Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27. Menangkap April
"Berhenti !" titah juragan Sofyan tiba-tiba saat melihat sosok gadis yang tidak asing dan sedang dicarinya selama ini.
Mobil berhenti dengan mendadak, membuat juragan Sofyan dan semuanya terjingkat ke depan.
"Sialan, kamu ingin membunuhku ya ?" umpat juragan Sofyan pada anak buahnya yang menyetir.
"Maaf juragan, habisnya juragan yang menyuruh berhenti, ya aku rem mendadak.
"Kalian lihat, gadis itu ?" tunjuk juragan Sofyan yang berjalan anggun dipinggir pagar taman.
Mata keduanya anak buahnya menoleh mengikuti arah yang ditunjuk oleh juragan mereka.
"Lihat, juragan, memangnya ada apa dengan gadis itu, apa juragan menyukainya ?" tanya anak buahnya yang belum menyadari kalau yang ditunjuk oleh juragan mereka adalah gadis yang sedang mereka cari.
"Bodoh, apa mata kalian udah buta, kalian tidak mengenal gadis itu ?" maki juragan Sofyan kesal pada kedua anak buahnya yang tidak mengenali April yang sedang berjalan kearah penjual ice cream.
"Tidak juragan, mata kami masih bagus, masih bisa melihat dengan jelas." Jawab anak buah juragan Sofyan yang membuat juragan Sofyan semakin murka pada mereka.
"Kalau mata kalian tidak buta kenapa Tidka bisa melihat kalau gadis itu orang yang kita cari, dia April, anak si Alan." Ujar juragan Sofyan dengan gigi yang gregetan.
"Apa ?" kedua anak buah juragan terkejut saat juragan Sofyan mengatakan kalau gadai itu adalah April yang mereka cari.
"Keluar, cepat tangkap dia, jangan biarkan dia lolos kali ini, aku akan menikahinya !" titah juragan Sofyan pada kedua anak buahnya.
Kedua anak buah juragan Sofyan langsung turun, mereka bergegas menghampiri April yang sedang berjalan.
April yang tidak menyadari kalau dirinya akan ditangkap oleh kedua anak buah juragan Sofyan, dia hanya berjalan santai.
"Hahaha, akhirnya kami bisa menangkap mu lagi." Ujar anak buah juragan Sofyan setelah memegang tangan April.
April tersentak kaget, dia melihat ke wajah orang yang menangkapnya, betapa takutnya April saat melihat kedua orang yang menangkapnya adalah anak buah juragan Sofyan.
"Ka, ka, kalian." April sungguh terkejut dan takut, bisa dirasakan dari degupan jantungnya.
"Kamu sudah tidak bisa lari dari kami, ayo ikut kami, juragan kamu sangat ingin menikahi mu." Ujar anak buah juragan Sofyan.
"Aku tidak mau, lepaskan aku, aku tidak mau, aku sudah menikah, suamiku lebih baik dan tampan dari juragan kalian yang tua itu, lepaskan aku." April mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman tangan anak buah juragan Sofyan.
Tapi anak buah juragan Sofyan tidak melepaskan cengkeramannya, dia menarik April ke mobil.
"Tolong, tolong, tolong aku." April berteriak minta tolong, akan tetapi anak buah juragan Sofyan membungkam mulut April sehingga membuat April tidak lagi bisa berteriak.
Tidak jauh dari tempat itu, seorang wanita paruh baya langsung berdiri saat mendengar ada suara yang meminta tolong.
"Siapa yang meminta tolong, aku merasa familiar dengan suara itu." Gumam wanita paruh baya yang tidak lain adalah Bu Lusi.
Bu Lusi mencoba mengingat suara itu, tiba-tiba dia langsung tersentak saat mengingat kalau suar itu adalah suara menantunya.
Bu Lusi langsung berlari ke kerumunan orang yang hanya menyaksikan kedua anak buah juragan Sofyan membawa paksa April.
Sampai di kerumunan, Bu Lusi terkejut saat melihat menantunya ditarik paksa oleh dua orang lelaki bertubuh tegap yang tidak dia kenal.
Dengan sigap Bu Lusi langsung mengejar kedua anak buah juragan yang membawa menantunya.
"Lepaskan dia, kamu mau bawa kemana menantuku ?" tanya Bu Lusi saat sudah dekat dengan kedua anak buah juragan Sofyan.
Kedua lelaki itu langsung berhenti, sedangkan April langsung menyebut nama mertuanya.
"Ibu." April terlihat ketakutan. "Kamu tenang nak, ada Ibu." Ujar Bu Lusi meminta April menantunya agar tidak panik.
"Lepaskan menantuku !" titah Bu Lusi dengan tatapan tajam seperti ingin membunuh pada kedua anak buah juragan Sofyan.
"Hahaha, hei nenek tua, jangan ikut campur, lebih baik kamu pergi, kami tidak akan memukul orang tua apalgi wanita." Ledek anak buah juragan Sofyan.
"Aku tidak akan pergi, sebelum kalian melepaskan menantuku." Bu Lusi sama sekali tidak takut pada kedua lelaki yang memaksa menantunya.
"Menantimu, siapa menantimu, dia calon istriku." Ujar juragan Sofyan yang sudah turun dari mobil dan mengambil alih memegang April.
"Bukan, aku bukan calon istri anda kakek tua, aku sudah menikah, suamiku pasti tidak akan melepaskan kalian." April mencoba menggigit tangan juragan Sofyan.
Karena kesakitan digigit oleh April, juragan Sofyan marah, dia hendak menampar April, namun tangannya berhenti di udara saat Bu Lusi mengatakan. "Jangan berani menampar menantuku." Cegah Bu Lusi.
"Gadis ini calon istriku, aku bebas melakukan apa saja, lebih baik kamu jangan ikut campur." Ujar juragan Sofyan.
"Dia bukan calon istrimu, dia menantuku, kamu sadar diri, sudah tua masih mau dengan gadis seperti menantuku, kamu sudah bau tanah." Ledek Bu Lusi.
Mendengar ledekan Bu Lusi, juragan Sofyan jadi berang, wajah juragan Sofyan memerah karena amarah.
"Tajam sekali mulutmu, sepertinya kamu sudah bosan hidup, kalian hajar dia ?" titah juragan Sofyan pada anak buahnya.
Anak buah juragan Sofyan langsung menghajar Bu Lusi, namun keduanya tidak bisa menyentuh Bu Lusi.
Bu Lusi menangkis semua serangan kedua anak buah juragan Sofyan, tapi kedua lelaki itu tidak menyerah, keduanya masih ingin melumpuhkan Bu Lusi.
Bu Lusi yang sudah tidak sabar dan bermain-main, dia menyerang balik kedua anak buah juragan Sofyan, hingga membuat kedua lelaki itu jatuh dijalan.
Juragan Sofyan terkejut melihat anak buahnya tergeletak dijalan. "Bangun, kalian tidak bisa diandalkan, dengan wanita tua saja kalian kalah." Umpat juragan Sofyan tidak tau kalau Bu Lusi mertuanya April pemegang sabuk hitam.
"Sekarang giliran mu, tua bangka," Ujar Bu Lusi berjalan kearah juragan Sofyan.
juragan Sofyan ketukan, dia hanya mengandalkan kedua anak buahnya, kalau dia sendiri tidak bisa apapun.
Melihat Bu Lusi semakin dekat, juragan Sofyan langsung melepaskan April, dia mendorong April sehingga jatuh ke pelukan Bu Lusi.
Juragan Sofyan langsung masuk kedalam mobilnya, begitupun dengan kedua anak buahnya.
Juragan Sofyan langsung lari bersama kedua anak buahnya yang babak belur.
"Kamu tidak apa-apa ?" tanya Bu Lusi khawatir kalau April ada apa-apa.
April menggeleng cepat, dia memeluk mertuanya itu, sudah dua kali mertuanya menolong dirinya.
April mengakui kalau mertuanya sangat pandai berkelahi, April sangat kagum pada mertuanya, di mata April Bu Lusi adalah pahlawannya.
Juni yang ingin segera Samapi di taman, dia harus bersabar karena kemacetan dijalan membuatnya terlambat Samapi di taman.
"Sial, kenapa bisa macet, istriku, Ibu, semoga kalian tidak apa-apa,." Gumam Juni berharap istri dan Ibunya tidak apa-apa.
Bersambung.
tapi thor jangan tamat dulu dong..
Saran az y thor klo bisa yg lbh menantang sedikit atau misteri" gtu pasti seru..
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu