NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Pembalasan Dendam Sang Tumbal

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Kutukan / Tumbal / Balas Dendam
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Melati, mantan atlet bola pingpong, menjadi tersangka pembunuhan sepupunya sendiri yang adalah lawan terakhirnya dalam turnamen piala walikota. Setelah keluar dari tahanan, ia dibantu teman baiknya, Aryo, berusaha menemukan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Namun ternyata Melati bukan hanya menghadapi licik dan bengisnya manusia, namun juga harus berurusan dengan hal-hal gaib diluar nalarnya.

"Dia, arwah penuh dendam itu selalu bersamamu, mengikuti dan menjagamu, mungkin. Tapi jika dendamnya tak segera diselesaikan, dibatas waktu yang ditentukan alam, dendam akan berubah menjadi kekuatan hitam, dia bisa menelanmu, dan mengambil kehidupanmu!" seru nenek itu.

"Di-dia mengikutiku?!" pekik Melati terkejut.

Benarkah Aryo membantu Melati dengan niat yang tulus?
Lalu, siapa pelaku yang telah tega menjejalkan bola pingpong ke dalam tenggorokan sepupunya hingga membuatnya sesak napas dan akhirnya meninggal?

Mari berimajinasi bersama, jika anda penasaran, silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekeliruan yang Berkesinambungan

Melati melihat ke belakang, entah sejak kapan sebuah kursi sudah berada di sana. Tanpa banyak bertanya, ia menurut seolah berharap ia akan mendapatkan penjelasan tentang semua hal aneh yang dialaminya, nanti.

"Pejamkan matamu jika kamu sudah siap!" tegas Ega tak memberi sedikitpun kesempatan bagi Melati untuk menolak.

"Ambillah napas dalam-dalam, rasakan hangatnya lilin yang mengelilingi mu, semakin membuatmu lelah dan tertidur dalam. Jika mengerti, anggukkan kepalamu." Ega menuntun Melati untuk menghidupkan alam bawah sadarnya.

Melati mengangguk, merasakan hangat cahaya lilin menerpa wajahnya, kemudian menjalar ke sebagian hingga akhirnya ke seluruh tubuhnya.

"Panas!" pekik Melati sesaat kemudian.

Ia tak lagi mendengar suara Ega, melainkan hanya mendengar suara-suara aneh seperti sesuatu yang gemericik terbakar, bau gosong, dan hawa panas yang mengelilingi tubuhnya.

Melati membuka mata, ia mendapati dirinya telah berada diantara kobaran api yang sangat besar.

"Apa ini? Kenapa tubuhku tak bisa kugerakkan!" pekiknya panik saya mendapati tubuhnya seperti terbaring diam di sebuah ranjang. Ia hanya bisa menggerakkan kepalanya, menatap ke langit-langit yang penuh asap dan api yang mulai menjalar.

Kemudian Melati mendengar teriakan-teriakan keras entah darimana, "Bakar mereka hidup-hidup! Dukun dan bayi sialnya itu!"

Dalam ketakutannya, kemudian, seorang pria meraih tubuh Melati dengan cepat, cukup membuatnya semakin terkejut. "Apa ini? Si-siapa... Oh?! Pelatih Pram?!"

Melati tak bisa menghentikan rasa tak percayanya. "Dia mengangkatku dengan begitu mudah? Aku... jadi bayi?" pekiknya saat melihat pantulan bayangan dari kaca diantara kobaran api di rumah itu. "Ja-jadi aku kembali ke masa lalu?"

Pria itu mendekapnya erat, berjibaku membawa bayi Melati keluar dari kobaran api dengan wajahnya yang serius.

Pelatih Pram yang masih tampak muda itu memeluk Melati lebih erat, "Jangan takut, Melati. Aku ada disini dan akan melindungi kamu," katanya dengan suara yang lembut.

Dekapan hangat dan erat itu, cukup membuat melati merasa aman untuk sementara, bahkan bisa mendengar degup jantung pria itu, sangat keras hingga terasa memekik di telinganya

Sesampai di luar, bukan sambutan baik yang mereka dapatkan, melainkan makian dan kutukan dari orang-orang.

"Kenapa kau menyelamatkan bayi itu? Dia anak dukun pembawa sial itu! Mereka yang harusnya dikorbankan menjadi tumbal agar desa ini selamat dari semua bencana!" teriak seorang penatua yang menghadang langkah Pram.

"Tidak, dia hanya seorang bayi yang tidak tahu apapun, setidaknya biarkan dia tumbuh, baru kalian pikirkan nanti jika memang terbukti dia pembawa sial, aku mohon!" Pria yang membopong bayi Melati itu pun bersimpuh di depan para warga.

Kemudian seorang pria yang sedikit lebih tua menghampirinya. "Baiklah, untuk sekarang kami akan mengampuninya, tapi jika usianya telah remaja, jangan lagi menghalangi jika kami melakukan apapun padanya."

"Dan kamu harus bertanggungjawab dengan hidupnya!"

Melati yang masih terperangkap dalam tubuh bayi itu, hanya bisa merengek tanpa ia sadari. Dalam dekapan paman itu, ia terus dibawa berlari menembus malam, melewati beberapa perkampungan.

"Diam! Jangan menangis terus, aku sedang menyelamatkanmu!" gertak pria itu sembari terus berlari seolah sesuatu tengah menantinya di depan.

Hampir dua jam keduanya melawan dinginnya angin malam, hingga akhirnya pria itu mengetuk sebuah rumah sederhana.

Seorang pria membukakan pintu, menyambut kedatangan mereka. "Masuklah!" serunya singkat.

Melati merasa tak asing dengan pria pemilik rumah itu. 'Siapa dia?' pikirnya.

"Aku sudah membawa bayi ini, lalu apa yang harus kulakukan selanjutnya untuk membebaskan keluargaku?" tanya Pria yang dikenali Melati sebagai pelatihnya itu.

Pria pemilik rumah itu tersenyum kecut, senyum yang menyiratkan keserakahan. "Kamu benar-benar ayah yang jahat, kamu tega mengorbankan putrimu sendiri?"

"Memangnya apa ada pilihan untukku?!" pekiknya frustasi. Bola matanya membulat, menyiratkan rasa sakit bercampur khawatir. "Aku hanya mengorbankan satu untuk menyelamatkan istri dan anakku yang lain! Lagian dia memang...." Ada sesuatu yang terdengar tercekat dan mengambang, seolah pria itu pun terpaksa melakukan hal keji itu.

"Dasar keparat! Kau menghamili dukun itu, hanya demi kekayaan!"

"Diam kau Banu! Kau pikir aku tidak tahu kau menyimpan hati untuk istriku?"

"Tapi aku tidak bejat sepertimu! Sekarang, semua warga menyulut api mengira dukun itu penyebab kematian semua orang!"

"Tolong aku, jangan banyak bicara, selamatkan bayi ini, juga keluargaku dari amukan orang-orang. Aku rela menggantikan mereka."

Melati merasa seperti terhisap ke dalam pusaran emosi yang kuat. “A-ayah? Di-dia ayahku? Anak dukun? Siapa aku sebenarnya!” pekik Melati diantara kebingungannya. “Dan dia Ba-Banu?”

Namun di sisi lain, Melati bisa merasakan emosi pria yang mengaku sebagai ayahnya itu terdengar sangat putus asa, dan kata-katanya penuh dengan rasa bersalah dan kesedihan. Melati bisa merasakan bahwa dia telah melakukan sesuatu yang sangat berat, sesuatu yang mungkin tidak bisa dimaafkan.

Pria yang bernama Banu itu pun terdengar sangat marah dan jijik, tapi juga ada rasa kepedihan di dalam suaranya. Melati bisa merasakan bahwa ada sejarah yang rumit di antara mereka, sejarah yang penuh dengan cinta, kesedihan, dan pengkhianatan.

Melati merasa seperti terjebak di dalam mimpi buruk yang tidak bisa dia tinggalkan. Dia ingin tahu apa yang sedang terjadi, apa yang menyebabkan semua kekacauan ini. Tapi dia tidak bisa bertanya, tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mendengarkan percakapan yang penuh emosi itu.

………

Sementara itu di tempat lain, di kediaman Pak Banu, persiapan untuk acara malam pun tengah dilaksanakan. Beberapa pekerja tampak membersihkan dan menata rumah untuk menyambut tamu nanti.

Sementara itu, Bu Sarjikem tengah duduk bersila, fokus pada semedinya, di tempat khusus di sebelah kamar tidur putrinya. Entah apa yang ia mampu lihat, namun tampak terlihat kilasan-kilasan senyum licik menyeringai tersungging di bibirnya yang dihiasi lipstik merah tua yang sangat pekat.

Tak lama kemudian, Bu Sarjikem membuka mata, ia bangkit dari ritualnya, dan berjalan mendekati Bu Ani, putrinya yang terbujur lemah di ranjang itu. Ranjang khusus yang dikelilingi nyala lilin berwarna merah, dengan aroma aneh percampuran antara dupa, wewangian bunga serta ramuan-ramuan aneh yang dibalurkan di wajah istrinya Banu itu.

“Bersabarlah sedikit lagi, Nduk. Gadis istimewa itu akan membebaskanmu dari kutukan, sebentar lagi,” ucapnya lembut kemudian mengecup kening sang putri.

Bu Sarjikem kembali bangkit, berjalan keluar kamar. Kebetulan ia berpapasan dengan Banu tepat di depan kamar. “Le, kamu sudah memastikan gadis bernama Sita itu akan datang kan?” tanyanya kemudian.

“Iya, Bu. Aku sudah mengundangnya, pasti dia datang. Apa ibu menemukan sesuatu tentangnya?”

Bu Sarjikem tersenyum penuh misteri. “Lihat saja nanti, musuh bebuyutan ibu, sepertinya telah melakukan sesuatu yang justru akan menguntungkan bagi kita nanti. Jadi bersikaplah wajar, jangan sampai dia lari sebelum waktu yang tepat aku akan menggunakannya nanti.”

“Maksud Ibu?” tanya Banu dengan dahi mengernyit tak mengerti dengan rencana sang ibu mertua.

“Tugasmu menjaga agar gadis itu tetap tinggal disini sampai tengah malam.”

...****************...

Bersambung

1
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
aduhh piye yoo iki aq jane iseh mumet asli swer
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
waduh saling adu domba ini aq baca nya deg2an deh meski aq masih tak paham 🤣🤣🤣
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
waduh ini sbnarnya apa sihh siapa yg jahat aq mlh makin pusing
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
waduhhh ini piye
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
jadi yg jahat itu sarjikem yaa oalah kok ora mudeng2 sih
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
lahhh ini jane piye too
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
lhaaa mboh piye sih iki aq kok mumet
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
🤭🤭🤭 nahh aryoo hayoo apa kata mu td
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
oh jadi begitu ceritanya 🤔 benar benar rumit complicated silsilah keluarga Melati ini
youyouen Rahayu
jangan mau melati,kamu cmn dimanfaatin..ppkkny jgn mauu..titik gk pakai koma
youyouen Rahayu
disini ceritany saling mefitnah..dan nenek lampir berhasil menghasutt ny..hayo melatii jgn mau diperdaya dgn nnk lampir ituu..dn si Ega kamu hrs sdrr kamu diperalat dgn nnk lampir ituu..sehrsny kmu melindungi adikmuu dasrr bodooh Ega😁😁
youyouen Rahayu
melati gk dengerin kata ayah nyaa..kn kan dia kena sihir nenek lampir😠
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
wah apa ga bahaya datang kerumah apak Banu karena kan dukun Sarjiyem pasti akan melakukan terhadap Melati
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Banu ya yg dateng 😔
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Ini pasti akal bulus tuh dukun😏
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Waduh berarti beneran Melati pembunuhnya,tapi ga sadar ya apa dirasuki 🤔
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Banyak yg mengincar Melati 😔
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Semangat,semoga Aryo menemukan sesuatu 💪🏻
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
wah sepertinya nanti Aryo akan menghadapi dukun Sarjiyem bisakah Aryo menemukan keluarganya lagi,🤔
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
wahhhh kasian Aryo kalo nanti masuk perangkap pelatih Pram atau Adit ini bahayaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!