Benci, perasaan itu yang dimilki oleh Sienna Abraham pada Michael Robinson. Pria yang telah merenggut keperawanannya dan membuatnya memilki seorang putra.
Akan tetapi ia terpaksa berjumpa lagi dengan pria itu karena permintaan sang putra yang sedang sakit keras.
Justin bukan hanya butuh kasih sayang dari sang Daddy tapi juga biaya pengobatan agar ia bisa sembuh dan merasakan kebahagiaan.
Akankah hubungan mereka akan membaik atau malah semakin buruk?
Pantengin kisahnya ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 AG Sienna Istriku
"Mike, hentikan! Kamu bisa membunuh Dorothy sayang," ucap Megan seraya menarik tangan besar sang putra agar mau melepaskan wanita yang sangat disayanginya itu.
"Bibi tolong aku," mohon Dorothy dengan suara yang tercekik di tenggorokan.
"Tuan, serahkan dia padaku. Ini bisa melibatkan hukum. Ingat untuk menjemput Nyonya Sienna." Untuk pertama kalinya Nick yang selalu berwajah datar kini menunjukkan ekspresinya.
Michael pun melepaskan cekikannya pada leher Dorothy kemudian melempar wanita itu ke dinding.
"Aaargh Mike! Kamu sangat kasar padaku!" teriak wanita itu dengan nafas megap-megap. Terlambat sedikit saja Mike melepaskannya maka ia yakin nyawanya tidak akan tertolong.
"Ambilkan minum untuk Dorothy!" teriak Megan pada pelayan.
"Bibi, Mike bisa membunuhku," ucap Dorothy dengan tubuh gemetar. Ia nampak sangat takut sekarang.
"Memangnya apa yang kamu lakukan pada cucuku Justin, sampai Michael semarah itu padamu," tanya Megan dengan tatapan serius pada wanita berambut pirang itu.
Dorothy tidak menjawab. Ia hanya menyusut airmatanya yang semakin deras saja mengalir karena ketakutan yang ia rasakan.
"Nyonya bisa melihat rekaman CCTV nya. Sekarang izinkan saya membawa wanita ini ke kantor polisi. Ia harus mempertanggung jawabkan kesalahannya pada Tuan Justin," jawab Nick seraya menarik tangan wanita itu keluar dari Mansion.
"Bibi tolong aku!" Dorothy berteriak meminta pertolongan tapi Megan tak bisa berbuat banyak. Michael saja sangat marah karena Justin hampir celaka. Itu berarti wanita itu memang melakukan hal yang sangat fatal. Dengan cepat ia menuju ruang operator untuk melihat rekaman CCTV yang dimaksud oleh Nick.
"Oh my! Dorothy kamu ternyata sangat kejam pada cucuku! Aku menyesal menyayangimu wanita sialan!" geram Megan dan segera menghubungi Nick untuk meminta hukuman yang sangat berat pada wanita itu.
Setelah menonton rekaman itu, ia pun menuju ke kamar Justin untuk bertemu dengan cucunya itu tapi sayangnya Justin tidak ada di dalam kamarnya.
"Mike, kenapa Justin tidak ada di dalam kamarnya?" tanya Megan lewat sambungan telepon. Putranya juga tiba-tiba saja menghilang padahal baru saja mereka bersama di ruangan itu.
"Jangan khawatir mama. Aku sedang bersama dengan Justin saat ini." Michael menjawab pertanyaan sang mama seraya mengelus lembut kepala Justin yang sedang menempel di dadanya.
"Kalian dimana? Aku juga ingin bersama dengan cucuku Mike."
"Tidak mama. Kami saat ini sedang ada di dalam kendaraan. Kami mungkin akan kembali setelah beberapa hari. Jadi jaga dirimu baik-baik. Bibi Julia akan datang menemanimu."
"Hey. Katakan padaku kalian mau pergi kemana? Apa kamu ingin meninggalkan mama dan membawa Justin pergi jauh dariku?" tangis wanita paruh baya itu. Michael hanya menghela nafasnya kemudian meminta maaf.
"Maafkan aku mama. Aku sedang ingin menghabiskan waktu berkualitas dengan putraku sendiri."
Setelah berkata seperti itu ia pun menutup panggilan telepon itu dan kembali serius memandang jalanan di hadapannya.
"Ada apa dengan granny Dad?" tanya Justin seraya menatap wajah pria yang sangat disayanginya itu.
"Ah tidak sayang. Tidak perlu kamu pikirkan. Kita hanya harus menikmati perjalanan ini." Michael menjawab kemudian meraih kepala Justin kembali.
"Kita akan menemui mommy dan memintanya untuk berkumpul bersama dengan kita lagi, okey?"
"Okey dad." Justin tersenyum. Dadanya berdebar sangat bahagia. Ia sudah sangat merindukan wanita cantik yang selama ini selalu bersamanya.
Perjalanan selama kurang lebih tiga jam itu pun mereka lalui dengan perasaan tak sabar. Justin yang seharusnya beristirahat kini tidak ia lakukan. Ia terlalu antusias dengan pertemuannya dengan sang mommy.
"Apa kamu lelah my boy?" tanya Michael saat kendaraan mereka sudah memasuki kota tempat Harrison Ford tinggal.
"Aku hanya ingin makan ice cream dad. Aku merasa tenggorokanku kering," jawab Justin seraya menyentuh lehernya.
"Baiklah. Kita akan singgah di pusat perbelanjaan di kota ini. Jaraknya sekitar 100 meter lagi," ucap Michael kemudian meminta Nicholas menghentikan laju mobil pada tempat yang ia sebutkan.
Tak lama kemudian mereka pun memasuki area pusat perbelanjaan yang sangat ramai dan luas di kota itu. Justin segera turun saat Nick membukakan pintu mobil untuknya.
"Justin, pergilah bersama dengan Nick. Aku ingin mencari toilet terlebih dahulu."
"Baik Tuan." Pria itu pun mengajak Justin memasuki supermarket untuk membelikan minuman dan juga ice cream yang dinginkan oleh anak itu. Sementara Michael mencari sebuah toilet.
Keluar dari Toilet, pria itu melangkahkan kakinya ke arah supermarket yang tadi dikunjungi oleh Justin dan juga Nick. Tapi begitu kagetnya ia saat melihat Sienna berada di tempat itu juga sedang dipeluk dan bahkan dicium oleh seorang Harrison Ford.
Tangannya mengepal marah. Kali ini ia membenarkan perkataan Dorothy kalau istrinya itu sedang bersama dengan seorang pria tua kaya raya di negara ini.
Ternyata kamu tak sebaik dari yang aku kira Sienna, kamu ternyata telah mengkhianati pernikahan kita.
Justin sayangku, sepertinya kita harus segera pergi dari sini. Mommy yang ingin kamu jumpai ternyata tak pernah merindukanmu.
Ia sedang bersama dengan pria lain. Dan lihatlah bagaimana mesranya mereka di depan umum seperti ini.
Dengan langkah panjang dan ringan, ia segera menuju pintu supermarket itu untuk mengajak Justin pulang kembali ke negaranya. Justin tidak perlu bertemu dengan Sienna.
"Mommy!"
Justin berteriak keras dari arah pintu supermarket yang terbuat dari kaca tembus pandang itu. Rupanya anak itu telah melihat Sienna lewat kaca itu.
Langkah Michael terhenti. Ia tak kuasa menahan kaki Justin yang berlari keluar dari pintu supermarket itu dan langsung menubruk Sienna.
Ia terlambat dengan kecepatan lari anak itu.
"Mommy, aku merindukanmu!" teriak Justin dengan suaranya yang sangat keras. Sienna yang sedang duduk dan bersandar di bahu Harrison Ford langsung tampak kaget luar biasa. Ia pun menegakkan punggungnya mencari sumber suara yang sangat dikenalnya.
Wanita itu langsung berdiri dari duduknya dan menyambut sang putra. Ia menghujani wajah Justin dengan ciuman bertubi-tubi. Rindunya kini terbayar.
"Aku juga sangat merindukanmu Justin, sangat sampai aku hampir gila," ucap Sienna dengan mata berkaca-kaca. Ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia lihat di depan matanya.
"Benarkah mom? Aku sekarang sangat senang karena kita bertemu. Apa kamu sehat?" Justin menjawab dengan wajah berbinar. Ia tak berhenti mencium dan memeluk sang mommy.
"Ah iya sayang. Aku sehat. Dan kamu apa kabar?" Sienna tersenyum kemudian balas bertanya.
"Justin baru saja drop dan dirawat di rumah sakit Sienna. Ia mencarimu sepanjang waktu. Sungguh, kamu sangat tega karena telah meninggalkannya dalam keadaan sakit parah seperti itu." Michael yang menjawab dengan wajah dingin.
Deg
Sienna langsung menatap Michael dengan airmata yang tergenang di dalam pelupuk matanya. Ia tahu kalau ia telah melakukan sebuah kesalahan yang sangat besar karena meninggalkan Justin.
Dadanya sakit begitupun kepalanya yang terasa ingin pecah.
"Ueeek!"
"Ueeek!"
"Sienna sayangku!" Harrison Ford langsung berteriak khawatir. Stevi Evans langsung dengan cepat memberikan beberapa lembar tissue pada wanita itu yang memang sejak tadi merasa pusing dan mual.
Michael ikut khawatir tapi rasa cemburunya membuat hatinya begitu marah saat ini.
"Mommy, kamu kenapa?" tanya Justin dengan wajah yang sangat khawatir.
"Daddy, bawa mommy ke rumah sakit!" Justin menarik tangan sang Daddy agar mau memperdulikan Sienna yang tampak sangat tersiksa seperti itu.
"Tenanglah Justin. David akan segera membawa ibumu ke rumah sakit." Harrison Ford yang menjawab seraya menunjuk David yang sudah ada di depan pintu mobil mewahnya.
Michael kesal dan tanpa berkata-kata, ia langsung menggendong tubuh Sienna ke dalam mobilnya sendiri yang diikuti oleh Justin.
"Hey!" Harrison Ford berteriak agar Michael menghentikan langkahnya.
"Sienna istriku Tuan Ford!" ucap Michael tanpa mau menoleh lagi.
"Dan kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini!" lanjutnya mengancam.
"Apa? Kamu yang seharusnya bertanggung jawab Tuan Robinson!" Harrison Ford mengoceh dengan langkah pendek-pendek karena usianya yang sudah tidak muda lagi.
Stevi Evans hanya menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya.
Ia yakin kalau ada miss komunikasi di antara semua orang disini.
🌺🍁
*Tobe Continued.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
karena kalo Oh itu justru konotasinya meremehkan, tapi kalo "Apa" itu seperti tidak percaya dengan suatu yg di dengar.
lbh enakan gitu thor,ketika seanna bicara dengan justin dia manggil dirinya sendiri mommy,ketimbang aku.
mf ya thor kritikan nya🙏