Delia menikahi pria yang juga mencintainya. Danur adalah pacarnya saat dirinya menginjak kelas 3 SMA. Danur adalah pindahan dari Kota lain.
Setelah menikah Delia harus menahan pil pahit, karena sang suami memutuskan untuk menikah lagi dengan masa lalu nya.
Sebagai wanita tentu saja Delia tidak terima jika di madu. Dan yang lebih menyakitkan lagi, orang yang menjadi duri dalam rumah tangganya adalah sepupunya sendiri.
Semenjak hari itu, kehidupan Delia di penuhi pemandangan suami dan madu nya.
Istri mana yang sanggup di madu dan melihat suami bermesraan dengan wanita lain...
Namun di tengah kebimbangan hati untuk tetap bertahan atau menyerah, Seseorang malah memendam perasaan pada Delia.
Bagaimanakah kisahnya? akan kah Delia bertahan dalam rumah tangga yang di masuki orang ketiga atau melanjutkan hidup sendiri?
Jangan lupa mampir🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Indah julid
"Wah wah wah! Bagus ya enak-enak santai dirumah saat jam kerja! Merasa di atas angin karena sebentar lagi putrinya akan di tumbalkan menikah dengan pria kaya!" ujar Wahyu tiba-tiba.
Suasana hangat di rumah Sinatria mendadak saja memanas karena kehadiran Wahyu yang emosi. Kedua pasangan itu beranjak dari sofa, Sinatria juga bermaksud menyambut sang sahabat sekaligus mantan besannya itu. Namun belum juga Sinatria menjabat tangan, Wahyu sudah mengangkat tangan seolah menolak di jahat. Sinatria yang melihat penolakan itu hanya menghela nafasnya. Dia bukan tidak tahu jika Wahyu saat ini begitu marah padanya, tapi menurut Sinatria marahnya Wahyu sangat wajar. Bagaimana bisa putranya yang lain malah mau menikahi putri mereka yang notabene nya mantan menantu Wahyu juga. Tentu Wahyu sangat menolak keras. Untuk itu Sinatria berusaha tetap memperlakukan baik sahabatnya ini.
"Silahkan duduk Yu, baru kita bisa bicara" Sinatria mempersilahkan duduk.
"Tidak perlu berbasa basi! Apa yang kau lakukan pada putra ku sehingga Dia mau menikahi putri mu?! Jelas-jelas putraku pebisnis yang sukses dan single, tidak mungkin tiba-tiba saja ingin menikahi janda itu! Apakah putri mu dengan suka rela naik ke ranjang putra ku?" ujar Wahyu tanpa hati.
"Jaga ucapan mu Wahyu! Putri ku tidak mungkin begitu. Dia perempuan baik-baik." Desi tentu tak terima putrinya dihina begitu.
"Sabar, jangan terprovokasi!" Sinatria mengelus bahu sang istri.
"Hahaha. Perempuan baik-baik? Perempuan baik-baik bagaimana yang tidur dengan pria lain saat masih berstatus istri dan sekarang hamil anak haram?!" sahut Wahyu mencela.
"Dan lagi. Dengan tidak tahu malunya saat sedang hamil dengan pria lain, putri itu malah bermimpi menikah dengan putraku yang sempurna itu?! Sungguh janda yang benar-benar murahan!" sentak Wahyu remeh.
Bughhhhhkkkk
Wahyu tersurut mundur karena mendapat tendangan dari Sinatria di perutnya. Pri tua bangka itu hanya meringis menahan sakit tak terkira di bagian perut. Bagaimana tidak Sinatria menghantamnya cukup keras pertanda amarah pria itu benar-benar memuncak. Sudah berusaha sabar saat putri nya di hina, tapi Wahyu semakin menjadi. Orang tua mana yang akan terus berdiam diri saat anak di hina sedemikian rupa. Apalagi Wahyu yang tidak tahu cerita yang sebenarnya.
Sedangkan Desi, wanita itu tak ada niat untuk melerainya. Malah Dirinya membiarkan saja sang suami menghajar Wahyu. Secara Desi juga kesal bukan main dengan pria tua bangka itu yang mulutnya tidak bisa di jaga saat menghina orang lain, padahal diri sendiri juga punya aib di masa lalu. Desi malah senang jika Wahyu babak belur. Mereka sudah berusaha baik dan sabar saat anaknya di hina, tapi lama-kelamaan geram juga rasa hati saat harga diri di injak sedemikan rupa.
"Bangsat sialan kau Tria! Ingat, perusahaan mu yang rendahan itu banyak berhutang pada perusahaan ku. Jangan jadi kacang lupa kulitnya. Jika bukan karena bantuan mu, perusahaan rendahan mu itu semudah lama kolaps." Wahyu menuding Sinatria, sebelah tangannya memegangi perut yang masih sakit.
"Lalu karena aku berhutang budi pada mu, kau seenaknya dan bebas mencaci maki putriku dan aku harus diam saja gitu?" Sinatria kembali maju ini sekali lagi menghajar tua bangka di hadapannya ini, tapi langsung di cegah sang istri.
Desi takut juga bila Wahyu sampai parah berakhir koit. Jika fatal nantinya takut sang suami malah kena pidana. Desi langsung menghubungi security untuk mengusir Wahyu, setelahnya Desi membawa suaminya masuk kamar.
"Sudah pa, nanti jika Dia mati papa mau di penjara?! Ingat, sebentar lagi mau punya cucu dan menantu kaya raya. Biar si Wahyu itu kelonjotan tak terima" ujar Desi berusaha menghibur.
"Kamu ini!" Sinatria akhirnya tersenyum geleng kepala.
.
...💔💔💔💔...
.
Sementara di perusahaan D'AL Crop saat ini jam istirahat, jadi para karyawan berhamburan keluar untuk makan siang. Ada yang makan di kantin kantor. Sebagian memilih tempat berbeda, karena di area kantor mereka terdapat banyak resto dan warteg juga jadi terserah pada pilihan dan selera masing-masing.
Sama halnya Delia dan Suki, kedua wanita itu berjalan menuju kantin kantin kantor. Delia yang mudah lelah akhir-akhir ini tak ingin cari makan di tempat yang jauh. Baru saja Delia melangkah masuk kantin, semua mata langsung tertuju padanya. Ada yang berbisik dan juga menatap sinis. Indah, Wanita yang jabatannya di atas Delia itu menatap nyalang pada Delia. Delia yang tak tahu menahu hanya mengedikkan bahu acuh.
"Delia, Lo sadar nggak sih, itu orang-orang kayak zombi menatap Lo begitu" Suki menoel pinggang Delia.
"Biarin aja, tujuan kita kan ke sini untuk makan siang. Selagi kita nggak ganggu mereka dan sebaliknya ya terserah mereka mau menatap sampai juling juga nggak masalah" sahut Delia santai.
"Ishh! Delia." Suki hanya geleng-geleng kepala, bisa-bisanya temannya itu sesantai itu.
Sedangkan Suki agak ngeri juga tatapan para wanita luar biasa setajam silet. Apa lagi indah, matanya sudah seperti mau keluar.
"Lo mau pesan apa?" ucap Suki.
"Bakso dan mie ayam" jawab Delia.
"Hah? Serius? Banyak juga ya Lo makan?" Suki heran.
"Namanya juga orang lapar" kilah Delia santai.
"Lapar atau ada nyawa lain yang harus di beri nutrisi juga?!" Indah sudah ada di samping meja Delia.
Deg
"Dari mana nenek ulat bulu ini mengetahui?" batin Delia.
"Kenapa diam? Takutkan Lo?! Dasar wanita murahan! Pantas saja mudah mendapat jabatan ini.karena Lo menjual tubuh dan kehamilan anak haram Lo ini kan?!!" ucapnya lantang sambil menunduk arah perut Delia yang masih rata.
"Apa maksud mu?" tanya Delia pura-pura tidak mengerti.
"Eh jangan asal fitnah dong Buk Indah!" Suki agak tak terima.
"Diam kau bodoh! Kau itu hanya karyawan berani sekali melawan ku.
"Jaga dong bicara Ibuk. Jangan karena ibuk atasan Ibuk mudah untuk berlaku seenaknya!" Suki maju dengan berani.
"Berani ya kamu!" Indah kesal bukan main.
"Ada apa ini?" Sekretaris Risa datang.
"Apakah Pak Devan ada diruanganya Buk Risa? Saya ingin membicarakan hal penting padanya."
"Maaf Mbak Indah, Bos sedang sibuk. Beliau sudah berpesan jangan ada yang mengganggu. Jika memang ada hal penting bisa di wakilkan pada saya" balas Risa tegas.
"Mohon maaf sebelumnya Buk Risa. Tolong sampaikan pada Pak Devan, sayang sekali perusahaan D'AL Crop yang terkenal dan maju ini malah mempunyai manager marketing yang hamil di kue nikah dan berselingkuh dari suaminya!" ucap Indah tanpa basa-basi.
Risa yang mendengar tentu agak terkejut mendengar kejujuran di luar batas itu. Mana dihadapan banyak karyawan pula Indah mengatakan itu. Risa bukannya tidak tahu skandal yang terjadi antara Bos dan Delia tapi wanita itu tak ada hak untuk ikut campur.
.
Selamat malam Mak🤗
.
Maaf jarang up. Benar2 sibuk🙏🙏🙏
.
Jangan lupa mampir di novel 👇