Harap bijak memilih bacaan.
Jika cerita ini bertentangan dengan prinsip anda, saya harap jangan membuat keributan! Karena cerita ini hanyalah karangan fiktif semata!
Nesya, anak yang tidak diinginkan oleh sang Daddy, akibat kematian ibunya karena melahirkannya. Hingga membuat Ansell membenci gadis itu. Ansell selalu memberikan penderitaan pada Nesya, tidak pernah sekalipun memberikan kasih sayang pada anak yang sebenarnya bukan anak kandungnya itu.
Namun, ketika Nesya sudah di ambang kematian, Ansell menyadari semua kesalahannya dan berniat menebus perbuatannya.
Bagaimanakah selanjutnya, stay tuned di karya aku... DADDY'S LOVE
FOLLOW MY IG ACCOUNT: Novia_GULTOM
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabetgultom191100, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghindar (Part 2)
Nesya sampai di rumah keluarga Hutama, saat malam sudah larut. Kira-kira jam dua belas malam, Nesya baru pulang dari rumah Oma dan Opanya.
Sebenarnya dia berencana untuk tinggal di sana, sampai hatinya siap untuk bertemu dengan laki-laki yang dipanggilnya Daddy. Tapi Opa yang tau kalau Nesya tidak minta izin, tidak mengizinkannya dan malah menyuruhnya pulang ke rumah ini.
Sudah dari tadi sore Nesya pulang dari rumah orang tua Mommynya, tapi Nesya yang masih belum siap pulang, memutuskan untuk menghabiskan waktunya berjalan-jalan di taman kota. Untuk pulang malam ini pun dia masih enggan.
Nesya masuk ke rumah bukan lewat pintu utama. Tadi sebelum sampai, dia sudah menghubungi Bibi pengasuhnya, untuk membukakan pintu belakang untuknya.
"Non dari mana aja...Non tau, Nyonya sama Tuan Besar, marah-marah karena Non nggak ada di rumah." Bibi memberondong Nona mudanya itu.
"Sst... Bi, nanti ada yang dengar." Meletakkan jari telunjuknya ke bibirnya.
"Udah ya Bi, Nesya mau masuk kamar dulu, nanti ada yang liat."
"Daaa Bi. Makasih udah bantuin Nesya. Nesya pergi dulu. Muah.." Nesya mencium pipi Bibi sambil cengar-cengir, lalu berlari kecil menuju lantai atas.
"Non... Non..." Bibi tersenyum melihat Nona mudanya itu.
Untung saja semua penghuni rumah itu sudah tidur, sehingga Nesya bisa masuk kamar tanpa ketahuan.
Nesya langsung menutup pintu kamarnya, lalu menyandarkan tubuhnya di daun pintu. "Hah... Untung saja." Gadis itu memegangi dadanya.
Setelah itu berjalan menuju ranjangnya yang empuk. Tanpa membuka semua yang melekat di tubuhnya, Nesya merebahkan tubuhnya di sana. Dia sudah terlalu mengantuk untuk sekedar melepaskan sepatu dan mencuci muka.
Tanpa butuh waktu lama, Nesya sudah melayang dalam mimpinya. Padahal, tanpa Nesya sadari, ada sesosok manusia yang memperhatikannya dari sudut ruangan.
Duduk di kursi single yang terletak di sudut ruangan tanpa adanya cahaya terang. Sosok itu, bagaikan singa yang sedang marah dan bersiap-siap untuk menerkam mangsanya yang sedang lengah di atas ranjang sana.
Orang itu bangkit, lalu dengan pelan menghampiri Nesya yang sudah terlelap dalam tidurnya. Memperhatikan tubuh mungil Nesya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Semuanya terpindai oleh mata tajamnya, tanpa seinci pun yang terlewat.
***
Nesya terbangun setelah alarm yang disetelnya berbunyi, memekakkan telinganya. Nesya duduk, berusaha mengumpulkan kesadarannya. Nesya menguap, sambil melihat jam.
"Ya ampun, aku terlambat." Nesya berjingkrak dari tempat tidurnya, lalu segera mengambil handuknya.
Masih pukul empat subuh, tapi gadis itu sudah bersiap-siap memakai perlengkapan sekolahnya dan merapikan buku-buku pelajarannya.
Saat akan keluar dari kamarnya Nesya teringat sesuatu. "Seingatku semalam, kayaknya masih pakai sepatu deh, kok..." memikirkan sesuatu sambil memandangi kakinya.
"Ah sudahlah, aku harus cepat."Bergegas keluar dari kamar.
Seperti tadi malam, Nesya berjalan mengendap-endap di rumah itu. Dan beruntungnya, penghuni rumah belum ada yang terbangun, sehingga bisa keluar dari rumah itu dengan aman.
Memang terlihat aneh, di saat semua orang masih lelap dalam tidurnya, tapi Nesya sudah siap dengan seragam sekolahnya.
What the....
Bahkan di luar masih gelap, siapa yang berangkat sekolah sepagi ini.
Nesya mengambil salah satu mobilnya di garasi. Mobil-mobil itu adalah hadiah ulang tahunnya yang setiap tahun dihadiahkan oleh Kakek dan Daddy-nya. Tapi baru kali ini dia mau mengendarainya.
Nesya terpaksa membawa mobil ke sekolahnya hari ini. Semua itu karena dirinya yang sangat ingin menghindari laki-laki jahat yang selalu menyakitinya.
TBC ☘️☘️☘️
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTENYA YAAA 😀😀
buat apA nawarin tadi bapaknyaaa
kan dia daddy kamu