NovelToon NovelToon
Pesona Suami Tetangga

Pesona Suami Tetangga

Status: tamat
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Kehadiran Damar, pria beranak satu yang jadi tetangga baru di rumah seberang membuat hidup Mirna mulai dipenuhi emosi.


Bagaimana Mirna tidak kesal, dengan statusnya yang belum resmi sebagai duda, Damar berani menunjukkan ketertarikannya pada Mirna. Pria itu bahkan berhasil membuat kedua orang tua Mirna memberikan restu padahal merek paling anti dengan poligami.

Tidak yakin dengan cerita sedih yang disampaikan Damar untuk meluluhkan hati banyk orang, Mirna memutuskan mencari tahu kisah yang sebenarnya termasuk masalah rumahtangga pria itu sebelum menerima perasaan cinta Damar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan ke Panti

Sesaat Mirna terpekur di depan gerbang yang terbuka dengan papan nama yang melintang seperti gapura bertuliskan ::

...PANTI ASUHAN KASIH IBU...

Begitu melihat langsung, Mirna ingat kalau Rangga sering mengajaknya kemari tapi ia tidak ingat pada Damar. Mungkin karena usia mereka terpaut cukup jauh sekitar 8 tahun dan Damar termasuk anak yang pendiam.

Namun Mirna masih ingat dengan teman-teman sebaya yang menjadi teman sepermainan. Ada Lisa, Upi, Neno, Firman dan Nino dan Mirna jadi yang terkecil di antara mereka.

“Selamat pagi, Bu,” sapa Mirna.

“Selamat pagi juga,” balas wanita yang berdiri menghadap ke pintu.

Wanita lain yang membelakangi Mirna ikut berbalik badan. Rambutnya sudah putih semua dan badannya agak kurus.

“Mirna !” pekiknya dengan mata membola.

Mirna juga terkejut bisa bertemu dengan sosok wanita yang menjadi pimpinan di panti asuhan.

“Ibu Gina ?”

“Senang bisa bertemu lagi denganmu Mirna. Ternyata kamu belum melupakan tempat ini.”

Gina sudah memeluk Mirna dengan perasaan rindu sekaligus haru. Mirna pun balas memeluk Gina dengan mata berkaca-kaca.

Bagaimana mungkin ia lupa pada Gina yang begitu baik dan sangat menyayanginya sama seperti mama kedua.

“Maaf ibu tidak membesukmu di rumah sakit karena waktu itu di panti sedang ada wabah demam berdarah, banyak anak-anak dan pengurus yang kena.”

“Nggak apa-apa, Bu, yang penting sekarang saya sudah sehat lagi dan senang bisa datang kemari.”

“Bisa tunggu sebentar ? Ibu bereskan dulu daftar belanjaan biar mbak Susi bisa jalan ke pasar.”

Mirna mengangguk sambil tersenyum. Ia pun berkeliling, melihat-lihat foto yang dipajang hampir di seluruh ruang tamu.

Alisnya menaut saat melihat cukup banyak foto pria paruh baya yang ingin ditanyakannya pada Gina.

“Ayo Mir, kita ngobrol di ruangan ibu.”

“Tidak berubah sama sekali, Bu,” ujar Mirna saat masuk ke dalam ruangan Gina.

“Rambut ibu yang berubah putih semua,” canda Gina sambil tertawa pelan dan mempersilakan Mirna duduk.

“Kamu sendirian kemari ?”

Mirna mengangguk, “Tolong jangan bilang mas Damar kalau saya datang kemari.”

Gina mengangguk sambil tersenyum, digenggamnya jemari Mirna yang tampak gelisah.

“Apa yang ingin kamu tanyakan ? Damar sudah bercerita soal amnesia yang kamu derita.”

Mirna mengeluarkan foto dari dalam tasnya untuk diperlihatkan pada Gina.

“Apa anak yang di foto itu mas Damar dan Marsha ?”

“Kamu kenal dengan Marsha ?” Gina sedikit kaget mendengar Mirna menyebut nama itu.

“Tidak Bu,” Mirna menggeleng. “Dia pernah kerja di perusahaan mas Damar tapi saya sendiri tidak pernah bertemu dengannya. Apa Marsha adalah salah satu anak panti ?”

“Bukan penghuni tetap. Marsha sempat tinggal selama beberapa bulan di sini sebelum akhirnya pindah ke Singapura.”

“Diadopsi ?”

Gina menggeleng. “Sebetulnya Marsha adalah putri dari adik kandung pak Tomi, ayah angkat Damar dan ini adalah istrinya, Bu Melda.”

Penjelasan Gina akhirnya menjawab pertanyaan Mirna tentang pasangan paruh baya yang ada di dalam foto.

“Apa bapak dan ibu Tomi masih hidup, Bu ?”

“Bu Melda meninggal 2 bulan setelah foto ini diambil dan saat itu Damar sudah sah menjadi anak mereka sedangkan pak Tomi meninggal saat Damar masih di bangku kuliah. Sebagian besar harta pak Tomi diwariskan pada Damar dan Marsha mendapat sekitar sepuluh persen sedangkan sisanya disumbangkan untuk beberapa panti asuhan termasuk tempat ini.”

“Maaf kalau boleh saya tahu Bu, bagaimana ceritanya Marsha bisa jadi penghuni panti padahal dia masih punya keluarga ?”

“Hidup Marsha sedikit rumit. Kedua orang tuanya bercerai saat Marsha kelas 4 SD, tidak lama masing-masing menikah lagi. Sayangnya Marsha kurang beruntung karena bukan sekedar galak dan suka main tangan, ayah tirinya hampir saja merenggut kesucian Marsha saat gadis itu kelas 6 SD. Damar yang menolongnya, waktu itu kebetulan ia sedang disuruh mengantar makanan oleh Bu Melda. Marsha sempat mengalami trauma dan akhirnya pak Tomi memutuskan untuk menitipkan Marsha sementara waktu di sini.”

“Mas Damar tidak pernah cerita sedetil ini, Bu,” ujar Mirna sambil tersenyum tipis.

“Mungkin Damar tidak mau membuatmu cemburu,” canda Gita sambil terkekeh.

“Sempat beredar kabar burung kalau pak Tomi berniat menjodohkan Marsha dengan Damar tapi ayah kandung Marsha memutuskan untuk membawanya ke Singapura dan tinggal bersama keluarga barunya.”

“Ooohh, memangnya mamanya Marsha kemana, Bu ?”

“Meninggal karena kanker rahim setahun setelah kejadian itu.”

“Sekarang semuanya sudah lebih jelas.”

Gina tersenyum, meraih jemari Mirna ke dalam genggamannya sambil mengusap-usap punggung tangan Mirna.

“Damar tidak pernah punya perasaan apa-apa pada Marsha. Dia sangat mencintaimu, Mirna. Waktu kamu koma, Damar pernah menghubungi ibu sambil menangis. Damar bilang ia tidak akan sanggup kehilanganmu dan bagaimana ia sangat menyesal karena tidak bisa menjagamu.”

Kepala Mirna mengangguk dan bibirnya berusaha tersenyum tulus padahal debar jantung Mirna bergemuruh.

“Apa Marsha masih di Singapura, Bu ?”

“Sepertinya begitu. Beberapa bulan yang lalu Marsha pernah telepon dan kami ngobrol cukup lama. Marsha cerita kalau hidupnya sangat bahagia. Ia sempat menempuh pendidikan di London dan bekerja di sana tapi akhirnya ia memutuskan untuk menetap di Singapura. Marsha berjanji akan main kemari kalau datang ke Jakarta.”

Kembali Mirna mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“Ngomong-ngomong darimana kamu dapatkan foto ini, Mir ? Seingat ibu, Damar kehilangan foto ini saat banjir melanda panti asuhan. Banyak barang-barang yang rusak termasuk foto-foto milik Damar.”

“Sepertinya mas Damar mendapatkan duplikasinya di rumah pak Tomi,” bohong Mirna.

***

“Damar tunggu ! Berikan aku waktu 5 menit untuk bicara,” cegah Anita di depan pintu lift lantai dasar.

Kedua tangannya terentang membuat jalan Damar terhalang. Budi, asisten Damar sudah bersiap-siap meminta Anita minggir tapi melihat Damar menggelengkan kepala, Budi pun hanya diam saja.

“Kita bicara di sana.”

Anita menyeringai karena akhirnya ia berhasil membuat Damar meluangkan waktu untuknya setelah 2 hari ia berusaha menemui pria itu.

Sambil melipat kedua tangannya di depan Dada, Damar berdiri, menunggu Anita bicara tanpa menatap wanita itu.

“Aku ingin mengundurkan diri dari perusahaan,” ujar Anita.

”Titipkan saja surat pengunduran dirimu ke HRD.”

“Aku seorang manajer di sini, Damar dan cukup menemui HRD untuk berhenti dari perusahaan ini ?”

Mendengar suara Anita mulai meninggi, Damar pun menoleh, menatap Anita dengan tajam dan dingin.

”Kamu baru beberapa bulan bekerja di sini dan hasil kerjamu kurang memuaskan. Apa yang kamu harapkan ? Jangan harap kamu mendapatkan perlakuan istimewa di sini ! Besok pun kamu boleh pergi, tidak perlu menunggu sampai 30 hari ke depan !”

Dengan tangan terkepal di samping, Anita menghela nafas panjang untuk meredakan emosinya.

“Dasar manusia sombong ! Munafik ! Pura-pura jadi suami yang baik dan hanya cinta pada satu wanita tapi di belakang Mirna, kamu bermain api dengan Marsha,” sinis Anita.

Mata Damar langsung melotot, dicekalnya lengan Anita sampai wanita itu meringis.

“Jangan sembarangan bicara dan mencoba mencemarkan nama baikku. Aku tidak akan kasihan padamu apalagi sekarang kamu bukanlah tunangan Rangga !” geram Damar penuh penekanan.

Anita tertawa mengejek bahkan ia menarik satu sudut bibirnya.

“Kamu pasti tidak akan menyangka siapa yang ditemui Mirna sebelum dia mengalami kecelakaan !”

Mata Damar kembali membola tapi Mirna hanya tersenyum mengejek dengan wajah sinis.

1
mis.be
jangan jangan mirna emang mamanya chika, hilang ingatan karna kecelakaan ya ?🤔
Fera Susanti
iiih aku baru tau ada novel baru KK..
Baretta: Hai Kak Fera 😊
total 1 replies
Herman Lim
makasih Thor utk karya dan kerja keras sampe sini , ttp semangat dan di tgg karya selanjut nya ❤️
Baretta: Teima kasih banyak karena selalu setia mengikuti karya saya Kak 🙏🙏
total 1 replies
Andri Yukarthi
shock jg...ga nyangka Dewi pelakunya
Herman Lim
shock bgt rumit sungguh tidak di sangka org terdekat yg jadi musuh dlm selimut
Herman Lim
firman ato Marsha ne obat nyav
Andri Yukarthi
aq percaya Damar emg ga ada apa² sama Marsha...mdh²an Mirna faham wlo tetap sakit mengingatnya
Herman Lim
lupa ego mu Mirna lihat Chika begitu rindu papi y klo kamu pisah kan pasti akan agak terpukul Chika lain waktu kamu ilang ingatan Chika Masi BS lihat kamu biar pun sangat rindu mami nya beda yg skrg pisah tanpa lihat papi nya
Herman Lim
ya ampun Mirna kasian tuh damar walau dia ada salah dl setidak jgn hukum dia dgn pisahkan dia sama anak nya
Herman Lim
moga segara terkuak semua kejahatan Marsha dan firman
Herman Lim
selamat berjuang damar
Herman Lim
ya ampun ternyata begitu sakit Mirna sampe ingin ilang dari damar
Tutuk Isnawati
lanjut thor
Andri Yukarthi
jd curiga ke Rangga jg...apa dia menyembunyikan sesuatu 🤔
Herman Lim
moga setelah ini Mirna ingat lagi semua yg terjadi waktu blom kecelakaan dan Mirna bus lebih dewasa dalam hadapin Maslaah rmh tangga nya dengan damar moga bisa kumpul kembali semua
Herman Lim
apa yg di sembunyi kan damar lagi 🙈
Tutuk Isnawati
semangat up thor d tggu lnjutn critanya. penasaran
Herman Lim
nah gini kan enak BS saling terbuka jadi BS sweet terus
Herman Lim
mungkin hanya salah paham yg berujung kecelakaan
Herman Lim
Mirna bnr yg di kata dr Steven pasti ada hal yg di ttp damar smpai dia milih diam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!