Trio M.A.E

Vivienne berjalan sambil ngedumel jengkel dengan pengawalnya yang seenaknya membohongi dirinya soal black card. Hampir setahun ini black card miliknya memang ditahan papanya gara-gara sudah diberikan malah dia pakai buat beli Vespa tanpa ijin. Langsung saja diminta kembali black card nya dan Vespanya dikembalikan ke dealer.

"Teganya si Jammie Jambret itu bohongi aku! Awas dia!" omel Vivienne sembari menghentakkan kakinya kesal.

Ting!

Suara lift terbuka membuat Vivienne melihat siapa yang keluar.

"Bang Jeffry!" serunya sambil memeluk kakak iparnya.

"Lho kok kamu sendirian. Mana Jammie?"

"Habis aku tonjok!"

Jeffry melongo. "Kenapa kamu tonjok Vivet?"

"Soalnya dia bohongi aku katanya black card ku sudah dikasihin dari papa!" sahut Vivienne sambil manyun.

Jeffry menepok jidatnya lalu melihat Jammie masuk ke lobby apartemen.

"Tuh si Jammie Jambret nyebelin!" adu Vivienne.

"Kamu kenapa J?" tanya Jeffry melihat Jammie mengusap bahunya.

"Kena tonjok nona Vivienne," ucapnya apa adanya.

"Memang ada apa?"

Jammie pun bercerita kenapa dia bisa bilang begitu karena dia tidak mau dikira berbuat kurang ajar dengan nonanya.

"Viv, Jammie tuh bener lho. Kamu ajah yang kayak kebo kalau sudah tidur. Namanya Jammie menghormati kamu jadi kamu jangan salah paham dulu. Minta maaf tuh sama Jammie. Kasihan bahunya kamu tonjok gitu."

"Nggak mau! Dia sudah bohongi aku!" Vivienne kemudian masuk ke dalam lift meninggalkan kedua orang di sana.

"Sabar ya Jammie. Kamu temui Vivienne." Jeffry menepuk bahu Jammie yang tidak kena jotos Vivienne. "Kompres bahumu atau minta salep kepada Yumi, dia lagi menjaga duo K." Yumi adalah pelayan Alexa dan Jeffry.

"Baik tuan Lee. Anda mau kemana?" tanya Jammie yang bingung melihat Jeffry tampak rapi.

"Janjian dengan Alexa ada pertemuan dengan pihak Burberry."

Jammie pun mengangguk.

***

Jammie naik ke lantai empat dan menuju apartemen milik Vivienne setelah sebelumnya meminta salep untuk mengurangi memar di bahunya kepada Yumi.

Jammie memencet bel berulangkali namun Vivienne tidak mau membukanya. Jammie lalu membuka ponselnya untuk mencari data nomor tertentu dan memencet kode passcode di pintu apartemen.

Akhirnya pintu apartemen pun terbuka dan Jammie tampak surprise melihat apartemen milik Vivienne hanya didominasi dua warna, hitam putih.

"Miss Vivienne?" panggilnya. Jammie lalu duduk di sofa ruang tengah dan tak lama Vivienne pun keluar dari kamar. Gadis itu kemudian tiduran di sebelah Jammie.

"Jam tangan! Aku minta kamu jangan sekali-kali membangunkan aku seperti itu! Bikin jengkel tahu!"

Jammie melirik ke arah nonanya.

"Soalnya nona Vivienne susah dibangunkan. Jadi yang saya ingat black card nona."

Vivienne pun bangun lalu mendekatkan wajahnya ke Jammie. "Kamu bisa menciumku supaya aku bangun," bisik Vivienne dengan nada dibuat seksih.

Jammie tergagap melihat wajah cantik itu di hadapannya. Ya Allah! Dia sadar nggak sih damagenya ?

"Ya elah Jam dinding! Baru dideketin gitu ajah udah merah padam! Apa lagi kalau aku grepe-grepe kamu!" gelak Vivienne sambil menjauhi Jammie dan kembali tiduran di sofa.

Mulut Jammie menganga mendengar ucapan nona vulgarnya.

"Astaghfirullah Al adzim! Nona Vivienne!" ucapnya dengan nada tercekik.

"What? Aku cuma tes kamu kok! Normal apa nggak kalau Deket sama cewek dan ternyata kamu normal" kekeh Vivienne tanpa beban.

Sumpah demi apapun Jammie ingin pergi dari sini tapi Alex Reeves sudah meminta dirinya nyaris 24 jam bersama Vivienne.

"Aku lapar! Kamu bisa masak?" tanya Vivienne cuek.

"Bisa nona."

"Buatkan aku kimbab dong! Aku akan pesan makanan lainnya." Vivienne lalu membuka ponselnya dan mulai memesan makanan sedangkan Jammie memulai membuat kimbab.

Vivienne tampak perhatian melihat Jammie dengan telaten membuat kimbab. Baru kali ini dia melihat seorang pria tanpa ragu masuk ke dapur dan memulai membuat kan makanan.

Ternyata pria masuk ke dapur dan masak itu seksih juga!

Jammie memandang Vivienne yang sedang memperhatikan dirinya.

"Nona Vivienne, jangan memandang saya terus."

"Lho memang kenapa?" tanya Vivienne.

"Nanti kalau jatuh cinta sama saya repot!" ucap Jammie sambil nyengir.

Vivienne melongo. "Whoah! Jammie Jambret! Ternyata kamu bisa receh juga!"

"Nona apa tadi mendengar ucapan saya soal besok ke Hokkaido?" tanya Jammie mengalihkan pembicaraan.

"Dengar Jam strawberry."

Suara bel apartemen berbunyi membuat Vivienne berdiri dan membuka pintu karena pesanan makanannya sudah datang.

***

Jammie dan Vivienne kini berada di ruang tengah sambil menikmati kimbab dan spicy chicken plus beberapa makanan lainnya sembari menonton tv.

Tampak di layar Alexa dan Jeffry Lee diwawancarai seputar proyek mall yang bekerja sama dengan AJ Corp. Di layar juga tampak Hiroshi Al Jordan yang tampak tampan mengenakan suit.

"Lha pacarnya mbak Shanum nongol!"

Jammie yang hendak memasukkan kimbab menoleh ke arah Vivienne.

"Kok anda yakin banget sih nona Shanum akan bersama tuan Hiroshi?"

"Aku sih lebih milih mbak ku sama mas Hiro daripada sama bang Mario," ucap Vivienne cuek.

"Alasannya?"

"Dia lebih muda dan lebih ganteng dari bang Mario!" gelak gadis itu. Jammie hanya menggelengkan kepalanya.

Visualnya Shanum dan Hiroshi

***

Beberapa hari kemudian, Vivienne mulai nyaman dengan kehadiran Jammie di sisi nya meskipun terkadang Jammie sering menyebalkan namun Vivienne juga bisa melebihi pria itu kalau soal nyebelin.

Hari ini adalah hari keberangkatan Alexa dan Vivienne ke Hokkaido. Jeffry memutuskan untuk tidak ikut karena dia dan Alex ada urusan dengan Hiroshi, lagi pula duo K tidak bisa jauh dari salah satu orang tuanya.

Jeffry sendiri tidak masalah istrinya pergi dengan adik sepupunya karena ada Jammie dan seorang pengawal lagi yang akan menjaga mereka. Alexa berangkat pun dengan beberapa rekan sejawatnya yang juga para dokter hewan.

Mereka memutuskan untuk berangkat dengan mobil karena banyaknya bawaan dan perjalanan dari Tokyo ke Hokkaido membutuhkan waktu sekitar 18 jam. Mendengar lamanya perjalanan kesana, sempat membuat Vivienne malas.

"Yakin nggak jadi ikut?" tanya Jammie. "Ternyata hanya segini keberanian nona muda Neville," ledeknya.

Setelah acara makan di apartemen Vivienne, Jammie mulai berani usil dengan nonanya.

"Apa kamu bilang Jambret?" pendelik Vivienne.

"Nona pengecut. Baru dengar perjalanan mobil 18 jam saja sudah jiper," kekeh Jammie sambil memasukkan dua duffle bag miliknya dan Vivienne ke dalam mobil.

Vivienne yang paling anti dibilang pengecut pun langsung mencengkeram kerah baju pengawalnya.

"Sekali lagi kamu bilang aku pengecut. Awas!" ancamnya.

"Kalau begitu, buktikan!" seringai Jammie.

Vivienne melongo. "Ternyata ini watak asli kamu?"

Jammie pun berbisik di sisi telinga Vivienne.

"Anda belum mengetahui banyak tentang saya, jadi banyaklah mencari tahu kepribadian saya sebenarnya."

Vivienne melotot ke Jammie yang tersenyum sambil bersidekap.

Hohoho, mas Alex, terimakasih memberikan mainan baru untuk dikerjain. - batin Vivienne.

Gadis satu ini jangan selalu dituruti, ngelunjak! Jadi aku harus merubah taktik agar dia tidak berulah - batin Jammie.

Keduanya saling memandang dengan senyum penuh arti.

***

Yuhuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️