"ah...Aku tidak akan memaafkanmu Alaska!! " ucap wanita itu dalam hati setelah melihat tunangannya bermesraan di mansion milik ayahnya dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sepupunya sendiri.
Hubungan yang awalnya terjalin manis dan menyenangkan itu, kini mulai goyah karna hadirnya seorang wanita berhati licik bermuka dua itu, didepan baik di belakang diam diam menusuk.
Tiba tiba ada yang memperhatikan wanita itu dari lama, dan kini ingin mencuri kesempatan untuk menaklukkan hati si wanita itu.
Apakah wanita itu akan takluk oleh nya? ayok ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Lovina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.ttm
Malam harinya, dikediaman keluarga pak Anggara terasa sunyi tanpa suara.
Alaska duduk di kursi goyang kesukaannya sedikit gelisah menunggu kabar keberadaan Jeslin dari Robi.
"Apa yang sedang kamu tunggu? " Suara ibunya terdengar dari balik pintu yang sedikit terbuka.
"Ga ada bu! Masuklah... untuk apa ibu diam di balik pintu itu seperti orang asing? " jawabnya dengan suara serak.
Wanita itu masuk dan duduk di depan putranya.
"Kamu sedang memikirkan apa putraku sehingga membuatmu tidak ingin berbicara dengan ibumu? "
"tidak ada bu! " jawabnya sambil terus mengecek notifikasi ponsel nya.
"Jadi gini Al, kita akan mengadakan acara pernikahan kamu dan Karolin minggu depan. Ibu tidak mau mendengar alasan apapun atau penolakan apapun dari mu! " lanjut wanita itu.
Tentu saja dia merasa kaget bukan main dengan keputusan ibunya yang tanpa meminta persetujuan sedikit pun darinya.
"Ayolah bu... kenapa kalian begitu buru buru? " tanyanya dengan nada manja.
"terburu buru Al, apa maksudmu? kamu bukan anak kecil lagi dan kamu harus lihat perut wanita itu sudah semakin membesar. Kamu mau mempermalukan nama ayahmu dengan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatanmu sendiri Al? " Tanyanya dengan nada tenang karna tidak ingin memancing keributan kalau kalau suaminya mendengar lalu ikut campur dengan obrolan mereka.
"Tapi ma... "
"cukup Al! tidak ada tapi atau alasan apapun. Persiapkan dirimu dan Karolin, ayah dan ibu akan mempersiapkan segalanya untuk kalian! Jangan sampai kamu mempermalukan keluarga kita untuk kedua kalinya! " lanjutnya lagi.
Ibunya keluar dan meninggalkannya yang kini tertunduk lemas seperti menyesal dengan perbuatannya sendiri.
Entah kenapa dia mulai merasa benar benar kehilangan orang yang sangat mencintainya.
"Apa yang sudah kulakukan? kenapa aku bisa percaya semudah itu dengan hasutan Karolin!! " Ucapnya seperti orang yang sedang frustasi dengan keputusannya sendiri.
Akhirnya setelah satu jam bergelut dengan dirinya sendiri, dia memutuskan untuk keluar ke teras alih alih menghilangkan pikiran nya yang sedang kacau.
Matanya tertuju pada tanaman bunga mawar di dekat tangga, bunga kesukaan wanita itu. Dia selalu rajin mengeceknya setiap kali datang berkunjung menunggu kelopaknya mekar.
Kini senyuman, teriakan, dan tawa Jeslin mulai memenuhi pikirannya.
"agh soal!! " umpatnya kesal.
"Pak Karno!! " teriaknya dengan nada tinggi.
"aa.... iya tuan muda.... apa saya ada kesalahan kepada Anda? " tanya nya dengan nada gemetar setelah berlari secepat mungkin saat mendengar teriakan itu.
"Jadi pak Karno.....mulai besok, tidak akan ada lagi bunga mawar di sekitar rumah ini! " memberi perintah.
"Tapi tuan... nyonya Jes....eh maaf nyonya Karolin sangat menyukai mawar!! "
"Kamu mau melawan perintah ku atau kamu yang tidak akan ada lagi di rumah ini mulai detik ini pak Karno? " bentaknya seolah tidak peduli dengan siapapun saat ini.
"ba... baik tuan muda. Saya pastikan besok pagi semuanya sudah di bersihkan! " Ucap kepala pembantu di rumah itu dengan nada takut.
"laksanakan setelah saya pergi dari teras ini! " lanjutnya lagi
"baik tuan! "
"Hmm.... ngapain masih berdiri disana? "
"ah maaf... maaf tuan, saya pergi sekarang! " jawabnya segera meninggalkan nya.
Untuk terakhir kalinya dia mencoba melihat layar notifikasi di ponselnya dan kali ini, Roby benar benar sudah mengirimkan lokasi keberadaan Jeslin saat ini.
"hah? Buat apa Jeslin datang ke kota ini? " Gumamnya penasaran.
Setelah di pikir pikir, Dia ingat sewaktu pacaran Jeslin pernah bilang kalau dia ingin pergi liburan kesana setelah mereka menikah. Menikmati kota yang penuh dengan bunga warna warni kesukaannya.
"Ternyata kamu masih menepati kata kata mu bahkan setelah kita gagal menikah Jes.... maafkan aku tapi aku benar benar tersiksa saat ini, kamu benar benar menghilang dari hidupku!" lagi lagi dia terbenam dengan rasa sesal itu.
"Aku tidak akan mengganggu bahagiamu disana Jes, tapi aku akan menunggumu pulang dan mengucapkan permintaan maaf sebelum aku benar benar menikahi Karolin. " lanjutnya lagi lalu masuk ke dalam rumah tidak ingin memikirkan apa pun lagi.
Sesuai perintah, setelah dia pergi Pak Karno langsung membabat bersih semua bunga yang berbau mawar di halaman rumah dan memastikan tidak ada lagi yang tersisa.
Tapi Alaska tetap memperhatikannya dari jendela kamarnya. Setiap kali satu tangkai mawar tumbang, satu sayatan pisau seakan menyayat hatinya satu kali.
Luka itu terus bertambah hingga semua tumbuhan mawar itu tumbang.