Seorang pemuda mencari Kitab untuk mengobati penyakit dirinya.Rela mengembara sampai ke negri tirai bambu.Dimana segudang pendekar sakti dan segudang senjata mustika langit akan dihadapinya.
Kabar tentang kesaktian Kitab itu Telah membuat tokoh2 penting dan para pendekar banyak yang mengincar dan ingin memilikinya.
Mampukah Dia menyelesaikan tugas dari Eyang Gurunya?
Cerita Ini Lanjutan Dari SiHOKI & SiCEBOL.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aa Adam Sh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lawan Tangguh
Gong...Gong...Gong...Gong...Gong...Gong...gong...gong...gong...gongggg...
Waktu menandakan jam 10.00 malam waktu Guangzong.Sudah menjadi tradisi kota yang seperti tak kenal malam dan lelah.Sepanjang Jalan terlihat Orang2 masih berseliweran.
" Kau Yakin pesanmu terkirim, Hu Hwa !" Bentak seorang berpakaian gelap dengan selendang dilehernya.
" Sangat Yakin Suhu,Tabib botak itu sendiri yg mengambil pisau itu." jawab Hu hwa sambil menjura hormat
" Bagus, Kita lihat,Dia pengecut atau seorang bernyali!" Nada bicara nya terdengar penuh amarah
" Ibu,Sebaiknya jangan diteruskan.Dia telah mengobatiku." Shi la mencoba meredam emosi Ibunya yang tak lain adalah siluman ratu Atau jing nuwang.
" Diam Kau ! Belum ada seorang laki2 yg berani menyentuh apalagi melukai Putriku !" Bentak Jing nuwang tegas.
"Kalau orang2 tau,Mau taruh dimana nama besarku !" Sambung jing nuwang kembali
"Taruh Aja diJamban !" Tiba2 terdengar suara asing menyahut.
Tak ayal Kelima pendekar Wanita dibuat terkejut mendengar sahutan itu.
" Apa Kau bilang !" Coba Ulangi !" Teriak Jing Nuwang, Suaranya dialiri tenaga dalam,Sehingga burung2 berterbangan dan jangkrik terdiam.Daun2 rontok dan berterbangan.
Tak terdengar suara sahutan lagi,Namun,10 meter didepan mereka,telah terlihat tiga orang laki2 berdiri berjajar.
" Mohon Maaf,Apakah Saudari yang mengundang kami kesini ?" Tanya pemuda kepala botak
Xixixixi...
"Ternyata kalian punya nyali !" Bagus !" Berarti kalian telah siap untuk mati !" Bentak jing nuwang.
"Habisi Mereka !"
"Ibu,Aku mohon Jangan !" Seru Shi la ingin mencegah pertempuran
" Diam !!!" Bentak Ibunya dengan pandangan tajam
Ketiga bayangan segera berkelebat dengan cepat menerjang lawan didepannya.
" Kalian mundurlah,Biar aku yang hadapi !" perintah lukita tegas,Dan langsung menghadang ketiga serangan lawan.
Dessss...Desss...Bukkk...
Serangan murid2 Jing Nuwang yang mampu menjatuhkan Kong Khun , sudah tentu sangat dasyat.
Namun Jubah Naga Pendekar kita jauh lebih dasyat.
Dengan bersalto 3 kali kebelakang,Para murid Jing nuwang terpental mundur.Untungnya ilmu meringankan tubuh mereka sudah terlatih dengan baik.
" Maaf,Sebenarnya apa Salah kami pada kalian ?" Sambil menjura lukita mencoba menghentikan pertarungan.
Menyadari muridnya tak mampu melukai lawan,Jing nuwang semakin panas hati.
" Kalian Habisi kedua Temannya !" Biar Sibotak yang sok suci ini,Aku sendiri yang Menghajarnya !" Setelah Memberi perintah,Selendangnya segera melayang laksana kilat menyambar ketubuh lawan.
Melihat serangan dari lawan yang tiba2,Lukita mencoba menghindar,Namun selendang lawan seperti seekor ular hidup yang selalu mengincar tubuhnya.
Siluman ratu bukanlah pendekar kemarin sore,dengan kecantikannya,Banyak laki2 didunia kangaw yang tergila2 padanya,Namun dengan kehebatan ilmunya yang termasuk aneh dan langka,sangat jarang dia menemukan lawan yang seimbang apalagi mampu mengalahkannya.
Mau tak mau lukita dibuat sibuk bukan main
Disisi lain,3 murid jing nuwang telah menyerang Perbol dan canghy sekaligus.
" Kawan Cang,Sebaiknya kau pergilah !" Ini bukan urusanmu !" setelah mendorong Canghy mundur kebelakang,Perbol dengan cepat menghadang serangan lawan.
" Jangan Salahkan kami melukai kalian !" Bentak perbol sambil melepaskan jurus tapak Putihnya kedepan kearah lawan.
Namun ketiga gadis tersebut dengan lincah menghindar,Tubuh mereka mencelat keatas melewati Cahaya perak.
Bummm...Bummm...Krakkkkk....BUUMMMMM...
Tak ayal pohon beringin seukuran Gajah dewasa,Hancur dan Ambruk terkena pukulan Tapak putih.
Jing nuwang yang menyerang Lawan dari jauh melihat Kejadian tersebut sangat kaget,dia tak menyangka pukulan mahluk kerdil tersebut sangat dasyat.
Walaupun muridnya lincah dan lihay,Tapi tenaga dalam mereka masih dibawah lawannya,Bertiga sekalipun tak kan mampu menghadapinya.
" Kalian Bertiga mundur !!" Perintah Jing nuwang cepat pada ketiga muridnya.Dia tak mau murid2nya terluka.
Mendengar teriakan suhu nya,mereka segera mundur dengan cepat.Dan kembali berdiri bersama shi la yang masih bingung dengan situasi nya.
" Hahahaha...mundur pengecut ! Maju Mati !! " Teriak Perbol sambil tertawa Bangga.
Wajah Jing Nuwang Merah Padam menahan amarah.
Tiba2 Jarinya yang lentik menyentil dengan cepat kearah Perbol.
Suitttt...suiiittt...suitttt....
clep...clep...clep...
tiga buah jarum menancap dengan tepat ditubuh perbol,dua didada kanan kiri dan 1 lagi dileher.
"Mampus !" Teriak jing Nuwang,Selendang yang menyerang lukita segera ditariknya kembali.
Membuat lukita kembali berdiri tegak berhadapan dengan jing nuwang.
" Temanku tak kan mati semudah itu,Nyonya !" Seru lukita,Pandangannya sekejap melirik sahabatnya,Lalu kembali menatap lawannya tetap dengan tersenyum.
" Xixixixixi...Jarum ini Dibuat khusus buat manusia2 sombong dan angkuh !" Hanya butuh 1 jarum untuk mencabut nyawa orang dalam 1 menit !" Xixixixi Jing nuwang tertawa bangga
Tiba2 tubuh perbol kaku,Lalu jatuh kebelakang.
" Hahahahaha...Xixixixi...,Sekarang Giliranmu Tabib Botak dan Cabul !" Bentak Jing Nuwang keras.
" Nyonya Siluman ratu,Apa kau tak punya malu,Membunuh lawan dengan cara membokong !" Begitukah Sikap seorang pendekar ?" Tiba2 Canghy berteriak dengan keras.Dia berpikir,Tabib kecil telah tewas,Dan tak mau tabib Lukita ikut tewas pula.
Untuk menghadapi Langsung Jing Nuwang,sama juga mati koyol,Karena dia tau ilmunya sangat terpaut jauh.
" Xixixixi...Buat manusia2 Busuk dan Cabul,Tak perlu aturan pendekar !" Dan kau sendiri,Bukankah kau Toako dari Gadis Itu ! Xixiixi ...apa kau ingin Mati bersama dengan tabib cabul ini !" Jing nuwang terkekeh,Namun Tatapannya masih dipenuhi dengan amarah.
" Ibu...Tolong hentikan !" Ini semua cuma salah Faham !" Tiba2 Shi la berlari mendekati ibunya.
Hatinya tiba2 khawatir dengan keselamatan tabib gundul,Dia merasa punya hutang kebaikan padanya.
" Kalian bertiga,Bawa Putriku Cepat !" Teriak Jing Nuwang pada muridnya.
Lukita yang sedari tadi diam,Mendengar suara yang seperti dikenalnya.'Yaaa...itu pasti gadis yang ditolongnya kemarin' Pasti ini sebab masalahnya.'
" Sobat , Bangunlah,Kita sudahi masalah ini." Teriak Lukita Pada Sahabatnya
Mereka yang mendengar teriakan Tabib Gundul,Terkejut bukan main.Pandangan mereka semua tertuju ketubuh kerdil yang tergeletak diatas tanah.
Dengan Cepat perbol kembali bangkit,Dan dengan santainya mencabuti ketiga jarum yang menancap ditubuhnya dan segera membuangnya begitu saja ketanah.Namun Rasa gatal tiba2 menyerang kulitnya,tanpa sadar tangannya menggaruk Bekas luka tusukan jarum didada dan lehernya.
" ehh...Kog jadi gatal gini ...ehhh...Racun kalajengking Sialan !" Maki perbol dengan geram
Jing Nuwang menatap Tabib Kerdil dengan mata melotot,Bagaimana bisa,Jarum Siluman kalaputih miliknya seperti tidak ada efeknya sedikitpun.
" Nyonya tak perlu heran,Pekerjaan kami adalah tabib,Racun apapun tak kan mudah melumpuhkan kami." Seru lukita dengan nada yang lembut.
" Xixixixi...Jujur aku terkejut dengan kalian,Namun itu bukan apa2,hanya beberapa orang saja dinegri ini yg mampu bertahan dengan jarum kalaputih Ku." Namun aku sangat senang sekarang,Sudah lama tak main2 dengan lawan yang hebat." Dengan Tiba2 tubuhnya melenting keudara,Dan menyerang perbol yang masih sibuk menggaruk2 tubuhnya.
" Mampuslah selamanya !" Bentak Jing Nuwang Sambil mengibaskan Selendangnya
BOOOOMMMM.....
Suasana malam yang hening Tiba2 dikagetkan dengan
suara dentuman yang sangat kuat.Membuat orang2 yang tertidur sekalipun terbangun.
Setiap Orang yang mendengar suara dentuman tersebut Sibuk beramai2 mencari asal suara.Suasana yang tadinya tenang,Menjadi ramai.Mereka semua penasaran,Apa sebenarnya yang terjadi.
Next...
Like Vote N Coment is Free
/Angry/
kho ping ho .