"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
curhat nihh ceritanya
Sampai di kamar nicolas.
"wahhh kamar kamu bagus ya.. Rapi banget" ucap lea takjub dengan dekorasi kamar nicolas yang sangat unik.
Nicolas hanya menanggapinya dengan tersenyum.
"ya udah yuk kita mulai belajarnya?" ajak nicolas.
"iyaaa" jawab lea.
Selama belajar, lea mengerjakan soal dengan baik.
Nicolas menatap lea yang tengah serius mengerjakan tugas.
"kau bilang.. Masih trauma kan?" tanya nicolas.
lea sontak terkejut karena nicolas tiba tiba bertanya di tengah mereka sedang mengerjakan tugas.
"ya.. tentu saja" jawab lea dengan jujur.
"mau ga ku ajari beberapa teknik dasar membela diri?" tanya nicolas.
Lea sontak teringat saat nicolas bisa mengalahkan kedua teman daniel dengan mudah, padahal lea mati matian bertahan bahkan di pukuli saat itu.
"bolehkah?" tanya lea.
"tentu saja.. kita tutup dulu bukunya, ayo kita ke belakang" ajak nicolas.
Lea hanya mengangguk patuh, mengikuti nicolas menuju belakang rumahnya yang terdapat sebuah taman yang indah dengan pemandangan kolam renang yang luas.
"rilekskan tubuhmu" ucap nicolas mebuat lea seketika agak gugup karena terpesona dengan apa yang ada di depan matanya.
"wahhh kolamnya bagus ya?" ucap lea senang.
"kau mau belajar ga?" tanya nicolas dengan ekspresi datarnya.
"ya mau lahhh" jawab lea segera menoleh ke arah nicolas.
"fokus, lihat dan ikuti gerakan ku" perintah nicolas.
Lea hanya mengangguk.
Lea agak kesulitan untuk mengikuti gerakan nicolas, ia terlihat kaku karena masih pemula.
Nicolas berdiri di belakang lea, mengarahkan tangan lea, bukanya fokus lea malah gugup karena terlalu dekat dengan nicolas, bahkan lea bisa merasakan hangat tubuh nicolas.
"lea? Fokus!" ucap nicolas.
"baik..baik" ucap lea terkejut.
nicolas dengan sabar mengajari lea gerakan dasar untuk bertahan dari serangan, namun lea karena dasarnya sangat feminime ia kesulitan untuk mengikuti arahan dari nicolas.
"seriuslah? Kenapa kau terlihat bermain main?" tanya nicolas sedikit kesal karena lea terus melakukan kesalahan.
"aku sudah serius ini, ayo lakukan lagi?" mohon lea.
Nicolas hanya menghela nafas dan kembali mengajari lea.
Beberapa saat kemudian.
"cukup untuk hari ini" ucap nicolas.
"kau tidak marahkan? Aku memang sangat payah" ucap lea sambil cemberut.
"enggak, ayo kita masuk" ajak nicolas sambil merangkul lea.
Mereka kembali masuk kedalam rumah, lea tengah duduk di ruang tamu sambil mengipasi dirinya karena sedikit gerah setelah belajar bela diri.
"minumlah" ucap nicolas datang sambil membawa dua jus dan menaruhnya di meja.
Lea dengan cepat langsung meneguk jus itu karena sangat kehausan.
"pelan pelan" ucap nicolas dengan sedikit tersenyum.
"aku haus sekali" ucap lea setelah menghabiskan jus itu dengan satu tegukan.
"kau sudah merasa lebih baik?" tanya nicolas tiba tiba.
"lebih baik?" tanya lea bingung.
"kau tadi terlihat sangat tegang dan banyak pikiran" jawab nicolas.
"mm.. ya lumayan" jawab lea ragu.
"apa terjadi sesuatu?" tanya nicolas heran.
"itu..aku sulit mengatakannya padamu" ucap lea.
"tidak apa, kalau tidak mau cerita" jawab nicolas.
Lea terdiam sambil menatap nicolas, ia berfikir apakah ia boleh bercerita kepada nicolas.
"kau tau.. Aku berpacaran dengan felix" ucap lea tiba tiba.
"yaaa, aku tau" jawab nicolas sambil mengangguk.
"aku pernah bilang kan padamu, bahwa mathias itu temanku dari kecil, aku tidak pernah tau jika dia punya adik, dan parahnya lagi mereka tidak dalam hubungan yg baik" terang lea.
"yaaa" jawab nicolas lagi.
"mathias menyukaiku" ungkap lea.
Nicolas terlihat tidak terkejut dengan ungkapan lea.
"terus gimana dong?" tanya nicolas.
"aku disini awalnya tinggal dengan elsa, sampai akhirnya aku bertemu lagi dengan mathias, dia menawariku tempat tinggal, dia juga memberiku pekerjaan, selama ini aku sangat kesulitan mencari pekerjaan, jadi aku menerimanya saja karena aku sangat butuh itu" terang lea.
nicolas hanya mengangguk seolah paham dengan situasi yang di hadapi oleh lea.
"memangnya keluargamu kemana sampai kau harus bekerja?" tanya nicolas.
"aku sendirian, ibuku sudah meningal dan ayahku entah pergi kemana" ungkap lea.
"kau pasti sangat kesulitan" ucap nicolas sedikit terkejut dengan ungkapan lea.
"ya.. Tidak semua orang beruntung di dunia ini termasuk aku" ucap lea merasa sedih.
"jadi kau sangat bergantung pada mathias?" tanya nicolas.
"ya... Aku jadi bingung, karena dia menyukaiku sedangkan aku punya felix" ucap lea merasa bingung dengan situasinya.
"apa kau juga menyukai mathias?" tanya nicolas.
"aku.. Tidak tau, hanya saja aku sulit untuk jauh darinya" jawab lea.
"itu sangat rumit lea" jawab nicolas.
"ya begitulah, tapi jangan beri tau siapapun soal ini" ucap lea.
"iyaa, lagian apa aku terlihat seperti orang yang suka bicara pada orang lain?" tanya nicolas.
"tidak sihhh" jawab lea.
"kita masih muda lea, jangan termenung dengan hal yang tidak berguna, kedepan tidak ada yang tau, kau harus percaya pada dirimu sendiri, dan kalau bisa jangan bergantung pada orang lain" ucap nicolas.
"ya... Aku rasa juga begitu" jawab lea.
"jalani saja apa yang menurutmu baik, karena ini hidupmu" ucap nicolas.
"kau bijak sekali, seperti guru saja" ucap lea sedikit tertawa.
"aku serius tau" ucap nicolas.
"tapi.. Dengan situasi seperti ini akan sangat sulit untukku membuat pilihan" ucap lea.
"apa kau masih bekerja dengan mathias?" tanya nicolas.
"tidak.. Dia tau aku kesulitan mengatur jadwal.. Jadi aku sudah tidak bekerja lagi.. Tapi dia tetap memberiku uang bulanan" jawab lea.
"aku mengerti" jawab nicolas sambil mengangguk.
"mengerti apanya?" tanya lea bingung.
"aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku menyukai seseorang" jawab nicolas.
"kalian sangat kaya, wajar jika kalian berfikir itu hal yang biasa, kau mana tau rasanya berada di posisiku" ucap lea merasa sedih.
"apa kau sangat mencintai felix?" tanya nicolas tiba tiba.
"ya.. Tentu saja" jawab lea.
nicolas hanya mengangguk angguk.
"apa yang membuatmu yakin dengan felix?" tanya nicolas.
"aku menyukainya, sesimpel itu" ucap lea.
"bagaimana jika suatu saat kau tidak menyukainya lagi?" tanya nicolas membuat lea terdiam sejenak sambil berfikir.
...
"kita pacaran karena saling menyukai, aku sangat menyukainya jadi aku rasa aku akan terus menyukainya, tapi kalau dia berubah pikiran aku bisa apa?" jawab lea.
"kenapa kau pasrah sekali?" tanya nicolas.
"apa kau akan menyukaiku jika aku menyukaimu?" tanya nicolas membuat lea sedikit terkejut.
"apa maksudmu?" tanya lea bingung.
"ceritamu itu terdengar kau mau mau saja jika orang lain menyukaimu" ucap nicolas.
Lea terdiam, memang benar apa yang di katakan oleh nicolas, lea seperti wanita yang tidak punya prinsip.
"jadi aku harus bagaimana?" tanya lea bingung.
"kenapa kau malah bertanya padaku? Aku juga bingung tau.. dengan situasimu saat ini" jawab nicolas.
"kedengarannya sangat konyol ya?" tanya lea.
"iya, konyol sekali.. Tapi itu fakta yang kau alami" jawab nicolas.
"ishhh kau ini tidak memberiku solusi" ucap lea mulai merasa kesal.
"ga ada solusi, ini jalan buntu" jawab nicolas sambil memonyongkan bibirnya seolah ia kesal.
"apa sihhh kok jadi kesel gitu?" tanya lea sedikit tertawa melihat nicolas seperti itu.
Nicolas benar benar pusing dengan cerita lea, tapi itulah kenyataannya, lea tak bisa memilih diantara mathias dan felix.