Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Salah Faham
Waktu pulang sekolah pun tiba murid-murid keluar satu persatu dan pulang bersama orang tua mereka, Jasmine masih berada di kelas untuk membereskan buku-buku yang di gunakan anak-anak ketika belajar. Pada saat itu Tiara pun datang dan menghampiri Jasmine yang masih membereskan buku dan merapikan kursi anak-anak.
"Yas, kamu belum pulang?!" tanya Tiara dari balik pintu kelas.
"belum, mungkin sebentar lagi. Ini masih harus membersihkan kelas agar terlihat bersih dan nyaman saat belajar besok" jawab Jasmine tanpa menoleh.
Tiara pun berjalan mendekati Jasmine yang sibuk membereskan kelasnya, dia kemudian duduk di meja guru yang biasa di pakai para guru saat mengajar.
"Yas, tadi kamu bicara apa saja sama pak Bagas?! Kalian sepertinya terlihat akrab banget" ucap Tiara menelisik.
"akrab bagaimana?! Aku sama sekali tidak merasa begitu, kami hanya membicarakan tentang Syila yang sedang tantrum hari ini. Lagipula pak Bagas itu hanyalah wali murid seperti orang tua lainnya tidak lebih, Ra. Lagipula kamu tahu sendiri kalau aku sudah menikah, mana mungkin aku bisa punya hubungan lain" jawab Jasmine.
"tapi kayaknya pak Bagas tidak merasa begitu deh Yas, aku kayaknya melihat sinyal lain dari pak Bagas"
"sinyal apa sih Ra, kamu jangan ngaco deh! Aku ini perempuan yang sudah bersuami mana mungkin aku main gila dengan laki-laki lain"
"ya.. Kamu mungkin bisa bilang begitu kalau suami kamu itu normal, tapi kan kamu tahu sendiri kalau suami kamu itu tidak normal. Sudah di kasih istri yang cantik bak bidadari.. Eh.. Dia malah memilih perempuan lain dan menduakan kamu. Lagian juga dia kan tidak mencintai kamu Yas, kamu hanya dijadikan sebagai istri pajangan di depan keluarga suami kamu dan juga para koleganya. Tapi.. kamu sama sekali tidak ada di hatinya itu, kamu bukanlah pemilik dari hati suami kamu itu. Malah perempuan ganjen itu yang di cintai oleh suami kamu" ucap Tiara dengan kesal.
"hus.. Ra, jangan bicara seperti itu pada orang lain, tidak baik kita menjelekkan orang lain di belakangnya, itu.. Sama dengan bergibah. Dan kamu tahu sendiri kan bagaimana hukum gibah itu bagi muslim?! Pahala ibadah kita akan hilang dan dosa orang yang kita gibahi akan berpindah pada kita. Memangnya kamu mau menanggung dosa orang lain?! Dosa kita saja belum tentu bisa kita tanggung akibatnya, apalagi jika kita harus menanggung dosa orang lain. Nauzubillah Ra" kata Jasmine panjang lebar.
" ya.. Enggak mau lah Yas, dosa aku saja mungkin sudah banyak apalagi jika di tambah dengan dosa orang lain.. Ih.. Enggak deh Yas.. Aku enggak sanggup" kata Tiara yang merasa ngeri untuk membayangkannya.
Suasana pun menjadi hening sejenak sebelum Tiara kembali berucap.
"eh.. Tapi Yas, apa yang aku omongin itu emang benar kan?! Perempuan yang jadi istri siri suami kamu itu kan.. Emang ganjen, gatel lagi.. Sukanya menggoda laki-laki. Kamu juga tahu kan sejak mereka kuliah dulu, orang itu maunya nempel terus sama suami kamu itu. Tapi dia masih mau mau saja di goda oleh laki-laki lain, apa namanya perempuan seperti itu kalau bukan ganjen dan perempuan gatel" kata Tiara semakin kesal.
"ah.. Sudahlah Ra, kita tidak usah membasah masa lalu.. Itu semua kan sudah berlalu jadi biarkan saja berlalu. Tidak perlu kita ungkit lagi" ucap Jasmine.
"kamu itu.. Memang selalu baik Yas, kamu tidak pernah dendam dengan orang lain, kamu juga tidak pernah mau berprasangka buruk terhadap orang lain. Huh.. Apasih yang dilihat suami kamu dari perempuan itu?! Emang dasar ya.. Laki-laki kalau sudah jatuh cinta.. Matanya pasti buta.. Tidak bisa melihat mana yang baik dan buruk, telinganya juga jadi tuli.. Tidak bisa mendengar mana yang salah dan benar.. Dia mau aja percaya rumor yang gak jelas tentang kamu di kampus, padahal semua itu cuma kebohongan yang di buat-buat" Tiara terus berbicara panjang lebar.
"sudahlah Ra, bukankah tadi kamu mau pulang?! Kok malah jadi gibahin orang kayak gini. Sudahlah.. Yuk, kita pulang sekarang" ajak Jasmine pada sahabatnya agar mereka tidak terus membicarakan orang lain dan masalah rumah tangganya.
Mereka pun akhirnya keluar dari sekolah menuju parkiran untuk mengendarai kendaraan masing-masing untuk pulang ke rumah. Tiara pun menaiki sepeda motornya sedangkan Jasmine dengan mobilnya, kedua kendaraan itu melaju keluar dari halaman parkir sekolah menuju jalanan. Namun keduanya berpisah di persimpangan jalan sebab arah rumah mereka berbeda. Tiara pun melambaikan tangan pada Jasmine ketika akan berpisah jalan dan mengambil rute yang berbeda.
Tapi.. Di tengah jalan pulang tiba-tiba Jasmine merasakan ada yang aneh dengan mobilnya, dari depan mobil Jasmine terlihat asap yang keluar dari bagian mesin mobil. Jasmine pun menepikan mobilnya ke pinggir jalan agar tidak menggangu kendaraan lain, kemudian dia pun keluar dari mobil untuk mengecek apa yang terjadi dengan mobilnya. Jasmine membuka kap mesin dan asap pun mengepul keluar dari dalam mesin mobil sampai menghalangi pandangan dan Jasmine pun terbatuk karena asap yang begitu tebal.
"duh.. Apa yang terjadi dengan mobil ini?! Kenapa tiba-tiba ada asap yang keluar dari dalam mesin?! Duh.. Gimana ini, apa yang harus aku lakukan?!" Jasmine merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Di tengah kebingungannya dengan kondisi mobil yang tiba-tiba mogok dan berasap, sebuah mobil mendekati kearah Jasmine dan berhenti tepat di belakang mobil Jasmine yang mogok. Setelah mobil itu berhenti sesosok pria keluar dari mobilnya dan mendekati Jasmine yang dilanda kebingungan.
"ada apa dengan mobilnya, mbak?!" tanya pria itu tanpa melihat ke arah Jasmine.
"tidak tahu mas, tiba-tiba saja mobilnya mogok dan keluar asap" jawab Jasmine yang terus fokus melihat mobilnya.
"sini mbak, biar saya lihat mobilnya mungkin saya bisa sedikit membantu" ucapnya sambil menoleh ke arah Jasmine.
Jasmine pun melirik sekilas ke arah pria itu dan melihat wajahnya, kemudian dia merasa kaget dengan siapa sosok pria itu yang ada di depannya.
"loh.. Mas Bima?! Mas habis dari mana, kok bisa kita bertemu disini" kata Jasmine dengan sedikit kaget.
"emh.. Mbak Jasmine, saya pikir siapa perempuan yang mobilnya mogok di tengah jalan ternyata mbak. Kenapa bisa mogok mbak mobilnya?!" tanya Bima dengan santai.
"entahlah mas Bima, Jasmine tidak mengerti tadi tiba-tiba saja keluar asap dari depan mobil dan kemudian mesinnya mati sendiri" jawab Jasmine keheranan.
Bima pun mengecek keadaan mesin mobil Jasmine dengan teliti dan memeriksa setiap bagian mesin yang mungkin bermasalah satu persatu. Cukup lama Bima mengecek mesin mobil Jasmine sampai akhirnya dia tahu permasalahan yang terjadi pada mobil Jasmine.
"hemmm.. Sepertinya mobil ini harus ganti oli deh mbak dan air karburatornya juga harus di ganti, tapi aku tidak bisa melakukan itu disini mobil ini sepertinya harus masuk bengkel untuk di service" ucap Bima menjelaskan.
"oh.. Begitu ya, tapi.. Saya tidak tahu nomor bengkel yang ada di sekitar sini, bagaimana saya membawa mobil ini ke bengkel?!" tanya Jasmine yang bingung.
"biar aku saja mbak yang suruh orang bengkel untuk kesini dan membawa mobil mbak Jasmine untuk di service. Sekarang mbak naik saja ke mobilku dan akan aku antar mbak pulang sampai ke rumah" kata Bima menawarkan.
Karena tidak ada pilihan lain Jasmine pun akhirnya menurut dan masuk ke dalam mobil Bima untuk diantar pulang ke rumah. Sementara itu Bima masih di luar dan menelpon seseorang untuk meminta mereka membawa mobil Jasmine ke bengkel. Setelah selesai menelpon Bima pun masuk ke dalam mobil dan mengambil kemudi untuk melajukan mobilnya menuju rumah Jasmine. Dalam perjalanan pulang tidak ada obrolan yang terjadi keduanya hanya fokus menatap jalanan yang cukup ramai. Sampai akhirnya mobil Bima sampai di depan rumah Jasmine dan menghentikan mobilnya disana.
Jasmine pun segera turun dari mobil itu, namun ketika akan keluar mobil pintu mobilnya tidak mau terbuka dan Jasmine pun tidak bisa keluar dari mobil. Bima yang mengetahui hal itu langsung menoleh kearah Jasmine sambil tersenyum.
"maaf mbak, pintu itu tidak bisa di buka dari dalam harus dibukanya dari luar, sebab pintunya sedikit rusak karena kecelakaan kecil dan belum sempat diperbaiki. Mbak duduk saja dulu disini biar aku bukakan dari luar" kata Bima yang kemudian keluar dari mobil dan mengitari setengah bagian mobilnya untuk membukakan pintu mobil bagi Jasmine.
Bima pun membukakan pintu mobilnya dari luar untuk Jasmine, dia bahkan meletakan tangannya di atas kepala Jasmine agar kepalanya tidak terbentur dengan atap mobil. Perlakukan Bima terhadap Jasmine begitu hangat dan perhatian hal itu membuat Jasmine menjadi salah tingkah. Kejadian itu pun tidak luput dari penglihatan Pras yang mengawasi mereka dari balik jendela dalam rumah, hal itu tentu saja memicu rasa tidak suka Pras terhadap perlakuan adiknya terhadap Jasmine. Apakah Pras merasa cemburu dengan Jasmine? Entahlah.. Pras belum masih merasa bimbang dan gamang dengan perasaan yang dia rasakan terhadap Jasmine.
Setelah turun dari mobil Jasmine pun langsung pamit pada Bima dan segera masuk ke dalam rumah, namun siapa sangka ketika Jasmine masuk ke dalam rumah dia di sambut dengan tatapan curiga dan tidak sukanya Pras pada Jasmine atas apa yang baru saja tejadi.
"kenapa kamu bisa pulang dengan Bima?! Kemana mobil yang biasa kamu pakai itu?!" tanya Pras dengan nada dingin.
"oh.. Mas Pras sudah pulang" jawab Jasmine saat melihat Pras yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Jasmine kemudian menyalami tangan Pras dan mencium tangannya sebagai tanda hormat pada suami.
"kamu belum menjawab pertanyaan saya. Kenapa kamu bisa pulang dengan Bima?! Bahkan dalam satu mobil, kemana mobil yang biasa kamu pakai itu?!" Pras mengulangi pertanyaannya.
"oh.. Maaf mas, aku tidak konsentrasi dengan pertanyaan kamu. Tadi aku bertemu mas Bima di jalan saat akan pulang, mas Bima menawari aku untuk mengantarkan pulang. Mas Bima juga membantu aku ketika aku bingung dengan mobil aku yang tiba-tiba mogok dan berasap, dan mas Bima menawarkan bantuan untuk menelpon orang bengkel dan service mobil aku. Hanya itu kok mas yang terjadi tidak lebih" ucap Jasmine menjelaskan situasinya.
"oh.. Jadi karena bima menawarkan bantuan, terus kamu bisa begitu saja menerimanya dan mendapatkan perhatian seperti tadi dengan begitu hangat?! Begitukah sikap kamu sebagai kakak iparnya?! Apa pantas seorang ipar memperlakukan kamu seperti itu?!" tanya Pras dengan sedikit meninggikan suaranya.
"maksud kamu apa sih mas?! Kenapa kamu tiba-tiba bersikap seperti itu?! Sikap apa yang menurut mas tidak pantas?! Tolong jangan asal menyimpulkan semuanya sendiri mas, kalau mas tidak tahu situasinya seperti apa. Dan tolong jangan salah faham dengan apa yang kamu lihat hanya sekilas saja" jawab Jasmine sedikit terbawa emosi.
Pras menatap Jasmine dengan tatapan tajam yang mengintimidasi membuat suasana semakin panas dengan ketegangan yang sedang terjadi.
kaya Jasmin pun
pras pun