Kesalahan Satu Malam

READERS SEKARANG UDAH ADA SISTEM BUAT PERBAIKAN TULISAN DENGAN READERS SEKALIAN TEKAN LAMA DAN PILIH KATA YANG INGIN DI PERBAIKI LOHHHH

ITU LEBIH EFEKTIF BANGET JADI AUTHOR BISA LANGSUNG TAHU KATA MANA YANG KURANG PAS DAN PERLU DI PERBAIKI LAGI 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

🥕🥕🥕

"Gak usah basa basi buruan kasih tahu gimana!" tegas Alvaro sudah tidak sabar.

"Dasar."

"Setelah saya periksa ternyata bu Alena sedang hamil dan sekarang usia kehamilan nya sudah memasuki usia empat minggu." ucap dokter Nindy.

Jangan tanya bagaimana senangnya Alvaro saat mendengar ucapan dokter Nindy tersebut.

Setelah beberapa wejangan dari dokter Nindy akhirnya Alena dan Alvaro pun pergi dari sana dan menuju kembali ke rumah, tak henti hentinya Alvaro menggenggam tangan sang istri dengan satu tangannya lagi memegang setir kemudi.

"Kenapa sih mas senyum-senyum gitu dari tadi?" tanya Alena merasa sang suami aneh sekali dari tadi senyum-senyum terus.

"Aku seneng banget akhirnya bakalan ada Alvaro junior lagi dan Arsen bakalan ada adik, aku janji sama kamu sayang kalau mulai saat ini dan seterusnya aku akan menjaga kalian bertiga dan akan menebus semua kesalahan yang aku perbuat di masa lalu, aku ingin melihat perkembangan baby di sini." ucap Alvaro sambil mengelus perut sang istri yang belum terlihat.

"Aku juga seneng banget mas, makasih sudah mau menerima aku sama Arsen." ucap Alena sambil menitikkan air mata, entah mengapa dia sangat cengeng sekali mungkin karena hormon kehamilannya sehingga dia gampang sekali mewek.

"Hey kenapa ngomong gitu, aku yang harusnya berterima kasih karena kamu mau menerima ku kembali setelah apa yang sudah aku perbuat yang pasti menghancurkan mu." ucap Alvaro menggenggam erat tangan sang istri.

Tak lama mereka sampai di rumah, di sana semua keluarga berkumpul dan kebetulan Arsen sekolahnya libur dan mikaila yang masuk siang nanti.

"Gimana keadaan Alena sayang?" tanya mama Ratna khawatir karena wajah Alena sangat pucat sekali saat di bawa oleh Alvaro pergi tadi.

"Kata dokter dia baik baik aja kok ma." jawab Alvaro.

Semua orang sekarang berada di ruang keluarga karena Alvaro ingin memberitahukan tentang kabar gembira ini kepada keluarganya.

"Ada yang ingin varo kasih tahu buat semuanya." ucap Alvaro serius.

"Ada apa nak?" tanya papa Dion serius pula, maklum anak bapak sama saja muka datar dan dingin.

"Alena hamil." jelas Alvaro membuat suasana seketika diam, namun tiba-tiba mama Ratna berteriak saking senangnya.

"Aaaaa mama bakalan dapet cucu lagi!" seru mama Ratna senang sekali.

Beliau langsung memeluk sang menantu yang kebetulan berada di dekatnya, menangis terharu dengan kabar yang sangat menggembirakan itu.

"Makasih sayang," ucap mama Ratna.

Sedangkan papa Dion merasa bangga dengan sang anak yang akan menjadi orang tua untuk dua anak.

"Selamat son, papa bangga sama kamu, akhirnya kamu bisa meluluhkan hati istri kamu dan akan mempunyai anak lagi, terima kasih atas hadiah cucu nya." ucap papa Dion yang ikut senang.

"Yeyyy berarti bakalan ada yang manggil aunty lagi dong," ucap mikaila ikut senang.

"Ya udah kalau gitu kamu jangan lupa minum vitamin terus susu ibu hamil ya." ucap mama Ratna sangat senang.

Mama Ratna senang sekali karena ini adalah pengalaman pertama beliau bisa merasakan sang menantu hamil karena saat Arsen dulu mereka belum di pertemukan.

"Bunda jadi di cini ada adek bayi?" tanya Arsen lucu sambil menunjuk perut sang bunda.

"Iya sayang, adek bayinya lagi sembunyi nanti kalau udah keluar di jaga baik baik ya adek nya." ucap Alena dengan lembut.

"Siap bunda."

Setelah itu berita hamilnya Alena pun mulai di ketahui oleh orang orang rumah semuanya.

"Varo apakah sebaiknya pernikahan kalian di umumkan saja di publik," ucap papa Dion.

"Varo pinginnya gitu pa tapi ada hal yang harus varo selesaikan dulu soal Alena pa." ucap Alvaro yang mengganggu pikirannya beberapa waktu belakangan ini.

"Ok papa tunggu tapi papa harap jangan lama-lama, kamu tahu sendiri kan bagaimana kerasnya dunia bisnis kalau kamu sampai oleng," sahut papa Dion.

"Iya pa, papa tenang saja secepatnya Alvaro bakalan umumkan pernikahan Alvaro dan juga soal kehamilan dan anak Alvaro." ucap Alvaro tegas dan yakin karena dia memiliki rencana.

🥕🥕🥕

Selama satu bulan setelah Alena diketahui hamil, selama itu pula Alena sering sekali muntah mual dan kurang nafsu makan hingga varo merasa kasihan sekali.

Beberapa kali Alena juga merasakan ngidam namun tak banyak, namun juga sekalinya ngidam malah yang aneh aneh.

pernah sewaktu-waktu Alena ngidam mangga muda di malam hari, bukan urusan mangga mudanya ya guys tapi jam segini di mana ada mangga muda apa lagi bukan musimnya.

Hingga muter-muter akhirnya ketemu juga namun malah yang ngidam ketiduran dan bilang udah gak pingin ternyata pinginnya semangka yang di kulkas ternyata.

Untung saja Alvaro sabar, kalau tidak mungkin sudah dia terbangkan sang istri ke mars.

"Sayang, waktunya sekolah." seru Alena yang sudah cantik dengan dress bawah lututnya dan sepatu flat shoes nya karena sang suami tidak memperbolehkan dia untuk memakai hells.

"Bunda, alcen udah ciap!" seru bocah itu datang menghampiri sang bunda.

"Ya udah yuk bunda anterin."

Setelah berpamitan dengan keluarga yang lainnya Alena pun mengantar Arsen ke sekolahannya di temani mbk ayu, setelah itu Alena pamit untuk pergi sebentar dan dia juga sudah izin sang suami jadi nanti sang anak akan di jemput supir lainnya.

"Mang Darto seperti biasanya ya." ucap Alena.

Mang Darto yang sudah sangat hafal pun langsung faham apa yang di maksud nyonya nya itu.

Sampai di pinggiran kota, mobil Alena berada tak jauh dari sebuah rumah sederhana, dimana lagi kalau bukan di rumah nya dulu, rumah orang tuanya yang sangat dia rindukan.

"Apakah nyonya tidak ingin menghampiri mereka?" tanya mang Darto.

"Tidak usah mang, melihat mereka dari jauh saja saya sudah sangat senang." ucap Alena melihat sang ibu dan bapak serta abang dan Kaka iparnya sedang bercengkrama di teras dengan anak dari sang abang yang di asuh.

Membayangkan betapa senangnya jika itu adalah Arsen membuat air mata Alena menetes tanpa permisi, selalu saja dia lemah soal ini.

Semua gerak-gerik Alena di pantau oleh Alvaro karena dia memang sengaja memasang kamera tersembunyi di mobilnya karena mang Darto sering melaporkan tentang sang istri yang sering mengunjungi keluarganya secara diam diam.

"Maafkan saya sayang, kamu pasti sangat tersiksa bahkan harus seperti itu hanya agar bisa melihat keluarga kamu sendiri sayang." lirih Alvaro.

"Mang kita balik aja ya," ucap Alena.

Mereka pun kembali ke ibu kota saat sore hari karena Alena mampir di beberapa tempat yang ingin dia kunjungi sebelumnya, dia juga sudah sempat bertemu dengan Anya yang ternyata minggu depan dia akan menikah dan mengundang Alena untuk datang.

.

.

Bersambung.....