NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta MAS INTEL

Dikejar Cinta MAS INTEL

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Romantis / Tamat
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Galexia Ranendra, gadis bebas, bar bar, seenaknya, tidak mau di kekang oleh aturan apa pun, terpaksa di persatukan dengan banyak aturan bersama seorang pria yang bernama Pradivta Agas. Pria yang di pilihkan oleh kedua orang tuanya untuk menjadi partner hidup tanpa persetujuan darinya.

Bahkan Galexia tidak tahu dengan jelas siapa pria berwajah manis dan berkulit bersih yang selalu berusaha menarik perhatiannya.

Lalu bagaimana setelah Galexia tahu kalau Pradivta adalah pria penjual es doger yang sudah membuatnya kesal karena merasa di PHP? Dan artinya Pradivta adalah seorang Intel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jujur Atau Tetap Berbohong

"Semalam kamu dari mana? Kenapa Nak Xia kamu tinggal sendirian disini?" Eyang Sari terus saja mengomeli Pradivta sejak dirinya bangun pagi ini, dan tersadar saat malam kemarin.

Wanita tua itu bahkan tidak segan segan memberikan cubitan sayang pada cucu kesayangannya tersebut. Cubitan kecil penuh kegemasan serta rasa kesal, Eyang Sari kesal karena tidak mendapati Pradivta saat dirinya sadar. Dia hanya mendapati Galexia yang tertidur di dekatnya, dengan posisi tidur yang sangat tidak nyaman.

"Divta harus nyelesein sesuatu, Eyang. Maaf, pas Eyang sadar aku gak ada di sini," Pradivta meraih salah satu tangan Eyang Sari lalu menciumi nya penuh sayang. Kedua matanya menatap sendu pada wanita yang sudah merawatnya dari kecil hingga saat ini.

"Minta maafnya sama Nak Xia, bukan sama Eyang!"

Pradivta menggaruk ujung hidungnya saat mendengar penuturan Eyang Sari. Dia tidak lagi menjawab, Pradivta hanya mengangguk dan mengembangkan senyumannya. Pria itu bangkit, menggeser kursi yang didudukinya dan berjalan menuju keluar ruangan. Helaan napas kasar kembali dia hembuskan, ekor matanya melirik ke setiap area lorong rumah sakit- dia sedang mencari seseorang.

Pradivta mengusap wajahnya kasar saat dia tidak menemukan siapa pun disana. De*sahan penuh lelah kembali dia keluarkan, tapi sekian detik kemudian dahi Pradivta terlihat mengernyit- kedua matanya tertuju pada seseorang yang baru saja terlihat.

Ternyata orang yang dia cari tengah membeli sesuatu, terlihat dari barang yang dibawanya. Mungkin sarapan atau sekedar makanan ringan, pantas saja saat dirinya sampai di ruang rawat sang Eyang gadis itu tidak ada. Padahal dirinya sudah membawakan sarapan serta beberapa camilan bahkan baju ganti. Sudut bibir Pradivta berkedut, dia mengusap tengkuknya geli mengingat seberapa malu dirinya saat membeli beberapa helai pakaian dalam untuk Galexia.

Entah keberanian dari mana dia bisa melakukan itu. Para pegawai toko pun terlihat mengulum senyum dan saling bisik saat dirinya menanyakan dia benda keramat milik wanita itu.

Ah, sungguh pria idaman sekali bukan.

"Dari mana?" tanya Pradivta, saat gadis yang dia cari baru saja sampai.

"Lo sendiri dari mana? Kemana semalam, kenapa lo gak balik ke rumah sakit?!" bukannya menjawab pertanyaan yang Pradivta lontarkan, gadis berwajah bule itu malah melemparkan pertanyaan itu pada pria yang ada di hadapannya saat ini. Kedua mata abu abu beningnya menatap lekat dan penuh rasa penasaran pada pria yang akan menikahinya dalan waktu dekat ini.

"Maaf, ada sesuatu yang harus aku-,"

"Terserah lo mau ngelakuin apa gue gak peduli. Tapi setidaknya lo peduli sama Eyang, dari semalem Eyang nanyain lo terus. Gue telpon gak aktif, lo kemana sih sebenernya?" Galexia terus saja mengecam, gadis itu tidak memberikan Pradivta kesempatan untuk berbicara.

Sorot mata abu abunya yang tajam dan menusuk sanggup membuat Mas Intel terdiam. Pradivta diam, dia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun- karena dirinya yakin, semakin bersuara maka semakin gencar gadisnya mengecam. Atau mungkin lebih dari itu, bisa saja Galexia memintanya untuk mengaku, dari mana dan kemana dirinya semalam?

Tidak mungkin dirinya mengatakan kalau tadi malam baru saja menangkap dia ekor topeng monyet yang menyebabkan Sang Eyang masuk rumah sakit.

" Maaf, aku memang sa-,"

"Iya, lo memang salah!" sela Galexia cepat.

Gadis itu mendengus pelan lalu kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam ruang rawat calon Eyang mertuanya, sedangkan Pradivta- pria itu menyugar rambutnya kasar. Helaan napas kasarnya kembali terdengar, wajahnya yang tadinya terlihat sayu kini semakin sayu.

"Para monyet sialan! Gara gara mereka Eyang sama Galexia ngambek kayak gini!" geramnya.

💞

💞

💞

Kekesalan Galexia ternyata masih berlanjut hingga Eyang diizinkan pulang oleh dokter sore ini. Saat ini gadis itu tengah berada di dapur, entah apa yang sedang dia lakukan disana- yang jelas katanya Galexia akan membuat bubur untuk Eyang Sari.

Walaupun sedikit ragu karena jarang bahkan belum pernah berkutat dengan peralatan masak. Tapi dirinya pernah melihat sangat Mami membuat beberapa makanan, walaupun dia tidak ikut serta membantu karena Crystal melarangnya.

Crystal melarang Galexia ikut andil memegang peralatan dapur bukan karena ingin memanjakan gadis itu, tapi karena Crystal merasa kasihan pada para asisten rumah tangganya yang akan semakin direpotkan karena ulah anak semata wayangnya.

Tapi sekarang Galexia memberanikan diri untuk memegang semua peralatan keramat yang selalu disembunyikan oleh Maminya kalau di rumah. Gadis berwajah bule itu terlihat menyicipi bubur beras yang di buatnya, dahinya terlihat mengernyit seakan tengah merasakan sesuatu dari bubur yang di buatnya. Tapi tidak lama Galexia mengangguk kecil dan menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan seakan puas dengan hasil masakannya.

Masakan perdananya.

Dan semua itu tidak lepas dari mata Pradivta. Pria berkaos putih dengan celana selutut itu terlihat menipiskan bibirnya, dia bersandar nyaman di pintu dapur sembari menatap Galexia lekat.

Perlahan dia menegakkan tubuhnya, kedua kalinya mendekat pada Galexia yang tengah membereskan beberapa alat masak di atas meja kompor.

"Apa ada yang bisa aku bantu, Nona?"

Galexia tersentak, dia reflek menoleh hingga hidung keduanya hampir saja bersentuhan, kalau saja gadis itu tidak menarik diri dan memepetkan tubuhnya pada meja kompor hingga punggungnya terbentur dan terasa ngilu.

"Bisa gak, jangan bikin kaget!" geramnya.

Galexia mencebik, dia kembali berbalik mengabaikan Pradivta yang terkekeh kecil. Pria itu melipat kedua tangannya di dada, dia bersandar santai sembari menatap dalam pada gadis yang tengah menekuk wajahnya sejak tadi.

"Masih marah?" tanyanya.

Kali ini tatapan Pradivta terlihat serius, pria itu bahkan kian mendekat pada Galexia saat sang gadis tidak menyahuti ucapannya.

"Gak usah deket deket kenapa sih!" ketus Galexia.

Gadis itu segera menghindar sembari membawa satu mangkuk bubur yang akan dia berikan pada Eyang Sari. Namun sayang langkahnya terhenti saat seseorang menarik ujung kaos yang di pakainya, cukup kencang hingga dirinya sulit untuk bergerak.

"Apa yang harus aku lakukan agar kamu enggak ma-,"

"Tunjukkin siapa lo yang sebenarnya! Apa kerjaan lo sekarang, dimana, sama siapa, baru gue maafin. Tapi kalo lo tetep gak mau jujur, jangan harap gue mau ngomong sama lo. Lepasin, Eyang udah nungguin buburnya!"

Galexia kembali melanjutkan langkahnya, dia membuang wajahnya saat bersitatap dengan Pradivta, bahkan aura kemarahan masih terlihat di kedua matanya. Sementara Pradivta sendiri belum memberikan jawaban apa pun, pria itu masih terdiam sembari menatap dalam pada gadis yang terlihat mulai mencurigai pekerjaannya saat ini.

Apa yang akan Pradivta lakukan sekarang, jujur atau tetap memilih menyembunyikan semua ini sebelum mereka resmi menikah?

**MINAL AIDZIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

MAAFIN MAK DUREN YA KALAU BANYAK SALAH SELAMA INI SAMA PARA PEMBACA, SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI PEMBACA SETIA KU BAGI YANG MERAYAKAN

OTHOR SAYANG KALIAN SEMUA, SEHAT SEHAT DISANA💞💞💞💞**

1
Mama lilik Lilik
ceritanya bagus tapi kadang masih ada typonya, semangat kk author dan terimakasih udah menghibur 🙏🏼🫶🏼
Ayu Galih
Bagus kak alur ceritanya ....kak Authour emang is the best 🤗🤗😍😍😍😍
anna
kenapa aku malah bacanya selalu prindavan Thor🤣🤣🤣
Rahima Nurlaela
Luarrr Biasaa
🌹🪴eiv🪴🌹
hari yang mantab 💃💃💃💃

lanjut ke Tiger ugerrrr 😁😁😁
🌹🪴eiv🪴🌹
lah.....
🌹🪴eiv🪴🌹
merinding Mak 🤣🤣🤣🤣
Amariksa
Lingga dan lintang nih di Cinta juragan cabe bukannya kembar identik berjenis kelamin laki2 si anak divta yg bandel. ep39
Amariksa
wkwkwk....
Eli sulastri
ceritanya bagus alurnya mudah diikuti visualnya juga bagus keren ditunggu cerita selanjutnya
Eli sulastri
hoorre akan ada Divya junior
Eli sulastri
keren banget mas Divta
Mrs. Ketawang
Komennya baru di akhir cerita krn saking menikmati alur ceritanya...
Bagus ceritanya buat aq senyum" sendiri di dukung dg visual tmbah keren skaleeee👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Zaza Drabla
𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒖. 👍👍
Zaza Drabla
𝑩𝒖𝒔𝒆𝒆𝒕 𝑩𝒖𝒔𝒆𝒆𝒕, 𝒃𝒊𝒔𝒂-𝒃𝒊𝒔𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒕𝒂𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒏𝒂𝒏𝒚𝒂𝒊𝒏 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒍𝒐𝒓. 😭😭😭
Sandisalbiah
wow.. segera OTW itu Divya junior
Sandisalbiah
pengawal bayangan utk Xia dr Galaska 🤔😀
Sandisalbiah
harusnya setelah penyerangan terhadap Xia dan eyang Sary, Divtha harus memperketat pengamanan utk mereka, setidaknya ada pengawal yg mengawasi mereka
Sandisalbiah
calon suami lagi cosplay jd kang es kelapa... tugas ganda ini si babang Intel.. lagi mengintai target plus memata²i calon istri
Abinaya Albab
ntar giliran udh lahir bikin puyeng tu duo L /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!