season 1
Aku tau,kamu tau..
komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?
Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.
Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...
season 2
Apakah pelarian dan rahasia zera akan terungkap?
Bagaimana cara bagas menghadapi akibat dari tingkah lakunya di masa lalu ?
untuk menjawab tanda tanya itu yok baca season 2 dari delusi yang menceritakan kisah bagas dan mantan asistennya yang tiba-tiba menghilang membawa luka dan rahasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part27
Author's pov.
Pagi itu nisma terbangun terlebih dahulu, seperti pagi-pagi sebelumnya nisma terbangun dalam pelukan suami nya. Nisma menatap wajah terlelap itu, wajah yang membuatnya kesal dan rindu dalam waktu bersamaan. Dia mengusap kening zykra yang sedikit mengkerut dia juga memeriksa apakah demamnya sudah turun.
" Sudah tidak sepanas kemarin." nisma berucap setelah mengusap kening itu. Dia kembali memerhatikan wajah sang suami yang tidak secerah biasanya mungkin karena demamnya fikir nisma.
Setelah beberapa menit menatap wajah lelap sang suami, nisma memutuskan untuk bangun dan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu setelahnya dia pergi ke dapur membuat sarapan untuk sang suami. Dia ingin tidak peduli tapi hatinya tidak bisa seperti itu.
Saat sampai di dapur, nisma di buat dilema dengan apa yang tengah dia lalukan. Dia berfikir sejenak lalu berkata pada dirinya.
" Tidak apa-apa, agar dia bisa cepat sembuh sehingga aku tidak perlu mengurusnya lagi."
" Tapi, jika aku bersikap baik dia pasti akan besar kepala dan mengira aku telah memaafkannya."
Setelah bergelut dengan batinnya sendiri, nisma memutuskan tetap membuat sarapan untuk sang suami.
Setelah 1 jam berada di dapur nisma selesai membuat sarapan. Dia membawa nampan berisi sarapan beserta air dan juga obat.
Sesampainya di kamar dia heran melihat suami nya yang belum terbangun terlebih lagi posisinya masih sama seperti saat tadi dia tinggalkan, dengan panik nisma menyimpan nampan nya di atas meja lalu dia melangkah mendekat pada sang suami dan berusaha membangunkan nya.
" mas zykra." nisma memanggil nama suaminya. Tapi zykra tidak bergerak sama sekali.
" Mas zykra.. Jangan membuatku takut." nisma dengan panik membalikkan badan suaminya.
Nisma kaget melihat wajah suaminya yang sangat pucat dia melihat memeriksa suhu tubuh suaminya yang ternyata sangat panas, nisma mulai meneteskan air matanya. Nisma menangis melihat suaminya yang tidak bergerak dia memeluk suaminya yang terbaring di atas kasur.
" hwa...hwa... Bangun jangan seperti ini." nisma berkata sambil menangis.
" jangan menangis." ucap zykra sambil mengusap kepala nisma yang menangis di dadanya.
Mendengar suara dan merasakan usapan zykra nisma menghentikan tangisannya. Dia bangun dan mengusap air matanya lalu berkata.
" kamu masih hidup." ucap nisma dengan suara bergetar.
" kamu tidak apa-apa kan.?" nisma kembali berucap sambil memeriksa kepala dan tubuh suaminya.
Zykra tertawa lemah melihat dan mendengar apa yang di ucapkan istrinya. Melihat zykra yang bisa tertawa membuat perasaan nisma sedikit tenang. Dengan masih menangis dia kembali memeluk suaminya lalu berkata.
" Jangan tinggalkan aku." ucap nisma bergetar karena menangis.
Zykra hanya mengusap kepala sang istri yang kembali memeluknya sambil menangis.
Setelah menenangkan diri nisma bangun melepas pelukannya lalu berkata.
" Badanmu sangat panas, kita harus ke rumah sakit." ucap nisma sambil mengusap keringat di kening suaminya.
Zykra hanya menggeleng sambil memejamkan matanya, karena kepala nya sangat pusing jika dia membuka mata.
" Kenapa tidak mau?" nisma bertanya dengan khawatir. Zykra tidak menjawab karena sangat khawatir nisma memutuskan menghubungi bagas untuk meminta bantuan.
" ada apa ?" ucap bagas setelah sambungan terhubung.
" Tolong aku, mas zykra sakit dan tidak bergerak." nisma berkata sambil menangis.
" tunggu, aku akan kesana." bagas memutuskan sambungan telepon setelah berkata seperti itu.
Sedangkan nisma kembali kesamping sang suami yang sepertinya sudah kehilangan kesadaran. Melihat sang suami yang pingsan membuat nisma kembali menangis karena samgat khawatir.
" Awad saja jika kamu sampai meninggalkanku, aku tidak akan pernah memaafkanmu." ucap nisma mengancam sang suami yang tak sadarkan diri.
Setelah menunggu selama 30 menit, bagas datang bersama zera. Lalu mereka membawa zykra yang sudah tidak sadarkan diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nisma menangis menunggu dokter memeriksa sang suami. Dia di temani oleh zera yang setia menenangkan nya sedari mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit.
" Sudah jangan terus menangis, kasihan bayimu." ucap zera yang terus menangis dari tadi.
" iyaa berhenti menangis, suamimu tidak akan mati." Bagas ikut berucap dengam mulut tajamnya.
Mendengar itu justru semakin membuat nisma menangis sedangkan zera yang duduk sambil memeluk nisma dari samping hanya bisa memutar bola matanya malas karena atasannya itu tidak bisa menempatkan mulut tajamnya.
" Apa yang aku katakan salah." bagas berkata tanpa dosa.
Dengan kesal zera berkata " menurutmu".
Mendengar itu bagas mengedikkan bahunya malas, ya menurutnya sang kakak tidak akan mati dengan mudah apalagi hanya karena demam.
Setelah memeriksa selama 30 menit dokter keluar dam menjelaskan bahwa zykra hanya sedang demam dan dehidrasi karena kekurangan cairan zykra juga kelelahan karena kurang tidur sehingga dia harus di rawat beberapa hari di rumah sakit. Setelah itu dokter pergi dam zykra di pindahkan oleh perawat ke ruang rawat inap.
Mendegar apa yang dikatakan dokter membuat tangisan nisma berhenti dan membuat rasa khawatirnya sedikit mengurang.
" Nah kan seperti kataku tadi, dia hanya demam dan tidak akan mati." ucap bagas dengan enteng setelah mendengar apa yang di katakan dokter.
Mendengar apa yang di katakan bagas nisma tidak perduli dan memilih mengikuti perawat yang mendorong brangkar sang suami untuk di pindahkan ke ruangan vip yany telah di pesan oleh bahas.
Sedangkan zera hanya bisa mutar bola mata dan menghela napas lelah karena kembali harus mendengar mulut pedas atasan nya ketika berbicara.
Melihat zera yang memutar bola matanya, bagas tidak suka dan berkata.
" Aku sudah melihatmu memutar bola matamu dua kali." Ucapnya terhenti untuk memojokan zera ke sudut tembok. Sedangkan zera bingung dengan tingkah bagas yang tidak bisa di tebak, dia lebih di buat terkejut dengam kata yang bagas ucapkan setelanya.
" Jika aku melihatmu memutar bola mata untuk yang ketiga kali, aku akan mencabutnya kekuar." ucap bagas dengan mendorong pelan kepala zera. Lalu setelah itu dia pergi untuk menyusul sang kaka ipar meninggalkan zera yang syok mendengar ancaman mengerikan sang atasan.
" Dasar orang gila." ucap zera setelah menenangkan diri. Setelah itu dia berjalan mengikuti bagas yang sudah berjalan delapan langkah di depannya.
terimakasih...
salam hangat😘