NovelToon NovelToon
KKN Berujung Istri Juragan

KKN Berujung Istri Juragan

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Romantis / Gadis nakal / Beda Usia / Tamat
Popularitas:31.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Azzahra rahman

Sarah, si bunga kota yang dikenal cantik, bohay, serta menyimpan sisi nakal dan jahil di balik wajah manisnya, kini menjalani salah satu babak penting dalam hidupnya: Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa subur di Pinrang.

Takdir mempertemukannya dengan Andi Af Kerrang, seorang pemuda tampan, berwibawa, dan dikenal kaku, namun juga seorang juragan padi sekaligus pemilik bisnis kos yang terpandang di wilayah tersebut.

Awalnya, perbedaan latar belakang dan kepribadian membuat interaksi mereka terasa canggung. Namun, seiring berjalannya waktu, serangkaian peristiwa tak terduga—mulai dari kesalahpahaman yang berujung fatal, hingga situasi mendesak yang menuntut keberanian untuk melindungi—membawa keduanya semakin dekat.

Dari jarak yang semula terbentang, tumbuh benih rasa yang perlahan berubah menjadi candu.

akankah sering berjalan nya waktu Andi mengikuti arus kenakalan Sarah ataukah Sarah yang pasrah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Azzahra rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

candu

Pagi itu, sinar matahari menyelinap lembut melalui celah tirai kamar. Udara terasa hangat, seolah ikut merayakan awal baru yang mereka jalani. Andi masih terbaring setengah sadar, matanya berat, sementara tangan Sarah sudah lebih dulu bergerak nakal, menyusuri dada bidangnya pelan-pelan.

“Andi…” bisik Sarah dengan suara manja, jari-jarinya mencubit pelan, membuat Andi meringis sambil meringkuk.

“Hei, kenapa pagi-pagi udah usil?” gumam Andi, setengah mengantuk, tapi pipinya memerah.

Sarah tersenyum nakal, lalu menunduk hingga wajahnya hanya sejengkal dari wajah Andi. “Karena aku suka lihat ekspresi kamu waktu salah tingkah.” Bibirnya menyentuh pelipis Andi sebentar, lalu turun ke pipi, akhirnya menempel lembut di bibirnya.

Andi sempat ingin menghindar, tapi Sarah menahan wajahnya dengan tangan. Ciuman itu lembut, tapi Sarah sengaja menggigit bibir bawahnya pelan. “Hm…,” keluh Andi pelan, antara kaget dan senang.

“Kamu gemesin banget kalau digigit begini,” bisik Sarah sambil tersenyum puas.

Andi menatapnya lama, seakan baru sadar betapa sulit melawan godaan perempuan yang ada di depannya. “Kamu ini… bikin aku nggak bisa tenang.”

“Itu artinya berhasil,” jawab Sarah cepat, lalu kembali menempelkan bibirnya. Kali ini Andi yang menarik tubuh Sarah lebih dekat, membalas ciuman itu lebih dalam.

Pelukan mereka semakin erat, tubuh beradu dalam kehangatan. Sarah menatap Andi dengan mata berbinar, penuh rasa sayang, lalu menyandarkan kepalanya di dada lelaki itu. “Aku suka begini. Rasanya kayak… nggak mau jauh-jauh dari kamu.”

Andi mengusap rambutnya pelan. “Kalau bisa, aku juga nggak mau lepasin kamu seumur hidup.”

Beberapa menit kemudian, Sarah bangkit sambil tersenyum penuh rencana. “Ayo, bangun. Kita ke kamar mandi.”

Andi mengerutkan kening. “Sekarang? Bukannya masih pagi banget?”

“Justru itu,” jawab Sarah, menarik pergelangan tangannya. “Pagi-pagi begini lebih segar. Kita olahraga dikit… bareng.”

Andi akhirnya mengikuti. Begitu masuk kamar mandi, Sarah langsung menyalakan shower. Air dingin mengenai kulit mereka, membuat Andi terlonjak kecil. Sarah tertawa puas. “Hahaha! Kaget ya?”

“Kamu ini keterlaluan,” keluh Andi, tapi tak bisa menahan senyum.

Sarah mendekat, menyapukan tangannya penuh usil ke wajah Andi. “Lihat tuh, kamu basah semua. Tapi jadi makin ganteng.”

Andi menghela napas, lalu tiba-tiba menyiram balik dengan gayung. Sarah menjerit kecil, “Aaaah! Andi!” sambil tertawa keras.

Kamar mandi dipenuhi suara tawa mereka, saling balas siram, saling kejar. Sarah berusaha kabur, tapi Andi berhasil menangkap pinggangnya. Mereka sama-sama terengah, menatap satu sama lain dalam jarak yang sangat dekat.

“Lepasin, nanti aku bales lagi,” kata Sarah dengan mata menyipit genit.

Andi tersenyum miring. “Kalau aku nggak mau lepas gimana?”

“Berani kamu?” Sarah menantang.

Andi menjawab dengan menunduk, mencium bibirnya lagi. Air yang menetes di wajah mereka seakan membuat ciuman itu semakin dalam, semakin hangat. Sarah melingkarkan tangannya di leher Andi, menggigit bibirnya sekali lagi dengan gemas. “Hm, rasain tuh… biar kamu juga ketagihan.”

Andi tertawa kecil. “Kayaknya aku memang sudah ketagihan.”

“Bagus,” jawab Sarah cepat. “Karena aku juga nggak mau berhenti.”

Mereka lalu berdiri lama di bawah shower, hanya saling menatap, saling mencium, dan tertawa di sela-selanya. Tak ada kata-kata berlebihan, hanya keintiman yang tumbuh makin kuat.

Sarah keluar kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya. Langkahnya pelan, lutut terasa lemas, seolah tenaganya habis. Bibirnya tersenyum samar, ada rona puas yang tak bisa ia sembunyikan. Ia selalu merasa cukup—dan lebih dari cukup—dengan kebersamaan yang dimiliki bersama Andi kerang. Rasanya hangat, enak, bikin ketagihan.

Sementara itu, Andi kerang masih di kamar mandi, merapikan sabun dan handuk yang tadi mereka gunakan. Kebiasaannya yang rapi membuat Sarah tersenyum kecil. Lelaki itu begitu sederhana, tapi selalu tahu cara membuatnya merasa nyaman.

“mas…” panggil Sarah lembut, suaranya manja, sedikit serak.

“Hm iya sayang?” Andi kerang menoleh sambil tersenyum tipis. Ada sesuatu dalam nada suara Sarah yang membuat panggilan itu terasa lebih dalam dari sekadar nama. Rasanya seperti panggilan yang ingin ia dengar selamanya.

Andi keluar dari kamar mandi sambil membawa peralatan mandi, meletakkannya di tempat semula. Lalu ia segera menghampiri Sarah yang kini duduk di lantai, bersandar lemah pada tepi ranjang.

“Kenapa? Kok duduk di bawah?” tanya Andi sambil menunduk.

Sarah menatapnya sambil terkekeh kecil. “Lemes…” ujarnya jujur, sambil menyandarkan kepala ke bahu Andi. “Biasanya aku yang jahil, tapi pagi ini… kamu juga aktif banget.”

Andi kerang tertawa pelan, wajahnya ikut merona. “Terus salah aku kalau kamu yang jadi lemes begini?” candanya, menepuk pipi Sarah lembut.

Sarah mencubit lengannya manja. “Salah. Karena kamu bikin aku nggak punya tenaga buat berdiri.” Ia menatap Andi, matanya berbinar nakal. “Tapi aku suka…”

Andi tersenyum hangat, lalu membantu Sarah berdiri dan membawanya ke ranjang. Mereka kembali duduk bersebelahan, saling bertatapan lama. Tanpa sadar, Sarah meraih wajah Andi, menariknya dekat, lalu menempelkan bibirnya. Ciuman itu singkat, tapi penuh rasa. Ia menggigit bibir Andi pelan sebelum melepaskannya.

“Lihat? Aku tetap nakal,” bisiknya manja.

Andi menghela napas, lalu tersenyum semakin lebar. “Dan aku tetap suka nakalnya kamu.”

Mereka tertawa kecil, saling peluk lagi, membiarkan kehangatan itu memenuhi kamar

1
sunflower
wah......udah tamat aja
sunflower
🥺
sunflower
sangat tiba2
sunflower
waw🤩
sunflower
gercep kali kak thor 👏👏👏
sunflower
thank you update tannya kak thor semangat
Ara25: makasih ya...sdh sering baca cerita ku 😍
total 1 replies
sunflower
wah 🤩
sunflower
kak thor kapan update
sunflower
kak kapan update lagi
sunflower
lanjut kak
Sitti Umrah
lanjut dong Thor 🤭
Sitti Umrah
🤭😍
Nathalie soraya
cerita bagus banget apalagi cerita nya ringan enggak berat tapi kata-kata di novel nya kurang rapi revisi lagi ya kakak 😘🥰
Ara25: makasih kak sarannya 🤭 krna saya gak suka terlalu banyak konflik 😄.
total 1 replies
Sitti Umrah
hot banget sih🤭😍😍
Ara25: haha kalau gak hot agak kurang sih yuuk baca
total 1 replies
Sitti Umrah
Sarah nakal banget ya begini ni kebanyakan pemuda desa malu ² tapi mau jadi Sarah yang doyan 🤭😍
Sitti Umrah
🤣 keingat masa dlu juga gengsi
Sitti Umrah
nyimak dlu 🤭tertarik deskripsinya
Sitti Umrah
bagus banget seru awalnya baik lama kelamaan hot ya cerita nya
Mahrita Sartika
adegan romantis kurang durasi 😍
Ara25: kan awal cerita KK tapi sudah sah nanti itu banyak adengan panas dingin nya 🤣
total 1 replies
Mahrita Sartika
hah KKN ya,,, jadi ingat dengan masa kuliah dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!