Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Bima
Tak lama kemudian sebuah mobil berwarna merah sampai di depan rumah . Mama Rosa keluar bersama Amyra dari mobil itu .
Mama Rosa kaget melihat Elvano yang tengah berdiri di depan pintu dengan wajah yang marah .
" Mama !" ucap Elvano kesal . Amyra terdiam .
" Apa El ? Mama cuma ajak Amyra belanja kok . " ucap mama Rosa .
" Sudah El bilang jangan ajak Amyra tanpa kasih tau El ! El tau mama pasti bakal berlebihan !" ucap Elvano setengah teriak .
" Maaf . " ucap mama Rosa merasa bersalah .
" El." ucap Amyra yang merasa tidak enak melihat Elvano yang memarahi mama Rosa .
" Kamu juga ! udah aku bilang jangan terima ajakan apapun dari mama !" bentak Elvano membuat Amyra seketika bungkam dan menundukkan kepala nya .
" El ! ini salah mama ! mama yang paksa dia ! kamu gak perlu marahin dia !" ucap mama Rosa membela Amyra .
" Ayo !" Elvano langsung menarik tangan Amyra untuk masuk kedalam mobil milik nya .
" El ! kamu mau kemana ?" tanya mama Rosa .
Elvano tak menjawab nya dan langsung melajukan mobil nya keluar dari halaman rumah itu .
Amyra merasa bersalah dan juga takut melihat sikap Elvano saat ini , Amyra hanya bisa diam melihat wajah Elvano yang terlihat sangat marah dengan melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh .
Sesampai nya di apartemen , Elvano membawa Amyra untuk masuk .
" Elvano !" teriak Amyra yang merasa tangan nya sakit karena di tarik oleh Elvano . Amyra mencoba melepaskan pegangan tangan Elvano di pergelangan tangan nya .
" Kamu kenapa ! Aku hanya pergi belanja sama mama kamu ! kenapa kamu sampai semarah ini sama mama kamu dan aku ?" Amyra mulai kebingungan dengan sikap Elvano .
" Aku sudah bilang kan ! jangan terima apapun atau pun ajakan apapun dari mama aku ! " ucap Elvano .
" Tapi kenapa ? salah nya apa ? mama kamu itu udah baik banget sama aku !" ucap Amyra .
" Kamu gak tau apa apa ! kalo aku bilang jangan ya jangan !" bentakan Elvano membuat Amyra kaget .
Wajah Amyra memerah menahan tangis . Mata nya yang indah kini sendu menahan jatuh nya air mata . Amyra menggigit bibir bawah nya menahan .
" Aku gak ngerti El . Kenapa sikap kami seperti itu . " ucap Amyra kemudian berjalan menuju pintu berniat untuk pergi .
Namun Elvano segera menahan pintu itu .
" Mau kemana kamu ?" tanya Elvano .
" Aku mau pulang . " ucap Amyra lemas .
Tubuh Amyra memang sudah kecapean karena berjam jam menemani Mama Rosa berbelanja .
Tubuh Amyra dengan kehamilan yang masih muda membuat nya mudah lelah , apalagi saat ini Amyra merasa sangat lelah dan lemas .
" Kamu gak bisa pergi kemana mana ! " bentak Elvano .
Air mata Amyra tak terbendung lagi . Tetesan air. mata kini mulai berjatuhan melewati dagu runcing Amyra .
" Ra ? Amyra ?" nada bicara Elvano mulai merendah melihat Amyra yang terdiam menundukkan kepala nya .
Elvano mengangkat dagu Amyra .
Rasa emosi Elvano berubah seketika menjadi rasa bersalah ketika melihat wajah cantik Amyra yang kini di penuhi air mata .
" Amyra !" Elvano panik ketika kini tubuh Amyra mulai terkulai lemas tak berdaya tepat di pelukan nya .
" Amyra ! Amyra !" Elvano semakin khawatir dan panik karena kini Amyra telah kehilangan kesadaran nya .
Bergegas Elvano membaringkan tubuh lemah Amyra di tempat tidur .
Elvano langsung menelepon dokter untuk datang ke tempat nya .
Elvano mengusap air mata yang membasahi wajah Amyra . Terasa keringat dingin di seluruh tubuh Amyra membuat Elvano semakin panik .
" Kamu kenapa Ra !" gumam nya .
Elvano merasa sangat bersalah karena telah memarahi dan membentak Amyra , Elvano teringat kalau saat ini Amyra sedang hamil . Dan Elvano takut akan terjadi hal yang tidak di inginkan pada Amyra dan bayi yang di kandung nya .
Tak lama kemudian seorang dokter pun datang dan langsung memeriksa kondisi Amyra .
Dokter dan dua perawat dengan sigap memberikan cairan infus pada Amyra .
" kenapa dia dok ?" tanya Elvano khawatir .
" Seperti nya dia hanya kelelahan . Untuk di usia kehamilan muda seperti ini , dia harus mengurangi aktifitas nya . Karena kondisi tubuh nya yang lemah , dia harus lebih banyak istirahat . " ucap dokter itu menjelaskan .
" Baik dok . " ucap Elvano .
" perawat akan berjaga sampai cairan infus habis , dan saya akan memberikan vitamin untuk dia . " ucap dokter kemudian pergi dari tempat Elvano .
" Ini semua gara gara Mama !" Elvano semakin kesal dan marah karena yakin kalau Amyra kecapean setelah pergi ber belanja bersama mama Rosa .
Amyra yang terbaring lemah dengan wajah yang pucat membuat Elvano semakin merasa bersalah .
Elvano duduk di samping Amyra .
" Coba kalau kamu nurut . Kamu gak bakal kaya gini Ra . " ucap Elvano mengusap lembut pipi Amyra .
Elvano berjaga di samping Amyra sampai cairan infusan itu habis .
Perawat langsung melepasnya dan pergi setelah semua perawatan selesai .
" Bima .. " gumam Amyra lemah dengan mata yang masih tertutup .
Elvano merasa kesal mendengar Amyra yang justru memanggil manggil nama Bima saat ini . Namun Elvano masih merasa bersalah karena dirinya juga Amyra bisa sampai seperti ini .
Amyra terus bergumam memanggil nama Bima . Elvano akhir nya menyerah . Elvano sadar kalau saat ini mungkin Amyra membutuhkan Bima .
Elvano pun mengambil ponsel nya , dan dengan ragu menelepon Bima .
" Halo . Ada apa lu jam segini nelepon ?" ucap Bima di balik telepon .
" Amyra sakit . Lu bisa dateng ke apartemen gua sekarang . " ucap Elvano ketus .
" sakit ! kok bisa ! lu apain dia?" Bima kesal mendengar Amyra yang sakit .
" banyak omong lu ! cepet dateng kesini sebelum gua berubah pikiran !" teriak Elvano kemudian mematikan telepon itu dan melemparkan ponsel nya ke sofa .
Elvano memang terlihat sangat kesal namun dirinya pun mencoba menahan nya . Elvano merasa tak tega melihat Amyra yang kini terbaring lemah .
Amyra terus saja bergumam dan memanggil nama Bima .
Jarak tempat Bima ke apartemen Elvano memang tak terlalu jauh , jadi tak butuh waktu lama untuk Bima sampai di apartemen Elvano.
Bima langsung masuk ke dalam apartemen Elvano yang memang tak di kunci .
Bima kaget dan juga marah melihat Amyra yang terbaring lemah dengan wajah pucat itu .
'' lu apain dia hah !" Kesal Bima .
" dia hanya kecapean . Udah di infus juga . " jawab Elvano ketus.
" Gimana bisa dia kecapean? lu suruh dia apaan !" Bima semakin kesal .
" gua gak suruh dia apa apa ! tadi mama ajak dia belanja . Dan pasti karena itu . " jawab Elvano .
" lu tau kan Amyra lagi hamil , dan kondisi nya juga pasti sangat lemah ! bisa bisa nya lu biarin dia pergi . " ucap Bima. Elvano tak menjawab nya karena dirinya juga salah .
" kalo sampai terjadi sesuatu sama dia , gua bakal bawa dia . Ngerti !" tegas Bima .
" Bima .. " gumam Amyra yang masih lemas .
Bima bergegas menghampiri Amyra dan duduk di samping nya .
" Iya Ra , ini aku di sini . " ucap lembut Bima .
Perlahan Amyra membuka mata nya , Amyra tersenyum lemah .
" Apa ada yang sakit ? mana yang sakit ?" tanya Bima khawatir . Amyra menggelengkan kepala nya pelan .
" Aku gak apa apa kok . " jawab Amyra .
Bima mengusap lembut wajah Amyra .
" Kamu lagi sakit Ra , jangan bilang kamu baik baik saja . " ucap Bima . Amyra tersenyum .
Elvano hanya bisa menyaksikan kedekatan Amyra dan Bima di hadapan mata nya .
Rasa kesal dan cemburu bercampur aduk di dalam hati Elvano . Namun Elvano tak mau menunjukkan nya pada mereka .
" kok kamu bisa ada disini ?" tanya Amyra .
" itu gak penting . Yang penting sekarang kondisi kamu . " ucap Bima . Amyra mengangguk pelan .
Tangan Bima menggenggam erat tangan Amyra .
" Sekarang kamu minum obat lalu istirahat . " ucap Bima . Amyra mengangguk.
Bima membantu Amyra untuk duduk dan minum obat, kemudian kembali membaringkan Amyra .
" Istirahat lah . Ada aku disini. " ucap Bima .
" Kamu gak bakal pulang ?" tanya Amyra .
Bima melirik ke arah Elvano yang tengah duduk di sofa memperhatikan nya .
" Aku gak bakal pulang , aku bakal temani kamu disini . " ucapan Bima membuat Elvano ingin menolak nya , namun melihat Amyra saat ini memang membutuhkan Bima membuat Elvano pun harus mengalah .
" Tidurlah . " ucap Bima . Amyra pun menutup mata nya mencoba untuk meng istirahat kan tubuh nya yang lelah .
...*****************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉