NovelToon NovelToon
DELUSI

DELUSI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:196
Nilai: 5
Nama Author: Prameswari Ayu

Aku tau,kamu tau..


komunikasi adalah kunci terjalinnya suatu hubungan bagaimana jika kamu menikahi seorang pria yang sulit di ajak berkomunikasi?

Hubungan yang mulai membaik harus di hancurkan karena rahasia yang mulai terkuak.

Yuk ikuti kisah nisma dan zykra...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prameswari Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 20

Nisma's pov

Setelah mendengar percakapan mereka aku tidak tahan ingin memaki mereka, tapi yang justru aku lakukan hanya diam tergugu melihat orang-orang yang aku sayangi dan cintai berbuat jahat padaku. Banyak yang ingin aku katakan pada mereka saat itu tapi untuk sekedar membuka mulut aku tak bisa, hatiku sakit dan hancur. Aku hanya menatap mereka satu persatu mulai dari ayahku yang aku sayangi, ayah mertua yang aku hormati dan tatapan terakhir tertuju pada suamiku, sungguh aku lebih sakit dan tidak menyangka dia bisa melakukan itu padaku. Betapa naif dan bodohnya aku mempercayai diriku untuk bersamanya, karena niatku untuk berbakti dan memperbaiki hubunganku dengan ayah justru membuatku menjadi umpan dan di manfaatkan mereka.

" Kalian jahat." dengan mata yang berkaca-kaca aku hanya mampu mengucapkan dua kata itu, setelah nya aku pergi menuju kamar untuk mencerna semua ini. Telingaku gamang tidak mendengar ketika seseorang memanggil namaku, entah siapa yang memanggil aku tidak tahu aku tidak menoleh aku terus berjalan sampai saat tangan seseorang menahan lenganku.

" Tunggu." Aku menoleh dan ternyata itu suami yang menorehkan luka paling dalam pada diriku.

" Lepas." Ucapku berusaha tidak melihat tipu muslihat di wajahnya.

" Tunggu." Dia terus menaha tanganku. Karena emosiku yang sudah tidak tertahan aku berteriak dan menghempaskan cekalan tangannya.

" Lepaskan aku berengsek." Ucapku berteriak sambil menampar wajah suamiku.

Plaakk....

Aku menampar wajahnya dengan keras, puas yang aku rasakan saat ini. Tapi rasanya itu belum cukup karena aku menangis setelah nya. Aku menangis kencang sambil meremat dadaku sungguh aku kesal dan marah saat ini.

" Ada apa ini ." Ibuku berucap sambil menghampiriku yang menangis. Sedangkan aku melihat ibu mertuaku menghampiri anak nya.

" Stop." aku menghentikan ibu yang akan menghampiriku lalu aku berkata." Apa ibu juga mengetahuinya ?" Aku bertanya dengan mencoba menahan tangisku.

Aku kembali melanjutkan langkahku untuk masuk ke dalam kamar karena aku tebak ibu juga tahu semuanya, setelah masuk aku mengunci pintu dari dalam agar suamiku yang mengikutiku tidak ikut masuk.

Aku terduduk di balik pintu setelah berhasil menguncinya, aku tidak sanggup lagi berdiri ku usap perutku yang keram dan keras. Aku berpindah duduk di kasur karena mencoba mengatur napasku agar bayiku tidak ikut stres di dalam perut.

Aku mencoba untuk berhenti menangis tapi aku tidak bisa justru aku semakin menangis setelah kucerna semuanya, mulai dari aku yang harus tiba-tiba pergi ke rumah kakak ayahku dan di suruh menemui seorang pria yang katanya kerabat jauh yang melamarku dan dengan bodohnya aku turuti dan yang lebih bodoh aku tidak menuruti kata hatiku yang saat itu curiga dengan pernikahan yang di lakukan dengan cepat dan hanya dalam waktu satu bulan mengenal kita langsung di nikahkan. Aku tertawa miris sendiri mengingat semua itu betapa naif dan bodohnya aku tidak menolak karena wajah tampan nya.

 Aku tidak habis fikir kenapa mereka bisa melakukan itu padaku, kenapa harus aku yang di jadikan alat. Aku semakin menangis mengingat semua itu aku tidak tahu harus apa tidak tahu pada siapa aku harus mengadu.

Pintu kamar terbuka ku lihat suamiku masuk dan mengunci lagi pintunya. Melihat suamiku masuk emosiku kembali naik.

" Keluar kamu." Aku berteriak saat dia menghampiriku.

" Tidak, kumohon dengarkan aku." mendengarnya menyebutkan dirinya aku bukan saya sungguh membuatku ingin menghajarnya, kenapa baru sekarang pikirku.

" Aku tidak mau melihat wajahmu." Aku menepis tangannya yang berusaha meraih tanganku.

" Kamu hanya salah paham."

Salah paham katanya, aku muak mendengar kata itu dari awal pernikahan sampai sekarang memang salah paham semuanya. Aku menatap matanya dan berkata

" Yaa aku memang salah paham dengan semua yang terjadi saat ini" aku menarik napas dan kembali berkata. " Dan aku bodoh "

Suamiku menggeleng dan berkata" Tidak, bukan itu maksudku."

" lalu kenapa kalian seperti ini." aku bertanya dengan menahan air mata . " Apa salahku, apa perbuatanku sampai kalian melakukan ini padaku." Aku tidak sanggup lagi menahan semuanya. " Kenapa bisa sejauh ini." ucapku lirih.

Suamiku hanya menunduk mendengar apa yang aku katakan. Aku masih menangis pilu meratapi nasin buruk ini, ternyata pernikahan yang aku jalani selama ini hanya delusi sialan.

" Maafkan aku." Suamiku berkata setelah diam lama.

Mendengarnya meminta maaf dengan mudahnya sungguh membuat tangisku berhenti begitu saja, bukan karena permintaan maafnya tapi karena dengan mudahnya dia mengeluarkan kata itu.

Aku mengusap air mata yang menetes di mataku, aku menarik napas dan berkata.

" Baik, aku memaafkan mu." Mendengar apa yang aku katakan, suamiku terkejut menatap ke arahku.

" Kamu memaafkanku ?" Dia bertanya bingung.

" Ya." Aku berhenti berkata untuk menatap mata yang aku suka dan aku kagumi. Lalu aku kembali berkata " Tapi aku ingin mengakhiri semua ini, semua delusi yang kalian ciptakan untukku.

Setelah mencerna semuanya aku hanya ingin satu, aku ingin menyelamatkan diriku dan bayi yang aku kandung untuk tidak terus terjebak dalam delusi ini.

Aku tidak akan membiarkan delusi ini terus berlanjut aku akan mengakhiri semuanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aku terkejut melihat istriku berdiri mematung dengan tatapan menyakitkannya. Aku tahu saat ini dia tengah salah paham, saat dia pergi setelah perkataanya aku menyusulnya untuk tidak terus salah paham.

Aku memanggilnya tapi dia terus berjalan tanpa memerhatikan langkahnya yang bisa berbahaya untuk calon bayi kami.

" Tunggu." ucapku setelah berhasil meraih tangannya.

" Lepas." Dia melepaskan tanganku yang menahan tangannya. Tapi aku tidak menyerah dan kembali menahan pergelangan tangannya.

" Tunggu." Aku kembali berkata. Tapi karena emosi sudah menguasai nya dia berteriak menangis dan berkata " Lepaskan aku berengsek." ucapnya lalu menampar wajahku.

Aku terkejut ternyata dia sangat marah, aku sangat khawatir melihatnya menangis dan berteriak seperti itu. Ibunya datang untuk menenangkannya tapi dia tidak mau dan terus melangkahkan kakinya menuju kamar kami, aku mengikutinya tapi telat dia sudah mengunci pintu nya dari dalam.

Aku khawatir dia mengunci dirinya sendiri, aku menggedor pintu kamar agar dia membuka pintunya tapi yang aku dengam hanya suara tangisnya yang pilu, aku semakin yakin dia hanya mendengar bagian yang buruk nya saja saat menguping pembicaraanku tadi dengam ayah dan ayah mertuaku. Aku semakin khawatir karena dia terus menangis dan di selingi suara ringisan.

Aku kembali ke ruang kerjaku untuk mencari kunci cadangan saat ingin kembali ke kamar aku melihat kedua orang tua dan mertuaku terlihat sedang menenangkan istrinya masing-masing yang terlihat syok.

" lebih baik kalian pulang, biar aku yang menanganinya." Bukan maksudku untuk mengusir mereka tapi itu yang terbaik agar aku bisa menyelesaikan kesalah pahaman ini.

Aku kembali ke kamar dan membuka kuncinya, saat ku buka pintu kulihat istriku yang sedang menangis pilu di atas ranjang kami. Saat aku menghampirinya dia terlihat sangat marah. Bukan aku tidak memberi ruang untuknya tapi aku sangat khawatir dengan keadaanya yang tengah hamil besar, aku takut terjadi sesuatu pada mereka.

" Keluar kamu." Dia berteriak saat aku menghampirinya.

Sungguh aku sedih melihatnya seperti itu, tapi bukan maksudku untui menyakiti hatinya. Ingin kupeluk bahu bergetarnya yang rapuh, tapi aku tidak bisa karena takut kemarahnya melukai dirinya dan bayi yang sedang istriku kandung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!