Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 26 Keluarga Kecil Bahagia
Cinta Untuk Ayunda (26)
" Kan harus totalitas. Kalu gak di botakin, gimana Arka bakal percaya ?", Tasya bingung.
" Aduh, kamu itu gimana ? Kan ada wig kepala botak. Masa yang begitu aja gak tahu", Wilona benar-benar kesal pada sang anak.
" Benarkah ?"
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Sudah berminggu-minggu berlalu semenjak hari pernikahan Ayu dan Arka. Hubungan keduanya semakin harmonis dan terlihat romantis.
Keluarga Arka bersyukur melihat hubungan keduanya baik. Namun, di sisi lain Daddy Alex seperti mengkhawatirkan sesuatu.
" Sayang, kamu kenapa?", tanya Mommy Mona.
" Aku tidak apa-apa "
"Tapi, kamu sepertinya sedang mengkhawatirkan sesuatu ", Mommy Mona menyelidik. Menikah sudah lebih dari Tiga puluh tahu lebih, tentu ia sangat tahu rauta wajah suaminya itu.
"Semoga hubungan mereka selalu seperti ini," do'a Daddy Alex tanpa menjawab pertanyaan istrinya.
" Tentu, Arka kan setia, Ayu juga selalu menjaga diri dengan baik", jawab Mommy Mona.
"Kalau anakmu menyakiti Ayu, atau sebaliknya?"
" Aku akan menghukumnya sekalipun itu anakku sendiri", jawab Mommy Mona yakin.
Daddy Alex hanya manggut-manggut.
" Grandpa, ayo main bola!", Ajak Alif menarik tangan kakeknya.
" Ok, boy"
" Pelan-pelan, Sayang. Grandpamu sudah tua", celetuk Arkana yang sedang menunggu anaknya dan juga ayahnya menghampirinya. Sementara Arkana sendiri menunggu sambil memutar-mutar bola di tangannya.
" Anak kurang ajar. Ngatain orang tua "
" Dilarang mengumpat, ada anak kecil", Arka terkekeh.
Daddy Alex yang sadar berkata tidak baik di depan cucunya langsung melihat ke arah istri dan menantunya.
" Fyuh..", untung bagi Daddy Alex karena jaraknya sudah jauh. Kalau terdengar oleh Istrinya bisa gawat. Dapat ceramah panjang kali lebar.
Ketiga pria berbeda generasi itu pun asyik bermain bola di hamparan rumput hijau di belakang mensionnya.
Sementara menantu dan mertua itu asyik mengamati sambil menikmati camilan.
" Apa kamu bahagia, sayang?", tanya Mommy Mona.
" Alhamdulillah, Mom. Aku bahagia. Apalagi melihat senyum Alif yang selalu lebar jika bersama Daddy-nya", jelas Ayu.
" Mama senang mendengarnya. Kalau Arka menyakitimu, kamu kasih tahu Mommy, ya!. Mommy sendiri yang akan menghukumnya",
" Gak lah, Mom. Mana mungkin aku menyakiti istriku", Arka yang tadi masih terlihat asyik bermain bola tahu-tahu sudah ada di hadapan keduanya. " Iya kan, sayang?", Arka meminta pembelaan sang istri sambil mengecup pipi sang istri dengan mesra.
" Awas saja kalau berani", Mommy Mona menunjukkan kepalan tangannya.
" Sabar mah .. sabar .."
Ayu hanya tersenyum melihatnya. Ia bahagia berada di tengah-tengah keluarga ini. Mereka menerima Ayu dengan tangan terbuka.
...******...
Ayu, Arka dan Alif sedang jalan-jalan ke Mall. Mereka sedang berjalan menuju ke arena bermain anak.
Arka dan Alif sedang bermain memasukkan bola basket ke dalam ring. Sementara Ayu, ia hanya memperhatikan sambil mengabadikan momen itu dengan ponselnya.
" Ayo Daddy, masukkan yang banyak ", Alif bukannya membantu memasukkan bola, ia malah sibuk memberi semangat.
"Hai boy, ayo bantu Daddy"
"Alif capek. Alif bantu kasih Daddy semangat aja", jawabnya polos sambil kembali berteriak memberi semangat.
" Ayo Daddy!! Ayo Daddy!", teriak Alif dengan semangat.
Arkana geleng-geleng kepala. "Katanya capek, tapi masih punya punya tenaga buat teriak-teriak ", Arkana terkekeh.
" Kalau buat main bola, Alif memang capek. Kalau buat semangatin Daddy, Alif gak capek"
" Sudah-sudah, katanya capek. Ayo istirahat dulu", ajak Ayu pada anak dan suaminya.
Mereka pun menurut dan duduk di samping Ayu. Yu memberikan botol minum kepada Arka dan langsung diminum isinya olehnya.
Sementara Ayu, membantu Alif minum.
" Daddy, Alif mau ice cream",
"Oke, ayo kita beli"
Mereka bertiga keluar dari Mall dan menuju kedai ice cream yang ada di sebrang mall.
Ketiganya pergi membeli ice cream. Ayu membeli rasa strawberry dan Alif membeli rasa coklat. Sementara Arkana yang tidak terlalu menyukai ice cream hanya mencicipi ice cream milik Ayu. Namun, nyatanya Arkana ikut menghabiskan es krim milik Ayu.
Hingga Ayu melihat sebuah spot yang unik. Ternyata spot untuk melakukan photo box.
" Sayang, ayo kita phototobox !", ajak Ayu sambil menunjuk ke arah yang ada tempat fotobox nya. Kebetulan kedai ice cream itu menyediakan spot photo box sebagai salah satu daya tarik bagi pelanggan.
"Tapi, tunggu sebentar ", pinta Ayu sambil berlalu meninggalkan Arkana dan Alif keluar kedai.
" Kamu dari mana, sayang?",tanya Arka saat melihat Ayu sudah datang.
" Aku dari tempat aksesoris yang ada di sebelah", jawabnya singkat. "Ayo cepat!", Ayu menarik Arkana yang langsung menggendong Alif.
Setelah beberapa langkah mereka pun sampai.
" Ayo kita foto bertiga, tapi pakai ini!", tunjuk ayu pada topi bertuliskan Daddy, Bunda dan satu lagi bergambar hati.
Arkana menggeleng. Ia merasa seperti ABG saja.
" Ayolah sayang, sekali saja buat aksesoris foto. Biar tambah bagus", Ayu memohon. Entah kenapa ia sangat ingin mereka bertiga memakai itu saat berfoto.
" Gak,aku gak mau", tolak Arkana.
Tiba-tiba Ayu merasa sakit hati karena penolakan Arkana. Entah kenapa Ayu jadi sensitif.
Ayu akhirnya menyerah. " Ok, aku foto sama Alif aja kalau gitu", Ayu beralih kepada Alif.
" Alif mau pakai topi ini kan?", Ayu bertanya lebih dahulu.
" Mau dong ,Bunda. Asal bunda senang".
Entah kenapa jawaban Alif membuat Ayu terharu, mata Ayu berkaca-kaca.
Sementara Arka merasa tersentil dengan jawaban anaknya yang baru 4 tahun itu.
" Ayo masuk", Ayu berfoto berdua dengan Alif.
Di luar, Arkana hanya memandangi topi yang tadi di berikan Ayu lalu beralih ke arah Alif dan Ayu.
"Bergaya seperti ini ya!", suara Ayu terdengar dari balik tirai.
Arkana masih mematung apalagi mendengar tawa anak dan istrinya.
" Lagi ok!",
" Ok Bunda",
" Sekarang gayanya bebas"
Saat Mereka mulai berfoto kembali, Arkana masuk dan mengacaukan hasil foto.
Alih-alih marah, Ayu dan Alif malah tertawa melihat hasil fotonya.
" Ayo lagi", ajak Arkana tanpa berbicara apa-apa lagi.
Ketiganya pun akhirnya berfoto dengan beragam gaya. Arkana terkesan dengan Senyuman lepas sang istri. Ini hal sederhana, tapi dia sangat bahagia. Batin Arkana.
Malam hari saat semua sudah masuk ke kamar masing-masing Ayu masih duduk di kursi meja riasnya.
Di atas meja berjajar hasil foto tadi sore. "Sayang, berikan dompetmu!", pinta Ayu.
" Untuk apa?", Arkana heran.
" Berikan saja", Arkana pun memberikan dompetnya tanpa bertanya lagi.
Ayu mengambil salah satu foto yang sudah ia gunting dan memasukkannya ke dalam dompet Arkana.
"Agar kamu ingat sudah punya anak dan istri. Jadi, mikir ulang kalau mau aneh-aneh"
"Aneh-aneh apa?", Arkana tak terima di curigai oleh Istrinya.
"Punya WIL mungkin"
" Mana ada. Aku udah punya yang sempurna mana mau nyari lagi di luar"
"Awas aja kalau berani. Saat itu juga aku pergi dari hidupmu", ancam Arkana.
"Jangan dong,aku gak bisa kalau harus kehilangan kamu", Arkana menduselkan kepalanya ke leher Ayu.
" Makanya jangan macam-macam"
" Iya, iya. Aku gakkan macam-macam. Kalau aku berani macam-macam, kamu boleh ninggalin aku", ucap Arkana sambil memeluk Ayu dari belakang.
Arkana yakin dia tidak akan tertarik lagi pada perempuan lain. Baginya, Istrinya sudah sempurna.
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya 😉...