Kembalinya Cinta Sejati

Hari semakin sore dan Lio berjalan keluar ruangannya menghampiri Sasya yang sudah merapikan mejanya.

" Kamu jadi kan temani aku " Ucap Lio menatap Sasya

" Kamu saja ya, aku gak usah ikut lagian kan cuma kamu yang di undang "

" Ya Sudah aku gak usah dateng deh "

" Filo,, "

" Ya sudah kamu temani aku dan aku bakal dateng "

Sasya menghela napasnya,

" Ya Sudah aku temani kamu,, "

Lio tersenyum dan menggenggam tangan Sasya menuju lift..

Kedekatan dan hubungan mereka memang sudah semua karyawan Royal Grup tau bahkan mereka mengagumi mereka yang sangat serasi bahkan mereka merasa jika keberadaan Sasya saat ini membuat Bos mereka tidak lagi bersikap dingin dan selalu tersenyum hampir setiap harinya.

Sasya memang sudah merubah sifat Lio, dan hanya Sasya yang bisa melakukannya.

-

Mereka sudah berada di perjalanan dan Lio akan menuju sebuah Cafe untuk membeli gaun untuk Sasya.

" Loh kok kita malah ke Mall "

" Kita cari baju dulu " Ucap Lio langsung mengandeng tangan Sasya dan merek masuk ke salah satu Butik terkenal.

-

Lio menunggu Sasya yang masih bersiap tidak lama Sasya keluar dengan menggunakan gaun bernuasa bunga dan terlihat sangat cocok dengan tubuhnya semakin membuatnya tampak cantik.

Lio beranjak dan terus menatapnya tanpa berkedip,,

" Kenapa, aku jelek ya " Ucap Sasya dan Lio menggeleng..

" Kamu sangat cantik malam ini " Ucap Lio membuat Sasya malu dan menyembunyikan wajahnya yang merona.

" Kita jalan sekarang " Ucap Lio dan Sasya mengangguk

*******

Sementara di sebuah Hotel berbintang, Pesta yang sangat meriah bahkan semua sudah di atur sangat romantis membuat siapa saja yang datang merasa kagum apa lagi Melinda yang memang sudah bersiap dengan Ulang tahunnya malam ini.

" Pa, Mana Lio kenapa belum dateng " Ucap Melinda

" Sabar Sayang, mungkin masih di jalan "

" Papa Benar Nak, Mama Yakin Tuan Lio pasti dateng "

Melinda tersenyum dan terus menatap pintu utama berharap melihat laki laki yang sangat di tunggunya.

Pandangan nya tertuju kepada seorang laki laki tampan yang berjalan bersama seorang wanita di sampingnya, mereka adalah Lio dan Sasya membuat Melinda merasa sangat kesal namun dia menahannya karena banyak tamu yang datang dan dia tida mau mempermalukan orang tuanya.

" Selamat Malam Tuan Fillio,, selamat datang dan terim kasih Anda sudah menyempatkan waktu untuk bisa datang " Ucap Septian

" Sama sama Tuan, dan Selamat ulang tahun Melinda " Ucap Lio memberikan sebuah bingkisan

" Lio kenapa kamu dateng telat sih, aku sudah lama nunggu kamu,, Pah,, kita mulai ya "

Sasya akan melangkah mundur namun tangan Lio langsung memeluk pinggangnya membuat Sasya kaget dan menatapnya.

" Kamu tetap di samping aku Oke " Ucap Lio dan Sasya tersenyum

Melinda merasa sangat kesal melihat Lio yang sangat dekat dengan wanita yang tidak lain merupakan sekretarisnya sendiri.

" Sial,, ternyata memang benar jika mereka memang dekat dan seperti nya Lio pun menyukainya, gue gak akan biarin "

-

Pesta terus berjalan dan Lio mengajak Sasya ke tempat yang tidak begitu ramai karena terlihat jelas jika Sasya kurang nyaman.

" Kamu gak mau gabung dengan mereka " Ucap Sasya menunjuk beberapa orang penting yang memang sedari tadi terus menyapa Lio

" Kamu tidak nyaman bukan berada di acara seperti ini, atau kita pulang saja "

" Gak enak dong Filo,, Lagian acara juga baru di mulai "

kedekatan mereka tidak luput dari pandangan Melinda yang sangat kesal, ,

Dia langsung memanggil salah satu pelayan dan terlihat membisikan sesuatu..

-

Lio terus menatap Sasya yang begitu cantik malam ini,,

" Tuan Fillio " Ucap Laki laki paruh baya

" Tuan Adam " Ucap Lio menjabat tangannya

Mereka pun terlihat mengobrol,

Sasya yang tidak mau menganggu pun akan berjalan keluar namun tiba tiba seorang pelayan menghampiri nya dan memberikan segelas jus kepadanya..

" Maaf Nona, Tuan yang di sana meminta Saya mengantarkan minuman ini " Ucap pelayan dengan menunjuk Lio yang masih mengobrol

" Terima kasih " Ucap Sasya menerimanya..

Sasya tersenyum dan meminumnya, sementara di tempat lain Melinda tersenyum melihatnya..

" Habiskan minumannya dan kamu Lio, Pasti akan sangat malu dan meninggalkannya " gumam Melinda

Sasya meletakan gelas di atas meja karena kepalanya mulai pusing bahkan tubuhnya terasa panas,,

" Astaga,, kenapa ini.. Kenapa tubuhku begitu panas dan kenapa sangat pusing "

Sasya terus merasa tidak nyaman, bahkan tubuhnya terasa sangat panas aliran darahnya mengalir kencang.

Lio menatap Sasya, dia heran melihat tingkah Sasya yang sangat aneh,,.

" Maaf Tuan Saya tinggal sebentar "

" Silahkan Tuan "

Lio tersenyum dan segera menghampiri Sasya,,

" Sya,, kamu kenapa " Ucap Lio

Sasya menatap Lio, dia tidak mau membuat Lio malu karena pikirannya yang masih sadar akan berada di pesta.

" Filo,, tubuh aku sangat panas,, Sangat tidak nyaman " Ucap Sasya menggenggam erat tangan Lio.

" Kita pulang sekarang " Ucap Lio mengandeng Sasya keluar.

Sasya sudah sangat tidak tahan, tubuhnya semakin panas ingin rasanya membuka semua baju di tubuhnya,,

Lio semakin cepat membawa Sasya menuju mobilnya, dia terus menahan tangan Sasya yang terus menarik gaun nya.