NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Perjumpaan

 

************

 

Mata Kiran terlihat tidak berkedip menatap sosok

gagah yang kini sedang berdiri di hadapannya,

sedang menatapnya penuh cinta dan kerinduan

yang tidak bisa di sembunyikan nya.

"Tuan..mari saya antar keluar.!"

Sari mendekat kearah pria itu ingin membimbing

nya agar keluar ruangan.

"Kau boleh keluar sekarang.!"

Kiran segera menahan nya sambil kemudian

bangkit perlahan dengan tatapan tidak lepas

dari sosok di depannya. Sari menatap sekilas

kearah bos cantiknya itu dengan penuh tanda

tanya apalagi saat melihat reaksi Kiran saat ini.

Tapi kemudian dia mengangguk seraya berlalu

keluar ruangan.

"Apa kau tidak merindukan ku.?"

Senyum tipis terukir di bibir pria itu yang kini

merentangkan tangannya. Dengan derai air

mata Kiran melompat kedalam pelukan pria itu.

"Agraa... bagaimana kamu bisa ada di sini..!"

Tangis Kiran langsung pecah, keduanya saling

berpelukan erat dengan perasaan yang sama-

sama tidak terjabarkan, sangat kompleks.

"Dimana pun kamu berada aku pasti akan bisa

menemukanmu Nona Sashikirana.."

Desis pria itu yang tiada lain adalah Agra, dia

semakin mempererat pelukannya, menciumi

puncak kepala Kiran, menghirup aroma wangi

yang keluar dari rambutnya yang bisa membuat

jiwanya tenang seketika.

"Maafkan aku.. sungguh aku tidak bermaksud

meninggalkan mu begitu saja."

Lirih Kiran di tengah isak tangisnya sambil

menyusupkan wajahnya dalam rengkuhan

dada bidang suaminya itu. Ini seperti mimpi

bagi Kiran, laki-laki yang selama beberapa

hari ini tidak pernah lepas dari ingatannya

tiba-tiba saja ada di depan matanya.

"Tapi kenyataannya kau memang pergi tanpa

sepengetahuan ku Nona.."

"Itu bukan kemauanku.."

Kiran semakin menenggelamkan mukanya di

belahan dada bidang Agra yang menguarkan

aroma wangi maskulin yang sangat membuai

hingga membuat jiwa Kiran seakan melayang

tak menentu. Agra mencium kening Kiran cukup

lama, keduanya memejamkan mata mencoba meresapi segala rasa yang kini memenuhi jiwa mereka.

Setelah cukup lama menumpahkan air mata

nya Kiran menarik dirinya dari pelukan Agra,

keduanya kini saling pandang kuat berusaha

untuk menyampaikan rasa yang ada di hati

mereka. Tangan Agra bergerak menghapus

air mata di wajah Kiran yang masih terus

berjatuhan.

"Apa kau sengaja meninggalkan ku karena

ingin menghindari ku ?"

Suara Agra terdengar berat, tatapannya terasa

begitu menusuk hingga rasanya menembus

jantung Kiran membuat dia menggeleng kuat

dengan lelehan air mata yang terus saja keluar.

"Tidak sama sekali.! aku tidak bermaksud untuk

menghindari mu, semuanya di luar kehendak ku.!"

Lirih Kiran sambil menunduk. Agra mengangkat

wajah Kiran, keduanya kembali saling pandang

kuat, ada sorot mata kerinduan yang sama-sama

terpancar dari kedua bola mata mereka.

"Apa kau tahu, aku gila karena kehilanganmu.!

kau sudah merusak hariku Kiran.."

Hati Kiran bergetar hebat saat mendengar

ucapan Agra yang terkesan begitu dalam.

"Maaf aku tidak bisa menghubungi mu karena

tidak memiliki nomor kontak mu.!"

"Kau bisa menghubungi Badar.!"

"Aku sudah mencobanya, tapi tidak terhubung.

Aku sangat menyesali semua yang terjadi. Aku

bahkan belum pamit pada semua orang."

"Kau sudah membuat semua orang bingung

Kiran..kau pergi begitu saja..!"

Bisik Agra, mata mereka saling mengunci dan

bertaut dalam. Kiran tampak merasa sangat

bersalah mendengar penuturan Agra.

"Sekali lagi maaf.."

Lirih Kiran bergetar, tubuhnya kini mulai

tegang karena wajah Agra semakin mendekat. Bagaimana dia bisa tahan sekarang..laki-laki

yang selama tiga hari sudah menyiksa bathin

nya saat ini ada di hadapannya.

Agra membuka topi penutup wajah nya hingga

kini wajah tampan berkharisma itu terpampang

nyata di depan mata Kiran yang membuat hati

nya kembali bergetar hebat .

"Apa kau merindukan ku sayang.?"

Pertanyaan Agra membuat wajah Kiran bersemu

merah, hatinya semakin meronta saat mendengar

kata sayang yang terucap dari bibir laki-laki itu.

Apa yang ada di dalam hatinya saat ini, hingga

membuat jiwanya seakan sulit untuk di kontrol.

"Tidak..! a-aku hanya merasa bersalah karena

pergi darimu tanpa kejelasan.."

"Jangan bohong..aku tahu kau merindukan ku.!"

"Tidak, itu tidak benar.."

"Oya..? tapi aku melihatnya dengan jelas di matamu.!"

"Agra..itu tidak benar aa..!"

Dalam sekali gerakan Agra mengangkat tubuh

ramping Kiran di dudukkan diatas meja kerja

kemudian dia meraih pinggangnya, membelit

nya kuat hingga kini tubuh mereka merapat.

Jantung Kiran saat ini berpacu dengan kencang.

Matanya menatap dalam wajah tampan Agra

yang terlihat begitu sempurna.

Perlahan tangan Agra meraih dagu indah Kiran,

matanya kini sudah mengunci bibir ranum istri

nya itu yang sudah membuat jiwanya gelisah

selama beberapa hari ini.

"Kau sangat merindukan ku Kiran..karena aku

juga merasakannya.!"

Bisik Agra dengan suara sedikit serak, jantung

Kiran kian bergelombang. Belum juga dia dapat

menguasai dirinya, bibir Agra sudah menyergap bibirnya, ********** lembut dengan gerakan

yang sangat halus namun terkesan begitu kuat. Semakin lama ciuman itu semakin intens, Kiran

mulai membalas dengan sama panasnya

membuat Agra semakin menekan hingga

akhirnya ciumannya berubah liar dan memburu.

Tubuh Kiran lemas seketika, angannya langsung

melayang, laki-laki ini seolah memiliki magnet

kuat yang membuat dia tidak berdaya untuk

menolak segala perlakuannya. Dia juga tidak

ingin munafik, sesungguhnya dirinya pun sangat menginginkan sentuhan lembut suaminya ini.

Keduanya terhanyut dalam ciuman lembut dan

panas di penuhi oleh dorongan hasrat yang kini

mulai menguasai diri mereka. Ada keinginan

aneh yang kini mulai membakar aliran darah

Kiran, namun dia berusaha untuk menguasai

dirinya. Ciuman mereka terlepas sebentar

untuk mengambil oksigen kemudian berlanjut semakin panas dan membara.

Agra melepaskan pagutannya, namun kini bibir

nya mulai bergerilya ke tempat yang lebih intim.

Bibir Agra mulai turun memberikan sentuhan

lembut di sekitar leher jenjang Kiran membuat

darah Kiran semakin terbakar. Tanpa sadar

tangan nya meremas kuat rambut Agra karena

tidak tahan dengan dorongan hasrat yang kini

semakin menguasai dirinya. Namun di saat

aksi liar Agra semakin tidak terkendali Kiran

segera mendorong halus tubuh suaminya itu.

Keduanya saling pandang kuat dengan napas

yang masih memburu.

Agra kembali ******* lembut bibir Kiran sebelum

dia mengakhiri permainan panasnya.

"Kapan kau akan memberiku izin untuk memiliki

dirimu seutuhnya sayang..?"

Bisik Agra masih berusaha mengontrol dirinya.

Jemarinya mengusap lembut bibir merah Kiran

yang terlihat seksi dan menggairahkan akibat

aksinya tadi. Wajah Kiran sontak saja di penuhi semburat merah membuat Agra tidak tahan dia mencium pipi kemerahan itu bergantian, Kiran

kembali mendorong dada Agra sambil menutup

wajahnya dengan kedua tangannya. Rasa malu

kini sudah mengubur dirinya dalam-dalam.

Kenapa Agra harus bertanya begitu.??

"Agra.. sudah..! Ada yang ingin aku bicarakan

denganmu, serius.!"

Ucap Kiran, Agra tampak terdiam, menatap tajam

wajah Kiran yang terlihat serius.

"Baiklah..ayo kita bicara.! "

Agra memangku tubuh Kiran di bawa turun dari

atas meja, kemudian dia merapihkan pakaian

semi formal Kiran yang terlihat sedikit kusut

karena ulahnya barusan. Setelah itu dia meraih

tas milik Kiran di ujung meja, kemudian memakai kembali kacamata dan topinya.

Kiran hanya bisa melongo melihat apa yang di

lakukan oleh suaminya itu.

"Apa yang kau lakukan.?"

Tanya Kiran saat Agra menggengam tangan nya.

"Kita akan bicara sambil makan siang..!"

"Tapi satu jam lagi aku ada pertemuan..!"

"Kita akan langsung berangkat dari restauran.!"

"Agra tidak bisa begitu, aku..!"

"Kau perintahkan sekretaris mu untuk datang

menyusul kesana tepat waktu. "

Kiran hanya bisa menganga seraya mengikuti

langkah Agra keluar ruangan. Tiba di ruangan sekretaris, Lia dan Sari tampak menatap heran

kearah Kiran yang di tarik tangannya oleh Agra.

Ada apa ini, siapa pria dengan setelan preman

itu.? apa dia pria spesialnya bos baru mereka.?

Tapi.. kalau di lihat dari segi penampilan sangat

jauh berbeda dengan Tuan muda Wiranata yang

selalu terlihat rapi dan elegan.

Agra kembali menyembunyikan separuh muka

nya di balik topi dan kacamatanya. Dia terlihat

acuh dan santai, tidak peduli pada tatapan

ketertarikan dua sekretaris istrinya itu.

"Lia..saya akan keluar sekarang. Nanti kamu

langsung menyusul ke tempat pertemuan saja.

Saya tunggu di sana ya."

Titah Kiran sambil menatap tajam dua sekretaris

nya yang terlihat sedang mencuri pandang kearah Agra dengan tatapan yang begitu terpesona.

"Ohh.. ba-baik Bu.. nanti saya menyusul kesana."

Sahut Lia gugup sambil menunduk, namun dia

kembali mencuri pandang kearah Agra membuat

Kiran geram sendiri.

"Ingat Lia, jangan sampai telat.!"

Ketus Kiran kesal melihat dua sekretaris nya itu

seakan sudah melupakan tata krama.

"Baik Bu Kiran.."

Lia mengangguk meyakinkan, Agra tampak tidak

sabar dia kembali menarik tangan Kiran membuat

dua sekretaris itu semakin di buat melongo saat

melihat Agra menggandeng Kiran meninggalkan

ruangan lantai teratas di gedung itu.

"Siapa sih pria itu.?".

Gumam Lia dengan tatapan tidak lepas dari dua

sosok itu yang semakin menjauh.

"Entahlah..tapi yang jelas, pria itu sangat berbeda.

Dia laki-laki istimewa yang susah di temukan di

zaman sekarang ini.!"

Sahut Sari dengan mata berbinar.

"Kamu benar, sayang nya dia itu pria nya bos kita.! Ternyata selera Bu Kiran cukup nyentrik juga ya.."

"Sudah sudah..! kita harus tutup mulut sekarang.

Itu adalah urusan bos kita.!"

Debat Sari sambil kembali ke meja kerjanya.

Mereka berdua melanjutkan kesibukan nya

yang tadi sempat tertunda.

Sementara pasangan itu saat ini sudah ada di

dalam lift. Agra kembali menarik tubuh indah

istrinya itu ke dalam dekapan hangat nya.

"Agra..ini di dalam lift.."

Desis Kiran, dia berusaha untuk menarik dirinya

dari rengkuhan kuat suaminya itu.

"Lalu kenapa.? tidak ada orang lain di sini."

Sahut Agra semakin mempererat pelukannya.

Tidak ada lagi sanggahan dari mulut Kiran, dia

terdiam dalam dekapan Agra, menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya itu.

Peduli amat dengan dunia, yang dia tahu saat ini dirinya sangat bahagia bisa berada dalam pelukan hangat laki-laki ini. Jiwanya terasa begitu tentram

dan damai ada dalam perlindungannya. Berbagai

peristiwa mengerikan pernah mereka alami

bersama hingga jiwa keduanya kini seolah

sudah terikat dan terhubung satu sama lain.

Namun ketika dia ingat perjanjian kesepakatan

antara Ayahnya dengan Nathan hatinya tiba-tiba

menjadi resah.Tidak ! dia tidak ingin kebahagiaan

ini hilang begitu saja, dia sudah merasa nyaman

saat ini bersama dengan sosok pengawalnya ini

yang notabenenya adalah suaminya. Dia benar-

benar tidak peduli status Agra walau dia hanya

seorang bodyguard sekalipun.

Tiba di parkiran khusus...

Kiran menatap diam sebuah mobil sport mewah

keluaran terbaru yang telah terparkir di basement.

Supir pribadi ayahnya yang tadi pagi mengantar

nya tampak berdiri menunduk di dekat mobilnya.

"Ayo masuk.."

Agra membukakan pintu mobil itu sambil berdiri

santai dengan wajah datarnya. Alis Kiran bertaut.

"Mobil siapa ini.? kenapa kamu bisa memakai

nya.? kau tidak mencurinya kan.?"

Wajah Agra berubah geli, menatap gemas kearah

Kiran yang masih berdiri mematung.

"Apa aku punya tampang sebagai pencuri.?"

Kesalnya, Kiran tersenyum tipis, menatap lembut

wajah Agra yang terlihat memalingkan wajahnya.

Sebenarnya dia tidak bermaksud merendahkan

suaminya itu, tapi mobil mewah ini.? bahkan

keluarga nya pun tidak akan berani membeli

nya karena itu akan menguras keuangan nya.

"Maaf..aku tidak bermaksud begitu..!"

"Aku ini suamimu Kiran, apa kamu tidak percaya

padaku.?"

"Tidak, bukan begitu Agra.."

"Kalau begitu masuklah, jangan banyak tanya.!"

"Tapi mobil ini.."

"Kau ini cerewet sekali, aku meminjamnya.!"

Dengus Agra sambil kemudian mengangkat

tubuh Kiran yang terkejut sesaat, dengan hati-

hati Agra mendudukkan Kiran, tapi dia belum

beranjak, wajah dan tubuh nya kini merapat

di hadapan Kiran yang menjauhkan dirinya.

Kedua mata mereka saling menatap kuat.

"Kelihatannya kau sangat suka di paksa.!"

Desis Agra sambil mendekatkan bibirnya.

"Agra.. sudah hentikan, ini di tempat terbuka.!"

"Memang nya kenapa.? aku bebas melakukan

apapun padamu !"

"Agraa..aku mohon..eemhh..!"

Agra sudah membungkam bibir Kiran dengan

memagut nya lembut membuat Kiran terkejut

melebarkan matanya. Agra segera melepaskan

ciuman liarnya dengan tersenyum tipis sambil

kemudian melangkah santai menuju ke balik

kemudi. Pintu tertutup otomatis bersamaan

dengan mesin mobil yang mulai menyala.

Kiran menatap sekilas kearah Agra dengan

perasaan dongkol, namun pria itu tampak acuh

saja mulai melajukan mobil mewahnya.

------ ------

Kiran kembali di buat heran saat Agra membawa

dirinya ke sebuah restauran mewah yang ada di

pusat kota. Restauran yang hanya bisa di datangi

oleh kalangan berdompet tebal saja.

"Apa kita tidak salah datang..?"

Kiran melangkah ragu saat Agra menggandeng

nya dengan langkah tegap dan tenang.

"Tidak..! sekali-sekali datang ke tempat seperti

ini tidak ada salahnya kan.?"

"Tapi Agra..aku tidak ingin kau menghamburkan

uang hanya untuk mengisi perut seperti ini.!"

Agra menghentikan langkahnya, menatap datar

wajah cantik istrinya itu. Cintanya kini sudah

semakin tidak terukur melihat sikap sederhana

wanita itu.

"Panen kita kemarin lumayan mendapat banyak keuntungan.Tidak ada salahnya bukan kalau kita merayakan nya sekarang."

Kiran menatap wajah Agra dengan segudang

rasa penasaran atas kelanjutan informasi

tentang perkebunannya.

"Baiklah..kita akan membicarakan semuanya

sekarang.!"

Kiran kembali melangkah sambil bergandengan

tangan dengan Agra. Saat ini dia seakan lupa

terhadap segala kerumitan hidupnya. Bersama

dengan suaminya ini , semua beban hidup

seolah terangkat tanpa sisa.

"Silahkan Tuan..kami sudah menyiapkan semua

nya sesuai dengan pesanan anda."

Sambut manager restauran sambil membungkuk

dalam di hadapan Agra tidak berani mengangkat

wajah walau sedikit. Kiran hanya bisa menautkan

alis melihat sikap berlebihan manager restauran

itu. Keduanya masuk ke dalam ruang VVIP. Kiran hanya bisa terdiam saat melihat bermacam

hidangan telah tersedia di meja.

Keduanya duduk berdampingan menghadap

meja. Kiran menatap bingung semua makanan

yang ada di hadapannya.

"Aku sudah sangat lapar Kiran.."

Agra duduk tumpang kaki, menatap tajam wajah

Kiran yang baru menyadari kalau dirinya dari tadi

hanya terdiam saja.

"Maafkan aku Tuan Agra..tapi apa ini tidak

berlebihan.?"

"Nikmati saja apa yang ada di hadapan kita saat

ini, jangan banyak berpikir.!"

"Baiklah.. terserah kau saja.!"

Sahut Kiran dengan tersenyum kecut. Dia mulai

bergerak mengambil makanan di taruh di piring

Agra, setelah itu mendekatkan ke hadapan nya.

Tapi pria itu bergeming, Kiran melirik, menatap

wajah Agra yang kini sudah tidak tertutupi topi

lagi. Agra tampak balik menatap nya dengan

senyum penuh arti.

"Dasar manja..!"

Ketus Kiran mulai menyendok makanan itu

kemudian di dekatkan ke mulut Agra yang

langsung menerimanya dengan senyum puas.

Namun tidak lama kemudian dia makan sendiri

karena Kiran hanya sibuk saja menyuapi dirinya

tanpa ada makanan yang masuk ke perutnya.

Tiba-tiba manager restauran masuk dengan

wajah tidak enak, dia terlihat bingung. Saat ini

ada kegaduhan di luar ruangan.

"Ada apa di luar.?"

Tanya Agra dengan wajah yang berubah sangat

dingin, rahang tegas nya tampak mengeras.

"Ma-maaf Tuan..di..di luar ada Nona Mikhayla

memaksa ingin bertemu dengan anda..!"

Jawab manager restauran gugup. Rahang Agra

semakin mengeras, tangannya terkepal kuat.

Dia melirik sekilas kearah Kiran yang saat ini

juga sedang menatapnya curiga.

"Mikhayla, siapa dia.?"

Tanya Kiran dengan tatapan penuh tanda tanya.

Hatinya tiba-tiba saja tidak nyaman melihat Agra

tampak kesal saat ini..

 

***********

 

TBC....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!