11
Anggi Putri Nugroho, wanita cantik yang baru menyelesaikan pendidikan kedokterannya di usia 23 tahun. Memiliki kepercayaan diri tingkat tinggi membuat Dokter Anggi tanpa segan menerima tantangan dari kedua sahabatnya untuk menakhlukan seorang laki-laki asing yang mereka temui di club. Hingga akhirnya kisah rumit percintaannya 'pun dimulai.
Ig : Ratu_Jagad_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Nyatanya, rencana liburan Sean yang sempat membuat Morgan kesal kini berganti dengan ribuan rasa syukur. Bagaimana tidak, Selama dua hari, Morgan sama sekali tidak dilarang mengunjungi kediaman Nugroho demi membantu Anggi mengurus Naina, karena izinnya Zoe dari rumah sakit membuat Ayah Ardan dan Bunda Gita akhirnya mau tak mau kembali mengurus rumah sakit untuk sementara waktu.
Kesempatan besar yang mungkin tidak akan terulang ke dua kali ini tentu akan Morgan gunakan sebaik mungkin untuk bisa lebih dekat dengan wanita yang selama seharian kemarin ia tunggu kabarnya. Ya, seharian penuh Morgan uring-uringan menunggu Anggi menghubunginya. Namun nihil, Anggi benar-benar tidak lagi mengganggunya walau hanya dengan sebuah chating-an.
"Na na na wle, huhuhu."
Anak gadis Sean yang baru berusia sebelas bulan itu terus saja berceloteh pada Morgan. Namun Morgan hanya meringis mendengarnya sebab ucapan gadis kecil itu benar-benar tidak bisa ia cerna. Morgan melirik Anggi yang tadi menuju dapur untuk mengmbilkan susu, tapi hingga sekarang Anggi malah belum kembali.
"Wle, huhuhu." pekik Naina saat Morgan sama sekali tidak merespon ucapannya.
"Iya, iya, Naina mau susu, iya 'kan?" tebak Morgan.
"No no no."
Morgan menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mendengar Naina menyangkal ucapannya. Tidak lama, Anggi terlihat keluar dari arah dapur dengan membawa botol susu Naina di tangannya, membuat gadis kecil itu memekik girang.
"Apa yang kalian obrolkan?" tanya Anggi, karena tadi ia sempat mendengar Morgan berbicara pada Naina.
"Dia bertanya ukuran planet bumi."
"Ha?"
"Hahaha bukan apa-apa. Oh iya, apa seharian kita hanya akan mengutus krucil itu di sini?" tanya Morgan mengalihkan pembicaraan.
"Hanya aku yang boleh memanggilnya krucil!"
"Baiklah, dia krucilmu seorang. Jadi bagaimana, kita serius akan di rumah seharian? Bosan Yang."
"Heh, apa tadi, yang?"
"Hm, sayang. Kenapa memangnya?"
"Dengar Mor, kau di sini hanya karena diminta Mas Sean untuk membantu menjaga Naina, bukan malah membual."
"Aku tidak peduli, yang pasti kau sayangku. Iya 'kan Nai."
"Huhu na na wle." sahut Naina.
"Kau dengar, Naina saja setuju."
"Terserah."
Morgan tergelak saat melihat Anggi menjauhinya. Ia tidak menyangka ternyata sensasi mengejar wanita itu se-menyenangkan ini. Selama ini, wanita 'lah yang akan berlomba-lomba untuk mendekatinya, termasuk Anggi. Namun kini keadaan berubah dan membuat Morgan berada di posisi ini. Untuk saat ini Morgan belum memahami alasan ia mengejar Anggi, yang pasti saat Anggi mengatakan untuk tidak lagi mendekatinya membuatnya merasa kosong seakan ada sesuatu yang hilang dari dirinya.
"Sudah ayo," Anggi keluar dengan pakaian yang sudah berganti.
"Ke mana?"
"Katanya bosan di rumah terus."
"Oh iya, berarti kita keluar ya? Ayo."
Dengan semangat, Morgan langsung mengambil Naina dan membawanya keluar. Tiba di mobil Morgan mempersilahkan Anggi masuk lebih dulu, setelah itu ia mendudukan Naina di pangkuan Anggi, baru setelah itu juga ikut masuk ke mobil dan langsung tancap gas meninggalkan kediaman Nugroho.
"Hahaha yey, na na huhu wlee." seru Naina.
Meski tidak mengerti dengan ucapan Naina. Namun baik Anggi maupun Morgan dapat menyimpulkan bahwa gadis kecil itu tengah senang sekarang. Ya, lihat saja wajah Naina yang berseri dan berceloteh sepanjang jalan. Bahkan perjalanan yang biasanya Morgan lalui dengan mendengarkan musik kini ia biarkan diisi oleh celotehan-celotehan Naina yang seolah tiada habisnya.
"Kita ke taman saja, lihat di sana, ramaikan." tunjuk Morgan pada taman yang sudah cukup ramai oleh para pengunjung.
"Kalau mau ke taman kenapa harus keluar rumah? Taman Bunda di rumah juga bagus." gerutu Anggi.
"Sensasinya akan berbeda, Sayang. Sudahlah, ayo."
Morgan menghentikan mobilnya di parkiran taman. Ia keluar lebih dulu dari mobil dan dengan sigap mengambil alih Naina sekaligus membantu Anggi untuk keluar. Interaksi romantis itu tentu membuat banyak orang berdecak kagum. Lagipula siapa yang menyangka bahwa Anggi dan Morgan adalah sepasang calon pacar yang bahkan hubungannya 'pun belum jelas, karena yang orang lihat mereka lebih layak disebut keluarga kecil bahagia. Apalagi kehadiran Naina yang selalu berceloteh membuat semua orang benar-benar menganggap keluarga Morgan dan Anggi begitu harmonis.