Kembalinya Cinta Sejati

Malam semakin larut dan Lio pun sudah kembali pulang, tinggal Sasya yang sudah berada di kamar dengan selalu tersenyum mengingat Lio yang selalu saja membuatnya bahagia.

Sasya menatap banyak boneka di atas ranjang yang sudah pasti akan menemani nya tidur malam ini.

" Kamu memang selalu tau tentang aku Filo, bahkan kamu tau boneka kesukaan aku " Gumam Sasya tersenyum dan memeluk boneka Panda yang memang sangat di sukai nya.

Tiba tiba ponselnya berdering dan Sasya kembali tersenyum saat melihat nama Filo di ponselnya..

" Halo Filo, kamu sudah sampai rumah " Ucap Sasya

" Baru sampai, kamu kenapa belum tidur " Ucap Lio di seberang

" Iya bentar lagi tidur, Kamu beli begitu banyak boneka ini juga "

" Kamu kan paling suka boneka panda dan kamu selalu peluknya "

" Kok kamu bisa tau semuanya "

" Semua tentang kamu aku tau Sya"

Sasya tersenyum dia merasa menjadi wanita spesial bagi Lio,,

" Ya Sudah sekarang kamu tidur, istirahat ya..

Mimpi indah " Ucap Lio

" Kamu juga istirahat bye,, "

Sasya menutup ponselnya dan tersenyum sambil memeluk Boneka panda..

Dia pun mulai memejamkan matanya.

*******

Keesokan Harinya,,

Sasya mengerjabkan matanya dan meregangkan otot kedua tangannya,, rasanya begitu nyenyak tidurnya malam ini mungkin karena hari harinya yang selalu indah setelah bertemu Lio.

" Mending aku mandi deh terus siap siap ke kantor " Ucap Sasya dan beranjak menuju kamar mandi.

Setelah sekitar 30 menit Sasya kembali dengan mengenakan handuk di Tubuhnya, dia pun membuka lemari dan matanya membulat sempurna menatap begitu banyak pakaian baru di sana.

" Astaga,, pasti Filo sudah menyiapkan semua ini" Ucap Sasya kembali berjalan mengambil ponselnya untuk menghubungi Lio.

Tut,, tut,, tut,,

Tidak lama terdengar suara dari seberang,,

" Selamat pagi " Ucap Lio di seberang

" Filo,, Kamu kenapa begitu banyak beli baju buat aku,, baju aku masih banyak dan masih bisa di pakai " Ucap Sasya

" Itu semua belum seberapa Sya, Kamu siap siap ya sebentar lagi aku jemput kamu "

Sasya menutup ponselnya dan mengambil salah satu baju di sana dan memakainya.

-

Sasya menatap dirinya di depan cermin, bahkan baju yang Lio siapkan untuk nya pun begitu pas di tubuhnya dan Sasya terlihat sangat cantik menggunakan ya.

Ting tong,,

Terdengar suara bel dan Sasya langsung berjalan membukanya.

Lio menatap Sasya tanpa berkedip, hari ini Sasya terlihat begitu cantik menggunakan pakaian yang di belinya.

" Filo " Ucap Sasya

" Ah Ya, kamu sangat cantik Sya "

Sasya tersenyum malu mendengar ucapan Lio,

" Oya apa kamu sudah sarapan " Ucap Lio dan Sasya menggeleng

" Baiklah, Aku siapin sarapan buat kamu " Ucap Lio berjalan masuk dan langsung menuju dapur

" Kamu mau ngapain "

" Masak, kamu belum sarapan bukan "

" Gak usah biar aku yang siapin, kamu tunggu dan duduk saja "

Lio pun tersenyum dan duduk di mini bar sambil menatap Sasya yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka.

Sasya begitu cekatan dalam memasak, bahkan dia masih saja sangat cantik ketika berada di dapur.

" Selesai " Ucap Sasya membawa dua piring berisi nasi goreng

" Hemm,, harus sekali, aku sudah tidak sabar mencobanya " Ucap Lio

" Kamu coba deh "

Sasya menatap Lio yang mulai menikmati masakannya, bahkan Lio terlihat mengangguk dan kembali menyendoknya,,

" Gimana " Ucap Sasya dan Lio mengangkat jempolnya dengan mulut yang masih sibuk mengunyah

Sasya tersenyum dan juga menikmati sarapannya,,

Lio mengambil tisu dan mengusap bibir Sasya,,

" Masih saja makannya kaya anak kecil blepotan " Ucap Lio mengusapnya lembut dan Sasya terus menatapnya karena wajah mereka begitu dekat.

Tanpa sengaja pandangan mereka pun bertemu, hembusan napas mereka saling beradu.

Hingga tanpa di sadari Lio semakin mendekatkan wajahnya membuat Sasya memejamkan matanya dan merasakan benda kenyal di bibir tipisnya.

Ciuman Lio begitu lembut,,

" Maaf " Ucap Lio mengusap bibir Sasya

Sasya langsung membuang wajahnya yang pasti merona.

" Aku bersihkan dulu " Ucap Sasya membawa piring kotor menuju dapur.

" Ya Tuhan,, kenapa jantung aku berdetak sangat kencang, dan ciumannya begitu lembut tapi kenapa aku seperti pernah merasakannya" gumam Sasya menyentuh bibirnya..