... kenapa tidak? Lebih banyak kekasih!"
BUKAN NOVEL TERJEMAHAN, MURNI PEMIKIRAN AUTHOR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 alkemis tingkat tujuh
Tungku obat mengeluarkan sedikit asap herbal dari bahan-bahan yang terbakar didalam nya. Api surgawi milik xiao yan membakar tungku obat itu dengan lembut, mengaduk dan mencampur semua bahan didalamnya untuk membentuk sebuah pil. Cai lin duduk disebuah batu dibelakang xiao yan.
kakinya disilangkan dengan anggun, mata ungunya tenang namun awas menatap ke arah Xiao Yan yang tengah serius mengolah bahan di dalam tungku. Aroma herbal yang bercampur dengan uap panas memenuhi udara, sesekali terdengar suara letupan kecil dari reaksi bahan-bahan langka yang tercampur di dalam tungku itu.
Api surgawi Green Lotus Core Flame menyelimuti dasar tungku, menyala stabil dalam kendali penuh Xiao Yan. Jemari tangannya bergerak cepat namun presisi, menambahkan serbuk hijau dari daun Dou qi, lalu sebutir kristal kecil dari Essence Ice Orchid yang segera bereaksi, menghasilkan kilau ungu kebiruan.
Api surgawi Green Lotus Core Flame menyelimuti dasar tungku, menyala stabil dalam kendali penuh Xiao Yan. Jemari tangannya bergerak cepat namun presisi, menambahkan serbuk hijau dari daun Dou Ling, lalu sebutir kristal kecil dari Essence Ice Orchid yang segera bereaksi, menghasilkan kilau ungu kebiruan.
Setelah beberapa saat, aroma pekat mulai memenuhi area sekitar. Pil perlahan mulai terbentuk di dalam pusaran api, menggumpal sempurna di tengah tungku.
"Ini akan jadi pil kelas enam yang stabil" gumam Xiao Yan. “Dan mungkin… bisa juga sedikit menyenangkanmu" Lanjutnya tersenyum.
Sebuah pil berwarna merah terbang ke tangan xiao yan, sebuah pil kelas enam yang diminta oleh cai lin. Ia mengulurkan tangannya kedepan memberikan pil kelas enam itu. Cai Lin menurunkan pandangannya dari langit senja, lalu menatap pil yang ada di tangan Xiao Yan. Matanya yang tajam dan penuh wibawa itu menelusuri bentuk pil, warna merahnya pekat dengan kilau lembut, menandakan kualitas tinggi dan keberhasilan proses penyempurnaan. Aroma hangat dan manis samar melayang di udara, memberi tanda bahwa pil ini bukan pil biasa.
Dengan anggun, ia bangkit dari duduk dan berjalan perlahan menghampiri Xiao Yan. Suara langkah kakinya begitu ringan, namun memberi tekanan tak kasat mata di udara. Saat ia berhenti tepat di hadapan Xiao Yan, tangannya terulur pelan, jemarinya yang ramping mengambil pil itu tanpa berkata-kata. Beberapa detik berlalu, lalu ia mengangguk ringan.
"Lumayan" ucap cai lin dingin, meski ada kilatan kepuasan singkat di matanya.
"Cuma lumayan? Ini pil kelas enam murni, hasil pembakaran tungku tunggal, dan kamu cuma bilang lumayan?" protes xiao yan sambil pura-pura kesal.
Cai Lin menyelipkan pil itu ke dalam cincin penyimpanannya, lalu memiringkan kepala sedikit. Sebenernya pil ini menakjubkan tapi cai lin tidak ingin memuji xiao yan, semata mata karena gengsi untuk melaksanakan semua itu.
“Kau bilang ingin menyenangkanku, bukan mengesanku. Jadi aku beri nilai lumayan menyenangkan" Balas cai lin dingin.
“Kau benar-benar tahu cara membuat pujian terdengar seperti hinaan" ujar xiao yan sambil tertawa kecil diakhir. "Ah lupakan, kau sekarang berada di bintang dou zong berapa cai lin?" Lanjutnya bertanya.
"Bintang tiga" Jawab cai lin datar.
Dia tumbuh lebih cepat dalam kultivasi karena pil dari Xiao yan. Meski nampak cuek, cai lin sebenarnya bergantung pada pil buatan xiao yan untuk mempercepat kultivasi melewati kultivasi biasa yang cukup lama. Xiao Yan mengangguk pelan, matanya menyipit sedikit seolah menghitung-hitung jarak kekuatan antara dirinya dan Cai Lin.
“Bintang tiga Dou Zong… Hm, tidak heran kamu makin sering menatapku seperti aku ini semut” gumam Xiao yan setengah bercanda. "Besok temani aku ke Asosiasi Alkemis" Lanjutnya mengajak.
"Memangnya kau belum terdaftar?" Tanya cai lin.
Seorang alkemis memiliki lencana berbeda-beda tergantung pada tingkat mana. Dimulai dari peringkat rendah seperti peringkat pertama ataupun peringkat besar seperti tujuh keatas, dimana alkemis tingkat tujuh keatas sangat langka di benua dou qi.
"Belum" Jawab xiao yan. "Lagipula aku merasa sebentar lagi akan menjadi alkemis tingkat tujuh" Lanjutnya berucap.
[Host telah menjadi alkemis tingkat tujuh].
"Alkemis tingkat tujuh?" Tanya cai lin terkejut dan matanya bersinar rakus.
Xiao Yan dapat merasakan tekanan berubah di udara, seperti aura pemburu yang baru mencium mangsanya. Xiao Yan menelan ludah. Cai Lin melangkah pelan mendekatinya, senyum tipis muncul di wajahnya, tapi senyum itu lebih menakutkan daripada tatapan dingin biasanya.
"Kalau kau benar-benar sudah menjadi alkemis tingkat tujuh… Maka mulai besok, kau akan membuatkan pil kelas tujuh untukku" ucap cai lin menjilati bibirnya sendiri.
"Bukannya biasanya kau minta dengan mengancam?” tanya Xiao Yan, setengah bercanda.
“Aku sedang belajar bersikap lembut,” jawab Cai Lin datar, lalu menambahkan, “Tapi kalau kau menolak, aku bisa kembali ke cara lamaku" Lanjutnya mengancam.
“Baik, baik. Besok kita ke asosiasi. Setelah itu… aku akan buatkanmu pil. Tapi… hanya satu pil kelas tujuh dulu. Bahannya mahal!”
Cai Lin tidak menjawab, tapi sorot matanya menyiratkan satu hal: “Kita lihat nanti.”
"ubah penampilan mu dulu. Gawat juga kalau ada yang mengenali mu di kota Jia ma" ucap xiao yan berpikir. "Bagaimana kalau pakai Chongesam hitam, stocking hitam dan belt garter. Lepas juga aksesoris emas mu" Lanjutnya.
"Kau berani" Geram cai lin.
Cai Lin menatap Xiao Yan dengan tatapan mematikan, aura membunuh langsung memenuhi udara di sekitarnya. Rambut panjangnya tampak seperti berkibar meski tidak ada angin, dan mata ungunya menyala penuh ancaman.
“Kau ingin aku menyamar… atau kau sedang menyalurkan fantasi gila dalam kepalamu, hm?” ucap cai lin dingin.
"Hahaha... hanya saran, saran yang… mungkin sedikit terlalu detail ya…" Balas xiao yan tersenyum malu-malu.
“Satu lagi komentar seperti itu,” potong Cai Lin, nadanya semakin rendah, “dan kau akan menyamar sebagai abu di dasar lembah" Lanjutnya.
Energi dou qi merah merambat di tubuh cai lin mengubah gaun brokat kerajaannya menjadi Chongesam hitam dengan stocking menutupi kedua kakinya. Tapi tanpa belt garter, xiao yan menelan ludah, penampilan ini ternyata masih secantik itu.
"Cantik" Kagum xiao yan.
"Aku tidak butuh pengakuan dari mu" Balas cai lin.