Perjalanan hidup Tania yang menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya raya karena sebagai penebusan rasa bersalah.
Bukan menjadi enak hidupnya semakin tersiksa dengan mertua nya yang tidak pernah menerimanya karena dirinya berasal dari keluarga miskin
Bagaimanakah kisah selanjutnya apakah Tania akan bertahan? Atau justru memilih menyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Di meja makan
"Ma Tania besok akan ada pesta untuk semua pembisnis dan aku ingin kesana mengajak Tania" ucap Reno
Adelia langsung meletakkan garpu serta sendok dengan kasar
"Kamu apa apaan sih Reno" ucap Adelia
"Ma status Tania juga perlu di ketahui oleh semua orang" ucap Reno
"Ya tapi mama gamau mama malu kalau harus mengakui jika Tania adalah menantu mama mau dimana muka mama kalau temen temen mama tau jika menantu mama itu hanya dari keluarga miskin" ucap Adelia dengan nada tinggi
"Tania berasal dari keluarga mana itu tidak masalah yang penting dia bukan dari keluarga kriminal miskin atau kaya itu sama aja" ucap Reno
"Mama bilang gak ya enggak kalau sampai kamu berani membawa Tania ke pesta itu maka silahkan keluar dari rumah ini" ancam Adelia
"Aku gak takut ma" tantang Reno
"Reno!!" bentak Hendra dan langsung menggebrak meja makan membuat Tania dan Reno terkejut
"Papa peringatkan jangan pernah sekali kali membawa Tania ke acara pesta itu kamu mau mempermalukan keluarga kita hah!" bentak Hendra
Tania hanya bisa diam ingin sekali dia menangis namun harus dia tahan
"Jika hal itu kamu lakukan maka papa akan pisahkan kamu dengan Tania" ancam Hendra lalu pergi
Adelia menatap tajam keduanya kemudian menyusul suaminya. Hingga kini hanya ada Tania dan Reno di meja makan
"Terserah kamu mas keputusan ada di kamu tapi aku harap kamu bisa tegas aku capek selalu di sembunyikan kaya gini" ucap Tania dan langsung masuk ke dalam kamar
Reno mengusap wajahnya kasar. Dia benar benar di pusingkan dengan permintaan ini itu tuntutan ini dan itu
"Arkhhh" teriak Reno frustasi
.
.
Pagi harinya
Kini semua anggota keluarga sudah kumpul bersama di meja makan. Mereka sarapan bersama tanpa saling berbicara. Hal itu tidak jauh berbeda dari sebelum sebelumnya namun kali ini suasana menjadi lebih dingin
"Mama mau kamu bawa Hesti ke acara itu" pinta Adelia
Reno langsung mendongak dan menatap mamanya. Pria itu menghentikan makannya sejenak
"Maksud mama"
"Jangan permalukan mama dengan kamu membawa Tania ke acara pesta itu" ucap Adelia
"Ma sampai kapan aku selalu tidak diakui sebagai menantu mama sampai kapan ma" ucap Tania
"Diam kamu!!" bentak Hendra
"Kau tidak punya hak untuk berbicara di rumah ini" ucap Hendra
"Tapi aku menantu papa istri anak papa" ucap Tania dengan menahan rasa sakit hatinya
"Tapi saya tidak pernah menganggap kamu sebagai menantu saya" ucap Hendra
Tania menghentikan makannya dan langsung pergi menuju kolam renang yang ada d bagian belakang
"Tania" panggil Reno namun di hiraukan oleh wanita itu
Tania duduk di pinggir kolam dengan mencelupkan kakinya pada air. Matanya menatap lurus dengan nanar. Air matanya kembali menggenang di mata indahnya
Hatinya sakit mendengar penolakan mama dan papa mertuanya itu. Dia menantunya tapi tidak pernah di anggap
Lalu kapan dia harus di akui? Sampai kapan dia di sembunyikan? Dia bukan aib yang harus di tutup tutupi dari semua orang
Tania menunduk menyembunyikan air matanya yang menetes hingga terjatuh di kolam
"Tania" panggil Reno
Tania dengan cepat menghapus air matanya dan menatap Reno. Pria itu duduk mensejajarkan dengan posisi tubuh Tania
Tangan Reno terulur untuk menghapus air mata istrinya itu
"Maafin aku tapi kamu jangan nangis ok jangan terlalu di pikirin inget ada baby disini yang harus di jaga" ucap Reno dengan mengusap perut Tania
Tania hanya diam tak bergeming percuma dia bicara bukankah dia tidak punya hak bicara di rumah ini