Aku tidak bisa menceraikan mu shafa, tapi aku juga tidak bisa meningalkan alena, apa lagi saat ini alena tengah hamil anak ku, dan aku juga sudah berjanji untuk bertanggung jawab.
begitu lah ke egois san Cakra sebagai seorang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman lama
***
"Shafa tengah berada di pusat perbelanjaan ditemani Mila Sahabat nya.
keduanya tengah asik kesana kemari mencari barang barang kebutuhan nya.
Satu troli telah penuh dengan belanjaan mereka berdua, keduanya bergegas menuju ke kasir untuk melakukan pembayaran.
Beberapa paperback besar telah mereka tenteng setelah melakukan pembayaran.
"Kamu sih,, belanja gak aturan banget semua nya kamu beli berat kan jadi nya, cerocos Shafa.
"Sesekali gak papalah, itung itung ngurangin tabungan lagian sudah lama juga aku gak shoping shoping gini sama kamu. jawab mila
"Iya juga sih,, aku juga itung itung jalan jalan, suntuk di cafe terus, ucap Shafa seraya menyunggingkan senyum.
Kini keduanya melangkah pergi menuju parkiran mobilnya.
setelah semua barang belanjaan masuk kedalam bagasi mobil.
Mila masuk terlebih dulu, sementara Shafa masih berdiri diluar sebab membaca dan membalas pesan terlebih dulu, entah dari siapa yang berkirim pesan.
Setelah selesai, Shafa menyimpan kembali benda pipihnya itu kedalam tas nya, lantas berjalan berputar menuju pintu mobil disebelah Mila,
sedangkan di depan ada pak mamat selaku sopir Shafa.
Namun sebelum Shafa berhasil mengapai pintu mobil.
Sebuah sepeda motor melaju cepat dari arah depan.
"Shafa menjerit seketika, ia memejamkan mata sebab yakin jika sepeda motor itu mengarah padanya.
Beruntung seseorang dengan sigap menarik tubuh shafa, hingga pemotor itu hanya merepet spion mobil shafa.
" Saat detak jantung masih berdegup kencang, tubuhnya yang mengigil, ia terkejut melihat saat membuka mata dan melihat siapa rupanya seseorang yang telah menyelamatkan nya.
"Maaf Pak, Terima ka,, ucap Shafa terjeda.
karena pria itu menyambar
" Ka,,,, kamu Shafa Aurelie Koeswoyo kan'?
tanya pria itu.
"I,, iya !.
Kamu bukan nya Shaheer'? tanya Shafa
sejenak keduanya saling pandang, Shafa yang sadar.
" Tolong lepaskan saya"
Lirih Shafa sembari meringis, kedua bahunya di cengkram kuat pasca pria itu menarik tubuh shafashafa untuk menghindari hantaman dari pemotor yang melaju kencang kearah nya.
"Pria itu masih tertegun seraya menatap wajah ketakutan Shafa saat itu.
nampak tersentak kemudian melepaskan tubuh Shafa begitu saja, hingga sang empu hampir saja terjatuh jika tak segera menguasai diri.
" Ma,, maaf' saya hanya tidak mau Bu shafa berpikir buruk, tadi pemotor itu hampir saja mencelakai ibu.
tutur pria yang bernama Shaheer Narendra.
Sedikit merasa tidak enak hati sebab Shafa hampir saja terjatuh karena dirinya melepaskan nya secara tiba-tiba.
"Tidak apa apa' harusnya saya yang berterima kasih kepada bapak Shaheer.
jika bapak tidak menyelamatkan saya mungkin saya sudah celaka. jawab Shafa lirih
Detak jantung nya masih belum stabil, sebab kejadian tadi selain membuatnya terkejut juga membuat nya merasa takut.
Mila dan pak mamat sopir Shafa, yang baru saja turun bergegas mendekati Shafa.
" Ya,, Allah.. Shafa kamu tidak papa.,?
"Non,, Non Shafa apakah terluka?
Keduanya saling bertanya. tampak terlihat kecemasan antar milla dan pak mamat, selalu teman dekat Shafa dan juga sopir Shafa yang sudah ia angap seperti anak nya sendiri.
" Mbak Mila, pak mamat sudah saya gak apa-apa"
beruntung ada pak Shaheer yang menolong ku.
Tanpa diperintah 'Perkenalkan pak saya Mila teman sehati Shafa,
ucap Mila seraya menyodorkan tangan ke arah Shaheer.
"Saya Shaheer teman Shafa waktu kuliah dulu, jawab nya.
" Eemm,, berhubung pak Shaheer sudah menyelamatkan teman baik saya, gimana kalau pak Shaheer kita traktir.
ajak Mila seraya melirik ke arah wanita sebelah nya.
"Shafa yang mengerti akal busuk Mila hanya bisa mengedipkan mata memberikan kode pada Mila.
Sementara Shaheer mengerutkan kening, pria itu mulai membentuk ansumsi.
Ah,, benar juga kalau wanita itu mentraktir nya.
ini kesempatan buat dirinya untuk bisa lebih dekat dengan Shafa.
Dengar- dengar wanita yang ia cintai sejak kuliah itu telah resmi bercerai dari suaminya.
gumamnya dalam hati.
"Gimana pak Shaheer,, ?
kembali Mila bertanya kesanggupannya.
"Ok kalau gitu kita makan diresto depan saja ya gimana kalian mau, tanya Mila seraya menoleh ke arah Shafa dan Shaheer.
" Kalau aku sih ngikut aja, aku kan yang ditraktir ucap pria itu.
Ketiga nya tengah menikmati makanan sesuai pesanan dan selera masing-masing.
"Kamu makin cantik Shafa" ujar Shaheer.
memecah keheningan.
"Sungguh, sesuguh, sungguh nya, jujur Shafa jijay mendengar nya.
Berbeda dengan Mila yang justru cengar cengir penuh makna. otak nya lansung dipenuhi ide ide untuk menjodohkan mereka.
" Aku masih jomblo lho"!
Shaheer menjelaskan status nya.
"Maaf Pak saya gak nanya, jawab Shafa ketus.
" Wah... kebetulan itu pak, nich teman aku juga jomblo, sahut Mila.
wanita itu memang sukanya ceplas-ceplos.
"Kalian ini jangan pangil pak dunk, pangil aja Shaheer biar lebih akrab. ujar nya.
" Shafa merasa tak nyaman karena shaheer terus mencuri pandang padanya.
"Boleh aku minta no handphone mu Shafa?
" Ooh,, tentu boleh boleh, sini handphone nya biar aku yang masukan nomonya. sahut Mila
wanita sekali gus teman dekat Shafa itu tak sedikitpun memberi waktu untuk Shafa menjawabnya.
"Ini sudah mas, tinggal dichat aja tu sudah aku masuk kan, ucap Mila seraya menyodorkan handphone milik Shaheer.
Jam sepuluh malam Shafa tengan sibuk didepan layar laptop nya, tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk dengan nomor baru karena namanya tidak ada.
Shafa langsung menerima nya dan membukanya.
"Assalamu'alaikum selamat malam dek, !
Shafa menjawab salam nya, waalaikumsalam tanpa membalas chat nya, karena lagi males ngetik.
Satu pesan lagi kembali masuk. Shafa membaca pesan itu lagi.
" Saya Shaheer masih ingat kan,?
"Deg,! jantung Shafa mendadak disko.
mendadak hati Shafa menjadi gimana gitu!
" Iya masih ingat mas" balas Shafa.
"Apakah dek Shafa sudah mau tidur?
" Sebentar lagi mas.
"Kalau besok aku hubungi lagi keberatan gak?
Mendadak Shafa guling guling di kasur. entah kenapa bisa begini rasanya.
"Gimana keberatan gak? Shaheer mengirim pesan lagi. Shafa sampai lupa membalas nya.
"Enggak mas..
" Terimakasih!
" sama-sama" balasannya senyam senyum
