Pendekar Pedang Pengembara

Pagi hari sekali seperti biasa, sebelum keluar dari kamar nya, Zhang En selalu melakukan kultivasi tertutup seperti biasa. Selesai berkultivasi, Zhang En langsung mempersiap kan diri dan singgah sebentar di rumah makan keluarga Xuan untuk makan.

Selesai membayar biaya makan nya, Zhang En langsung menuju istana kaisar sambil menikmati udara pagi selama dalam perjalanan.

Hari ini, suasana tempat turnament dilaksanakan terlihat sangat ramai tidak seperti biasanya. Setelah sampai digerbang pintu masuk, Fang Yao dan Ching Li dan beberapa teman mereka, terlihat ada disana sedang menunggu kedatangannya. Melihat Zhang En sudah datang, Fang Yao dan Ching Li segera menghampiri Zhang En.

"Saudara Zhang En. Akhirnya kamu datang juga" ucap Ching Li sambil di ikuti oleh Fang Yao dari belakang.

"Saudara Ching Li, Saudara Fang Yao. Maaf membuat kalian berdua menunggu lama" balas Zhang En sambil menepuk bahu mereka berdua.

"Saudara Zhang, kami bersama sebagian murid dari sekte awan biru untuk menonton pertandingan dan meramaikan turnament hari ini" ucap Fang Yao Sambil mengarahkan pandangannya ke arah murid yang ada dibelakang mereka.

"Salam kenal saudara Zhang En" ucap mereka serempak sambil memberi hormat.

""Saudara Zhang, Mari kita masuk kedalam untuk mencari tempat"ucap Fang Yao.

Mereka semua langsung memasuki lapangan turnament dan segera mencari tempat duduk lalu duduk disana.

Peserta yang menang dari babak sebelumnya dan berhasil masuk 10 besar, akan melakukan pertarungan selanjutnya untuk masuk ke babak 5 besar.

Dikursi utama. Terlihat kaisar sedang duduk dikursi utama ditemani Permaisuri dan Putri kerajaan beserta bangsawan dan petinggi kerajaan yang duduk di kursi belakang.

Zhang En yang tanpa sengaja melihat ke arah tempat duduk kaisar, terkejut setengah mati dan hampir terjatuh dari kursi nya.

Fang Yao dan Ching Li merasa heran melihat sikap Zhang En yang seperti kerasukan. Sebenarnya, Zhang En seperti itu karena dirinya melihat seorang wanita yang ada disebelah kaisar Zhu dan permaisuri.

"Saudara Zhang, ada apa?" Tanya mereka berdua kebingungan melihat tingkah aneh Zhang En.

"Ah.. Tidak ada apa-apa" balas Zhang En sambil melirik kearah kursi utama.

"Saudara Zhang, sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu hal kepada kami berdua" ujar Ching Li penasaran.

Zhang En yang masih pandangan matanya melihat kursi utama, Fang Yao di ikuti oleh Ching Li juga mengarahkan pandangan mereka kesana. Mereka akhirnya mengerti situasi dengan sikap Zhang En barusan.

"Saudara Zhang, jangan bilang kamu tertarik dengan wanita yang ada di sebelah kaisar" kata Fang Yao tiba-tiba menyadarkan Zhang En dari keterkejutan yang di alaminya.

"T-tidak saudara Ching, Aku hanya.."

Sebelum Zhang En menyelesaikan kata-katanya, Fang Yao juga ikut memberi komentar kepada Zhang En.

"Ha.Ha.Ha. Saudara Zhang, Apa kamu menyukai putri kaisar Zhu?" tanya Fang Yao.

"Apa!!! Putri Kaisar? Dia putri kaisar?" Kata Zhang En.

Zhang En tidak menyangka karena wanita yang mereka maksud adalah wanita yang dia temui pada saat makan di rumah makan keluarga Xuan dan juga yang menemui dia pada saat diruang ganti setelah mengalahkan Ching Li.

"Iya. Dia adalah putri satu-satunya Kaisar Zhu. Klan Xuan adalah klan besar yang ada di kekaisaran serta Klan no 1 yang telah lama ada dan leluhur keluarga Xuan adalah pendiri kekaisaran. Kaisar Zhu Xuan berasal dari Klan utama Klan Xuan" ucap Fang Yao menjelaskan.

"Putri kaisar adalah satu murid Sekte Naga Merah" Sambung Ching Li.

"Tapi sayang, Putri kaisar sangat susah untuk didekati. Bahkan sudah banyak yang berlomba-lomba untuk mendekati dan mendapatkan cintanya tapi ditolak mentah-mentah bahkan dia menghajarnya tanpa ampun" ungkap Ching Li sambil tersenyum masam.

"Saudara Ching Li juga pernah babak belur dibuat olehnya" kata Fang Yao sambil tertawa.

Zhang En sedikit merinding mendengar sikap putri kaisar yang sangat menakutkan. Zhang En akhirnya mengetahui identitas wanita itu yang ternyata putri kaisar. Tapi dirinya sedikit merasa tidak yakin dengan cerita ke dua pria itu karena sikap yang ditunjukan oleh wanita itu saat bertemu dengan nya sangat berbeda.

Tiba-tiba, pembicaraan mereka berhenti karena pemimpin acara sudah berdiri di podium untuk membuka acara turnament.

"Turnament hari ini akan segera kita mulai. Peserta yang sudah masuk 10 besar akan kembali bertanding untuk menentukan peserta yang akan masuk babak selanjutnya. Peserta yang menang dan lolos pada babak ini akan menjadi peserta yang mendapatkan posisi 5 besar dan akan melanjutkan pertandingan babak semi final"

GONGGG!

"Acara hari ini di mulai" ucap Pemimpin acara sambil memberi tanda dan kembali ke tempat duduknya.

Juri yang menjadi wasit setiap arena segera naik ke atas panggung sambil mengundi nomor peserta yang akan segera bertanding.

Kali ini, nomor Zhang En menjadi salah satu peserta yang maju duluan pada babak ini untuk bertanding.

"Nomor 24 melawan nomor 9" ucap wasit.

Zhang En langsung naik keatas panggung, mereka berdua saling memberi hormat kepada lawan nya sebelum bertarung. Pria yang menjadi lawan Zhang En memakai jubah hitam dan dibagian dada jubahnya terlihat corak gambar seekor burung.

Zhang En langsung melirik jubah yang dipakai oleh pria yang menjadi lawannya dan ternyata baju yang dipakai oleh pria itu sama persis dengan pakaian yang dikenakan oleh kelompok yang membantai desa nya.

Zhang En langsung mengepalkan tangan nya dan berusaha menahan amarahnya untuk mencoba menahan emosi yang saat ini menguasai dirinya.

"Semangat saudara Zhang, kamu pasti menang" teriak Fang Yao dan Ching Li dari kursi penonton. Fang Yao dan Ching Li yang memberi semangat kepada Zhang En langsung tersadar dengan raut wajah Zhang En yang terlihat merah.

"Aku takut, Zhang En akan membunuh lawan nya" ucap Ching Li kepada Fang Yao. Fang Yao hanya diam saja tidak menanggapi perkataan Ching Li karena fokus dengan pertarungan yang akan meledak diatas arena.

"Aku Wei Gu murid dari sekte gagak hitam. Mohon bimbingan nya" ucap nya dengan sedikit nada meremehkan dan terdengar arogan.

"Aku Zhang En dari desa kecil sebelah utara kekaisaran" balas Zhang En dengan nada sedikit tinggi.

"Cuih.. Hanya seorang yang berasal dari desa kecil saja sudah sombong" balas Wei Gu dengan tatatapan tajam.

Zhang En tidak membalas perkataan Wei Gu dan langsung mengeluarkan aura bertarung nya serta mengeluarkan pedang nya.

Wushhhhh!

Udara disekitar mereka menjadi naik dan panas akibat Qi yang dipancarkan oleh Zhang En dan menekan Wei Gu. Karena tidak respon, Wei Gu juga mengeluarkan tombak dan mengeluarkan auranya untuk mengimbangi aura Zhang En yang sudah memberi tekanan terlebih dahulu.

Hiiaattttt!!!

Zhang En langsung melompat melakukan serangan pembuka untuk menyerang Wei Gu.

TRANG!!TRANG!!TRANG!!

Benturan dari senjata mereka berdua saling beradu dan melakukan serangan. Zhang En yang telah dikuasai sedikit amarah yang ada dihati nya menyerang Wei Gu tanpa memberikan ruang untuk lawan nya memberi serangan balasan.

Zhang En terbang menggunakan ilmu meringankan badan miliknya untuk melakukan gerakan berputar di udara sambil memberi tebasan. Wei Gu hanya bisa menangkis pedang yang selalu mengarah ke leher nya sambil menunduk dan memberikan tendangan ke badan Zhang En.

Pertarungan kali ini menjadi tontonan yang paling menarik perhatian semua orang ada di situ. Zhang En kembali menampilkan Jurus pedang tingkat tingginya yang sulit ditebak.

"Jurus Pedang Pembelah Langit"

"Jurus Tombak Penghancur"

Mereka berdua sama-sama melakukan lompatan dan terbang ke atas sambil mengeluarkan jurus mereka.

BOOM BOOM BOOM!!!

Zhang En dan Wei Gu sama-sama terlempar dan kembali jatuh ke atas arena. Ledakan demi ledakan terus terdengar dan mereka kembali melakukan serangan berikutnya.

♡ Jangan lupa memberikan Like dan Vote nya untuk terus mendukung saya ♡

Terimakasih.