Perjanjian antara sang Daddy dan Queena, jika dia sudah berusia 18 tahun dia diperbolehkan berpacaran.
"Daddy! Aku sudah mempunyai pacar! Aku sangat menyukainya."
Saat Queena mengatakannya, seakan dunia menjadi gelap. Vard Ramberd seketika emosi. Ia tak rela pria lain memiliki Queena, gadis itu adalah miliknya!
Dengan kasar Vard memanggul tubuh Queena di pundaknya, menjatuhkan gadis itu ke atas ranjang menindihnya. "Queena, kau selamanya adalah milikku!"
Setelah Vard menodai paksa Queena, gadis itu memandang penuh benci pada sang Daddy. "Aku membencimu, Vard Ramberd! AKU MEMBENCIMU!!!"
---Kuy ikuti kisahnya, lovers ♡
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berharap Mati.
Taylor membuka pintu tenda, membiarkan putra dari atasan nya itu masuk. "Silahkan masuk, Tuan muda."
Bocah itu hanya melirik sebentar ke arah Taylor, lalu melangkahkan kakinya masuk.
"Jadi Anda, Tuan yang waktu itu." Ujar Justin pura-pura setelah berhadapan dengan Daddy-nya.
"Ya, namaku Vard. Apa kamu tau siapa aku?"
"Haruskah aku kenal dengan Anda?"
"Ya, itu harus. Kamu ingat saat pertama kali kita bertemu kamu mengatakan apa padaku? Kamu bilang kenapa wajahmu sama denganku, jadi apa menurutmu kita berdua memang sangat mirip? Jika aku mengatakan aku adalah Daddy-mu, kamu percaya?" Ucap Vard penuh harap.
"Tuan, aku datang kesini untuk mengembalikan barang-barang mahal ini, aku tak bisa menerimanya. Aku bukan datang untuk mendengar khayalan Anda, karena Daddy-ku sudah lama mati dan jika dia memang masih hidup aku berharap dia akan mati. Aku sudah lama menganggapnya tidak ada di dunia ini lagi, Anda tau kenapa?"
Tubuh Vard bergetar hebat, tak menyangka jawaban dari putranya bisa sekejam itu.
Justin melihat mata Daddy-nya memerah, tapi dia tidak akan mudah memaafkan pria yang belum meminta maaf pada Mommy-nya itu. Ia melanjutkan ucapan nya, "Karena Daddy saya adalah pria paling buruk sedunia, dia bahkan belum meminta ampunan pada Mommy-ku. Mana mungkin aku akan mengakui seorang pria seburuk itu menjadi Daddy-ku."
"Saya permisi, Tuan. Saya harap ke depan nya jangan pernah lagi berbuat seperti ini, apapun itu saya tidak akan menerimanya,"Justin melangkahkan kakinya keluar dari tenda.
Taylor melihat wajah Presdir-nya seperti shock, ekspektasi dari atasan nya itu sepertinya terlalu tinggi dan berharap putranya akan menerima pendekatan nya dengan baik, "Presdir, Anda baik-baik saja?"
Vard menarik nafas panjang, ia merasa sangat terpukul mendengar penolakan dari putranya. Ia mendessah menerima, "Aku tidak apa-apa, sepertinya dia sudah tau aku adalah Daddy-nya dan sengaja menolak pendekatanku. Aku hanya merasa terpukul mendengar kata-katanya, aku merasa diriku begitu busuk seperti yang Justin katakan." Ia memegang dadanya yang sakit, "Taylor, ambilkan obatku. Jantungku sangat sakit."
Taylor mengambil obat di dalam koper dan memberikan nya pada Presdir-nya.
Tanpa mereka ketahui, Justin sedang menguping di luar tenda.
"Anda harus check-up, jantung Anda seharusnya sudah lama di operasi. Sakit jantung Anda selain karena keturunan, itu juga karena Anda hidup seperti mayat hidup selama ditinggalkan Nona Queena. Jantung Anda semakin lemah, tapi Anda selalu menolak di operasi karena tetap ingin mencari nona Queena," ujar Taylor merasa kasihan.
"Ini hukumanku, Taylor. Aku tidak ingin sembuh, aku tidak ingin di operasi jika Queena belum memaafkan ku dan kembali padaku. Aku lebih baik mati, seperti kata Justin barusan. Hahhh..." Vard mencengkram jantungnya yang sakit.
Diluar Justin mengeratkan kedua tangan nya, dia tau tentang penyakit Daddy-nya tapi saat sekarang mendengar langsung dari mulut Daddy-nya sendiri hatinya merasa sakit.
"Istirahatlah, Presdir."
"Ah, bagaimana tentang orang yang membuntuti sepupu Queena, Sabrina Oliver. Apa ada kabar?"
"Belum ada, dia bilang jika ada situasi mencurigakan dia akan segera melapor." Jawab Taylor.
"Hm, bilang padanya jangan lengah. Orang-orang dari keluarga Oliver sangat pintar dan serakah. Jika Sabrina curiga pada tunangan nya Xavier lalu membuntuti pria bajingan itu, aku yakin tidak lama lagi Sabrina akan tau tentang Queena yang di dekati Xavier. Itu akan berujung pada terbongkarnya identitas asli Queena sebagai Krystal, pewaris sebenarnya dari keluarga Oliver."
"Baik, aku akan segera menghubungi orang kita."
Vard mengangguk, "Kamu pergilah ke tendamu, aku ingin istirahat."
"Ya," Taylor berjalan keluar tenda.
Saat mendengar langkah kaki keluar dari tenda, Justin berlari pergi tanpa ketahuan.