Mantan Suami

''Istri kamu terkena tipes, mungkin pola makan nya tidak terlalu di perhatikan.'' Ucap Om Herman, setelah lima menit keheningan melanda ruangan tersebut.

''Tipes, '' Ulang Arka. ''Kenapa sampai sekarang belum sadar, ?'' Tanya Arka, dengan mengecup punggung tangan istri nya beberapa kali.

''Panas nya terlalu tinggi, itu membuat nya tak sadar. Selama satu jam belum ada perubahan bisa jadi di bawa ke ruang ICU.'' Jelas nya.

''Kamu tenang saja, dia akan baik-baik aja, dia hanya butuh beristirahat.'' Hibur nya.

''Kenapa kamu kemarin tidak mengambil cuti honeymoon? Biar cepat dapat momongan. '' Goda Om Herman, mencoba mengalihkan pikiran ponakan nya dari Yolla istri nya yang belum sadarkan diri.

''Mau nya sih gitu Om, tetapi pernikahan kita tidak seperti orang-orang yang saling mencintai. Bahkan aku aja masih bingung untuk meminta nya.'' Suara terakhir Arka semakin menghilang.

Om Herman memicingkan sebelah mata nya. ''Kamu serius, '' Tanya nya sambil menahan tawa.

''Ck,'' Arka berdecak kesal, dengan menggeleng-gelengkan kepala nya pekan.

Ceklek

''Maaf, pasien akan segera di pindahkan, '' Ucap salah satu perawat. ''Kamar VIP nya sudah siap untuk di tempati, '' Lanjut nya.

Arka menutup kembali masker nya, ''Silakan, kelamaan di UGD kurang bagus udara nya.'' Lanjut Arka dan di angguki oleh Prof Herman juga.

''Kalau begitu kami permisi dulu Dok, kami akan membawa pasien keluar dari UGD. '' Pamit nya, salah satu perawat yang sudah mengetahui, siapa dua laki-laki yang berada di dalam ruangan UGD tadi.?

Hmm

Kepergian perawat serta Yolla, dan di ikuti dua pengawal dari Mama nya. Arka melangkah besar bersama dengan Om Herman, menuju ruang ganti perawat laki-laki.

''Aku masih penasaran, saat kamu sama Yolla melakukan malam pertama,? Kira-kira siapa ya, yang mulai nya terlebih dahulu.?'' Goda kembali Om Herman.

Arka mendadak menulikan telinga, dengan pura-pura tidak mendengar nya.

''Ayolah, jangan pura-pura tidak mendengar nya. Setidaknya nya nanti setelah malam pertama kamu cerita sama Om, ya. '' Kemudian Om Herman tertawa terbahak-bahak di ruang ganti perawat.

Arka melirik sekilas Om nya yang masih tertawa senang. ''Hati-hati, nanti ada nyamuk kesasar, bisa kesedak Om.'' Sindir nya berlalu keluar dari ruang ganti.

Uhuk

Uhuk

Uhuk, ''Sialan kamu Arka, jadi kesedak saliva ku sendiri kan.'' Lirih nya, setelah tenggorokan nya kembali netral.

''Main ninggalin aku aja pula, untung ponakan kalau tidak sudah ku jemur di sinar matahari biar menjadi ikan asin, baru tau rasa. '' Gerutu nya melangkah mengikuti Arka.

''Kamu mau kemana, ?'' Tanya Arka pada Om Herman yang kini ada di belakang nya.

''Kamu mau kemana, ?'' Tanya balik Om Hernan.

''Ingin menemui istri ku, sudah sadar apa belum, ? Aku belum bisa tenang kalau istri ku belum sadar.''

''Jangan terlalu keras-keras, telinga Mama kamu banyak di sini. Apa lagi di lorong Rumah Sakit seperti ini.?'' Om Herman mengingatkan kembali.

Arka menghela nafas panjang, berlalu melihat di sekitar nya. ''Lupa, dan seperti nya di sini tidak ada yang perlu di curigai.'' Yakin Arka, karena tidak ada yang lewat bareng sama dia di lorong tersebut.

''Ok, ''

RUANG VIP YOLLA

Jemari Yolla bergerak perlahan, bersamaan dengan kedua mata mulai terbuka dikit demi sedikit. Setelah terbuka, kedua mata Yolla silau karena terkena cahaya lampu di atas nya.

Glek, Tenggorokan Yolla terasa kering, '' Haus, '' lirih nya.

Ceklek

''Apa kamu ingin minum, ?'' Tanya Arka yang baru masuk.

''Ini, '' Arka menyodorkan segelas air mineral di atas nakas.

''Apa seperti ini, tugas kamu menjaga pasien. ?'' Kesal Arka pada pengawal Mama nya itu. ''Jagain pasien itu, salah satu di antara kalian ada di dalam, bukan di luar semua nya.'' Lanjut nya.

''Kenapa tidak tuan saja yang menjaga nya. ?'' Membuat Arka kesal, ''Aku ini seorang Dokter, tugas seorang dokter hanya memeriksa pasien, bukan nungguin pasien.''

''Apa Dokter Arka juga, yang bertanggung jawab atas pasien bernama Yolla.'' Membuat Arka bungkam. ''Bukan nya Dokter Arka Dokter spesialis anak.'' Sindir bodyguard tersebut.

''Bodyguard sialan, pintar juga jawab nya, '' umpat Arka di dalam hati.

Ehem

''Aku memang bukan Dokter yang menangani Yolla saat ini. Aku tadi kesini hanya sekedar menjenguk mantan istri saja, tidak lebih.'' Jawab Arka sedikit gugup.

''Apa tidak boleh aku bersilaturahmi dengan mantan istri.? Silaturahmi itu bagus, bahkan ada dalil nya. Kalau kalian tidak tau, sini aku kasih tau. Dalil silaturahmi dan artinya penting diketahui setiap muslim. Silaturahmi merupakan salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Selain itu, silaturahmi juga memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat manusia.''

''Tuan pintar juga ilmu Agama nya, '' Puji salah satu bodyguard tersebut. ''Sayang sekali, dalil yang suka selingkuh tuan belum mengetahui nya.'' Sindir bodyguard itu kembali.

''Apa tuan belum tau, biar aku bacakan dalil nya, ?''

''Brengsek, bodyguard Mama nya ini bikin kesal aku aja, '' Umpat Arka.

''Tidak perlu, aku sudah tau. '' Jawab Arka kesal.

''Panjang bukan tuan Arka, serta hukum nya.?'' Cibir nya.

''Bahkan lebih panjang juga dosa nya, bukan begitu tuan Arka. ?'' Bertanya sambil mengejek.