NovelToon NovelToon
Ingat Aku, Suamiku!

Ingat Aku, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Dia pikir suaminya sudah tewas dalam sebuah kecelakaan tiga tahun lalu.

Tetapi, siapa sangka jika suami yang sangat dicintainya itu kembali setelah sekian lama menghilang. Namun, bukannya bahagia Maysha malah harus dihadapkan dengan kenyataan pahit. Arlan kembali dalam keadaan tak mengingat dirinya. Lebih parahnya lagi, dia membawa seorang istri yang tengah berbadan dua.

Maysha pun harus rela membagi suaminya dengan wanita lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Denganmu

Sebelum lanjut baca Maysha, iklan dulu yaa. Jangan lupa mampir.

Judul : Casandra

Author : Navizaa

blur :

Blurb

Casandra Adeline Masahiro begitu mencintai Romeo Zuditte hingga rela melakukan apapun untuk bisa membuat pria itu jatuh cinta. Keduanya menikah karena dijodohkan oleh orang tua Casandra karena ingin membalas budi pada pria itu.

Namun, Romeo tidak pernah mencintai Casandra dan terpaksa menikahi wanita itu karena tuan Jefri Masahiro.

Setelah Tuan Jefri meninggal di usia pernikahan mereka yang ke 7, Romeo membawa wanita lain yang bernama Alice kerumahnya dan mengatakan pada Casandra akan menikahinya.

Casandra tahu jika Alice bukanlah wanita baik, dia juga ingin menyingkirkan Cassandra dari kehidupan Romeo dan menjadi satu-satunya wanita untuk pria itu.

Setelah dia mati ditangan suaminya, Casandra ternyata di beri kesempatan kedua untuk hidup lagi. Apakah kali ini dia akan mengubah jalan hidupnya dan membalas dendam pada orang-orang yang telah menyakiti nya?

Masukin Rak favorit supaya ada notif kalau up. 🤗

...*...

...*...

...*...

Scroll ke bawah 🤗🤗🤗

**

**

Arlan memasuki sebuah kamar kosong tanpa memerdulikan panggilan Laura. Ia langsung menutup pintu dengan membanting kasar sebelum wanita itu ikut masuk. Kemudian menguncinya dari dalam. 

“Mas, buka pintunya! Aku mau bicara!” teriak Laura dari luar sambil mengetuk pintu berulang kali. “Buka pintunya, Mas!” 

Bukannya peduli, Arlan malah membaringkan tubuhnya di ranjang. Menutup kepala dengan bantal demi mengamankan pendengarannya dari teriakan wanita menyebalkan itu. Rasa sesal merasuk tanpa dapat dikendalikan. Karena cemburu terhadap Mario ia sampai tega menyakiti Maysha dan hampir menodai janji yang pernah diucapkannya tiga tahun lalu. 

Beberapa menit suara panggilan Laura masih terdengar walau samar-samar. Arlan baru melepas bantal yang digunakan untuk menutup kepalanya saat meyakini Laura sudah menyingkir dari kamar itu. 

Saat suasana lebih tenang, pikiran Arlan kembali tertuju kepada Maysha. Ia meraba bibirnya dengan jari. Sensasi manisnya bibir Maysha masih tertinggal di sana. Sebagai lelaki normal yang memiliki hasr@t pikiran Arlan menjelajahi tubuh Maysha lebih jauh. Kulitnya yang halus, aroma tubuhnya yang memanjakan benar-benar menjadi candu. Belum lagi bagian dada yang sempat ia sentuh secara paksa. Terasa kenyal dan padat. 

Ah, tidak! Tubuhnya seketika memanas. Ia bangkit dan beranjak menuju kamar mandi. Pandangannya meneliti kamar kecil tersebut hingga menemukan sabun cair di sudut wastafel. 

“Hufft!” Arlan mendesahkan napas panjang. ^_^

**

** 

Pagi ini Arlan terbangun lebih awal. Demi menyegarkan tubuhnya ia melakukan olahraga pagi dengan berlari kecil di sekitar taman rumahnya yang luas. Selepas berolahraga, ia memasuki rumah dan menuju dapur. Niatnya untuk minum sekaligus melihat Maysha. 

Biasanya sepagi ini Maysha sudah berada di dapur untuk membuat sarapan. Tetapi, setibanya di sana tidak tampak Maysha. Hanya Bik Wiwin seorang yang sedang meletakkan semangkuk bubur, beberapa potong buah dan segelas air putih pada nampan. 

“Maysha di mana, Bik?” tanyanya, sambil membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebotol air mineral. 

“Non Maysha masih di kamar, Den. Sedang tidak enak badan. Tadi saya periksa badannya hangat,” jawab wanita itu. 

Sontak saja Arlan tersentak. Bola matanya langsung tertuju pada nampan di meja, yang ditebak Arlan akan dibawa Bik Wiwin ke kamar Maysha. Ia pun sudah dapat menebak bahwa Maysha sampai sakit akibat perbuatannya semalam dan Arlan merasa sangat bersalah. 

“Tunggu!” Baru saja Bik Wiwin hendak melangkah dengan membawa nampan, Arlan sudah memanggil. Wanita itu menoleh sejenak. 

“Iya, Den?” 

“Biar saya saja yang bawakan sarapannya,” pintanya. Bik Wiwin pun langsung menyerahkan nampan tersebut ke tangan sang majikan. “Oh ya, tolong pindahkan semua pakaian saya yang ada di kamar Laura ke kamar ujung.” 

Bik Wiwin hanya menatap heran, tetapi tak lantas mengeluarkan pertanyaan dari mulutnya. Apalagi setelah mampu menebak bahwa suasana hati sang majikan sedang buruk. 

“Baik, Den. Saya kerjakan sekarang.” 

“Oke.” 

Arlan langsung beranjak menuju kamar atas dengan membawa sarapan untuk Maysha. Sebelum masuk ke kamar, ia memutuskan untuk mengintip terlebih dahulu. Maysha tampak berbaring dalam posisi membelakangi dirinya. Membuat Arlan segera masuk dan meletakkan menu sarapan ke atas meja. 

Ia melirik ke ujung tempat tidur di mana kemeja miliknya yang semalam tertinggal di kamar itu teronggok bersama pakaian Maysha yang sobek. Rasa bersalah semakin terasa menusuk ke hati tatkala ia menatap wajah Maysha yang masih terpejam. Wajah wanita itu tampak pucat, kelopak matanya sembab. Mungkin ia habis menangis dalam waktu yang lama. 

Arlan memilih duduk di tepi pembaringan dan mengelus puncak kepala wanita itu. Membenamkan ciuman di kening berulang-ulang. 

“Maafin aku, Bee,” bisiknya pelan. 

Perlahan Maysha mulai membuka mata saat merasakan sentuhan lembut pada puncak kepalanya. Sontak ia terlonjak saat menyadari keberadaan Arlan. Intuisinya dengan cepat menuntun untuk melindungi bagian dadanya dengan kedua tangan. 

Melihat ketakutan di mata istrinya itu, Arlan berusaha untuk menenangkan. “Tenang dulu. Aku tidak akan menyakiti kamu lagi.” 

Maysha terdiam. Keningnya mulai berkeringat. Tubuhnya terlihat sangat lemah. Membuat Arlan membantunya untuk duduk bersandar dan meletakkan dua buah bantal di belakang punggung. Ia terlihat lebih tenang meskipun tak berucap sepatah kata pun. 

“Aku bawa sarapan buat kamu. Mau aku suapi?” 

Maysha masih diam. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya. 

“Bee ....” 

Mendengar panggilan itu, Maysha mendongak. Ia sempat terheran menatap suaminya. Sejak semalam sudah dua kali Arlan memanggilnya dengan sebutan ‘Bee’. 

Apakah ia sudah mengingat sesuatu? Ah, tidak mungkin. Sebelumnya Arlan sudah pernah memanggilnya dengan sebutan itu secara refleks. 

Arlan meraih tangan Maysha dan menggenggamnya. "Aku minta maaf kalau selama ini aku sudah berbuat tidak adil kepada kamu."

Maysha terpaku. Meskipun hatinya sedang dipenuhi rasa sakit, setidaknya sebagai istri ia berharap Arlan sudah mengingat dirinya. "Apa kamu sudah bisa mengingat aku?"

Untuk beberapa saat Arlan terdiam menatap wanita itu. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Diamnya Arlan pun kembali mengukir rasa kecewa di hati Maysha.

“Aku akan makan sendiri. Tolong kamu keluar dulu, Mas.” 

Tak mengindahkan permintaan Maysha, Arlan malah semakin mendekatkan tubuh mereka. Bila perlu ia akan menjadi jamur yang terus menempeli tubuh Maysha. 

Tetapi ketukan pada pintu mengalihkan perhatian keduanya. Arlan segera beranjak untuk membukanya. 

“Den ....” Bik Wiwin ada di ambang pintu dengan wajah takut-takut. 

“Kenapa, Bik?” 

“Saya sudah ke kamar Non Laura. Tapi Non Laura melarang memindahkan pakaian Den Arlan.” 

Kekesalan terlihat jelas di mata Arlan. Ia akhirnya menutup pintu kamar Maysha. “Ya sudah. Tunggu sebentar.” 

Arlan melangkah menuju kamar Laura. Begitu masuk Laura langsung menyambutnya dengan pelukan. 

“Minggir!” Arlan mendorong wanita itu hingga terhempas ke tempat tidur.

“Kamu sebenarnya kenapa sih, Mas? Kamu tidak pernah sekasar ini sama aku!” Laura kembali terheran dengan Arlan yang baginya sangat kasar.

"Untung kamu sedang hamil. Kalau tidak sudah kucekik!"

Sepasang mata Laura membulat. Tatapan Arlan yang tajam membuat seluruh tubuhnya meremang. 

Tidak! Apa jangan-jangan Mas Arlan sudah ingat sesuatu?

...****...

1
Muna Junaidi
Hadirrrrr
frida
👍👍👍👍👍👍
frida
dokter Allan dapat menantu yang lebih somplak dari dirinya
frida
ya Allah terimakasih othor hiburan nya 😁😁😂😂😂😂
frida
aku kok nggak bisa buka postingan di Ig nya othor, apa kena blokir ya
frida
othol iloveyou 😂😂😂
Renie Antieka
udh lupa thor bca kisah alan ank msh paud klo g salah🤣🤣
Rahayu Lestari
Luar biasa
Maryami
thor maaf aku bacanya loncat loncat, aku baru mau baca serius ketika novelnya tamat🙏🙏🙏, aku udh rawon kemana mana balek ke ingat aku suamiku belum juga tamat🙏🙏🙏🙏
Maryami
aku dah baca thor tp dah tua cepat lupa🤭🤭🤭🤭
Maryami
ustri jahannam
Maryami
yesssss
Cinta Rodriques
kasihan bangettt siarlan
Fransisca Olivia Tambunan
mantaaaaaaaaaffffffffffff
Prihatindwirahayu
thor aq tuh udah baca sampe 2x tak kira sdh up. pdhl udah lama bgt. cerita nya bagus lho Thor kenapa gak di up lagi
Salsa Billa
Assalamualaikum,,,hadir dikom kmbali KK hehe sdh berapa tahun KK fakum selama KK fakum pembaca setiya sprti q cuma bisa mengulang dan kmbali mengulang,masih ada harapan kah KK kmbali membuat karya"baru kmbali,q setiya menunggu mu KK😭
Kadek Bella: lanjut thot
Cha Cha: othornya sibuk di lapak sebelah sepertinya🙈
total 2 replies
Maryami
msh bisa dipakai u pote
Maryami
aku blm baca thor, nunggu tamat dulu, tp bintang lima udh km ksh jrn msh orgoing
Maryami
walau blm baca jasih bontang aja dulu krn nengong enak ni cerita, smg endingnya bahagia
Nenie Chusniyah
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!