Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!
---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Gandhi menginjak remnya mendadak hingga membuat tubuh Chaca terdorong ke depan.
"Om! Bisa bawa mobil nggak sih?" pekik Chaca kesal. Deguban jantungnya tak beraturan, sudah mencium Gandhi ditambah terkejut karena berhenti mendadak.
"Eee ... maaf! Maaf! Nggak sengaja, Cha. Aku ... aku hanya terkejut saja," ungkap Gandhi dengan wajah bersemu merah. Dengan perlahan ia pun kembali melanjutkan perjalanan sesuai arahan Chaca.
Gandhi yang masih sedikit shock mencoba menetralkan getaran di tubuhnya. Chaca pun merasakan sensasi yang berbeda. Meski gadis itu memang sering bergonta-ganti pasangan. Namun hubungan mereka tak pernah bertahan lama.
Meski penampilannya yang bar-bar, sering clubing, pakaian yang minim, namun untuk satu itu ia benar-benar menjaga diri dengan baik. Bahkan jika ada mantan yang mengajaknya ML, tak segan-segan ia langsung memutuskannya saat itu juga.
Chaca terkekeh geli melihat pria di sampingnya, yang tampak unik di matanya. Ia kembali duduk dengan benar bersandar dengan nyaman.
"Perumahan gang garuda itu masuk, Om. Nggak banyak rumah di sana," ucap Chaca memecah kecanggungan Gandhi menunjuk jalan di depannya.
Pria itu hanya mengangguk, melaju dengan tenang dan santai. Matanya takjub melihat perumahan elit yang ia lewati. Seketika nyalinya kembali ciut membayangkan orang tuanya yang tidak akan merestui hubungan mereka.
"Nah, sampai. Tuh rumah yang cat warna cream, gerbang gold," tunjuk Chaca tak jauh dari rumahnya.
Gandhi meneguk ludahnya. Dalam hatinya Chaca adalah anak konglomerat. Pikirannya bergerayang, jurang pemisah antar keduanya terlalu jauh. Dilema kini menggelayut di hatinya. Antara bertahan atau tinggalkan, sebelum melangkah terlalu jauh.
Mobil berhenti di depan gerbang yang menjulang tinggi. Pria itu meneguk ludahnya sambil mencengkeram erat setir mobil. Matanya menelisik rumah megah yang berdiri kokoh di sana.
"Rumah kamu besar banget, Cha," ucapnya tanpa beralih pandang.
"Bukan. Itu rumah Daddy. Gue mah nggak punya rumah, Om," cetus Chaca.
"Sama aja, Sayang," sahut Gandhi mengusap puncak kepala Chaca.
"Aaaa .... dipanggil sayang," celetuk Chaca menyentuh kedua pipinya yang bersemu.
"Iissshh, bocah! Aku pulang ya. Emmm ... suatu saat nanti aku akan masuk ke rumah ini memintamu di depan orang tuamu. Tapi enggak sekarang. Lulus dulu ya," Gandhi menatapnya dengan serius.
Chaca seperti terhipnotis. Ini pertama kalinya ada pria yang serius ingin meminangnya. Matanya membulat dengan mulut menganga, sedetik kemudian kepalanya mengangguk cepat dengan senyum lebarnya.
"Gue pasti segera lulus!" seru Chaca menghentakkan kedua kakinya.
Gandhi menggeleng pelan, "Sekolah yang bener, jaga hati, jangan neko-neko," pesan Gandhi sambil melepas seatbelt lalu mengecup kening Chaca.
"Hati-hati, Om!" ucap Chaca setelah Gandhi turun dari mobil sambil melambaikan tangan.
Chaca berpidah duduk ke belakang kemudi. Ia menekan klakson beberapa kali, tak lama kemudian pintu gerbang terbuka. Gandhi meninggalkan rumah gedong itu setelah mobil Chaca menghilang dari balik pintu gerbang.
Chaca berjalan melompat-lompat masuk ke rumah yang tidak dikunci itu. Ia tersentak kala melihat papanya berdiri tegak dengan berkacak pinggang dan menatapnya tajam.
"Masih inget pulang juga kamu? Masih inget punya rumah?" Suara pertama yang keluar dari mulut Alexander begitu memekakkan telinga.
Chaca melenggang tak menghiraukan sapaan papanya. Hingga membuat Alexander menggeram. "Chaca!" Sentak Alexander dengan kerasnya.
Langkah gadis itu terhenti. Ia berbalik dan berjalan santai ke arah papanya. "Ohh ... ngomong sama saya?" ucapnya mencemooh dengan kedua lengan yang dilipat di depn dada.
Kepalan di tangan Alexander semakin kuat. Lalu melayangkan sebuah gamparan di pipi mulus Chaca hingga gadis itu terjatuh ke lantai.
Bersambung~
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
ampe merinding bacanya tuh
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
kan kan kan
dasar buaya!
jeburin aja ke danau 😊
sombong amat!
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
kesel sama si gandhi 😤😡
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
Bapak kandung apa bukan sih?
setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭