Wanita lemah yang menjadi bidadari dihatiku.. aku mencintaimu dengan caraku sendiri..
menceritakan kisah seorang wanita yang terpaksa menikah dengan seorang pria kaya yang arogant.
(Musim Pertama, Musim Kedua, dan Musim Ketiga Novel Terpaksa Menikah hanya disini)
salam hangat dari
Adel 💘 Satya
Sasha 💘 Dave
Kyara 💘 Rey
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Kireina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TM 29
‘Kenapa juga aku harus memikirkannya? Cih! Kenapa juga
aku terus menerus merasa bersalah seperti ini! Hah!’
Satya mendengus kesal, malam ini ia memilih untuk tidak pulang kerumahnya,
dan menginap di sebuah kamar hotel. Sendirian.
Pusing memikirkan dilema ini membuatnya pergi kesebuah bar, tentu saja
berdua dengan sekeretarisnya. Lalu Satya pun memilih untuk tidur di hotel.
Sebenarnya Ken sudah menawarkan diri untuk menemaninya.
"Jika tuan tidak keberatan, saya bersedia menemani tuan muda melewati
malam yang berat disini."
"Enyah kau dari hadapanku!" Satya melempar bantal sofa tepat di
wajah Ken.
Mengingatnya kembali benar-benar membuat Satya kesal.
Hp Satya bergetar.
"Sayang, aku rindu padamu." pesan masuk dari Cecilia.
Satya tak membalasnya meskipun hanya sekedar menyapa tidak ia lakukan dan
lebih memilih untuk mematikan hpnya.
Hujan sudah reda, Satya membuka pintu kamar yang menghubungkannya dengan
balkon.
Pemandangan malam yang indah bisa dinikmati dari lantai atas di hotel ini.
‘Sekarang apa yang akan kau lakukan? Antara Adelia dan
Cecilia...’
Entah perasaan dari mana yang hinggap di hatinya, namun jujur saja Satya
ingin keduanya.
Butuh istri yang bisa merawatnya dan memperhatikannya saat dirumah, dan dia
juga butuh pacar untuk bersenang-senang diluar.
Tapi tentunya pasti akan ada harga yang harus dibayar mahal karenanya.
Angin malam merasai kulit Satya, sedikit menggigil dan melangkah masuk
kedalam menutup pintu. Merebahkan tubuhnya di atas ranjang, memposisikan
dirinya senyaman mungkin.
Meskipun sedikit, namun tak ia pungkiri di dalam hatinya ada rasa
penyesalan. Menyesal telah membohongi istrinya sendiri.
Helaan nafas berulang kali terdengat dari mulutnya, menatap jam dinding
yang menunjukan tepat pukul 23.00 waktu setempat.
Menguap namun tak dapat tidur, sial sekali dirinya kenapa harus terjebak
diantara 2 wanita yang sama-sama pernah ia renggut kesuciannya.
Yang 1 sebagai istri, dan yang 1 nya lagi sebagai pacar.
Satya tertawa suaranya memenuhi ruangan kamar. Wajahnya gusar, berkali-kali
ia mengusap wajahnya.
***
Pagi menyapa, cahaya mentari menerobos masuk dari ventilasi udara kamar.
Satya bangun sembari memijit pelan kepalanya, sudah jam 10 pagi.
Waktunya untuk kembali bekerja, Satya mengurungkan niatnya dan kembali
merebahkan tubuhnya diranjang.
Beralih pada kisah sedih Adelia yang semalaman menangisi nasibnya hingga
kedua matanya sembab.
Pagi ini ia terlihat lesu, perutnya terasa keram.
Adelia bangun dari duduknya terkejut melihat bercak merah di atas seprai.
Hari ini ia menstruasi, "Pantas saja dari kemarin pinggangku sakit,
ternyata mau datang bulan."
Vivi datang membawakannya segelas susu hangat, "Selamat pagi Adel?
Bagaimana tidurmu, nyenyak?" memberikan susu itu pada sahabatnya.
Adelia mengangguk, "Terimakasih Vi, kau memang sahabat
terbaikku."
***
Sudah 1 minggu Adelia tinggal dirumah Vivi, tak ada seorangpun yang
mencarinya baik otang tua ataupun suaminya.
Hatinya sedih dan terluka, hanya Ardian dan Vivi ya hanya merekalah yang
membuatnya merasa benar-benar hidup dimuka bumi ini.
Minggu pagi Adel, Vivi, dan Ardian mereka bertiga sedang joging di taman,
hari libur memang banyak pengunjung.
Mereka berlari pelan, kadang juga mengobrol sambil berlari.
Ada angin apa hingga membuat seorang Satya dan juga Ken joging ditempat
yang sama.
Mata tajamnya setajam silet, Satya meremas botol minumnya yang sudah habis,
kekesalannya semakin menjadi saat melihat pria lain sedang meremas ujung rambut
istrinya.
Kebiasaan yang sering dilakukan Satya jika dirinya sedang marah pada sang
istri.
Salah 1 ritual favoritnya sudah dicemari, buru-buru Satya melangkah kearah
mereka.
"Hay!" Tangannya mencengkram kuat pundak Ardian.
"Ya?" baru saja Ardian menoleh kesumber suara, dan bugh!
Satya memukulnya tepat mengenai wajah Ardian dan membuatnya memekik
kesakitan.
"Aaargghhh!!"
Adelia terkejut, mendadak histeris.
"Apa yang kau lakukan?" mendorong tubuh Satya.
Dengan cepat Satya meraih pinggang Adelia, mendekapnya lebih dekat dan
meremas ujung rambutnya seperti yang dilakukan Ardian dia tempat yang sama
persis.
"Kau suka jika pria lain melakukan ini padamu, hm?" Satya semakin
menarik Adel kedalam pelukannya membuat wajahnya terbenam di dada Satya.
"Lepaskan aku! Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!"
"Hm?" Satya terkekeh lalu tertawa riang. Raut wajahnya
menakutkan, "Berhentilah melawanku atau kau sendiri tak akan sanggup
menanggung resikonya!"
Adel memberontak, "Jangan asal!"
"Hahaha! Aku bisa saja menuntutmu di meja hijau karena sudah bernai
bermain di belakangku... kau menuduhku berselingkuh lalu apa ini? Dan asal kau
tahu saja dengan 1 ketukan jariku nyawa mereka tak akan bertahan lama! Terutama
orang tuamu!" Satya melepas pelukannya lalu mendorong pelan tubuh Adel.
"Aaaa aku hampir lupa, bukankah mereka bukan orangtua kandungmu?"
Satya meregangkan tubuhnya. "Ken?"
"Iya tuan?"
"Lenyapkan mereka! Ratakan dengan tanah!" dingin mengancam
membuat Adelia tak berkutik.
"Tidak! Jangan sentuh mereka. Mereka sudah merawat dan membesarkanku
hingga sampai seperti ini -"
"30 menit! Aku tunggu dirumah." Satya memicingkan mata menatap
sinis pada istrinya, "Waktumu dimulai sekarang, baam!!"
Aaaa gila, Satya memang gila. Jarak dari taman kerumahnya mana bisa
ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.
Ardian meraih tangan Adel, menyatakan perang pada Satya.
Satya tak menggubris pemandangan di depannya, ia dan Ken membalikan tubuh
memebelakangi mereka sambil berkata, "Waktumu tidak banyak!"
maaf krang tertarik🙏🙏
bab selanjutx bersama lgi tpi gak ada rujuk