Tak pernah terpikir dalam hatinya menikah dengan suami orang, namun amanah sahabatnya sendiri yang membuat dirinya terpaksa menjadi istri sahabatnya sendiri.
Akankah keputusan itu di setuju keluarga???bisakah dirinya bisa di terima oleh suaminya??? Adakah cinta untuk istri yang tak di harapkan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di sekolah
Siang hari telah tiba, Zia berkemas dan merapikan berkas-berkasnya lalu beranjak untuk pergi menjemput Nana, namun langkahnya terhenti saat berada di depan pintu kerjanya.
"Aku gak nyangka loh, seorang terhormat seperti Bu Zia menjalin hubungan dengan suami orang..." Kata salah satu orang yang berada di balik pintu itu bersama langkah kaki.
"Owh... jadi mobil yang mengantar Bu Zia kapan hari itu mobil pacar Bu Zia??? " Tanya Orang yang lain.
"Eh... suami apa pacar sih??? kok murid-murid bilang gebetannya...??? " lanjut yang lain.
"Sttt jangan keras-keras... kalau sampai beliau dengar bisa di pecat kita... " Kata Yang lain menegurnya.
"Aku gak tau pastinya... tapi murid-murid ada yang bilang kalau Bu Zia di antar cowok ganteng tapi kayaknya udah matang gitu... ehm... sama katanya di dalam mobil pas mau turun lama banget gitu... yah ndk tau ya mereka sedang apa... tapi wanita yang baik itu tidak akan berduaan sama lawan jenis di dalam satu tempat... " Turut yang lain.
Zia menarik nafas dalam, sesak, kesal dan sedih dengan pandangan orang tentang dirinya, Zia sedih karena orang bebas menilai buruk tanpa melihat dulu kebenaranya.
Zia enggan untuk keluar namun begitu suara-suara itu mulai menjauh Zia keluar dengan kaki malasnya, rasanya mata yang memandang seperti mencari-cari kesempatan untuk lihat dan menggunjingkan dirinya.
Zia berjalan sengaja memilih yang tak banyak orang lalu lalang, Zia memilih jalan sepi, langkahnya terhenti saat dirinya mendengar ribut-ribut di belakang gedung seperti baku hantam.
"Sialan lo... dasar bac*t.... !!! "
Bug
Bug
Bug
"Kenapa kamu gak terima??? hahaha??? elo siapanya Bu Zia??? brondongnya ????" Tanya salah satu anak laki-laki yang di pukul oleh anak laki-laki yang lain.
" Bu Zia wanita terhormat ya!!! asal kamu tau... mulut kamu lebih baik diam kalau gak tau ceritanya??? " Teriak siswa laki-laki yang memukul dulu lagi.
Siswa yang di pukul pun membalas, lalu memukul dan menendang siswa yang marah tadi, "Gue lihat sendiri Bu Zia tiap hari pulang kerumah orang itu... aku malah pernah lihat Bu Zia di cium keningnya oleh pria itu di depan rumah... asal elo tau ya rumah gue dekat sama tu laki-laki... dan dia udah punya istri, parahnya lagi tu istrinya baru aja meninggal... apa kalau Bu Zia bukan simpenan??? " Ucap anak yang sudah memar di pipi nya itu.
"Sialan Lo... tanya ke gue... gue adiknya laki-laki itu... sialan lo... Bu Zia itu istri kedua abang gue!!!" Kata siswa yang marah tadi tak lain adalah Al jovano.
"Cuih... Istri kedua apa sebutan yang lebih pas pelakor!!! " kata siswa itu yang semakin menyulut amarah Al Jovano.
"Mati aja loh!!!" Al Jovano mulai meraih kayu namun Zia teriak sebelum kayu itu melayang.
"Jangan!!! Stop!!! Cukup!!! " Zia berteriak sambil meraih kayu itu dan melempar sembarang arah.
Al Jovano dan murid lain yang bernama Vino itu terkejut di tempatnya, ada raut wajahnya khawatir di mata mereka.
Ikut saya ke ruang Kepala Sekolah, Zia berkata sambil menarik baju Al jovano di susul Vino di belakangnya.
Kali Ini Zia ingin marah, hanya karena dirinya murid-murid yang tadinya bersahabat jadi saling bertengkar dan beradu jotos.
Zia menyuruh mereka berdua duduk di depan Pak Akmal selalu kepala sekolah yang saat ini Zia bantu mengajar meski yayasan yang mendirikan adalah milik keluarganya, bahkan dirinya sebagai Ketua Yayasannya namun Zia tetap memberikan kedua anak itu pada kepala sekolah untuk di selesaikan.
Singkat cerita Pak Akmal mendengarkan cerita dari Vino lalu dari sudul Al Jovano, Zia sebagai pendengar, Pak Akmal menjadi tidak enak hati setelah mendengar cerita kedua siswa itu, merasa tidak nyaman pada Zia.
"Kalian saya scor 1 minggu dan orang tua kalian saya panggil, silahkan tunggu orang tua kalian menjemput..." Ucap Kepala sekolah.
***
Di mobil.
Al Jovano kekeh tak mau orang tuanya di telfon, akhirnya pulang bersama Zia, Zia membawa Al Jovano ke kampus Azzam untuk menjemput Nana.
"Kamu tak usah repot membela saya Al... terima kasih atas sikap baikmu... tapi lain kali jangan melukai orang seperti tadi... apa lagi sampai mau memukul orang lain dengan kayu seperti tadi... kamu mau menjadi pembunuh??? " Kata Zia sambil menyetir menatap Al Jovano dari kaca depan.
"Bu Zia terlalu baik untuk di hina seperti tadi... Coba bu Zia pisah sama Bang Azzam pasti nama Bu Zia gak akan rusak kaya gini... " Kata Al Jovano kesal.
"Aku baik-baik saja... " Kata Zia berbohong.
"Orang baik kalau bohong terlihat... mana ada yang tahan dengan fitnahan keji kaya gitu... " Ucap Al Jovano kesal.
"Huhhf Bukanya kamu juga pernah menghina ku seperti Vino tadi??? " Ejek Zia sambil tersenyum pahit.
Al Jovano menunduk lalu menatap keluar jendela, "Aku menyesal... Akun tau waktu itu sakit rasanya, apa lagi saat ini di sekolah bahkan guru-guru menggunjingkan juga... " Kata Al Jovano.
"Aku marah karena Vino menyebarkan semuanya..." Kata Al Jovano kemudian terdiam menatap luar dengan sendu.
"Terimakasih atas simpatinya... Aku akan umumkan kesemua orang tentang pernikahan kami... kamu belajar saja dengan tenang... " Ucap Zia lalu masuk area kampus Azzam.
Mereka turun lalu menuju tempat Azzam, keduanya membisu dan berjalan saling berjauhan, hingga langkah mereka berhenti di depan ruang kerja dosen.
Zia mendadak ragu dan menghadap pada Al Jovano, "Al... tolong kamu aja yang masuk, Aku gak enak banyak orang... " Ucapnya.
Al Jovano mencibir lalu mengetuk pintu kemudian terdengar Azzam mempersilahkan masuk, di sana terdapat Azzam yang sedang memangku Nana sambil menatap layar komputernya.
"Masuk Bu... Bang Azzam sendiri... " Panggil AL Jovano dari dalam.
Zia melangkah dan masuk namun pandangannya tertuju pada rangkaian bunga dan beberapa kado di atas meja kerja Azzam.
"Mas Azzam ulang tahun??"Tanya Zia polos.
"Ckkk jangan kaget... ini hadiah dari semua mahasiswi di sini... " Asal sahut Al Jovano yang membuat Azzam berkerut ingin marah, sementara Zia melangkah dan mengambil satu buket bunganya.
"Cantik... " Ucap Zia sambil mencium buket bunga itu lalu memerah saat Azzam menyahut ucapan darinya.
"Lebih Cantik Kamu... " Kata Azzam membuat Al Jovano mencibir.
"Gombal... tadi pas nerima bunganya juga bilang ke mahasiswinya Cantik...!! " Ucap Asal Al Jovano.
"Ckkk Diem kamu... ngapain kamu kesini??? jangan jadi pebinor ya... " Ucap Azzam sambil melambai ke Zia agar mendekat.
Zia mendekat namun ada satu tulisan yang membuat Zia terhenti dan membaca dengan sedikit tidak nyaman, sebuah tulisan di atas kotak bekal makanan.
"𝙆𝙪 𝙏𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝘿𝙪𝙙𝙖𝙢𝙪... 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙔𝙤𝙪 𝙈𝙮 𝙛𝙪𝙩𝙪𝙧𝙚 𝙝𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙"
***
Maaf ya handphone eror sama aplikasinya juga jadi susah masuk...
Makasih yang udah setia menanti ya...
Mohon dukungannya selalu...
🙏😍😍😍
zia hrs ekstra nih jaga mas azzam 😅