Masalah ekonomi membuat sepasang suami istri terpaksa harus tinggal di salah satu rumah orang tua mereka setelah menikah. Dan mereka memutuskan untuk tinggal di rumah orang tua sang istri, Namira.
Namira memiliki adik perempuan yang masih remaja dan tengah mabuk asmara. Suatu hari, Dava suami Namira merasa tertarik dengan pesona adik iparnya.
Bagaimana kisah mereka?
Jangan lupa follow ig @wind.rahma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wind Rahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Usai Kejadian Itu
Sejak hari itu, Namira langsung menggugat cerai suaminya. Ia masih tidak menyangka jika perubahan suaminya ternyata karena ada hubungannya dengan adiknya sendiri.
Minggu pertama, Namira terus menangis dan air matanya seolah tak mau berhenti mengalir. Bahkan ia tidak mau keluar kamar selain untuk menemui ibunya. Namira sengaja tidak memberi tahu soal ini pada ibunya lantaran tidak ingin membuat kondisi sang ibu kian memburuk. Ia menunggu sampai situasinya tepat. Sampai kondisi ibunya stabil.
Di minggu kedua, tangis Namira sudah tidak sederas di minggu pertama. Dan di minggu ketiga, tangisnya sudah mulai berhenti. Lalu di minggu ke empat atau tepat satu bulan usai kejadian itu, ia sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran Dava di sampingnya.
Tidak hanya Dava, mama Sofia pun memohon agar dirinya mencabut gugatan cerai di pengadilan agama. Mama Sofia bukannya tidak kecewa dengan Dava, akan tetapi mama Sofia tidak ingin kehilangan menantu sebaik dirinya. Namun, tidak ada alasan bagi Namira untuk mempertahankan rumah tangganya. Ia terlalu sakit jika mengingat apa yang ia lihat pada hari itu.
Sementara Sera, mau tidak mau keluar dari rumah. Gadis itu bersimpuh di hadapan kakaknya, meminta ampun atas apa yang telah terjadi. Akan tetapi, Namira tidak merasa iba sekalipun itu adik kandungnya.
Meski demikian, Namira tetap memberi uang untuk bayaran sekolah Sera. Sebab itu masih merupakan tanggung jawabnya. Bagaimanapun, Sera adalah adiknya. Ia tidak membenci adiknya, hanya saja ia benci akan perbuatannya.
Sera ngekost tidak jauh dari rumah. Dia kembali bekerja di kafe tempat ia pernah kerja paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupnya terutama makan dan bayar kost.
Namira sengaja melakukan itu agar Sera jera dan tidak akan mengulangi kesalahan fatal yang sama pada siapapun itu. Ia ingin Sera sadar jika perbuatannya itu tidaklah benar, dan ingin membuat adiknya hidup mandiri.
Di bulan kedua, di saat proses sidang perceraian sudah hampir selesai, entah ini kabar baik atau justru sebaliknya, Namira hamil. Wanita itu menangis sejadi-jadinya. Berita yang seharusnya membahagiakan, justru malah menjadi berita menyedihkan karena proses perceraian tidak bisa di lanjutkan. Baik Dava maupun mama Sofia merasa bersyukur atas kabar baik ini.
Mama Sofia memeluk Namira dengan uraian air mata bahagia. Kebahagiaan yang tidak bisa di ungkapan oleh kata-kata. Kabar baik yang selama ini di nanti-nantikan.
"Selamat ya. Terima kasih juga karena kamu akan menjadi ibu untuk cucu mama," ucap wanita paruh baya itu seraya membelai kedua sisi rambut menantunya.
Namira hanya diam. Ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan semua ini. Hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Dava.
"Aku senang dengan kabar bahagia ini, dan itu artinya kita tidak jadi cerai."
Dava melangkah mendekat, akan tetapi Namira memberi kode agar pria itu tidak lagi melanjutkan langkahnya. Padahal Dava ingin sekali memeluk wanita itu, akan tetapi ia sadar jika Namira masih sangat kecewa terhadapnya. Tapi jujur, ia sangat menyesali perbuatannya. Dan dengan kabar ini, ia seperti di beri kesempatan kedua. Dan ia janji tidak akan menyianyiakan kesempatannya.
***
Meskipun Namira tidak jadi cerai dengan suaminya, ia tetap tidak mau tidur seranjang dengan pria itu. Bahkan untuk sekedar bertegur sapa pun rasanya enggan. Mungkin jika kalian berada di posisi Namira pun akan bersikap demikian.
Dava selalu berusaha bersikap layaknya suami dan calon ayah bagi anaknya. Ia selalu menawarkan sesuatu yang mungkin istrinya inginkan semasa ngidam. Akan tetapi Namira tidak kunjung mau di ajak bicara. Namun, Namira tetap menjalankan tugasnya sebagai istri. Seperti selalu menyediakan makan, mencuci pakaiannya.
Di usia kehamilan Namira yang mulai menginjak ke empat bulan, dia mendapati Sera datang ke rumah dan mengaku hamil anak Dava. Mentalnya semakin hancur.
Dava dan keluarganya yang sudah mulai tenang dengan masalah yang sudah selesai, mereka di kejutkan lagi oleh masalah kehamilan Sera. Dava tidak mau tanggung jawab soal kehamilan Sera meski dia mengakui pernah melakukan hubungan dengan gadis itu, akan tetapi dia tahu jika Sera tidak hanya melakukan hubungan dengannya saja. Sebelum dengannya, Sera sudah sering melakukannya dengan Riki, bahkan setelah berhubungan dengannya, Sera juga mempunyai pacar dan sudah bisa di pastikan jika Sera melakukan hubungan juga dengan pacar barunya. Dan entah pria mana lagi yang pernah berhubungan dengannya, yang pasti Dava tidak mau di mintai pertanggung jawaban untuk kehamilan adik iparnya.
Pada akhirnya, Sera memutuskan untuk ab0rsi. Karena ia pikir tidak ada lagi pilihan lain selain itu. Pikirannya sudah buntu. Dan ia pun putus sekolah dan juga di keluarkan dari tempat kerjanya. Setelah itu, dia tidak ada lagi kabar, menghilang entah kemana.
_Bersambung_
Jangan lupa mampir ke KETIKA ISTRIKU TAK LAGI MENARIK, ya.