NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupan Elena

Titik Balik Kehidupan Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Keluarga
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Kehidupan Elena awalnya baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat dia melihat adiknya--Sophia berselingkuh dengan kekasihnya.

Tak hanya itu, Sophia juga memfitnahnya dengan tuduhan pembunuhan terhadap Kakek mereka. Hal itu membuat Elena harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun. Dia kehilangan semuanya dalam sekejap mata.

Elena akhirnya menyadari bahwa Sophia telah merencanakan semuanya sedari awal. Sang adik menggunakan kepribadian yang manis untuk menjebaknya dan mengambil alih harta keluarga mereka.

Setelah keluar dari penjara, dia bertemu dengan seorang pria yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Apakah Elena bisa memulihkan namanya dan membalaskan dendamnya pada sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 - Mawar putih 100 tangkai

Setelah menunggu keputusan pengadilan yang memakan waktu 3 bulan lebih, Alex akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun serta denda 3 miliar rupiah.

Sementara itu, Sophia menjalani kehidupan yang nyaman. Dia tidak hanya kembali ke perusahaan, tetapi juga berencana membuka beberapa hotel berbintang dengan harapan yang besar.

Elena tentu saja sudah menduga hal ini, tetapi dia tidak ingin buru-buru untuk berurusan dengan Sophia lagi. Untuk saat ini dia akan fokus mengembangkan kemampuan dirinya dan menyusun rencana yang matang.

Dia pulang setelah menyelesaikan urusannya, dia membuka pintu apartemen dan langsung disuguhi wajah putranya dari balik pintu dengan posisi tinggi.

"Mama sudah pulang!" ucap sang anak dengan mata berbinar.

"Anak ini, bagaimana dia bisa begitu tinggi?" batinnya.

"Yang mulia ratu pulang lebih cepat hari ini."

Begitu suara itu terdengar, muncullah Andreas dari dalam dengan Kenneth yang duduk di perpotongan lehernya.

"Bagaimana kamu bisa masuk?" tanya Elena.

"Aku! Paman An mengajaliku cala membuka pintu dan aku belhasil!" jawab Ken dengan bangga.

Andreas terkekeh, sedangkan Elena mengerutkan alisnya. "Aku tau jika kamu anak yang pintar, tetapi bagaimana jika yang datang adalah orang jahat dan ingin menculikmu, apakah kamu akan tetap merasa bangga?"

Ketiganya masuk ke dalam apartemen, "Tidak! Paman An bukan olang jahat, dia pacal Mama," jawab sang anak.

Kali ini Andreas tertawa, "Benar-benar anak yang pintar, ayo berikan paman sebuah ciuman," pintanya, dan saat itu juga si kecil yang masih berada di pundaknya mencium pipinya.

Elena menuangkan air ke dalam gelas, "Kenapa kamu datang malam-malam begini?" tanyanya pada Andreas.

"Tentu saja aku datang untuk melihatmu, Sayang. Bukankah kita sepasang suami istri? Bagaimana bisa kamu menelantarkanku di saat aku begitu setia padamu." balas pria itu dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Crashh!

Elena menginjak kaki pria itu, "Cukup! anakku ada di sini?" hardiknya.

"Anakmu? Bukankah dia putra yang kau lahirkan untukku?" tanya Andreas.

"Uhuk uhuk!" Elena tersedak air yang dia minum, wajah dan telinganya menjadi merah.

Andreas menaikkan alisnya, "Ada apa dengan reaksimu itu? Apakah tebakanku benar?"

"Berhentilah berbicara omong kosong. Jangan jadi pengaruh buruk untuk anakku," balas Elena, setelahnya dia melepaskan jaket dan berjalan menuju dapur.

Andreas meletakkan Ken di atas karpet yang ada di depan televisi, kemudian dia mengikuti Elena ke dapur. "Bagaimana bisa kamu menyebutku membawa pengaruh buruk? Di mana hati nuranimu?" ujar pria itu.

"Apa tujuanmu datang ke sini hanya ingin membuatku jengkel?" tanya Elena dengan wajah datar. Dia membuka kulkas dan mengambil bahan masakan, dia belum makan malam.

Melihat itu, Andreas segera menghentikannya, "Eh, tunggu sebentar."

Pria itu mengambil kotak makanan dan membukanya. "Makan ini saja, aku membawakannya untukmu."

Elena melihat isi kotak itu, yang ternyata adalah nasi goreng. "Kamu yang membuatnya?" tanyanya.

Andreas mengangguk, "Memang tidak seenak masakanmu, tapi kata Ken masih bisa di makan," jawabnya dengan senyum yang mengiasi wajahnya. "Aku datang kesini memang untuk mengirimkanmu makanan, jadi kamu harus memakannya."

"Kita lihat, apakah kau masih berani mengenakan pakaian mencolok untuk merayu Sophia lagi, jika iya, maka aku akan membuatmu menderita," ucap Elena di dalam hati.

Elena mengambil satu sendok nasi goreng dan mengunyahnya, "Bagaimana menurutmu?" tanya Andreas penasaran.

"Sangat buruk," jawab Elena setelah berhasil menelannya.

"Padahal aku sudah mengikuti resepnya dengan baik," gumam Andreas dengan wajah sedih. "Jangan dimakan lagi jika tidak enak, ayo kita makan di luar," lanjutnya hendak mengambil kotak makan dari tangan Elena.

"Aku sudah lelah seharian berada di luar, ke mana kau akan membawaku pergi?" tanya Elena.

"Telurnya gosong, wortelnya terlalu matang, kamu menambahkan terlalu banyak garam, dan daun bawangnya masih mentah," komentar Elena, tetapi dia masih melanjutkan makannya.

Sejak malam itu, Andreas berjanji pada dirinya sendiri, dia akan lebih giat untuk belajar memasak agar mendapatkan pujian dari kekasihnya.

...****************...

Untuk dua hari ke depan, Ken di titipkan pada Matthew karena Elena akan pergi ke kampung halaman ibunya, dan tentu saja dengan Andreas. Dia tidak bisa mengajak anaknya karena takut kelelahan di jalan.

"Biasanya kamu menghabiskan waktumu menyusun rencana licik untuk Sophia atau Alex, atau terkadang kamu sibuk dengan urusanmu yang lain. Berapa banyak waktu yang kamu miliki untukku?" kata Andreas.

"Aku hampir saja berubah menjadi pria tua pemarah. Tidak mudah mengajakmu pergi berbulan madu, jadi kau harus mendengarkanku kali ini," sambungnya.

"Persetan dengan bulan madu, aku datang ke sini karena ingin mengunjungi makam ibuku."

Andreas terkekeh, "Aku tau, tapi menurutku ini adalah bulan madu singkat untuk kita. Kapan lagi bisa keluar berdua denganmu."

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam mengendarai mobil, akhirnya mareka sampai di tempat tujuan. Angin sepoi-sepoi di arena pemakaman membuat rambut panjang Elena menari-nari.

Dulu setiap hari ulang tahun dan hari kematian Ibunya, dia selalu datang berkunjung ke makam wanita yang sudah melahirkannya itu. Tapi begitu dia dipenjara, dia tidak memiliki kesempatan untuk datang bahkan hingga dia bebas, karena dia harus kabur dan harus mengurus Ken.

"Senyumlah, jangan terlihat sedih," ucap Andreas sembari mengelus bahu Elena.

"Mereka yang mengenalmu pasti tahu bahwa kamu merasa bersalah. Namun, mereka yang tidak mengenalmu akan berpikir bahwa aku memaksamu untuk datang ke sini agar aku bisa melamarmu," lanjutnya dengan cengiran kuda.

Elena tertawa kecil, "Bersikaplah serius dan jangan mempermalukanku. Jika tidak, ibuku akan mengomel dan bertanya padaku siapa yang aku bawa pulang."

"Tidakkah kamu lihat apa yang aku bawa untuk menyuapnya? Setelah aku memberikan ini dan berbicara manis padanya, dia akan langsung menerimaku sebagai menantunya," balas Andreas, dia mengangkat satu buket bunga mawar putih 100 tangkai.

Elena tersenyum miring, "Ibuku bahkan tidak peduli dengan kekayaan keluarga Atmadewa, mana mungkin dia akan peduli dengan hadiah darimu?"

"Ngomong-ngomong, kenapa ibumu di kubur di sini? Aku pikir, dengan kekayaan keluarga Atmadewa, mereka setidaknya akan menguburkannya di makam leluhur keluarga Atmadewa," Ucap Andreas.

Elena meremat buket bunga di tangannya, "Karena ini permintaan dari ibuku sendiri. Tepat sebelum ibuku meninggal, pria tua itu masih sibuk dengan dunianya. Ibuku tidak ingin melihatnya bahkan setelah dia mati, maka dari itu dia meminta dimakamkan di tanah kelahirannya," jelasnya.

"Maaf," sesal Andreas.

"Tidak masalah, meskipun kamu tidak bertanya, aku memang berniat mengatakan ini pada orang lain. Dengan begitu, aku tidak akan merasa begitu buruk saat menemui ibuku," ucap Elena dengan senyum di wajahnya.

Bersambung

Terima kasih sudah membaca 🤗 jangan lupa like komen dan subscribe

Hari ini Insyaallah update 2 kali ya

1
neur
lanjuuuut KK 👍😎
Cha Sumuk
kirain setelah klr dr penjara lebih badas dn jd wanita tangguh eh ga taunya lemah lembek mf ga lnjut bc lh bikin greget aja
Sindy Puspita: Sebelumnya terima kasih sudah mampir🤗 kalau ada waktu lagi, bisa baca bab 10 ke atas ya kak, nnti bisa lihat balas dendam Elena di mulai
total 1 replies
Sindy Puspita
Yang mau ikutan ngelabrak si Sophia besok kumpul di pertigaan rumahnya Elena ya🤭
tutiana
cepetan Ndree,,, awas hilang jejak lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!