Sepuluh tahun lalu, Sekar kenanga atmaja dan Alex Mahendra prakasa terlibat dalam sebuah perjodohan dingin tanpa cinta. Di usianya yang masih belia, Sekar hanya memusatkan pikirannya pada impian yang ingi diraihnya. Dengan segala cara dia ingin membatalkan perjodohan itu. Namun sebuah tradisi dalam keluarganya sulit sekali untuk dilanggar. Pendapatnya sama sekali tidak di dengar oleh keluarganya. Sampai pada hari pertunangannya dengan Alex tiba. Sekar dengan berani menolak putra dari keluarga Prakasa tersebut. Gadis 18 tahun itu pergi meninggalkan acara dan Alex dengan luka samar, karena ditolak dengan kasar di hadapan banyak orang.
Kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam ikatan bisnis. Sekar yang kini menjadi model terkenal dan di kenal dengan nama 'Skye' akan menjadi wajah utama untuk ATEEA group. Sebuah perusahaan fashion ternama yang ternyata dipimpin oleh Alex Mahendra prakasa, sang mantan calon suaminya.
Akankah bisnis ini batal seperti perjodohan mereka? simak disini ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 #PERTOLONGAN DAN BATAS KENDALI
Kantor CEO ATEEA, Keesokan Paginya
Alex tiba di kantor lebih pagi dari biasanya. Malamnya, ia tidak tidur. Pikiran tentang ciuman dengan Sekar dan fakta bahwa Miranda akan segera menuntut jawaban darinya membuatnya merasa terdesak. Namun, yang paling memicu adalah laporan Dandi tentang yayasan amal Sekar.
Ia sadar bahwa ancaman kontrak hanya bisa mengendalikan pekerjaan Sekar, tetapi menawarkan bantuan pada yayasan Sekar adalah satu-satunya cara untuk menyentuh hati Sekar.
Alex meminta Dandi segera mengatur pertemuan rahasia dengan Tania, sahabat Sekar yang mengelola yayasan anak-anak itu. Alex tidak ingin Miranda atau bahkan Sekar tahu tentang langkah ini.
Sore harinya, pertemuan itu terjadi di luar kantor ATEEA, di sebuah kafe privat. Tania datang dengan wajah lelah tetapi penuh tekad.
"Saya menghargai Anda mau bertemu, Tuan Alex. Tapi saya tidak mengerti. Saya dengar Anda sangat sibis," ujar Tania.
Alex langsung ke intinya. "Saya tahu yayasan Anda sedang krisis keuangan, Tania. Saya tahu Sekar menanggung seluruh beban itu melalui kontrak ATEEA. Berapa yang Anda butuhkan untuk menutupi biaya operasional dan proyek baru yang macet?"
Tania terkejut. "Anda... bagaimana Anda tahu? Sekar sangat menjaga kerahasiaan ini."
"Saya tahu banyak hal tentang Sekar, Tania. Dan saya ingin membantu," kata Alex, nadanya tegas, tidak memberikan ruang untuk pertanyaan pribadi. "Saya tidak ingin yayasan ini ditutup. Saya bisa menanggulangi krisis Anda."
Tania ragu-ragu. "Kami membutuhkan... jumlah yang sangat besar, Tuan Alex. Jauh lebih besar dari honor Sekar di ATEEA. Saya tidak bisa menerima uang begitu saja."
Alex tersenyum sinis. "Saya tahu. Saya akan menanggungnya sebagai donasi anonim melalui salah satu yayasan amal terbesar milik Mahendra Group. Sebagai imbalannya, saya hanya meminta satu hal: jangan beritahu Sekar sampai kontrak ATEEA selesai. Saya ingin dia tetap fokus pada pekerjaannya tanpa tekanan finansial."
Tania menatap Alex. Alex dikenal sebagai pebisnis kejam, tetapi tindakannya saat ini sangat mulia. "Mengapa? Kenapa Anda melakukan ini?"
"Karena," jawab Alex, nadanya kini melunak, "Sekar adalah wanita yang berharga. Dia pantas mendapatkan hal yang jauh lebih baik daripada harus menjual diri di depan kamera untuk amal. Anggap saja ini sebagai asuransi untuk memastikan aset ATEEA kami tidak terganggu oleh masalah pribadi. Dan saya tidak ingin melihatnya kesulitan lagi."
Tania akhirnya mengangguk. Dia melihat ketulusan yang tersembunyi di mata CEO itu. Ia menyadari bahwa Alex mencintai Sekar, dan ini adalah cara Alex menebus masa lalu. "Baiklah, Tuan Alex. Saya terima. Atas nama anak-anak."
Alex memberikan dokumen yang diperlukan kepada Dandi, yang hadir di sana. Alex merasa lega. Ia telah menanggulangi krisis Sekar dan membelinya waktu untuk fokus padanya.
✨✨✨
Sore harinya, Alex bertemu Miranda di kantor untuk makan malam yang tegang. Alex harus menjelaskan hasil ciumannya dengan Sekar, meskipun ia akan merumuskannya sebagai "teguran keras" terhadap Sekar.
Miranda duduk di depan Alex, gaunnya elegan, tetapi matanya memancarkan kecurigaan.
"Alex, aku mendengar bisik-bisik dari Dandi. Kau terlihat sangat marah dan tegang akhir-akhir ini. Apalagi, tadi pagi Mama menanyakan perkembangan hubungan kita lagi," ujar Miranda, langsung menyentuh kelemahan Alex.
"Aku minta maaf, Miranda. Aku terlalu fokus pada ATEEA," kata Alex. "Aku sudah membuat keputusan."
Miranda tersenyum tipis. "Oh, benarkah? Kau akan melamarku, Alex?"
Alex menatap Miranda. Ia melihat kembali manipulasi Miranda dan desakan ibunya. Ia tidak bisa menikahi Miranda, apalagi setelah ciumannya dengan Sekar.
"Tidak, Miranda. Aku tidak akan melamarmu," kata Alex, suaranya tegas. "Aku menghargai hubungan kita, tapi aku tidak bisa menikahimu. Aku tidak mencintaimu, dan aku tidak bisa membangun rumah tangga yang didasari persetujuan bisnis atau desakan orang tua. Aku harap kau mengerti."
Wajah Miranda langsung berubah menjadi dingin. "Kau bercanda, Alex. Setelah semua Gala dan janji yang kau berikan pada Ibumu?"
"Aku akan memberitahu Ibuku. Dan aku akan bertanggung jawab atas semua biaya Gala yang sudah dikeluarkan," ujar Alex. "Aku minta maaf, Miranda. Tapi aku harus jujur."
Miranda bangkit, amarahnya membara. "Kau memutuskan hubungan ini karena Sekar Kenanga?"
Alex terdiam. Ia tidak menjawab, tetapi kebisuan itu adalah jawaban yang paling jelas.
"Kau gila, Alex. Wanita itu meninggalkanmu dan menghancurkan hatimu! Dia hanya kembali untuk kontrak ATEEA, dan kau meninggalkanku demi dia?" desis Miranda. "Aku tidak akan membiarkan ini. Aku sudah berjanji pada Ibumu."
Miranda berjalan keluar ruangan, meninggalkan ancaman terselubung. Alex duduk kembali, menghela napas. Ia telah membebaskan dirinya dari Miranda, tetapi ia tahu, ia baru saja menciptakan musuh baru, dan ia baru saja melangkah lebih jauh ke dalam pusaran Sekar.
