Mikayla seorang gadis berumur 20 tahun yang memiliki kelebihan diantara perempuan lainnya, ia bisa mengeluarkan asi dari dadanya dan itu suatu anugrah untuk nya, karna dengan begitu ia bisa menyumbangkannya untuk bayi-bayi yang ada dipanti asuhan yang tak jauh dari rumahnya, yang memang hanya untuk membeli susu formula saja terkadang tidak bisa, maka dari itu ia sangat bersyukur bisa membantu dipanti asuhan tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima Tawaran Sandra
Kay masih berdiri mematung dihadapan meja Sandra, gadis itu terlihat masih sedikit syok dengan apa yang baru saja ia dengar barusan.
'' Bu, tapi kenapa saya dipecat? apa saya melakukan kesalahan direstoran ini?'' tanya Kay, suaranya terdengar sedikit bergetar, bagai mana jika dirinya diberhentikan dari kerjaannya, apa yang akan ia katakan pada ibunya, karna hanya gaji dari restoran ini lah harapan mereka untuk menyambung hidup nya dan ibu kesayangannya.
'' Siapa yang memecat kamu?'' tanya Sandra, wanita itu menatap kearah gadis yang terlihat murung karna merasa dirinya baru saja dipecat.
'' Maksud bu Sandra, saya tidak jadi dikeluarkan dari restoran ini?'' tanya Kay sambil menatap Sandra penuh harap.
'' Lebih baik kamu duduk dulu memangnya tidak capek terus berdiri disana?
'' Baiklah bu.'' jawabnya sambil melangkah menuju kursi yang ada dihadapan Sandra, tepatnya disbrang meja kerja Sandra.
Sebenarnya saya menyuruhmu berhenti bekerja disini, karna ingin memintamu untuk bekerja dirumah saya, maksud nya, saya ingin kamu hanya fokus jadi ibu asi baby Al, dengan begitu kebutuhan anak saya akan kebih terpenuhi, dan saya juga tidak akan terlalu was-was jika suatu saat baby Al menangis karna stok asinya habis, karna jujur saja ya Kay, semenjak anak saya minum asi milikmu itu, dia lebih aktif dan stok asi yang kami simpan takut nya tak cukup.'' jelas Kay
'' Tapi bu, saya....,,
'' Kamu tenang saja Kay, saya akan membayarmu dua kali lipat dari gajimu direstoran ini, saya harap kamu bersedia.'' ucap Sandra.
'' Apa boleh saya memikirkan ya terlebih dahulu bu?
'' Baiklah, tapi saya sangat berharap kamu mau menerimanya Kay.'' ucap Sandra lagi
'' Baiklah kamu boleh melanjutkan aktivitasmu sekarang.''
'' Kalau begitu saya permisi dulu.'' setelah itu Kay langsung krluar dari ruangan Sandra. Gadia itu berjalan dengan gontai keluar dari ruangan tersebut
Bagai mana ini, apa yang harus aku lakukan? bu Sandra sangat berharap padaku, gajinya juga lumayan besar, tapi itu artinya aku akan setiap hari dong bertemu mas Wildan, dan otomatis aku juga melihat dia dan bu Sandra bersama.
Batinnya lesu
'' Kay loe kenapa lesu gitu mukanya? emangnya bu Sandra manggil loe buat apa?'' tanya Seli penasaran
'' Bu Sandra ingin gue berhenti bekerja,'' jawab Kay
'' Whaat? Serius loe? emangnya kenapa? apa loe ada buat salah sama dia?
'' Entahlah Sel, gue bingung.'' jawab Kay, gadis itu duduk disalah satu kursi yang berada disamping dapur, diikuti Seli setelahnya.
'' Cerita sama gue Kay, sebenarnya apa alasannya bu Sandra memecat loe?
'' Sebenarnya sih bukan dipecat Sel, tapi bu Sandra pengen gue pindah kerja dirumahnya.''
'' Hah? maksudnya bu Sandra pengen loe jadi pembokat dirumahnya?'' tanya Seli tak percaya
'' Bukan jadi pembokat juga kali Sel, loe kan tau kalau asi gue dikonsumsi sama anaknya bu Sandra dan mas Wil, maksud gue pak Wildan, dan dia mau gue bekerja hanya sebagai ibu asi dari putranya itu, bahkan dia menjanjikan gaji dua kali lipat dari bekerja disini.'' jelas Kay, Seli memang sudah tau kalau selama ini asi yang disumbangkannya pada seorang bayi itu adalah anak dari Sandra dan Wildan.
'' Gaji nya sih oke kalau dua kali lipat, mending loe terima aja Kay, kan lumayan bisa bantuin ibu loe buat modal bikin jualan kue, bukannya ibu loe kepengen buka warung ya buat sarapan pagi?'' tanya Seli, Kay terlihat berpikir, memang benar satu bulan yang lalu bu Sri mengungkapkan keinginannya untuk membuka warung didepan rumah, dan Kay ingin sekali mewujudkan keinginan ibunya itu, namun belum ada modal, dan sekarang ada yang menawarinya pekerjaan dengan gaji yang lumayan besar kenapa ia harus berpikir ulang untuk menerimanya, pikir Kay
'' Apa menurut loe gue harus terima pekerjaan ini Sel?
'' Ya ialah Kay, demi ibu loe, bukannya loe bilang loe itu pengen banget ngebahagiain nyokap loe? jadi gue rasa gk ada salahnya kan loe terima, tapi apa loe yakin cuma jadi ibu asi anaknya doang disana?'' tanya Seli tersenyum penuh arti
'' Maksud loe?
'' Ya mana tau kan kan jadi ibu asi bapaknya juga.'' gurau nya sambil terkekeh
'' Sialan loe Sel, bisa-bisa bu Sandra ngamuk jika sampai gue ngasih asi gue sama lakinya.'' jawab Kay sambil terkekeh pelan.
'' Tapi menurut loe apa gue harus bilang sama Rudi tentang masalah ini?'' tanya Kay
'' Harus dong Kay, dia kan udah jadi pacar loe sekarang.''
' Tapi apa alasan yang pas buat jelasin sama dia Sel? gk mungkin kan gue bjlang yang sebenarnya.'' ucap Kay bingung
'' Iya juga sih, apa ya alasan yang tepat?'' ucap Seli sambil berpikir.
'' Oya gue tau, loe bilang aja kalau loe disuruh bu Sandra pindah kerja buat jagain anak nya dia, ya tapi alasannya jangan loe bilang.'' ucap Seli
'' Gitu ya? yaudah deh.'' jawab Kay
*
*
*
Pagi ini Kay melakukan kegiatan seperti biasa, namun pagi ini ia tak berangkat bekerja kerestoran lagi, karna Kay sudah memutuskan akan menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh Sandra, dan bu Sri juga sudah mengetahuinya, wanita paruh baya itu menyerahkan semuanya keputusan pada putrinya itu, jika itu memang kehendaknya maka bu Sri tidak akan melarangnya, selagi itu baik.
'' Kay, Kay coba keluar sebentar nak ini ada yang cariin kamu.'' panggil bu Sri.
'' Iya bu sebentar.'' jawab Kay yang memanng masih berada dikamar.
'' Ya bu ada a--pa??'' tanya Kay pelan saat matanya melihat dua orang yang sangat ia kenali.
'' Bu Dewi? ibu disini? tanya Kay tak menyangka jika wanita paruh baya itu datang kerumahnya, pandangan Kay pun langsung jatuh pada anak yang berada didalam gendongan bu Dewi, siapa lagi kalau bukan baby Al, bayi itu tersenyum saat melihat Kay ada dihadapannya.
'' Kayla, sepertinya baby Al sudah sangat mengenali kamu.'' ucap bu Dewi
'' Iya bu, sini bu biar saya gendong baby Al nya.'' ucap Kay sambil meraih baby Al dari gendongan bu Dewi.
'' Hallo sayangnya tante, duuh ganteng banget sih cayang tante.'' Kay mencoba mengajak baby Al bicara, sedangkan bu Dewi dan bu Sri hanya tersenyum mendengarnya.
'' Sepertinya cucu ibu sangat menyukai Kay ya?'' ucap bu Sri sambil terus memperhatikan interaksi putrinya dan baby Al
'' Iya bu, biasanya cucu saya itu dengan orang asing pasti langsung nangis kalau digendong, ini sama Kayla tidak, mungkin karna udah ada ikatan batinnya kali ya mereka, dan mungkin cucu saya itu tau jika Kay adalah ibu asinya.'' jelas bu Dewi
'' Iya mungkin juga.'' jawab bu Sri
'' Oya bu Sri, saya dengar dari Kayla asi yang keluar dari dada nya itu sudah sejak dari dia berumur 17 tahun ya?'' tanya bu Dewi, mendengar pertanyaan itu bu Sri sempat terkejut, karna ia pikir tak ada yang mengetahui hal tersebut.
'' Iya bu, begitulah dokter bilang jika Kay kelebihan hormon, yah saya juga kuran tau rincinya seperti apa, tapi yang pasti dengan ada nya asi ini Kay bisa membantu dengan cara menyumbangkan asinya tersebut dipanti asuhan,'' ucap bu Sri, bu Dewi hanya menganggukan kepala tanda mengerti, ia tidak heran dengan apa yang dialami oleh Kay, karna dulu waktu bu Dewi masih jaman kuliah, ia juga mempunyai teman yang sama seperti Kay, yaitu memiliki asi walaupun masih gadis.
'' Oya bu saya mau tanya, apa nak Wildan tau jika Kay memiliki asi bukan karna Kay sudah memiliki bayi?'' tanya bu Sri
'' Sepertinya dia tidak tau,'' jawab bu Dewi
'' Memang nya kenapa bu?'' Sambung nya lagi
'' Kemarin nak Bisma sempat bertanya sama saya, apa Kay memiliki suami dan juga memiliki bayi, namun saya bingung menjawabnya dan akhirnya saya hanya bisa diam saya takut Kay malu jika banyak orang yang tau jika dirinya memiliki asi, tapi belum pernah memiliki suami dan juga bayi, pasti orang akan bertanya-tanya, dan sebenarnya saya takut sekali akan hal itu, karna pasti pikiran mereka akan langsung buruk pada Kay, tapi gk mungkin juga kan saya dan Kay menjelaskan pada mereka satu persatu alasan yang sebenarnya.'' jelas bu Sri
Bersambung