"Dimana ini? kenapa semuanya sangat bobrok? uuhh.. badan ku sakit sekali, " lirih Sherina yang mendapati tubuh nya berbaring di atas jerami.
"Kakak lihat, wanita kejam itu bangun kembali, apakah dia akan memukul kita lagi? " suara bisikan seorang anak kecil itu terdengar oleh Sherina, mereka mengenakan pakaian lusuh compang-camping, dengan tambalan di sekeliling nya.
"Mahkluk apa itu? kenapa mereka tampak seperti Monyet, " gumam lirih Sherina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-28. Mulai Merenovasi Rumah
"Jadi bagaimana apa Kak Sem bersedia membantu ku untuk mencari para pekerja itu??" ini tujuan Sherina meminta Sem datang juga ke rumah nya.
Sherina ingin merenovasi rumah mereka.
"Tentu, tentu saja bisa" Sem tau siapa saja orang rajin di desa nya ini.
"Apa bisa Kakak membawa mereka hari ini juga?" lebih cepat lebih baik, jadi Sherina ingin bertemu dulu dengan orang-orang itu.
"Baiklah aku akan pergi sekarang juga" Sem segera bergegas untuk mencari ahli pekerjaan.
"Jadi itu maksud Ibu meminta Paman Sem kesini.. " Zevan merasa tak enak, karna sudah berprasangka buruk.
"Memang nya tadi kamu berpikir Ibu akan apa?"
"Bukan apa-apa Ibu" mana mungkin Zevan mengaku tentang pemikiran nya.
"Lalu kamu memanggil ku untuk apa Sherina?" Mely tidak ingin kalau cuma berdiam diri.
"Kamu tidak mempunyai pekerjaan kan Mely?" Sherina malah balik bertanya pada Mely.
"Tidak Sherina, tapi kamu sendiri kan, terkadang aku pergi ke gunung" Mely orang nya tak bisa diam, maka dia akan mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang nya.
kebetulan Mely juga belum di karunia anak.
Jadi Mely bebas beraktivitas.
"Bagaimana kalau kamu membantu ku disini untuk memasak makanan para pekerja, tenang saja aku akan membayar mu" di dunia novel ini hanya Mely saja kenalan baik Sherina.
"Baik aku mau" Mely mana mungkin akan menolak ajakan Sherina.
Saat hari menjelang siang, Sem datang membawa lima belah orang ahli pekerjaan.
Sherina tak membuang waktu, dia segera memberitahu kan semua rencana nya.
"Nak dari mana kamu mendapatkan sketsa rumah ini?" Paman Mada takjub dengan sketsa rumah milik Sherina.
"Saya menggambar nya sendiri Paman" jika soal membuat sketsa rumah, itu bukan masalah sulit untuk Sherina.
"Ternyata kamu sangat hebat Nak.. jadi mulai kapan kami akan memulai pembangunan nya" masih ada hari esok untuk mengagumi karya Sherina jadi Paman Mada langsung bertanya pada inti nya saja.
"Mulai besok Paman, tapi hari ini saya ingin Paman dan lain nya untuk menebang pohon untuk bahan rumah ku, jadi sekarang kalian lakukan saja itu dulu" barang-barang lain sudah Sherina beli.
Hanya tinggal kayu-kayu saja bahan yang belum tersedia.
Disini orang bisa dengan bebas mengambil kayu di gunung.
Selagi mereka butuh, tinggal menebang nya saja.
Mak said: enak ya kalo gitu? kalo butuh kayu tinggal tebang aja, coba kalo di tempat Mak kaya gitu, udah Mak tebang tuh pohon buat bikin gubuk-gubuk kecil cantik buat jualan seblak😅.
Tanpa banyak membuat waktu, Paman Mada segera menawarkan semua rekan nya untuk pergi ke gunung.
Mereka benar-benar orang baik juga rajin.
Di hari pertama saja, mereka sudah menunjukan potensi mereka dalam bekerja.
"Terimakasih Kakak mereka benar-benar orang rajin seperti yang ku inginkan" Sherina berterimakasih pada Sem.
"Kamu adalah teman Istri ku, jika aku membawa orang tak sesuai keinginan mu, maka Istri ku akan marah" Sem sangat menyayangi Mely jadi dia selalu berusaha membahagiakan Mely dengan cara apapun.
……………………………………
"Benar kan kata ku Bibi, jika sherina akan membangun rumah baru?" Vivian mengajak Nenek Sarah melihat kegiatan di rumah Sherina.
"Dasar menantu kurang ajar.. bisa-bisanya dia malah membangun tumah di saat keluarga mertuanya terkena musibah.. awas saja aku akn memberikan mu pelajaran" Nenek Sarah begitu tak suka jika kehidupan Sherina lebih baik.
"Apa aku bilang dulu Bibi.. andai saja Bibi menikahkan aku dengan nya" Vivian malah mengajak Nenek Sarah untuk bernostalgia.
"Kalau aku tau akan seperti ini, pasti tak akan ku ijinkan Kakek tua untuk menjodohkan mereka"
FLASHBACK ON.
"Kenapa kamu tak mau menikah dengan ku? padahal kan kamu tau, aku begitu sangat mencintai mu" Vivian mengeluh atas pilihan lelaki pujaan hatinya.
"Maaf Vivian aku hanya menganggap mu sebagai teman, dan kamu juga menolak anak-anak ku.. jadi maafkan aku karna aku tak mungkin bisa menikah dengan mu" dengan tegas lelaki itu menolak Vivian.
"Kamu jahat.. jika kamu tidak mau menikah dengan ku, lalu kenapa kamu mau menikah dengan nya? padahal kalian tidak saling mengenal kalian juga belum pernah bertemu" protes Vivian pada lelaki pujaan nya.
"Selama itu adalah pilihan Ayah.. maka aku akan menuruti nya, dan yang terpenting keluarga wanita itu rela jika anak nya menikah dengan ku, dengan orang beranak banyak".untuk lelaki itu anak-anak nya nomor satu.
"Aku mohon.. kamu jangan menikahi wanita itu, kamu menikah saja dengan ku.. dan untuk anak-anak mu itu kamu sebaiknya memberikan mereka pada orang yang membutuhkan anak saja.. aku dan keluargaku hanya ingin memiliki anak dari diri ku sendiri, bukan anak orang lain" mengurus anak lain selain anak nya Vivian tidak mau.
"Vivian.. sebaiknya mulai sekarang kamu jangan menemui ku lagi!! anggap saja kita tak pernah saling mengenal"
Marah, tentu saja lelaki itu marah, karna dengan enteng nya Vivian memintanya untuk meberikan anak-anak nya pada orang lain.
Dan sejak saat itu lah Vivian selalu di hindari oleh lelaki pujaan hati nya.
Seberapa keras pun Vivian berusaha, lelaki itu tetap menghindari nya.
Dari sanalah muncul kebencian nya pada Sherina.
FLASHBACK OFF.
"Coba kalau aku menjadi istri nya Bibi.. pasti sekarang aku akan sangat menghormati mu"
Gila, itulah kata yang cocok di sematkan untuk Vivian.
Orang meninggalkan pun masih dia gilai.
Lalu bagaimana jika orang itu masih hidup?.
"Sudahlah Vivian lagi pula dia sudah mati " terkadang Nenek Sarah muak jika mengingat anak angkat nya itu.
Dia terlalu baik, hingga suami Nenek Sarah lebih mengutamakan nya di bandingkan dengan anak mereka sendiri.
Dan untuk anak-anak dari anak angkat nya itu, Nenek Sarah juga membenci mereka.
karna dulu anak angkat nya itu membawa mereka satu persatu, hingga dia harus banyak pengeluaran untuk menafkahi mereka.
Suami Nenek Sarah adalah seorang prajurit, jadi Nenek Sarah tak pernah kekurangan apapun.
Hanya saja jika terlalu banyak orang masuk di rumah nya Nenek Sarah tak suka, apalagi jika mereka tak jelas asal-usul nya.
"Apa Bibi akan membiarkan dia hidup enak? ingat Bibi.. gara-gara dia Paman meninggal begitu pun dengan dia" Vivian terus menas-manasi Nenek Sarah, agar Nenek Sarah mau menyerang Sherina.
"Tentu aku ingat akan hal itu.. dia wanita pembawa sial, karna dia Suami ku meninggal, maka dari itu aku mengusirnya dari rumah ku berikut anak-anak itu" Kebencian Nenek Sarah pada Sherina begitu besar.
"Kalau begitu buat dia menderita Bibi"
Bersambung.. semoga kita ketemu lagi di bab selanjutnya👋👋.