NovelToon NovelToon
Bayangan Si Cupu Tampan

Bayangan Si Cupu Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Taufik

Di balik kacamata tebal, kemeja kusut, dan sepatu bolongnya, Raka Arya Pratama terlihat seperti mahasiswa paling cupu di kampus. Ia dijauhi, dibully, bahkan jadi bahan lelucon setiap hari di Universitas Nasional Jakarta. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Tidak ada yang peduli pada dirinya.

Tapi tak ada yang tahu, Raka bukanlah mahasiswa biasa.

Di balik penampilan lusuh itu tersembunyi wajah tampan, otak jenius, dan identitas rahasia: anggota Unit Operasi Khusus Cyber Nusantara,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gudang tua

Mobil Cheviolla melaju perlahan di jalanan kompleks perumahan elit yang mulai sepi. .

Tak ada yang mencurigakan… hingga tiba-tiba sebuah van hitam melesat dari arah samping dan berhenti mendadak tepat di depan mobil Cheviolla.

“Eh?!” Cheviolla refleks menginjak rem. Jantungnya berdebar.

Belum sempat ia mundur, dua mobil lain sudah datang dari belakang, menutup rapat jalur keluar. Cheviolla kini benar-benar terkepung.

Dalam sekejap, lima pria bertudung hitam keluar dari kendaraan. Wajah mereka tertutup rapat—hanya menyisakan mata.

“Apa-apaan ini?” bisik Cheviolla panik. Ia meraih ponsel, namun seseorang menghantam jendela samping dengan alat pemecah kaca otomatis.

Crakkk!! Kaca pecah berhamburan. Sebelum sempat menjerit, tangan besar sudah masuk dari jendela dan membuka kunci pintu dari dalam.

Pintu diseret paksa.

“Keluarkan dia!” ucap salah satu pria bertopeng—nada suaranya berat, namun penuh perintah. Tak jelas siapa dia, tapi tubuhnya paling tegap di antara yang lain.

Cheviolla:

“Hei! Apa kalian gila?! Siapa kalian?!”

Ia mencoba menendang dan meraih stun gun, tapi dua orang lain sudah masuk dari sisi penumpang, menekannya ke jok dengan kekuatan brutal.

“Cepat, sebelum ada yang lihat.” ucap suara lain, terdengar lebih muda—nada suaranya penuh kebencian.

Cheviolla meronta, menggigit tangan salah satu pelaku, tapi percuma. Salah satu dari mereka menekan kain beraroma aneh ke wajahnya.

“Mmphh—!!” suara Cheviolla meredup. Pandangannya mulai kabur.

Dalam hitungan detik, tubuhnya yang lemas diseret keluar dan dilempar masuk ke dalam van hitam.

Pintu ditutup.

Van tancap gas dan menghilang di tikungan dengan kecepatan tinggi, meninggalkan mobil Cheviolla yang terbuka dan kaca berserakan di aspal.

.

.

Di sebuah gerbang tua yang tampak terbengkalai di kawasan gudang pelabuhan, suasana jauh dari hiruk pikuk itu.

Di sanalah Cheviolla berada.

Kedua tangannya diborgol ke belakang, mulutnya dililit lakban, dan tubuhnya didorong paksa ke lantai mobil van berwarna hitam. Ia baru saja ditarik dari mobilnya sendiri setelah kendaraan sport mewahnya dihadang lima pria bertopeng yang mengenakan jaket gelap. Dua orang adalah anak buah Riko—preman bayaran keluarga besarnya, tiga lainnya adalah kru loyal ayahnya yang mau melakukan apa saja demi uang.

Beberapa menit sebelumnya…

Cheviolla sempat berontak keras ketika pintu mobilnya dibuka paksa. Salah satu penculik menarik rambutnya sambil berkata, “Jangan banyak gerak, Tuan Putri. Sekali kamu teriak, aku robek bibirmu.”

Namun saat mereka tengah sibuk menariknya dari mobil, tangan Cheviolla yang sempat terlepas sebentar dengan cepat menekan satu tombol di jam pintarnya—kontak cepat yang langsung menghubungi Raka.

Walau hanya berlangsung beberapa detik, dan walau suara sekitarnya gaduh oleh teriakan dan langkah kaki, namun cukup bagi Raka untuk mendengar suara samar—desahan napas Cheviolla dan satu kalimat singkat dari penculik:

“Cepat bawa dia sebelum ada yang lihat!”

---

Di apartemen Raka, suara air mandi masih mengalir saat notifikasi panggilan muncul di layar jam tangan pintarnya yang tergeletak di meja.

Namun begitu nada dering khusus berbunyi—nada khusus yang hanya digunakan Cheviolla—Raka keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan hanya mengenakan handuk. Tangannya menyambar jam itu.

Ia melihat notifikasi panggilan tak terjawab—dan rekaman pendek.

"Cepat bawa dia sebelum ada yang lihat!"

Wajah Raka seketika berubah. Tak ada waktu untuk berpikir. Ia tahu ada yang salah. Sangat salah.

.

Jantungnya berdetak keras, namun napasnya stabil. Ia melangkah cepat ke lemari tersembunyi di sudut ruangan, menekan kode, dan pintu baja terbuka perlahan.

Dari balik cahaya putih yang menyala otomatis, terlihat satu set kunci mobil tergantung—Ferrari F8 Spider warna merah gelap, mobil mewah yang selama ini selalu ia sembunyikan dan tak pernah ia gunakan ke kampus.

.

Ponselnya digenggam erat. GPS disambungkan. Lokasi suara terakhir direkam dan diproses cepat oleh sistem AI dalam jam tangan pintarnya. Titiknya menunjukkan area gudang tua dekat pelabuhan—area yang tidak dijaga dan minim kamera pengawas.

Ferrari itu melesat keluar dari basement apartemen, raungan mesinnya memekakkan malam.

.

.Sementara itu, di area gerbang gudang tua…

Cheviolla kini sudah dibawa masuk ke dalam bangunan semi-runtuh di belakang gerbang besi besar yang dikunci rantai.

ponselnya dirampas dan dipecahkan.

Riko membuka penutup wajahnya. Wajah tampannya menyeringai jahat. Matanya menatap Cheviolla yang duduk dengan tubuh terikat di kursi logam.

> “Masih mau sok jual mahal sekarang, Cheviolla?”

Cheviolla tak menjawab. Pandangannya dingin, bahkan sedikit merendahkan. Meskipun ia berada dalam posisi tak berdaya, tapi sikapnya tetap tenang. Itulah yang paling membuat Riko kesal.

> “Kamu pikir si culun itu bakal nyelamatin kamu? Hah?”

“Dia cuma katak jelek yang kebetulan bisa viral! Tapi aku—aku ini anak pemilik perusahaan terbesar kedua di Jakarta! Dan kamu malah milih dia?!”

Riko menendang kursi di depan Cheviolla, tapi ia tak bereaksi. Ia tahu, dalam hati, Cheviolla sama sekali tak takut padanya.

.

.

Cheviolla mendongak pelan. Tatapannya menusuk, dingin, penuh amarah. Tapi ia tahu, lebih penting bersabar sekarang

.

Cheviolla menatap Riko dari balik rambutnya yang berantakan, matanya membara dengan emosi yang sudah mendidih sejak tadi. Nafasnya berat, bukan karena takut… tapi karena marah.

Kebencian.

Itulah yang terlihat jelas dari sorot matanya yang tak berkedip. Sorot yang menusuk, seperti ingin membakar pria bertopeng itu hidup-hidup. Ikatan di pergelangan tangannya masih kencang, namun Cheviolla tidak menunjukkan sedikit pun kelemahan.

Rico mendekat.

Langkahnya pelan, tapi penuh niat. Sorot matanya menajam, menelusuri tubuh Cheviolla yang masih terikat di kursi. Di balik topeng hitam yang menutupi sebagian wajahnya, napasnya mulai berat—penuh nafsu yang menjijikkan.

Ia memberi isyarat tangan. Dua dari anak buahnya langsung bergerak, menjaga pintu dan jendela gudang yang reyot itu. Lampu gantung tua berayun pelan di atas kepala mereka, menciptakan bayangan yang bergetar di dinding kusam.

“Aku sudah muak,” gumam Rico rendah. “Kamu terus-terusan sok kuat… sok suci… padahal—”

“Jangan sentuh aku,” desis Cheviolla, dingin dan tajam seperti pecahan kaca.

Rico tertawa kecil. “Masih bisa mengancam? Dalam posisi begini?”

Ia jongkok di hadapan Cheviolla, menatap wajah gadis itu dari jarak sangat dekat. Tangannya terulur, hendak menyentuh dagunya—

Brakk!

Cheviolla menendang keras meja kecil di depannya, membuat Rico refleks mundur satu langkah. Ia terdiam sejenak, lalu tertawa—tapi tawanya dipenuhi emosi.

“Berani juga kamu… Tapi sekarang aku bosan menunggu!”

Ia berdiri. Tangannya mulai membuka sarung tangan hitamnya.

Cheviolla memejamkan mata sejenak, tapi bukan karena takut—melainkan untuk menahan amarah. Dalam detik yang sama, bayangan seseorang melintas dalam pikirannya.

"Raka..."

Beberapa jam lalu, sebelum dirinya dibawa ke gudang ini, ia sempat memencet tombol di smartwatch-nya secara diam-diam—menghubungi satu-satunya orang yang selalu bisa diandalkan. Ia juga sempat menyebut nama itu, lirih, sebelum dibungkam.

Dan ia tahu… Raka pasti datang.

Pasti.

1
Suyono Suratman
mantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!