CINCIN AMERTHA

Rudi akhirnya terpaksa menitipkan putrinya kerumah ibunya dulu, ia kini menuju kerumah pak joe untuk mengambil surat serta melunasi kekurangan pembayaran kemarin.

"Terima kasih mas rudi, semoga semakin lancar usahanya" ucap joe yang lega kini rumahnya terjual.

"Iyaa pak, sama-sama kalu gitu saya pamit dulu pak, assalamualaikum" pamit rudi.

Setelah dari rumah pak joe, rudi berjalan kembali menuju ke toko furniture untuk membeli perlengkapan rumah.

25 menit kemudian.

Motor legend rudi sudah tiba dihalaman toko furniture yang bertuliskan ikeh, toko tersebut toko terbesar dan terlengkap dikota ini.

Rudi pun masuk dan tak lupa ia membuka ponselnya untuk melihat barang-barang yang ia sudah list dari kemarin malam.

Dimulai dari kasur, serta perlatan dapur lainnya. Rencananya ia akan membeli barang baru, dan tak membawa barang satu pun di kontrakannya.

Rudi kini sedang melihat-lihat tempat tidur untuk putri kecilnya, ia pun tertarik dengan tempat tidur berukuran 120x200 yang berwarna pink. Cocok dengan warna kesukaan putrinya, Rudi segera melihat harganya yang tertulis 4.9 juta.

"Ini pasti aiza senang banget" gumam rudi sambil duduk di kasur tersebut.

Wanita tak sengaja melihat pria yang berpakaian sederhana itu tengah duduk di tempat tidur tersebut, ia segera menghampirinya.

"Pak...jangan duduk disitu, nanti kotor" tegur wanita yang memakai setelan blazer hitam dengan rok mininya.

Rudi segera melihat wanita yang berdiri di depan tempat tidur itu.

"Siska?.."ucap rudi terkejut melihat mantan istrinya.

Wanita itu menyipitkan matanya setelah namanya disebut oleh pria didepannya,ia pun penasaran kenapa pria ini tau namanya, padahal dirinya tak pernah kenal dengan pria yang sederhana itu.

"Hey..pak, Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?!" Tanya wanita sambil melipatkan tangannya di dada.

Rudi pun sadar, kini penampilannya berubah pasti wanita itu tak mengenali wajahnya, rudi segera berdiri dan berkata.

"Tidak, kita tidak pernah kenal, aku mau beli tempat tidur ini dan tolong carikan saya barang-barang ini" ucap rudi sambil menyerahkan ponsel kepada wanita tersebut.

Degh!

Wanita itu langsung kesal, berani-beraninya ada yang menyuruh dirinya yang sebagai pemilik toko ini.

"Pak..saya ini pemilik toko, kalau anda mau barang-barang..silahkan panggil dia" jawab wanita itu sambil menunjuk seorang pria yang memakai seragam.

Wanita itu lantas pergi meninggalkan rudi, dan berbisik kepada pria yang memakai seragam.

"Kamu bantu orang itu, dan awasi dia jangan sampai mengotori barang-barang yang disini".

Pria berseragam itu mengangguk dan berjalan menghampiri rudi.

"Selamat siang pak, ada yang bisa kami banting..eh bantu maksudnya" tanya karyawan toko.

"Ada..nih..kamu tolong carikan barang ini yaa" jawab rudi sambil memberikan ponselnya ke karywan itu.

Karyawan tersebut segera melihat layar ponsel milik rudi, dan ia cukup kaget melihat ada 20 list di ponsel rudi. Dan barang itu semua memiliki harga yang lumayan mahal.

"Harus sama ya pak?" Tanya karyawan tersebut, ia masih ragu-ragu dengan customer didepannya itu.

"Iyaaa..kan saya tulis itu sesuai dengan barang yang ada disini" jawab rudi memperjelas.

"Dah..sana aku akan menunggu di kasir, ingat jangan sampai terlewatkan ya" imbuhnya.

Karyawan tersebut langsung mengiyakan perkataan rudi, ia segera mencari barang-barang sesuai dengan list yang tertera dilayar ponsel genggamannya.

*

Dua jam kemudian, semua kode barang kini sudah terkumpul di meja kasir. Dan karyawan itu segera mengembalikan ponsel milik rudi, rudi segera mengecek ulang barang yang dibelinya dan segera melakukan pembayarannya.

"Pak totalnya menjadi 200 juta ya" ucap petugas kasir, rudi lalu membayarnya dan ia meminta semua barang tersebut harus diantarkan sekarang.

Setelah melakukan transaksi, rudi segera meninggalkan toko tersebut dan menuju ke toko ac.

Rudi pun membeli ac untuk kamar putrinya dan semua kamar serta ruanga yang berada di rumah barunya.

Siska pun penasaran dengan jumlah belanja pria yang berani menyuruhnya itu.

"Kamu serius dia belanja segini" ucap siska sambil melihat nota yang diberikan kasir.

"Iya nyonya" jawab kasir mengangguk.

"Hmmm..kaya juga dia ya, dilihat-lihat mukanya ganteng tapi kenapa pakaiannya seperti orang susah" batin siska sambil melihat nota ditangannya.

Siska pun menanyakan alamat rumah pria tersebut, sepulang dari toko ini rencananya ia akan melihat tempat tinggal pria itu.

Adzan ashar pun berkumandang, rudi menyempatkan diri untuk sholat di masjid sekitar toko ac yang ia kunjunginya.

10 menit kemudian, ia kembali pulang kerumah barunya untuk menunggu barang yang ia beli barusan.

Ceklek!

Rudi membuka pintu rumahnya, dan melihat rumah itu sudah rapi dan bersih, Ia segera memanggil jin yang ia temuinya tadi pagi.

Whussst!

Jin itu kini muncul dihadapan rudi dengan posisi wajah tertunduk.

"Terima kasih, oiya siapa namamu, biar aku gampang menyebutnya" tanya rudi sambil duduk disofa ruang tamu.

"Namaku raktasurah tuan" jawab jin itu.

"Hmmm ribet nama itu, aku panggil bejo saja yaa"kata rudi sambil menunjuk jin dihadapannya.

"Baik tuan" jawab jin kini yang bernama bejo.

"Okee bejo, ceritakan asal usul mu kenapa kau bisa berada dirumah ini" tanya rudi sambil mengeluarkan rokok serta minuman kaleng yang ia beli tadi.

Rudi tak lupa menawarkan rokok ke bejo, jin itu menolaknya kemudian ia menceritakan asal usulnya.

"Tuan, dulunya pemilik rumah ini penganut pesugihan, lalu saya diambil dari gunung yang berada di jawa tengah untuk menjadi peliharaan orang ini dengan persyaratan harus menumbalkan anak kecil sebagai imbalan pesugihan tersebut, suatu ketika istrinya melahirkan seorang anak. Dan suaminya waktu itu tidak ada lagi anak yang ia dapatkan untuk persediaan tumbal. Akhirnya saya meminta anaknya mereka, namun istrinya menolaknya dan meminta untuk suaminya memutuskan pesugihan tersebut. Demi menyelamatkan anaknya, akhirnya mereka berdua menyerahkan jiwanya ke saya dan pesugihan pun terputus, namun saya masih menunggu tempat ini".

"Jadi joe anak dari kedua orang itu" tanya rudi ke jin.

"Bukan tuan, kejadian ini sudah lama, orang tua dia hanya pembeli rumah saja." Jawab jin itu.

Setelah mendengar cerita dari bejo, rudi kini meminta bantuan untuk menggantikan dirinya untuk menerima barang yang nantinya datang. Karna ia harus menjemput anaknya serta kembali ke kontrakannya untuk menyerahkan kunci ke pemilik kontrakan.

Jin pun menuruti perintah, ia segera berubah wujud seperti rudi namun mukanya terlihat pucat.

"Hmmm..kurang mirip, sebaiknya kau berubah menjadi orang biasa saja" ucap rudi yang melihat muka penggantinya itu jelek.

"Baik tuan" akhirnya ia berubah menjadi wanita cantik, rudi pun menepuk jidatnya.

"Maaf tuan, hanya wujud ini yang aku bisa" jawab bejo.

"Okelah, yasudah aku akan kembali besok pagi, jaga rumah ini kalau ada apa-apa kau lapor saja" ucap rudi sambil berjalan ke arah pintu.