NovelToon NovelToon
Harem Putri Bunga

Harem Putri Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: rozh

Sering di-bully, hingga dikirim ke ruangan seorang dosen yang dikenal aneh, dia masuk ke dalam sebuah dunia lain. Dia menjadi seorang putri dari selir keturunan rakyat biasa, putri yang akan mati muda. Bagaimana dia bertahan hidup di kehidupan barunya, agar tidak lagi dipandang hina dan dibully seperti kehidupan sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rozh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Tekat Putri Laeouya

Setelah makan, mereka melanjutkan membangun, dinding terbuat dari pecahan batu yang di pecah cantik persegi panjang dengan sisi yang rata dan bagus, hampir seperti batu bata merah bentukannya, lalu di rekat dengan tanah liat. Kemudian, atapnya juga terbuat dari daun pandan berduri, dijahit melalui akar atau rotan yang sudah dibelah.

Lalu, lantainya juga dari pecahan batu yang dipecah lebih lebar, ada yang bulat persegi dan persegi panjang, ditempelkan di lantai dengan tanah liat yang sudah di ratakan.

"Setidaknya, untuk sementara kalian semua bisa tinggal di sini. Semoga saja kita ada uang, kita akan membangun istana bunga yang lebih kokoh." Putri menatap bangunan yang sebagian sudah kering, sebagian masih basah.

"Untuk laki-laki, kalian tinggallah di sini, untuk perempuan kembali ke kediaman, bermalam di sana."

"Baik, Yang Mulia Putri."

Keesokannya, semua pelayan dan prajurit kembali bekerja, menyelesaikan bangunan yang belum selesai dan melakukan hal lainnya. Koki pun juga diperintahkan untuk memasak. Usai memasak, bahkan dia di minta memecahkan batu-batu menjadi kecil sebesar biji jagung.

Sementara Deana dan Putri pergi berkunjung ke rumah Putri Arunika.

"Ini bunga mawar merah dan mawar hitam dari Kerajaan Lucifer. Hiasi lah wilayah batu mu yang jelek itu, biar lebih enak di pandang dari pada kediamanmu yang usang hanya di tumbuhi rumput liar itu!"

Deana menerima dua anak bunga yang ditempatkan di pot itu.

"Makasih Kakak," ucap Putri Laeouya pada Putri Arunika.

"Budak itu sudah kamu jemput?" Putri Arunika menatap Putri Laeouya.

"Belum Kak, rencana nya besok, soalnya saya masih mengatur para pelayan dan prajurit yang dihadiahkan untuk saya."

"Oh, baiklah." Putri Arunika menyeruput teh beraroma bunga chamomile. Begitu pula dengan Putri Laeouya juga menyeruput minuman yang dihidangkan untuknya itu.

"Apa kau butuh sesuatu lagi, mungkin bunga? Mumpung aku lagi baik hati, kau bisa mengatakannya," kata Putri Arunika setelah meletakkan cangkirnya di atas meja.

Putri Laeouya nampak berpikir sejenak, dia sudah memiliki banyak bunga, kemarin dia baru saja mendapatkan anak-anak bunga yang diantarkan oleh para pelayan ratu.

"Terimakasih Kak, saya sudah memiliki cukup bunga saat ini karena kemarin Ibunda Ratu memberikan bunga, jika boleh, bolehkah saya meminta anak pohon apel dan persik?"

"Saya tidak terlalu yakin perihal itu, kau dan pelayanmu bisa pergi dengan pelayanku melihat kebun buahku. Pergilah, Bayka!"

"Baik, Yang Mulia Putri," sahut pelayan Putri Arunika.

"Terimakasih banyak Kak atas kebaikan dan kemurahan hati anda."

Deana, Putri, pelayan Putri Arunika dan dua prajurit berjalan berkeliling ke kebun buah Putri Arunika yang cukup luas.

Kebun yang luas dan cukup terawat, hanya saja, mungkin ini tidak menjadi prioritas utama bagi Putri Arunika, karena banyak pohon mati dan kering di sini, berbeda dengan taman bunga yang hidup, di penuhi dengan aura permata energi dan permata Essen.

Putri Laeouya menemukan tiga batang anak pohon apel yang baru tinggi satu meter dan satu batang buah persik yang tingginya kurang dari satu meter. Hanya itu, selebihnya tak ada lagi, adanya pohon buah yang besar, itu ada yang hidup dan ada yang daunnya sudah berguguran.

"Kami akan membantu menggalinya, Tuan Putri," ucap dua prajurit yang menemani mereka.

Putri Laeouya mengangguk setuju.

Putri dan Deana membawa dua pot bunga dari Kerajaan Lucifer pemberian Putri Arunika, sementara 3 pohon apel dan 1 batang pohon persik dibantu oleh prajurit Putri Arunika membawanya ke wilayah baru Putri Laeouya.

"Di sini!" Putri Laeouya menunjuk tanah gersang itu. Sengaja dekat dan jauh dari wilayah utama yang direncanakan. Putri tak ingin orang lain tahu rencananya untuk sekarang, makanya memilih wilayah utama di tengah wilayah, agar tak terlihat akitivitas mereka.

"Terimakasih."

Prajurit itu sempat tercengang, lalu dengan wajah ceria. "Semoga selalu sehat dan selalu bahagia Yang Mulia Putri, kami mohon undur diri."

Ya, biasanya seorang putri atau pangeran tidak mengucapkan terimakasih pada pelayan, prajurit ataupun bawahan, hanya sesama mereka atau yang lebih tinggilah yang bisa menerima ucapan terimakasih. Akan tetapi, Putri Laeouya akan mengucapkan terimakasih pada siapa yang pantas menerimanya karena telah membantu dirinya.

"Deana, kau bisa menanam empat pohon ini?" tanya Putri.

"Tentu saja bisa Yang Mulia Putri," balas Deana.

"Baik, kalau begitu segera tanam!"

"Ke empatnya di sekitar sini semua? Tak ada yang akan di tanam di wilayah utama?" tanya Deana.

"Tak, di sini saja. Di wilayah utama nanti akan menanam yang lain, lalu bunga ini di tanam di kediaman lama."

"Baik, Yang Mulia Putri."

Usai menanam 3 pohon batang apel dan 1 batang pohon persik, Deana dan putri kembali ke kediaman. Putri duduk di teras melihat Deana menanam bunga bersama pot potnya di halaman.

Setelah menanam, Deana duduk di dekat Putri, meminum air putih yang sudah tersedia di sana.

"Deana, apa kau punya buku saat belajar waktu itu?"

"Maksud Yang Mulia saat saya sekolah ujian kerajaan, bela diri atau ujian etika?" tanya Deana.

"Semuanya, bukankah kau termasuk salah satu murid muda yang menuntaskan itu semua?" Putri menatap Deana.

"Kalau etika tidak ada buku, itu praktek. Dari mulai bangun pagi hingga tidur, semua diatur, diperhatikan, cara makan, cara tidur, cara bicara dan banyak lainnya. Kalau bela diri, ada satu buah buku, selebihnya praktek, sementara ujian kerajaan, itu hanya berbentuk pertanyaan tentang sejarah kerajaan, tentang seni bela diri dan etika kerajaan. Bukunya hanya ada dua, tapi isi hampir sama," jelas Deana.

"Oh, kalau begitu, bawalah buku itu kemari. Jemput lah sekarang ke kediaman Ramon," kata Putri Laeouya.

"Sekarang?" Deana tercengang.

"Ya. Dan tolong pergilah ke perpustakaan umum, beli beberapa buku. Aku ingin belajar segera."

"Ini terlalu muda Yang Mulia Putri, biasanya seorang putri atau pangeran belajar itu di umur 5 tahun, and cepat kali anda besarnya, umur Anda baru 3 tahun, pikiran anda luar biasa." Deana tampak takjub.

"Kenyataan aku emang udah besar!" gumam Putri Laeouya dalam hati. "Aku ini anak kuliahan yang terjebak di tubuh bayi!" Putri Laeouya hanya bisa menatap Deana dengan tersenyum, karena dengan mengatakan jiwanya besar di tubuh bayi, itu pasti akan terdengar aneh.

"Kau mau melakukan itu 'kan Deana? Membawa buku belajarmu, lalu belilah buku-buku di perpustakaan umum."

"Baik, saya akan melakukannya sekarang, tapi bagaimana dengan Anda?"

"Saat kau berangkat, kau hanya perlu mengantarkan aku ke wilayah utama. Ada 60 pelayan, 9 prajurit dan satu koki yang akan menjagaku. Jadi tak perlu khawatir tentang diriku!"

"Baiklah jika begitu, saya pun merasa tenang."

"Ya, ayo!"

Putri Laeouya tersenyum, dia akan mencari banyak informasi tentang kerjaan ini dan kerajaan lain. Memulai dari awal, mencegah secepat mungkin, agar tidak mati sia-sia di usia muda, seperti alur cerita awal di buku yang dia baca.

"Aku akan merubah takdirku, tak akan pernah sama, cukup di kehidupan pertama aku di bully karena miskin dan tidak mampu, tetapi tidak di dunia ini. Aku seorang putri, aku punya kelebihan, aku akan bertahan dan tak akan membiarkan diriku di injak seperti kehidupan sebelumnya!" Putri Laeouya bertekat.

1
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lina Hibanika
penasaran dengan kelanjutannya,, jangan lama-lama up nya ya author yg baik hati 🤗😉
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana aku kak🌹🙏🏻
total 1 replies
Lina Hibanika
ceritanya seru
Lina Hibanika
beuh ngaku koki kelas satu,, ga taunya sungguh mengecewakan 😒
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Rozh: Oke. terimakasih sudah membaca cerita sederhana saya ya🌹🙏🏻 semoga suka dan selalu menarik, up nya setiap sore atau malam ya🌹
total 1 replies
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!