Suami Pilihan Orang Tua Ku

Keesokan pagi nya Jihan kembali di antar oleh Erlan untuk berangkat kuliah.meskipun ada banyak sopir yang menganggur di dekat mereka saat ini.tapi Erlan tetap pada pendiriannya mengantar kan sendiri istri nya kemana pun dia pergi kecuali jika kesibukan nya tidak bisa di ajak kompromi maka dia akan meminta sopir yang sudah di siapkan langsung oleh nya sendiri untuk mengambil alih tugas tersebut.

Erlan terus menatap punggung istri nya sampai dia masuk ke dalam kampus baru lah setelah itu dia menjalankan mobil menuju kantor.

" Eh Ndra! Bukan nya dulu Kamu pacaran sama Jihan ya ? Kenapa dia bisa menikah dengan orang lain?"tanya Elang ketika melihat Jihan.

Akandra menatap sumringah Jihan yang berada di depan sana.rasa nya ingin sekali dia memeluk dan mencium gadis yang dulu sempat menjadi kekasih nya itu.gadis polos yang selalu menerima jika dia sedang berbohong dan sama sekali tidak pernah menuntut apapun dari nya.sial nya baru sekarang dia merasa kehilangan setelah Jihan menjadi milik orang lain dan wanita yang menjadi selingkuhan nya ternyata bukan wanita baik-baik yang memiliki banyak pria di hidup nya.menyesal di akhir cerita sungguh menyakitkan hati dan Akandra sendiri sadar bahwa saat ini tidak ada lagi kesempatan bagi dia untuk mendapatkan cinta dari Jihan lagi.jika boleh egois sedikit saja dia bahkan rela menjadi suami kedua Jihan asal bisa terus bersama dengan wanita yang sangat dia cintai.

Tanpa berpikir panjang lagi dan mengabaikan pertanyaan dari sahabat nya itu.Akandra yang berbeda fakultas dengan Jihan langsung berlari cepat mengikuti langkah kaki Jihan sebelum wanita ini menghilang masuk ke dalam kelas nya.

" Jihan ." teriak Akandra keras membuat semua orang menatap bingung ke arah nya.namun sayang nya hanya Jihan yang pura-pura tidak melihat karena tidak mau lagi berurusan dengan lelaki itu.

" Mau apa lagi sih dia memanggil nama ku.jangan sampai dia mengejar ku ke sini dan semoga saja ada bala bantuan yang datang menolong ku untuk pergi dari hadapan nya." batin Jihan berharap ketiga sahabat nya bisa merasakan apa yang tengah terjadi kepada diri nya saat ini.

" Jihan tunggu dulu." Akandra menahan pergelangan tangan Jihan sehingga membuat wanita ini terpaksa berhenti di tempat nya namun masih enggan menatap wajah Akandra.

" Jihan ,Aku minta maaf untuk kesalahan ku kamarin.Aku tahu Aku salah dan Aku kesini untuk memperbaiki semuanya." ujar Akandra tanpa tahu malu.

" Lepaskan tangan mu dari kulit ku.Aku sudah menikah dan merasa tidak nyaman mengobrol berdua dengan mu.Aku sudah memaafkan Kamu sebelum Kamu meminta maaf.pergi jauh-jauh dan jangan pernah temui Aku lagi." jawab Jihan ketus masih tidak sudi menatap ke arah Akandra.

" Kalau memang Kamu sudah memaafkan Aku,kenapa pesan ku tidak pernah Kamu balas dan nomer ku malah sengaja Kamu blokir.Aku tidak bisa lagi menghubungi mu dan itu membuat Aku sangat frustasi sekali.Aku mohon terima telepon ya dan Aku janji akan memperbaiki semua nya." lagi dan lagi Akandra kembali mencuri kesempatan menggenggam tangan Jihan tapi langsung di tepis dengan cepat oleh Jihan.

" Tidak ada peraturan pasti Aku harus menerima telepon dari mu.suami ku lebih tampan dan baik dari Kamu.Aku memblokir nomer mu itu karena Aku merasa tidak nyaman dan jangan di hubungi lagi.satu lagi! Tak ada yang perlu di perbaiki lagi diantara kita karena semua selesai jauh sebelum Aku menikah dengan suami ku.sekarang Aku sudah hidup bahagia.tolong jangan ganggu Aku lagi.kalau perlu pergi sejauh mungkin supaya Aku tidak bisa melihat wajah mu lagi." Jihan langsung membalikkan tubuhnya namun sayang nya baru satu langkah kaki nya berjalan pergelangan tangan nya kembali di tahan oleh Akandra yang tidak bisa menerima ucapan Jihan.rahang pria ini mengeras kuat menahan emosi ketika mendapat penolakan dari Jihan.dulu dia yang selalu menolak permintaan Jihan karena sibuk dengan selingkuhannya.sekarang karma itu bekerja nyata dalam hidup dan hati nya sangat sakit sekali menerima semua ini.

" Jihan...Jangan seperti ini." kata Akandra cepat berusaha meraih tubuh Jihan.namun sayang nya tangan seseorang sudah terlebih dahulu menghentikan pergerakan nya dengan tubuh Akandra yang tertarik ke belakang.

Akandra mengepalkan tangan nya di bawah sana.ingin sekali dia meninju lelaki yang sudah mengacaukan rencana nya tapi dia tidak ingin membuat Jihan semakin benci dan menjauh dari diri nya.Akandra terpaksa diam di tempat nya dengan tetap menatap wajah cantik Jihan yang semakin bersinar dari biasa nya.

" Ngapain Kamu di sini sampai narik tangan Jihan segala?" tanya Egi dengan wajah sengit.

" Aku hanya ingin bicara dengan Jihan.Kamu tidak perlu ikut campur lagi." balas Akandra pelan tapi penuh penegasan.

" Tidak perlu repot-repot berbicara dengan Jihan.hubungan kalian sudah lama kandas dan sahabat kami ini sudah punya suami yang kaya raya dengan banyak aset di mana-mana. jangan sampai suami nya tahu Kamu mendekati Jihan lagi dan akibat kecerobohan mu ini perusahaan orang tua Kamu yang Kamu banggakan selama ini akan di hancur kan dengan mudah oleh Bang Erlangga Ghafi Brahmana." kata Egi sengaja menyebut nama Erlan agar mantan kekasih Jihan bisa tahu diri dan tidak lagi merecoki hidup Jihan.bukan tanpa sebab Egi marah kepada Akandra.selama ini dia tahu Akandra bukan lah pria baik yang hanya bisa memanfaatkan Jihan.

Nia,Egi dan Ajeng yang sudah melihat dari jauh jika Jihan sedang mengobrol dengan masa lalu nya itu langsung berlari menghampiri Jihan sebelum lelaki seperti Akandra kembali mengotori otak polos Jihan.

" Erlangga Ghafi Brahmana! Anak Brahmana." gumam Akandra lirih tak menyangka jika siangan nya berasal dari keluarga yang sangat terpandang.

Egi tersenyum puas melihat wajah pucat Akandra.

" Sana pergi jauh dan jangan lupa untuk move on atau nggak Kamu cari aja wanita yang bisa Kamu selingkuhi lagi." Egi mendorong tubuh Akandra untuk mundur ke belakang sehingga membuat lelaki itu menjauh dengan tubuh yang sedikit oleng.

" Mau ngapain lagi dia ke sini Ji?" tanya Nia dengan tangan yang masih memegang lengan Egi sang kekasih hati.

" Lepas dulu kali tangan Kamu itu Nia! Nggak akan ada yang merebut Egi dari Kamu.muak Aku lihat nempel terus kayak cicak di dinding." sindir Ajeng jengah melihat tingkah kedua sahabat nya yang sedang bucin parah.

" Sekarang kita lagi bahas Akandra.kenapa malah sewot sih?" tanya Nia dengan tatapan mata melotot.

" Gila.." ujar Ajeng menoyor kepala Nia.wanita itu langsung merengek seolah tersakiti parah dan langsung mengadu kepada kekasih nya .tentu saja Egi akan membela habis-habisan kekasih tercinta ketimbang Ajeng yang hanya sebagai sahabat nya saja.

Jihan hanya tertawa melihat perdebatan ini sehingga membuat mood nya kembali membaik setelah di hancurkan oleh kedatangan lelaki dari masa lalu nya.

" Udah dong ! Kenapa malah jadi kalian bertiga yang berdebat.kata nya mau denger cerita Aku .ini malah asyik berantem nggak jelas.besok Kamu ajak aja Kak Roy ke sini Jeng biar nggak suntuk sendirian melihat keromantisan sepasang kekasih ini." ledek Jihan mengulum senyum.

" Ah iya benar juga ya Ji! Tapi kan calon imam ku lagi kerja keras buat ngumpulin modal nikah.mana bisa dia menemani ku di sini yang ada suami anda bisa marah besar dan calon imam ku malah di pecat lagi." ucap Ajeng dengan wajah sedih yang di buat - buat.

Hahaha...Ketiga teman nya malah menertawai kehaluan Ajeng.biasa nya mereka hanya halu ketika menonton drama korea.tapi kali ini berbeda dan Ajeng sudah punya tambatan hati yang sejak semalam tidak berhenti mengganggu pikiran nya.

" Calon imam? Pacaran aja belum.kemarin aja sok-sokan nolak .maka nya jangan sok jual mahal.Aku sunpahin Kak Roy kepincut sama wanita lain atau karyawan yang ada di sana.baru tahu rasa Kamu." ejek Nia dengan wajah angkuh.

" Sayang.nggak boleh ngomong gitu.ucapan adalah doa." tegur Egi kepada kekasih nya.

" Nia! Jahat banget sih mulut Kamu itu." teriak Ajeng mengejar Nia yang sudah berlari masuk ke dalam kelas.

Sambil menunggu kedatangan dosen pengajar.Jihan kembali menceritakan apa yang di bicarakan tadi bersama Akandra.tak ada yang dia tutupi termasuk juga bagaimana yakin nya seorang Akandra mengajak dia untuk kembali menjadi kekasih nya.Egi hanya bisa geleng-geleng kepala dan menasehati sahabat nya untuk lebih berhati-hati dan jangan mau termakan oleh bujuk nya rayu nya.Jihan pun meyakinkan ketiga sahabat nya bahwa saat ini perasaan nya terhadap Akandra sudah biasa saja dan tidak perlu khawatir lagi kepada diri nya.

Di lain tempat Alex yang sedang ada keperluan di kampus ini.diam- diam memotret Jihan yang sedang berpegang tangan dengan seorang lelaki.Alex sengaja memanfaatkan momen ini untuk merusak rumah tangga Erlan bersama istri kecil yang sebenernya dia sukai juga. foto dan Video berdurasi singkat itu langsung dia kirim kepada Erlan dengan menggunakan nomer baru yang belum pernah dia gunakan sebelum nya.

" Istri kecil mu ini ternyata pemain handal juga ya.nggak nyangka Aku dia bisa seperti itu.mungkin nanti dia juga akan menerima tawaran ku Jika Aku ajak berkencan di kamar hotel."begitu lah kata yang di kirim oleh Alex di bawah foto.

Di tempat yang berbeda.Setengah jam kemudian Erlan langsung membuka foto serta video yang di kirim oleh nomer yang tidak dia kenal.ingin sekali dia mengabaikan apa yang sudah dia lihat dan memilih percaya kepada istri nya.namun sayang nya konsentrasi itu menguap begitu saja di sertai dengan perasaan kecewa yang tiba-tiba saja menyelimuti hati nya.

Padahal kemarin mereka sudah berjanji untuk saling terbuka dan menjaga keutuhan rumah tangga mereka ini.tidak bisa tinggal diam begitu saja dengan pikiran yang bercabang kemana-mana.Erlan langsung meminta Roy untuk menyelidiki siapa pemilik nomer tersebut yang sudah menjadi dalang di balik semua ini.beberapa menit kemudian Roy kembali masuk dengan laporan nya tentang pemilik nomer tersebut.membuat Erlan mengernyit heran dengan Alex yang tidak pernah kapok untuk mengganggu nya.

" Guncangkan perusahaan nya dan tarik semua investor yang bekerja sama dengan mereka." titah Erlan begitu kejam kepada Roy.sang asisten hanya mengangguk kan kepala lalu berjalan keluar menjalankan perintah tersebut.

Siang hari nya Erlan berniat menjemput istrinya ke kampus dan ingin menyelesaikan apa yang seharusnya mereka selesai.Erlan masih ingat betul bagaimana nasehat orang tua nya untuk selalu berbicara dari hati ke hati ketika rumah tangga mereka sedang di uji .tidak boleh pergi dari rumah sebelum masalah ini selesai.

Erlan melajukan mobil nya menuju ke kampus Jihan dan sengaja menunda makan siang agar bisa makan berdua dengan istri nya.

Begitu sampai di depan kampus sudah ada Jihan yang menunggu dia di depan gerbang dan dua buah mobil milik sahabat Jihan yang cukup di kenali oleh Erlan.

Lagi dan lagi dari tempat yang cukup tersembunyi.Akandra yang sejak tadi ingin mendekati Jihan terpaksa mengurungkan niat nya ketika melihat ada ketiga sahabat Jihan yang berada di sana.lelaki itu hanya bisa memantau dari jauh sampai akhir nya seorang Erlangga Brahmana turun dari mobil dan membuka kan pintu untuk istri nya yang merupakan wanita yang masih di cintai oleh Akandra.

Tanpa Akandra sendiri sadari.bodyguard yang menjaga Jihan dari jauh bisa melihat apa yang sedang dia lakukan dan semakin meningkat kan kewaspadaan untuk keselamatan nona muda mereka.

" Seperti nya dia sedang merencanakan sesuatu." ucap salah satu bodyguard kepada teman nya yang lain.

" Kamu benar.cepat laporkan ini sama Tuan Arlis dan juga Tuan Erlan.supaya kita bisa tahu langkah apa saja yang harus kita ambil." Semua bergerak menjauh ketika melihat mobil milik Erlan sudah melaju pesat meninggalkan pekarangan Kampus.lelaki yang sejak tadi mengintip dari balik pohon pun ikut pergi mengendarai mobil nya sendiri sambil memikirkan cara untuk mendapatkan Jihan kembali

Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍🥰