seoson 1
Meidina Wulandari yang harus rela menikah dengan Sandiaga Putra As Shiddiq seorang pengusaha sukses karena sebuah hutang.
seoson 2
Clarissa Azalea Sandiaga harus rela menikah dengan James Arthur Smith untuk membantu keluarganya agar bisa menyingkirkan semua musuh mereka.
season 3
Aline Aristya harus mau menikah dengan Kennard Casanova Smith karena permintaan dan janji Rissa pada sang ayah, dan harus berjuang menghadapi cobaan bersama sang suami.
apakah ketiga kisah cinta ini akan berakhir bahagia?
simak ceritanya yuk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ospek
malam hari setelah makan malam Sandi masih mendiamkan Wulan, sebagai hukuman untuk istrinya itu.
setelah dari butik Sandi masih merajuk, karena dia merasa di abaikan oleh Wulan, entah mengapa dia tak suka jika di abaikan oleh Wulan.
Wulan yang melihat tingkah Sandi di buat binggung tapi dia punya ide untuk meluluhkan suaminya itu.
dia meminta bantuan pak Joko dan Bu Maya untuk menyiapkan kejutan kecil untuk Sandi di taman belakang.
Sandi sedang uring-uringan di ruang kerjanya, dia merasa jika Wulan tak menyayangi nya, Sandi hanya berharap akan di bujuk oleh Wulan tapi dia bahkan mendiamkannya juga.
"cih.. dia tak membujukku, padahal aku sedang merajuk, huh.. dasar tak peka," cerocos Sandi di ruang kerjanya.
pak Joko pun memanggil Sandi, karena Wulan yang memintanya.
"tuan tolong nona Wulan tuan!" kata pak Joko sedikit di buat panik.
"ada apa pak dengan Wulan," panik Sandi yang membuka pintu.
"nona di taman belakang tuan, nona tuan..." kata pak Joko berakting dengan baik.
Sandi pun menuruni tangga dengan berlari menuju taman belakang, saat sampai Sandi terkejut melihat banyak lilin di mana mana. dan ada tulisan "SORRY" dengan lilin yang di tata rapi.
Sandi makin terkejut saat melihat Wulan sudah menyambutnya dengan tatapan sendu.
" maafkan istrimu ini ya mas, karna tak memperhatikan mu seharian ini, maafkan aku ya..." kata Wulan sambil memegang kuping dan membuat puppy eye.
Sandi yang melihat tingkah lucu dan mengemaskan Wulan pun langsung memeluknya.
"aku maafkan, tapi kamu harus menyuapiku makan malam," kata Sandi sambil mencium kening Wulan.
"baiklah suamiku yang tampan, malam ini aku akan patuh pada semua perintah mu," jawab Wulan tersenyum.
mereka pun makan malam romantis, terlebih Sandi yang terus di suapi oleh Wulan dengan telaten.
" Ya Alloh jaga lah hubungan kami, tumbuhkan cinta diantara kami, pelihara lah kepercayaan dan kejujuran kami, semoga jodoh yang Engkau persatukan ini, akan terpisah hanya oleh maut," do'a Wulan.
pagi hari sekertaris Ken datang lebih awal, dan membawa godybag saat mereka tengah sarapan.
"pagi tuan, ini yang anda minta kemarin malam," kata sekertaris Ken.
Sandi bangkit dari kursi dan mengambil godybag dan menyerahkan pada Wulan.
"cepat pakai dek, dan bawa laptop dan tas mu segera," kata Sandi sambil memberikan godybag.
Wulan menerima dan berlari untuk berganti baju, dia terkejut melihat kemeja putih dan celana jeans hitam.
akhirnya Wulan turun dengan kemeja putih dan celana kempol hitam longgar, dan memakai sneaker shoes putih dan jilbab hitam.
Sandi terpukau melihat Wulan terlihat begitu cantik dan imut.
" ayo berangkat," ajak Sandi sambil mengandeng Wulan.
" tunggu, aku pamit pada ibu sebentar," kata Wulan sambil berlari menemui sang mertua.
tak lama Wulan kembali kearah Sandi yang tengah menunggunya.
"Wulan apa kamu pegang uang cash?" tanya Sandi saat di dalam mobil.
" ada mas cuma 200rb, karena aku mengunakan kartu yang mas kasih waktu itu," kata polos Wulan.
"baiklah nanti aku transfer, dan ini pegang sebagai pegangan buat mu," Sandi memberikan uang satu juta pada Wulan.
"buat apa mas uang ini?" tanya Wulan binggung.
"cepat ambil atau ku cium di depan Ken," ancam Sandi, dan berhasil membuat Wulan menerima perintahnya.
Sandi sibuk dengan ponselnya, dan Wulan yang tengah memperhatikan jalan karena Sandi tak mengatakan akan membawa Wulan kemana.
Wulan terkejut melihat Universitas Bima Sakti, dan mobil melaju masuk ke area parkir kampus.
Ken dan Sandi turun, sedang Wulan masih terbengong.
"hei apa kamu mau diam di situ saja, dan tak akan turun," kata Sandi sambil membuka pintu mobil untuk Wulan.
Wulan pun berjalan beriringan dengan Sandi yang langsung menuju ruang dekan.
Sandi pemilik UBS, jadi Sandi bebas bertemu dekan, sedang Wulan hanya bisa mengekor di belakang Sandi.
tok..tok..
Ken mengetuk pintu ruangan dekan, sedang Sandi terus memandang Wulan.
"silahkan masuk pak Ken," kata dekan melihat Ken yang sudah berdiri di pintu.
"mari tuan dan nona," kata Ken mempersilahkan Sandi dan Wulan masuk ke ruang dekan.
dekan pun menyambut kedatangan Sandi dengan sopan.
"pagi pak Sandi, ada yang bisa saya bantu?" tanya dekan.
"ini kenalkan istri ku, sekarang dia akan kuliah disini, dan aku tak ingin ada yang mengusik dan menyakitinya, kalau ada yang menganggu nya, akan berurusan dengan ku," kata Sandi datar.
"baik tuan, dan sekarang saya akan membawa ke bagian ospek mahasiswa baru," kata sang dekan.
Sandi pun mengangguk dan berdiri berhadapan dengan Wulan.
"nanti waktu pulang kamu akan di jemput oleh Eko, dan jangan senyum kepada pria lain, mengerti kan," kata Sandi mengelus pipi Wulan.
" iya mas, aku akan jemberut pada pria lain," goda Wulan.
"oke deh aku tinggal sekarang, baik-baik ya," kata Sandi seraya mencium kening Wulan.
"iya mas, hati hati," kata Wulan tersenyum.
sedang dekan hanya terbenggong melihat kemesraan Sandi, karena dekan hanya mengetahui bahwa Sandi orang yang kejam dan dingin.
setelah kepergian Sandi, dekan membimbing Wulan menuju ruang aula untuk ospek.
"siapa namamu nona?" tanya dekan.
"nama saya Meidina Wulandari pak," jawab Wulan.
"tunggu kamu dari kota J dan yang mendapat beasiswa penuh, karena menguasai lima bahasa asing itu?" tanya dekan tak percaya.
"iya pak," kata Wulan menunduk.
"tak sangka kamu istri tuan Sandi, pantas saja tuan Sandi sangat mencintaimu," kata dekan.
"alhamdulillah pak, dan saya mohon jangan ada yang tau kalau saya istri dari seorang Sandiaga Putra As Shiddiq, karena saya mau kuliah seperti mahasiswa biasa pak," kata Wulan lembut.
"baiklah," kata dekan mengajak Wulan menemui ketua BEM.
semua orang kagum melihat keteduhan Wulan, Ali dan Lia terkejut melihat Wulan bersama dekan.
"dengarkan.. ini ada mahasiswi baru dan dia penerima beasiswa gold dari kampus, dan ku harap kalian bisa menjadi temannya," kata ketua BEM.
"baik kak," jawab serempak.
"silahkan perkenalkan dirimu," kata ketua BEM.
" perkenalkan nama saya Meidina Wulandari, alamat jl. kertarto no.xxx perum imperial gold," kata Wulan tenang.
"wah itukan perumahan elit," celetuk salah satu mahasiswi.
"baik ... silahkan bergabung untuk mulai ospek," kata ketua BEM.
ospek di mulai, Wulan dan Lia sudah bersama mengerjakan tugas mereka yang padat, tak terasa waktu ISHOMA selama 1 jam, karnya setelah itu mereka melanjutkan kegiatan ospek.
Wulan telah selesai sholat dan berada di kantin bersama Lia dan Ali, mereka memesan makanan kesukaan mereka.
Wulan mengirim pesan pada Sandi.
"assalamualaikum.. mas, apa mas sudah makan siang dan sekarang aku sedang makan siang bersama Ali dan Lia," isi pesan Wulan.
"waalaikum salam... mas sudah makan siang tadi eko mengirimkan masakan mu dek, dan habis ini mas ada rapat, kamu baik-baik jangan capek, dan menjauh dari pria," balas Sandi.
"iya mas, kalau begitu selamat bekerja ya, jangan nakal," balas Wulan.
.
.
.
.
mohon dukungannya ya 😉😉😉