NovelToon NovelToon
Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Rindu Di Bawah Atap Yang Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Berawal dari sebuah gulir tak sengaja di layar ponsel, takdir mempertemukan dua jiwa dari dua dunia yang berbeda. Akbar, seorang pemuda Minang berusia 24 tahun dari Padang, menemukan ketenangan dalam hidupnya yang teratur hingga sebuah senyuman tulus dari foto Erencya, seorang siswi SMA keturunan Tionghoa-Buddha berusia 18 tahun dari Jambi, menghentikan dunianya.

Terpisahkan jarak ratusan kilometer, cinta mereka bersemi di dunia maya. Melalui pesan-pesan larut malam dan panggilan video yang hangat, mereka menemukan belahan jiwa. Sebuah cinta yang murni, polos, dan tak pernah mempersoalkan perbedaan keyakinan yang membentang di antara mereka. Bagi Akbar dan Erencya, cinta adalah bahasa universal yang mereka pahami dengan hati.

Namun, saat cinta itu mulai beranjak ke dunia nyata, mereka dihadapkan pada tembok tertinggi dan terkokoh: restu keluarga. Tradisi dan keyakinan yang telah mengakar kuat menjadi jurang pemisah yang menyakitkan. Keluarga Erencya memberikan sebuah pilihan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Misi rahasia pertama itu, dari sisi Akbar, adalah pengalaman paling absurd yang pernah ia rasakan. Sumpah, berjalan kaki sendirian di kompleks perumahan Erencya itu lebih bikin jantung deg-degan daripada presentasi skripsi di depan dosen pembantai. Suasananya beda banget. Jalanannya mulus, sepi, di kiri-kanan isinya rumah-rumah segede istana dengan taman-taman cantik dan mobil-mobil mewah di garasi. Beda banget sama gang-gang di lingkungannya yang selalu ramai suara anak-anak main dan ibu-ibu ngerumpi.

Akbar merasa kayak karakter figuran yang salah masuk set film. Setiap tatapan dari satpam di pos jaga atau tukang kebun yang lagi nyiram tanaman terasa kayak tuduhan. Ngapain nih anak dekil jalan di sini? mungkin begitu pikir mereka. Akbar berusaha berjalan sesantai mungkin, matanya lurus ke depan, tapi seluruh kesadarannya tertuju pada satu titik: sebuah rumah besar dengan cat putih dan balkon di lantai dua, yang ia yakini adalah kamar Erencya.

Dia nggak berani lihat langsung. Dia cuma bisa berharap. Berharap Erencya ada di sana, di balik salah satu jendela itu, melihatnya. Tiga puluh detik yang terasa seperti sepuluh tahun itu akhirnya lewat. Setelah melewati rumah itu, ia mempercepat langkah, dan baru bisa bernapas lega setelah keluar dari gerbang utama kompleks. Gila. Dia beneran nekat. Tapi anehnya, di balik semua rasa takut itu, ada perasaan puas yang luar biasa. Dia sudah menepati janjinya.

Keesokan harinya, seperti yang sudah dijadwalkan, ia bertemu Lusi lagi. Kali ini, ekspresi Lusi jauh lebih cerah.

"Gue nggak tahu lo kasih jampi-jampi apa di surat lo itu, Bar," kata Lusi sambil menyerahkan sepucuk surat balasan dari Erencya. "Tapi Erencya yang sekarang beda banget sama Erencya yang nangis-nangis di rumah gue kemarin. Dia lebih... tenang. Kayak udah nemu pegangan gitu. Good job."

Pujian dari Lusi, sang 'bodyguard', terasa seperti sebuah medali kehormatan. Akbar menerima surat itu dengan perasaan campur aduk. Dia penasaran setengah mati, tapi dia menahan diri. Dia ingin membaca surat pertama dari Erencya setelah badai ini di tempat yang paling personal: 'kosnya'

Kembali ke kamar kosnya yang sempit, Akbar duduk di lantai, menyandarkan punggungnya ke dinding yang catnya sudah sedikit mengelupas. Di sinilah, di tengah kesederhanaannya, ia merasa paling menjadi dirinya sendiri. Dengan hati-hati, seolah takut merobeknya, ia membuka surat dari Erencya.

Saat ia mulai membaca, alisnya terangkat. Ia mengira akan mendapatkan surat balasan yang berisi keluhan, rasa takut, atau sekadar ucapan rindu. Tapi yang ia baca jauh di luar dugaannya. Ia membaca tentang bagaimana Erencya melihat perjuangannya, bagaimana gadis itu menemukan makna baru tentang cinta, dan bagaimana Erencya membandingkan 'kekayaan' mereka yang sesungguhnya.

...Kamu, dengan semua kesederhanaanmu, justru menunjukkan padaku apa itu kekayaan yang sesungguhnya: punya seseorang yang rela berjuang untukmu...

Kalimat itu menghantam Akbar telak. Ia membaca ulang paragraf itu berkali-kali. Selama ini, jujur saja, ada sedikit rasa 'pahlawan' di dalam dirinya. Dialah yang berjuang, dialah yang berkorban, dialah yang datang dari jauh untuk menyelamatkan sang putri. Tapi surat Erencya ini membalikkan segalanya.

Dia jadi sadar. Ini pelajaran untuknya. Ternyata, dia juga sedang 'diselamatkan'. Erencya, dengan pemahamannya yang dalam dan ketulusannya, telah menyelamatkannya dari rasa minder yang mungkin saja bisa tumbuh. Gadis itu tidak memandangnya dengan kasihan. Sebaliknya, gadis itu memandangnya dengan kekaguman. Erencya tidak melihatnya sebagai 'cowok kere dari Padang', tapi sebagai 'pejuang'. Dan itu mengubah segalanya.

Hikmah lain muncul di benaknya. Perjuangan ini bukan cuma miliknya. Erencya juga berjuang. Perjuangannya mungkin tidak terlihat fisik—dia tidak perlu bekerja sampai larut malam—tapi perjuangan batinnya jauh lebih berat. Dia harus menghadapi keluarganya setiap hari, hidup dalam kebohongan, dan menanggung tekanan mental yang luar biasa. Akbar sadar, mereka adalah partner. Partner dalam kejahatan kecil ini, partner dalam perjuangan. Posisinya sejajar. Bukan pahlawan dan putri, tapi dua pejuang yang saling menguatkan.

Kesadaran ini membuatnya merasa begitu ringan. Beban untuk menjadi 'pria yang pantas' untuk Erencya yang kaya raya seakan terangkat. Ia tidak perlu menjadi kaya. Ia tidak perlu menjadi siapa-siapa. Ia hanya perlu menjadi dirinya sendiri: Akbar yang tulus, yang nekat, yang rela berjalan kaki di bawah terik matahari hanya untuk sebuah kemungkinan dilihat dari jendela. Karena ternyata, itulah yang Erencya butuhkan.

Rasa syukur yang hangat menjalari hatinya. Di tengah semua masalah ini, hubungan mereka justru dimurnikan. Semua basa-basi, semua kepura-puraan, semua hal-hal permukaan yang seringkali merusak hubungan, semuanya terkikis habis. Yang tersisa hanyalah esensi paling murni dari perasaan mereka. Sebuah koneksi jiwa yang ditempa dalam api kesulitan.

Dengan semangat yang baru, ia meraih buku catatannya. Ia harus membalas surat Erencya. Suratnya kali ini akan berbeda.

Erencya-ku yang ternyata seorang guru,

Aku baru aja selesai baca suratmu, dan jujur, aku bengong. Aku nggak tahu harus bilang apa. Kamu... luar biasa. Kamu jauh lebih kuat dan bijaksana dari yang aku kira. Membaca tulisanmu membuatku sadar, ini bukan cuma aku yang berjuang untukmu. Tapi kita yang berjuang untuk kita. Makasih ya, udah bikin aku sadar soal itu.

Misi kemarin sukses bikin aku olahraga jantung. Tapi demi melihatmu (atau setidaknya, membayangkanmu melihatku), semuanya sepadan. Dan ya, misi itu akan jadi rutinitas harianku sekarang. Setiap jam 4 sore, aku akan jadi satpam tidak resmi di kompleks perumahanmu.

Oh ya, soal markas besarku, kamu pasti ketawa kalau lihat. Kamarnya kecil banget, cuma cukup buat tidur sama melamunkan kamu. Tadi siang aku makan nasi bungkus lagi. Tapi anehnya, rasanya enak banget. Mungkin karena aku makannya sambil mikirin balasan surat buatmu. Lihat kan? Kamu punya efek magis, bisa bikin nasi tempe terasa kayak steak.

Jangan pernah berhenti menulis, ya, Ren. Tulisanmu itu kekuatanku di sini. Ceritain apa aja. Ceritain kalau kamu lagi kesal sama kakakmu, atau kalau kamu nemu lagu baru yang enak. Aku mau tahu semuanya.

Kita mungkin terpisah oleh dinding, tapi mereka nggak akan pernah bisa memenjarakan pikiran dan perasaan kita. Di dunia surat-menyurat ini, kita bebas.

Menunggu jam 4 sore besok,

Kak Akbar-mu.

Ia melipat surat itu. Ia melihat sekeliling kamarnya yang sempit. Dulu, ia melihatnya sebagai simbol keterbatasannya. Sekarang, ia melihatnya sebagai saksi bisu. Saksi dari perjuangan cinta mereka. Di kamar inilah ia merasakan keputusasaan, menemukan kembali harapan, dan kini, belajar tentang makna perjuangan yang sesungguhnya.

1
👣Sandaria🦋
sepertinya aku hanya bisa membaca dalam diam, Thor. kehabisan kata-kata😭
👣Sandaria🦋
masa iya kisah cinta anak SMA bisa bikin aku baper begini, Kak? konyol banget rasanya bagi aku yg udah emak-emak ini. tapi iya kenyataannya kisah cinta Akbar-Erencya memang bikin aku sebaper itu. hiks hiks hwaaaa...😭😭😭😆
👣Sandaria🦋
jadi ini beneran kisah nyata, Kak? kalaupun nanti berakhir sedih. keknya ini kisah cinta paling epik yg pernah kubaca. padahal baru awalnya lho😀
Sang_Imajinasi: hihi, gpp kok nangis, aku aja baca nangis 😭😆
total 1 replies
👣Sandaria🦋
waduh. kata2 Akbar sungguh menyentuh hatiku, Kak. boleh nangis gak nih?!?😭😅
👣Sandaria🦋
kentara sekali ini Akbar yg pegang kendali, Kak. mungkin itu enaknya punya hubungan dengan bocil😅
👣Sandaria🦋
anak SMA punya cowok anak kuliahan pasti senang banget dia, Kak. bisa dibanggakan pada temannya. tapi bagi cowok yg anak kuliahan punya cewek SMA pasti sering diledek temannya. biasanya begitu. malah dikatain pedofill🤦😂
Sang_Imajinasi: tapi muka anak kuliahan baby face kok 🤣🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
iya. siapa tahu sebentar lagi Akbar jadi seorang CEO. kek di nopel-nopel🤦😂
Sang_Imajinasi: hahaha ga sampai ceo2 an 🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
wah. sholeh juga Akbar. tebakanku kalau mereka berjodoh. si cewek yg login🤔🤣
Sang_Imajinasi: iya cewek nya yang login, udh belajar juga sebagian 🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
dunia maya penuh tipu-tipu. hati menginjak otak mah lumayan. yg parahnya yg enggak kebagian otak itu, Thor😂
Sang_Imajinasi: Hahahaha 🤣
total 3 replies
👣Sandaria🦋
aduh! ini lagi. 18 tahun baru kelas 1 SMA, Thor? berapa tahun itu tinggal kelasnya?😭😭😭 atau authornya masuk SD umur 8 th kali..?🤔
👣Sandaria🦋
nama gurun banget ya?😆
👣Sandaria🦋
24 tahun baru nyusun skripsi, Thor? model-model mahasiswa sering nitip absen ini nampaknya🤔😆
Sang_Imajinasi: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
👣Sandaria🦋
aku dulu juga pernah mengalami hal konyol serupa, Thor. terpaku melihat profil aktor-aktor Korea. rasa-rasa bisa kumiliki😭😂
👣Sandaria🦋
mampir, Kak. menarik kayaknya nih. cinta menabrak aturan. Muslim Minang - Budha Tionghoa. kita lihat bagaimana cara authornya menyelesaikan perkara ini. dan seberapa cantik manuvernya. berat lho ini. gas, Kak!😅
Fendri
wah hp yang disita dibalikin ayahnya, jadi bakal hubungin akbar donk
Fendri
kalau dihayati cerita nya jadi sedih juga berasa diposisi mereka 🤭
Sang_Imajinasi: jangan sampai 🤣🤣
total 1 replies
Fendri
lanjut lagi thor jadi penasaran wkkw
Sang_Imajinasi
ON-GOING
Fendri
lanjut thor baguss
Fendri
awal dari segalanya ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!